Saat malam hari, disaat Clara sedang beristirahat. Tiba-tiba ponsel Clara berbunyi. Clara yg mendengar itu sontak ketakutannya menjadi kembali. Ia berfikir kalau yang meneleponnya itu pasti si Heri pacar yang tidak punya hati itu.
Dengan penuh ketakutan, Clara mencoba mengambil ponsel itu. Dan benar saja bahwa yang meneleponnya itu adalah Heri. Dengan pikiran yang kacau, perasaan yang sedih. Clarapun mengangkat telepon itu dengan tangan yang gemetaran.
"Haloo, Her" jawab Clara dengan nada yg lembut.
"Gimana Clara? Lusa aku akan melamarnya dan kamu harus siap untuk aku tinggali". Ucap Heri pada Clara.
Clara yang sangat amat merasakan sakit hati itu, mencoba memberanikan diri menjawab ucapan pria itu.
"Her, kamu ingat tidak? Awal kamu mengejar aku hingga kamu berhasil mendapatkannya? Hingga kita bisa menjalani hubungannya selama ini. Apa kamu tidak berfikiran kesitu? Bukankah orang tuamu dan orang tuaku sangat mengharapkan pernikahan kita? Lantas kenapa kamu begitu saja ingin meninggalkanku lalu memilih wanita itu?" Jawab Clara dengan penuh kekesalan.
"Hubungan kita itu hanya formalitas saja. Aku mengejarmu hanya karna ingin menjadikanmu sebagai koleksi bukan karena aku juga mencintaimu".
"Her... Aku tak menyangka kamu yang aku kenal sebagai pria yang baik, bisa mengucap perkataan yang sesakit ini".
Jawabnya sambil menangis.
"Sudahlah kamu tidak perlu menangis. Kita itu tidak jodoh! Lupakan aku Clara". Balasnya
"Tidak mudah bagi aku melupakan semuanya Her!" Ucapnya
"Sudahlah Clara. Kamu itu sangat membosankan bagi aku.tampilanmu saja sangatlah norak!" Ucapnya kembali
"Hah norak? Lancang banget ya mulut kamu! Dasar pendek yang tak punya hati!". Balasnya pada Heri.
"Kamu ngatain aku?" Tanyanya
"Menurut Lo!"
"Okey, fine!"
"Aku benci sama kamu her!" Balasnya dengan penuh emosi.
"Ohh, yaudah bagus. Jadi dengan gitu lebih gampang aku ninggalin kamu. Kan kamu benci banget hhh" jawabnya sambil tertawa.
Mendengar itu, Clarapun mematikan ponselnya tanpa berkata apapun Lg.
Tak lama kemudian pria itu menelepon kembali. Tetapi Clara tak mengangkatnya. Seusai pertengkaran itu, Clara yang tadinya merupakan seorang wanita yang kuat, cantik , dan pintar seketika berubah menjadi wanita yang lemah, raut wajahnya yang slalu ceria berubah menjadi sedih yang seakan-akan merubah semuanya.
"Ya Tuhan, sampai kapan aku harus menjalani ini... Aku tidak sanggup lagi." Ucapnya sambil meneteskan air mata.
"Aku ingin cintaku terbalaskan... Aku ingin dia tahu betapa aku sangat mencintainya." Lanjutnya.
Dengan air mata yang terus menerus mengalir di pipinya, tiba-tiba saja Clara terdiam sejenak dan melemparkan benda yang berada didepan matanya itu ke lantai hingga pecah. Clarapun kembali berbaring di kasurnya. Tak lama kemudian Clarapun tertidur.
Keesokan harinya, Heri menghampiri Clara kerumah dan memanggilnya dari luar. Clara yang tengah tidur sontak menjadi terbangun mendengar suara itu. Clarapun bangun dan berjalan menuju pintu. Saat dibuka Clara sangat kaget ketika melihat itu adalah Heri.
"Mau apa lagi kamu?" Tanya Clara pada Heri.
"Aku datang hanya ingin memastikan kamu saja." Jawabnya
"Apa? Memastikan? Untuk apa lagi? Bukannya kamu sudah tidak perduli denganku? Untuk apa kamu memastikan aku?" Balas Clara dengan nada tinggi
"Aku ingin memastikan saja kalau kamu masih waras setelah aku mengatakan hal itu semalam. Takut saja kamu menjadi gila setelah itu kan." Jawabnya dengan gayanya yang cool itu
"Apa lu bilang!" Ucap Clara dengan raut wajah yang penuh amarah, dan sambil mendorong si Heri hingga terjatuh.
"Santai dong!" Jawab Heri sambil memukul pintu.
"Kalau kamu datang kesini hanya ingin mengatakan itu, mending kamu pergi sekarang!"
"Okeyyy, aku akan pergi."
Heripun pergi, dan Clara langsung menutupkan pintunya sambil menangis. Disaat Clara tengah sedih, ibunya menghampiri Clara.
"Kenapa kamu menangis nak?" Tanya ibunya dengan rasa khawatir.
"Tidak apa-apa Bu, tadi mata Clara hanya kelilipan saja." Jawabnya dengan berbohong.
"Yasudah, mari kita kedapur. Katanya kamu ingin belajar masak dengan ibu."
"Oh iya ibu, Clara lupa." Balasnya sambil tersenyum
Merekapun berjalan menuju dapur. Hari-hari Clarapun dihabiskan dirumah.bersama ibunya dia merasa menjadi lebih baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments