Malam harinya, Wendy dan Berly berniat pergi keluar penginapan untuk sekedar berjalan-jalan.
" Eh, kalian ingin kemana? " tanya Zoya saat melihat Wendy dan Berly sudah berpakaian rapi.
" Kami hanya ingin berjalan-jalan diluar dan sekalian ingin ke swalayan " ucap Wendy apa adanya.
" Malam-malam begini? " ucap Zoya.
" Apa masalahnya, kau ingin ikut? " tanya Berly.
" Tidak, lebih baik aku beristirahat " ucap Zoya sambil tiduran di sofa.
" Hahahha.. baiklah " ucap Berly terkekeh melihat tingkah Zoya.
" Apa kami boleh ikut? " tanya Richard.
" Ouh, tentu " ucap Berly santai.
" Aku tidak ingin, kau saja yang pergi " ucap Mark dan Archen serentak.
" Bagaimana dengan mu Zee? " tanya Nico.
" Aku? hahahhaha... tentu saja tidak " ucap Zee tersenyum polos.
" Baiklah, kalian hati-hatilah disini kami akan pergi sebentar " ucap Wendy lalu diangguki oleh anggota yang tinggal.
......................
Sendari tadi melewati kamar-kamar penginapan yang lainnya, mereka tidak melihat satupun orang lain di penginapan itu.
" Kenapa sepi sekali? " gumam Berly.
" Mungkin mereka semua sudah tidur " ucap Richard dingin.
" Tapi aku rasa bukan tidur, melainkan memang tidak ada yang menginap selain kita " ucap Wendy.
" Aneh sekali bukan, kenapa tidak ada yang ingin menginap disini. Padahal pemandangan disini sangat indah, dan harganya juga lumayan murah " ucap Berly sambil melihat-lihat pemandangan diluar.
" Mungkin besok akan ada pengunjung baru " ucap Richard.
" Kalian tau kearah mana swalayan nya? " tanya Nico saat mereka sudah berada diluar penginapan.
" Astaga.. aku lupa menanyakannya pada Zee " ucap Wendy.
" Tidak apa, kita bisa menanyakannya " ucap Nico, lalu berjalan kearah pos satpam.
" Permisi tuan, dimana swalayan disini? " tanya Nico pada satpam yang ada disana.
" Ahh.. kalian hanya perlu belok kiri dan lurus, setelah itu kalian akan menemukan swalayan, jaraknya tidak jauh dari penginapan ini " ucap Satpam itu.
" Terimakasih tuan.. " ucap Nico lalu kemudian kembali berkumpul dengan rekan-rekannya.
" Dimana? " tanya Wendy.
" Kita hanya perlu belok kiri dan lurus, setelah itu akan ada swalayan " ucap Nico datar.
" Yasudah, ayok pergi " ucap Wendy. Lalu mereka pergi kearah yang diucakan Nico tadi.
......................
Di penginapan.
" Huhhf.. kenapa tiba-tiba aku bosan " ucap Archen sambil menggeliat.
" Karna kau pemalas " celetuk Zee sambil fokus menonton televisi.
" Enak saja " ucap Archen melempar bantal sofa pada Zee.
" Ya, kenapa kau melemparku! " ucap Zee balik meleparkan bantal kearah Archen.
" Opss.. tidak kena, hahahah.. lemparan mu sangat buruk " ledek Archen sambil terkekeh.
" Ck, ck, ck.. jika Kapten tau pasti kau sudah dimarahinya " ucap Zoya ikut meledek.
" Ya, memangnya lemparan kalian seberapa bagus hah?! " ucap Zee kesal.
" Sebagus ini.. "
bugh..
bugh..
Lemparan Zoya dan Archen tepat mengenai tubuh Zee.
" Yaaa!! " pekik Zee makin kesal karna mendapatkan serangan secara tiba-tiba.
" Hahahaahha.. bagaimana, bagus bukan? " ucap Zoya sombong.
" Baiklah, sekarang giliran ku " ucap Zee ingin melempar bantal kearah Zoya.
" Stoooopppp..!! " pekik Hitomi sambil membawa banyak minuman di atas nampan.
" Hentikan permainan kalian sebentar " ucap Hitomi sambil berjalan pelan. Archen yang melihat Hitomi kesulitan langsung menghampiri Hitomi dan mengambil alih nampan itu.
" Biar ku bantu " ucap Archen langsung mengambil nampan itu.
" Eh..ehh.. "
Archen meletakkannya diatas meja.
" Wahh.. kenapa kau rajin sekali Hitomi " ucap Zoya berbinar melihat berbagai macam minuman dinampan.
" Aku dengar kalian bosan, jadi aku berinisiatif membuatkan ini " ucap Hitomi lembut.
" Taraa... aku juga membuatkan ini untuk kalian " ucap Lily berlari sambil membawa biskuit buatannya.
" Wahh.. kelihatan enak " puji Zoya.
" Boleh aku mencobanya? " tanya Zoya.
" Tentu saja " ucap Lily dan Hitomi serentak.
" Ouh iya, dimana Mark? " tanya Lily sambil celingak-celinguk.
" Ouh, dia di rooftop " ucap Archen.
" Hmm.. Hitomi boleh aku membawa minuman mu satu " tanya Lily.
" Tentu saja, kau mengambil untuk siapa? " tanya Hitomi.
" Untuk Mark " ucap Lily singkat, lalu kemudian pergi ke rooftop.
" Sepertinya ada yang sedang jatuh cinta " bisik Zoya pada Hitomi.
" Kita liat saja " balas Hitomi sambil berbisik. Lalu kedua terkikik bersama.
" Kalian membicarakan ku? " tanya Zee.
" Tidak, kau tidak menarik untuk dibicarakan " ledek Zoya.
" Ya, kau.. "
Archen dan Hitomi hanya terkekeh melihat pertengkaran antara Zee dan Zoya.
......................
Saat sudah berada dilantai atas, Lily langsung menghampiri Mark yang sedang termenung sambil menikmati angin malam.
" Apa yang kau lakukan? " tanya Lily sambil duduk disalah satu kursi disana.
" Eoh, tidak ada.. aku hanya melihat pemandangan " ucap Mark, lalu berbalik melihat kearah Lily.
" Ini untuk mu " ucap Lily memberikan Coffe.
" Untukku? " ucap Mark bingung.
" Hm, tadi aku dan Hitomi membuat minuman dan cemilan. Karna kau disini, jadi aku membawakannya untuk mu " ucap Lily.
" Terimakasih " ucap Mark lalu meminum coffe itu.
" Apa kau sudah memikirkan cara untuk menyelesaikan misi ini? " tanya Lily berbasa-basi.
" Belum, seperti yang kita tau, informasi yang kita dapat masih sangat minim. Jadi cukup sulit memikirkan rencana yang pas untuk misi ini " ucap Mark lalu meminum coffe nya.
" Hm, kau ada benarnya " ucap Lily ikut melihat pemandangan.
Saat mereka sedang bergelut dengan pikiran mereka masing-masing, tiba-tiba ada sebuah mobil yang masuk ke penginapan itu.
" Apa ada tamu? " tanya Lily pada Mark yang masih bersandar di pembatas raftoop.
" Hm, sepertinya itu pengunjung baru " ucap Mark melihat sekilas.
Saat Mark berbalik badan melihat kearah Lily kembali, orang yang didalam mobil tadi keluar menggunakan topeng kelinci dan mengeluarkan bungkusan besar dari bagasi mobil itu.
Saat mereka mengangkatnya masuk kedalam penginapan itu, tiba-tiba terdengar suara pekikan yang sangat lantang.
AAAAAAAKKHHH...!!
Sontak Mark dan Lily langsung berdiri tegap dan mencari sumber suara itu.
" Kau dengar? " tanya Lily.
" Tentu, ayo cari sumber suaranya " ucap Mark. Lalu mereka segera berlari ke ruang tengah.
Saat mereka berada diruang tengah, mereka melihat anggota lain juga terlihat kebingungan.
" Apa kalian dengar suara juga? " tanya Lily.
" Hm, suara dari mana itu? " tanya Zoya.
" Sekarang ayo cari sekeliling penginapan ini " ucap Mark memberi arahan, lalu mereka semua berpencar untuk mencari sumber suara tadi.
......................
Di Swalayan.
" Apa sudah cukup? " tanya Nico pada Wendy.
" Aku rasa sudah, kau tidak ingin membeli apapun? " tanya Wendy pada Nico.
" Tidak " ucap Nico dingin dan singkat.
" Huhff.. dasar manusia es " gumam Wendy dalam hatinya, lalu pergi menyusul Berly dan Richard.
" Kalian sudah selesai? " tanya Wendy pada Berly dan Richard.
" Sebentar, aku sedang mencari sesuatu " ucap Berly masih sibuk melihat semua rak.
" Sudah ku bilang itu tidak ada disini " ucap Richard dingin.
" Diamlah Chard, kau sama sekali tidak membantuku dan dari tadi kau selalu mengatakan itu " omel Berly yang masih sibuk menyelusuri semua rak.
" Apa yang kau cari Ly? " tanya Wendy.
" Aku mencari Pondan Brownies " ucap Berly.
" Apa itu? " tanya Wendy.
" Itu bahan untuk membuat brownies instan, produk itu berasal dari Indonesia, dan rasanya sangat enak " ucap Berly menjelaskan.
" Kenapa tidak tanya pada karyawannya saja? " ucap Nico.
" Sudah ku tanya, dan karyawan itu bilang tidak ada. Tapi dia tetap keras kepala " ucap Richard malas.
" Jika sudah dibilang tidak ada untuk apa mencarinya lagi Ly? " ucap Wendy geleng-geleng kepala.
" Bagaimana tidak ada, padahal swalayan ini lumayan besar " ucap Berly cemberut.
" Pulang sekolah besok kita akan ke Mall untuk mencari brownies mu itu, bagaimana?! " tawar Richard pada Berly.
" Kau serius? " tanya Berly memastikan.
" Hm.. "
" Baiklah.. " ucap Berly kembali tersenyum.
" Ayo segera ke kasir, kita sudah terlalu lama diluar " ucap Nico, lalu diangguki oleh semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
anggita
👌👌👌..,,
2023-11-02
0