Di waktu yang bersamaan.
" Ini ruang apa? " tanya Mark pada Do Jun.
" Itu laboratorium kimia, siswa tidak boleh memasuki ruangan itu tanpa seizin guru dan pengawasan guru, karna di dalam banyak bahan kimia yang berbahaya " ucap Do Ju menjelaskan.
" Kenapa lama-lama aku muak dengan sikapnya ya, dia seolah-olah menganggap orang lain bodoh " gumam Archen pelan.
" Sudahlah, kau hanya perlu berakting b*doh saja " ucap Mark.
" Ini ide ku, kenapa aku yang ternistakan " ucap Archen tidak terima.
" Ini tempat terakhir yang kita kunjungi, ini adalah gudang " ucap Do Jun.
" Ouh.. apa boleh masuk? " tanya Mark.
" Boleh saja, tapi kuncinya ada pada satpam, jadi saat ini kau tidak bisa masuk " ucap Do Jun dingin.
" Ah, begitu rupanya, baiklah tidak masalah, aku akan memintanya lain kali " ucap Mark.
" Ya, cepatlah ini sudah lebih dari 2 jam " bisiknha2 pada Mark.
" Tenanglah Archen, kau selalu ribut " tegur Mark.
" Baiklah, jika tidak ada lagi aku permisi " ucap Do Jun ingin pergi.
" Tunggu, ada yang ingin ku tanyakan " tahan Archen.
" Apa lagi?! " tanya Do Jun sambil membalikan badannya.
" Kau belum memberitahu kami tentang sekolah ini " ucap Aechen.
Mendengar pertanyaan itu, spontan Do Jun langsung lari meninggalkan mereka, Archen dan Mark yang tiba-tiba ditinggal jelas langsung bingung.
" Ya, Park Do Jun kau kemana hah?! " pekik Mark.
" Ada apa dengannya? " tanya Archen bingung.
" Haiss.. ini semua salah mu! kenapa kau menanyakan itu, lihat dia tidak ingin berteman lagi dengan kita " ucap Mark marah.
" Salahku? salah ku dimana? kalian terlalu bertele-tele " ucap Archen tidak ingin disalahkan.
" Dia anak yang introvert Jung, kita memang harus berbasa-basi untuk menjadi temannya, kalau tidak dia tidak akan ingin berteman dengan kita! " terang Mark kesal.
" Kurasa basa-basi selama 2 jam sudah cukup Hyun-Jae "
" Haisss.. si*lan ini " ucap Mark frustasi lalu kemudian pergi begitu saja.
" Apa salah ku?! " gumam Archen bingung, lalu segera menyusul Mark.
Setelah Archen dan Mark pergi dari gudang, tiba-tiba mengalir darah segar dari sela-sela pintu gudang.
......................
Di Parkiran.
" Ya, Hyun-Jae! tunggu dulu " pekik Archen.
Mendengar suara Archen, semua anggota yang ada di parkiran langsung melihat kearah nya. Terlihat bahwa Mark berjalan begitu cepat dengan wajah kesalnya, dan Archen yang berlarian mengejar Mark.
" Ya, ada apa dengan mu? " tanya Berly saat Mark melewatinya.
" Jangan bicara pada ku, aku sedang kesal " ucap Mark ketus, lalu kemudian masuk kedalam mobil.
" Ada apa dengannya? " tanya Wendy pada Berly.
" Aku tidak tau, dia bilang dia tidak ingin diajak bicara " ucap Berly. " Coba tanyakan pada Archen "
" Ya, ada apa dengannya? " tanya Zee pada Archen.
" Hufhh.. huffhh.. aku tidak tau, aku pun ditinggal begitu saja olehnya " ucap Archen ngos-ngosan.
" Cepatlah masuk sebelum kalian semua aku tinggalkan! " pekik Mark dari dalam mobil, seketika Archen, Zee, Zoya dan Hitomi langsung menjadi riuh berebut untuk masuk kedalam mobil.
" Astaga, hati-hatilah.. kalian bisa terluka jika berebut seperti itu " ucap Wendy khawatir.
" Ya, kau kenapa Mark? " tanya Berly bingung, tapi Mark hanya diam tidak menggubris pertanyaan.
" Berly masuklah " ucap Nico, lalu Berly segara masuk kedalam mobil.
Dalam perjalanan pulang, Mark selalu memasang wajah datar dan dinginnya, membuat rekan-rekannya menjadi bingung dan canggung. Kecuali Richard dan Nico, mereka malah suka dengan suasana hening ini.
" Bukankah dia sangat menakutkan saat marah " bisik Lily pada Nico.
" Jika kau tidak ingin di marahi olehnya, maka lebih baik diam saja " ucap Nico santai sambil membaca buku.
" Apa kau tidak takut? " tanya Lily lagi. Lalu hanya dijawab gelengan oleh Nico. " Richard apa kau takut saat melihat Mark marah? " bisiknya pada Richard, sama seperti Nico, Richard menjawab pertanyaan Lily dengan gelengan sambil bermain ponsel.
" Baiklah, baiklah.. kalian memang suka dengan keadaan seperti ini " ucap Lily tak ingin mengganggu mereka lagi.
Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka sampai di apartement mereka. " Huhh.. bukankah ini terlalu jauh, aku sampai ketiduran didalam mobil " ucap Zoya sambil meregangkan ototnya.
" Kau benar, apa sebaiknya kita pindah? " ucap Hitomi pada yang lain.
" Kita bahas nanti di dalam " ucap Nico.
" Kalian masuklah terlebih dahulu, biar aku yang membujuknya " ucap Berly lalu diangguki oleh yang lainnya. " Archen kau tinggallah dulu "
" Aku, kenapa? " tanya Archen.
" Kau yang bersama dengannya tadi, jadi tunggulah disini " ucap Berly, dengan terpaksa akhirnya Archen menurut dengan Berly.
Saat Mark keluar dari mobil dan ingin masuk ke apartement, Berly langsung menghalanginya. " Minggirlah Berly, aku sedang tidak mood " ucap Mark dingin.
" Tapi Mark-- "
" Aku lelah, aku ingin beristirahat " ucap Mark ingin pergi.
" Ya, pria apa yang sikapnya seperti mu ini hah? kau seperti wanita yang tidak bisa menyelesaikan masalah " ucap Archen yang sudah muak dengan sikap tidak jelas Mark.
Mendengar ucapan Archen, Mark yang tadinya tenang kini kembali tersulut emosi. "Jika aku seperti itu kenapa?! apa ada masalah dengan mu! " ucap Mark mendorong tubuh Archen.
" Jangan seperti anak kecil Mark! sikap mu sangat tidak jelas! " ucap Archen membalas mendorong tubuh Mark.
" Ya, berhentilah bertengkar! kita bisa menyelesaikan ini dengan baik-baik! " ucap Berly melerai mereka berdua.
" Bahkan sampai sekarang kau tidak menyadari kesalahan mu! " ucap Mark menatap Archen tajam.
" Ayolah beri tahu aku, apa yang membuat mu marah sehingga kalian seperti ini " ucap Berly.
" Tanyakan saja pada orang disamping mu " ucap Mark, lalu kemudian pergi.
" Mark... " panggil Berly.
" Sudahlah Berly, kita tidak perlu meladeni tingkah kekanak-kanakan nya " ucap Archen acuh.
" Haisss.. sebenarnya apa yang terjadi hah? ayo jelaskan pada ku Archen " tanya Berly yang kebingungan. Jangankan Berly, Archen saja juga bingung dengan semua ini. " Kenapa kau diam saja Archen?! " desak Berly.
" Apa yang ingin dijelaskan?! aku saja tidak tau kenapa dia seperti itu " ucap Archen.
" Ceritakan semuanya pada ku, dari awal kalian berpisah dengan ku " ucap Berly.
" Nanti aku ceritakan, sekarang ayo kita masuk terlebih dahulu " ajak Archen.
" Tapi-- "
" Agar aku tidak berulang-ulang kali menjelaskannya " ucap Archen lembut, akhirnya Berly menurut dan kemudian mereka naik ke lantai atas.
......................
Saat Mark masuk apartement, dia melihat semua anggota berkumpul diruang tengah, Mark tidak terlalu memperdulikan mereka dan lebih memilih untuk segera ke kamarnya.
" Mark, kemarilah " panggil Nico dingin.
" Ada apa? " tanya Mark tetap berdiri ditempatnya.
" Kita akan rapat dengan Kapten nanti " ucap Nico.
" Baiklah, aku akan bersih-bersih dulu " ucap Mark lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar.
Setelah Mark masuk kamar, tidak lama kemudian masuklah Archen dan Berly. " Bagaimana Ber? " tanya Wendy.
" Dia tetap tidak mau bicara, ". " Sekarang ayo ceritakan Chen " ucap Berly pada Archen.
" Astaga, kau tidak menyuruhku duduk terlebih dahulu hah? " ucap Archen bosan dengan tagihan Berly.
" Kau tinggal cerita Archen, kenapa susah sekali " ucap Berly sedikit kelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments