Berakhirnya Hubungan

Suatu hari, di pukul 10.00 Heri kembali mendatangi rumah Clara. Pada saat itu, mamanya Clara tengah duduk di sofa yang tampaknya sedang bersantai.

Heripun mengetuk pintu.

Tok tok tok!

Tak lama kemudian pintupun terbuka.

"Halo Tante, gimana kabarnya?" Tanyanya pada mama Clara sembari mencium tangan mamanya.

"Eh nak Her, Alhamdulillah baik kok." Ucap mamanya

"Oh iya Tan, Claranya ada?" Tanyanya

"Ada tuh dikamarnya. Kenapa?"

"Boleh tolong panggilin ga Tan, ada hal penting yang mau aku omongin sama Clara."

"Boleh... Sebentar ya nak Her,"

"Iya Tante."

Setelah itu mamanya Clarapun pergi menuju kamar Clara.

"Clara... Didepan ada Heri yg mencari kamu." Ucap mamanya

"Heri ma? Ada apa dia mencari aku?" Tanya Clara pada mamanya.

"Mama juga tidak tahu... Coba gih kamu samperin dia dulu." Balas mamanya.

"Iya ma, sebentar."

Clara dan mamanya pun pergi menghampiri Heri yang tengah duduk itu. Tanpa basa basi heripun langsung meminta izin pada mamanya Clara untuk membawa Clara makan diluar.

"Tan, saya minta izin mau membawa Clara makan diluar.

"Iya nak silahkan. Tante minta tolong Claranya dijaga ya. Tante percaya sama kamu." Ucap mama Clara dengan tegas.

"Iya Tante, pastinya." Balasnya

"Kalau gitu kita pamit ya Tante." Ucapnya lagi.

"Iya nak, hati-hati ya..."

"Iya Tante,"

Clarapun juga berpamitan pada mamanya.

"Pergi dulu ya ma." Ucap Clara sambil mencium tangan dan pipi mamanya.

Merekapun pergi, dari awal berangkat hingga sepanjang perjalanan mereka sama sekali tidak berbicara. Hingga membuat Clara tak nyaman, Sehingga Clarapun memulai percakapan itu.

"Kamu ingin membawaku kemana?" Tanya Clara dengan cuek.

"Sudah diam saja kamu. Lihat saja nanti!"

Jawab Heri dengan jutek sambil melajukan mobilnya dengan kencang.

Sesampainya di tempat itu, Clara dan Heripun keluar dari mobil dan berjalan menuju tempat itu.

Merekapun duduk sambil memesan menu makanan. Dengan gelagatnya Heri yang seperti orang biasa saja tak memiliki masalah apapun, membuat Clara menjadi curiga dan terus penasaran maksud dan tujuan dari pacarnya itu.

"Mbak, mau pesan makanan." Ucap Heri sambil mengangkat tangannya

"Oh iya mas, ini menu makanannya. Silahkan dilihat." Balas pelayan itu sambil menyodorkan buku menu makanannya.

"Kita mau yang ini aja mbak." Balas Heri sambil menunjuk menu makanan yang di pilihnya.

"Baik mbak, mas, sebentar ya."

Setelah memilih menu makanan, merekapun masih diam-diaman, tidak berbicara sedikitpun. Tak lama kemudian datanglah seorang pelayan.

"Mbak, mas, ini makanan dan minumannya. Silahkan dinikmati." Ucap pelayan itu dengan ramah.

"Iya, makasih ya." Jawab Clara sembari memberikan senyuman.

Sambil menikmati makanan itu, Clara mencoba menanyakan kembali kepada Heri.

"Aku heran sama kamu. Kemarin kamu memarahiku, menyakiti aku, terus kenapa sekarang kamu tiba-tiba saja berubah menjadi Heri yang seperti dulu."

Ucap Clara dengan penuh penasaran.

"Habiskan dulu makananmu! Tidak usah banyak tanya!" Jawab Heri dengan cuek.

"Enggak! Aku ingin tahu dulu maksud dari semua ini."

"Kamu mau tau maksud aku apa?"

"Iya!"

"Aku ingin bilang bahwa hubungan kita cukup sampai disini saja!"

