Phonix

Phonix

Bab 1

Malam hari disebuah sekolah.

" Tolong...!! " teriak seorang gadis sambil berlari.

" Tolooong..!! "

" Hahahahha... berhentilah berteriak baby " ucap seseorang yang mengejar gadis itu.

" Ayyahhh.. Ibuuu..!! aku mohon bantulah aku " pekik gadis itu sambil menangis terisak.

" Ayolah, kita harus bermain-main " ucap orang tadi sambil terus mengejar gadis itu.

" Akhh!! " gadis tadi terjatuh hingga tersungkur.

" Huhh... akhirnya kau menyerahh " ucap orang tadi sambil tersenyum menyeramkan dibalik topengnya.

" Kumohon, lepaskan aku.. hiks " ucap gadis itu memohon.

" Husstt.. kau akan ku kirim ketempat yang tenang " ucap orang itu sambil terus mendekat.

" A-aku mohon,, hiks.. kumohon lepaskan aku " ucapnya menangis histeris.

Saat gadis itu ingin kembali berdiri, dia langsung ditendang oleh seseorang tadi, lalu dipukuli dengan membabi buta.

" Huhff.. kau sangat berisik " ucap orang itu lalu menyeret gadis tadi ke gudang sekolah.

Saat digudang sekolah, gadis tadi disiksa dengan kejam dan kemudian ditusuk dibagian perutnya, namun bukan ditusuk dengan cepat, tapi perlahan-lahan.

" AKKKHhhh!! "

" Bukankah itu nikmat baby~ " ucap orang tadi dengan senyum psikopat nya.

" S-siapa kau? " tanya gadis itu lemah.

" Kau ingin melihat wajah ku? baiklah " ucap orang itu lalu membuka topengnya.

" A-apa sa-salah ku-hh? " ucap gadis itu sekarat.

" I don't know, aku hanya mengikuti keinginan bos ku " ucap orang itu sambil tertawa.

Shet..

" Akhhh!! hiks s-sakit.. "

" Sayangnya aku tidak peduli, baiklah sekarang mari berfoto.. " ucap orang itu sambil memakai topengnya.

Setelah dia memakai topengnya, dia kemudian mengeluarkan ponselnya dan berfoto dengan gadis yang dia siksa tadi.

Setelah berfoto, orang tadi kembali menyiksa gadis itu dengan berbagai macam cara hingga gadis itu meninggal.

" Hahh.. finis " gumam orang tadi lalu kemudian pergi.

......................

Pagi harinya, semua siswa disekolah itu buru-buru ke gudang saat mendengar telah terjadi pembunuh yang sangat sadis. Namun yang aneh dari sekolah ini adalah, wajah para siswa nya tidak ada yang ketakutan, mereka hanya kepo dengan korban.

~Kembali ke kelas masing-masing dan tenang, Thanks~

Setelah mendengar pengumuman itu, semua siswa bubar dari gudang sekolah dan segera masuk ke kelas masing-masing.

Namun ada salah satu siswa yang tampak sangat sedih saat melihat korban pembunuhan itu, karna korban adalah sahabat dekatnya.

" Miki.. " ucapnya lirih.

Saat gadis itu masih diam saja sambil memandangi wajah sahabat nya, tiba-tiba dia langsung dihampiri oleh kepala sekolahnya.

" Apa kau tidak mendengar pengumuman, Kim Asura?! " ucap kepala sekolahnya.

" A-anu.. permisi Madam.. " ucap gadis yang dipanggil Asura itu, lalu kemudian pergi.

Sebelum masuk ke kelasnya, Asura berniat menghubungi orang tuanya terlebih dahulu, jadi dia masuk kedalam toilet.

" Kumohon angkatlah Pa.. " gumam Asura deg-degan.

" Ahhh sial! bagaimana cara menghubungi Papa " ucap Asura mencoba berfikir jernih.

Saat sedang berfikir keras, tiba-tiba pintu toilet Asura diketuk oleh seseorang.

" Apa kau masih lama? " tanya orang yang diluar sana.

" Ahh.. tunggu sebentar, aku segera selesai " ucap Asura.

Karna sudah tidak punya ide lain, Asura melukai tangannya dan membuat sebuah simbol angka dengan darahnya. Saat ingin memfoto tanda itu, Asura kembali didesak oleh orang yang ada diluar sana, sehingga code yang dibuatnya terfoto tidak jelas.

" Ayolah, pelajaran olahraga ku sebentar lagi akan dimulai!! " pekik orang yang diluar sana.

" Iya sebentar " ucap Asura mengirimkan foto tadi pada Ayahnya, lalu membersihkan simbol itu, dan kemudian keluar.

" Kenapa lama sekali? " tanya orang tadi saat Asura sudah keluar dari toilet.

" Ahh maaf, perutku sakit " ucap Asura berbohong, lalu kemudian pergi.

Saat Asura telah pergi, orang itu kemudian masuk ketoilet yang ditempati Asura tadi, tapi dia langsung terlihat bingung karna ada bekas darah di kloset toilet itu, serta air yang berwarna merah di lantainya.

...----------------...

" Semoga Apa mengerti dengan foto tadi " gumam Asura sambil jalan ke kelasnya.

Saat Asura telah sampai di depan kelasnya, ternyata telah ada guru yang sedang mengajar.

Tok.. tok.. tok..

" Permisi Buk.. " ucap Asura sopan.

" Dari mana kamu Asura? " tanya guru yang mengajar di kelas Asura.

" Ah maaf, aku habis dari toilet buk " ucap Asura.

" Lain kali jangan terlambat, sekarang duduklah " ucap guru itu.

" Baik terimakasih buk.. " ucap Asura berjalan ke arah tempat duduknya.

Saat Asura melewati gurunya, dia tidak sengaja melihat ada noda merah di lengan baju guru itu.

" Apa itu darah? " gumam Asura dalam hatinya.

Setelah duduk dikursinya, Asura mengikuti pelajaran dengan pikiran yang sangat kacau. Bagaimana tidak, teman satu-satunya telah tiada, dan itupun tidak mendapatkan respon bela sungkawa dari sekolah terhadap murid mereka yang baru saja terbunuh.

" Apa.. ini tempat terkutuk " gumam Asura dalam hatinya.

...———————––—————————...

...———————––—————————...

...Haii semuanya.. author baru bikin ig nih namanya : novel.zee...

...bantu follow yahh... 😊💙...

...Jangan lupa di like, komen, subscribe dan vote sebanyak-banyaknya yaa... byeeee💙💙...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!