"Hanya itu? Kamu jauh-jauh datang kerumahku, meminta izin sama ibu tapi sesampainya disini kamu hanya bilang itu?"

"Jahat kamu Her! Kamu tidak pikirin perasaan aku! Kamu egois! Aku sangat benci sama kamu!" Ucap Clara lagi

"Ya... Terus terang saja kamu itu bukan cewek tipe aku! Coba saja kamu tidak senorak itu, aku pasti akan memilihmu."

"Sudah cukup! Aku tidak ingin mendengarkan ucapan yang keluar dari mulutmu lagi! Kalau emang kamu ingin pergi, silahkan! Aku tidak melarangmu lagi, aku sudah capek!" Jawab Clara sambil meneteskan air mata.

"Bagus kalau gitu, dengan begitu aku lebih gampang untuk melamar dia." Jawabnya.

Clara yang tengah sedih itu menghapus air matanya sambil menghembuskan nafasnya dengan pelan.

"Sekeras apapun usaha aku, akan tetap sia-sia Dimata kamu yang tidak memiliki perasaan yang sama sepertiku. Ingat Her, ketika kamu membuang seseorang yang dulunya kamu kejar, demi wanita yang menurut kamu menarik kamu akan kehilangan segalanya. Ada saatnya kamu akan merasakan hal yang sama."

"Sok puitis!"

"Suatu saat kamu akan menyesal!"

Clarapun pergi meninggalkan Heri. Disepanjang jalan, Clara menangis tersedu-sedu. Mata semua orang tertuju padanya. Karena tidak kuat lagi Clarapun terjatuh dipinggir jalan sambil menangis.

Tak lama kemudian datanglah seorang wanita dan pria bule yang membantunya berdiri sembari bertanya.

"What's wrong with you? What just happened to you?" Tanya bule tersebut kepada Clara.

"He's evil! I really hate it! Ucap Clara.

"Who's bad?

"My boyfriend! He just dumped me for another woman."

"Well, forget about him. There are still many handsome men waiting for you out there. Balas si bule itu.

"Come whit us, and I'II treat you. You must be thirsty and want to drink right? Ucapnya lagi.

Merekapun berjalan menuju warung yang berada dipinggir jalan itu.

"Can you speak Indonesian?" Tanya Clara pada bule itu.

"Ya... Sedikit bisa." Jawab bule itu.

"Terimakasih sudah menolongku." Ucap Clara

"Yes, you're welcome. No problem, we can help you." Balasnya.

"If my know, where are you from? It seems you are not from indonesia?" Tanya Clara

"We are from thailand." Jawabnya.

Merekapun berbincang-bincang diwarung itu sambil menikmati minuman yang segar itu. Meskipun mereka baru saja kenal tetapi mereka tampak sangat akrab satu sama lain. Dan Clarapun akhirnya mendapatkan teman baru yang bukan berasal dari negaranya.

Sedih yang dirasakan oleh Clara seketika hilang dengan hadirnya mereka.

Setelah itu Clarapun pulang dengan taksi yang dipesan oleh si bule itu.

Hubungan Clara dan Heripun akhirnya telah usai. Dan merekapun tidak pernah bertemu lagi.

Beberapa hari kemudian Clarapun menceritakan tentang hubungan yang telah usai itu. Sontak ibunya pun kaget mendengar hal itu. Bagaimana tidak? Yang ibunya Clara tau mereka pacaran itu sudah 3 tahun dan itu bukanlah waktu yang sebentar, itu cukup lama.

Awalnya Clara takut ingin memberitahu ibunya, tapi Clara memberanikan dirinya untuk mengatakan yang sebenarnya terjadi. Siapa sangka? Bukannya marah, malah ibunya Clarapun justru bangga kepada Clara karena bisa menjalani hubungannya selama itu dengan rasa sabar dan sikapnya yang dewasa dalam menjalani hubungan.

Ditengah curhatan Clara, ibunya berusaha menegarkan anaknya, membantu semangatnya kembali, serta memberikan nasehat-nasehat yang baik untuk Clara. Clarapun mengerti, dan sangat berterimakasih kepada ibunya sambil memeluk ibunya.

Episodes
1 Awal mula kehancuran
2 Pertengkaran yang hebat
3 Berakhirnya Hubungan
4 Berita tak terduga
5 Tunangan
6 Mendadak menikah
7 Status Baru
8 Tugas pertama istri
9 Perang Di Dapur
10 Ternyata Dia Cerewet
11 Hampir Ketahuan
12 Terlambat
13 Menolak Cintanya Dia
14 Pindah rumah
15 Antara Kesal Dan Bahagia
16 Perhatian seorang dosen killer
17 Gara-gara Nilai
18 Kebocoran hubungan
19 Cemburu
20 Pengakuan Clara
21 Sidang
22 Kebahagiaan Tak Terduga
23 Terserah
24 Imam Dan Makmum
25 Liburan
26 Cobaan dalam rumah tangga
27 Positif hamil
28 Clara Merasa Kesepian
29 Mau Anak Cewek Or Cowok?
30 Arya khawatir, Clara Pergi Sendirian
31 Ngidam mangga muda
32 Jalan pagi
33 4 bulanan
34 Pernyataan Clara
35 Diamnya Clara
36 Penjelasan
37 Kontraksi
38 Lahiran
39 Marya Intan Zivani
40 Aqiqah hari ke-7 baby zivani
41 Tangisan baby zivani
42 Main Ke Time Zone
43 1 tahun
44 Firasat
45 Kecelakaan
46 Perasaan yang hancur sebab musibah yang datang
47 Kepulihan Clara dan Zivani
48 Keluh kesah Arya
49 Doa yang belum terjabah
50 Demi Sang Istri Apapun Di Lakukan
51 Menjadi Lelaki Yang Kuat Dalam Keluarga
52 Zivani Mimpi Buruk
53 Sholat Berjamaah
54 Makan Es Krim Bersama
55 Kembalinya keceriaan Clara dan Zivani
56 Perdebatan Membawa Kebahagiaan
57 Ketagihan Minuman Clevo
58 Zivani menangis
59 Ketiduran
60 Clara Terjatuh
61 Clara drop Kembali
62 Fisik Bukan Utama Untuk Menjadi Setia
63 Pijatan Bikin Nyaman
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Awal mula kehancuran
2
Pertengkaran yang hebat
3
Berakhirnya Hubungan
4
Berita tak terduga
5
Tunangan
6
Mendadak menikah
7
Status Baru
8
Tugas pertama istri
9
Perang Di Dapur
10
Ternyata Dia Cerewet
11
Hampir Ketahuan
12
Terlambat
13
Menolak Cintanya Dia
14
Pindah rumah
15
Antara Kesal Dan Bahagia
16
Perhatian seorang dosen killer
17
Gara-gara Nilai
18
Kebocoran hubungan
19
Cemburu
20
Pengakuan Clara
21
Sidang
22
Kebahagiaan Tak Terduga
23
Terserah
24
Imam Dan Makmum
25
Liburan
26
Cobaan dalam rumah tangga
27
Positif hamil
28
Clara Merasa Kesepian
29
Mau Anak Cewek Or Cowok?
30
Arya khawatir, Clara Pergi Sendirian
31
Ngidam mangga muda
32
Jalan pagi
33
4 bulanan
34
Pernyataan Clara
35
Diamnya Clara
36
Penjelasan
37
Kontraksi
38
Lahiran
39
Marya Intan Zivani
40
Aqiqah hari ke-7 baby zivani
41
Tangisan baby zivani
42
Main Ke Time Zone
43
1 tahun
44
Firasat
45
Kecelakaan
46
Perasaan yang hancur sebab musibah yang datang
47
Kepulihan Clara dan Zivani
48
Keluh kesah Arya
49
Doa yang belum terjabah
50
Demi Sang Istri Apapun Di Lakukan
51
Menjadi Lelaki Yang Kuat Dalam Keluarga
52
Zivani Mimpi Buruk
53
Sholat Berjamaah
54
Makan Es Krim Bersama
55
Kembalinya keceriaan Clara dan Zivani
56
Perdebatan Membawa Kebahagiaan
57
Ketagihan Minuman Clevo
58
Zivani menangis
59
Ketiduran
60
Clara Terjatuh
61
Clara drop Kembali
62
Fisik Bukan Utama Untuk Menjadi Setia
63
Pijatan Bikin Nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!