Di taman.
" Untuk apa kau membawaku kesini? " tanya Hitomi malas. Bukannya menjawab pertanyaan Hitomi, Zoya malah menyerang Hitomi, untungnya Hitomi bisa menghindar dan langsung menghentikan Zoya.
" Apa yang kau lakukan? " ucap Hitomi marah.
" Kenapa? apa kau takut padaku? " ucap Zoya dengan wajah tengilnya. Hitomi yang ditanya seperti itu menjadi bingung.
" Apa maksudmu, tentu saja aku tidak takut " ucap Hitomi.
" Kalau begitu ayok kita bertarung! " tantang Zoya. Hitomi yang ditantang oleh rekannya sendiri jelas menolak.
" Apa kau gila? atau obat mu habis hah?! jangan membuang-buang waktuku hanya untuk lelucon konyol mu ini " ucap Hitomi lalu kemudian pergi.
" Jika kau pergi, berarti kau takut padaku!! " pekik Zoya sambil mengejar Hitomi.
" Hais.. sudah hu bilang aku tidak takut padamu, lagian untuk apa aku takut padamu toh kita sama-sama makan nasi " ucap Hitomi malas lalu melanjutkan langkahnya.
" Nahh itu dia! aku makan nasi, kau makan nasi, bahkan Pejabat Kim pun makan nasi, jadi apa yang kau takutkan?! " ucap Zoya sambil terus mengikuti Hitomi.
Mendengar ucapan Zoya, Hitomi langsung menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Zoya.
" Ya, Kim Joung-Eun itu adalah manusia kejam! jika dia mengetahui kita menjalankan misi tanpa pengetahuan Pemerintah, dia akan membunuh kita semua " bentak Hitomi marah. Zoya yang sangat anti dibentak hanya bisa menguatkan dirinya agar bisa menahan emosi.
" Kau tau, dalam hidup Kim Joung-Eun itu tidak ada yang namanya ampunan. Jika kita membuat masalah dengannya, pilihan kita hanya 2 yaitu disiksa habis-habisan atau mati " sambung Hitomi.
" Lalu bagaimana jika berhasil hah? apa Kim Joung-Eun tetap akan membunuh kita? " ucap Zoya menatap Hitomi lengket. Mencoba meyakinkan Hitomi bahwa semuanya akan baik-baik saja.
" Kau pikir misi ini sangat mudah?! kau pikir misi ini akan selesai dalam waktu 1,2,3,4 atau bahkan 5 hari? Tidak! "
" Misi ini membutuhkan waktu yang lama! dan kau juga harus ingat bahwa Kim Joung-Eun adalah seorang Pejabat, dia adalah tangan kanan Presiden negara ini, jadi otomatis dia mempunyai banyak mata-mata "
" Dan mata-mata itu bisa saja memberitahu Kim Joung-Eun tentang hal ini bahkan sebelum kita menyelesaikannya " Jelas Hitomi panjang lebar, sungguh ketakutannya terhadap Pejabat Kim membuatnya susah mengatur emosinya saat ini.
" Baiklah jika itu yang membuatmu seperti ini, maka akan ku bunuh Kim Joung-Eun untuk mu " ucap Zoya yang sudah kesal karna sendari tadi selalu dibentak.
" Hah?! Hahahha.. kurasa kau benar-benar gila " ucap Hitomi geleng-geleng kepala.
" Baiklah akan ku buktikan " ucap Zoya langsung pergi menghampiri yang lain.
" Hei apa yang kau lakukan? Zoya kembalilah, apa kau benar-benar gila hah?! " ucap Hitomi langsung mengejar Zoya.
......................
Di dalam penginapan.
Semua anggota sedang berkumpul diruang tengah sambil memainkan ponsel mereka masing-masing, tapi tiba-tiba Zoya masuk dengan wajah yang datar dan dingin.
" Mark, berikan kunci mobilmu kepadaku sekarang " ucap Zoya yang baru masuk dengan wajah datar.
" Hah?! kau ingin kemana? " tanya Mark bingung melihat sikap Zoya.
" Ayo berikan " ucap Zoya tidak menghiraukan pertanyaan Mark.
" Apa kau ingin bunuh diri hah?! kau sungguh gila Zoya! " ucap Hitomi yang baru datang.
" Aku hanya menuruti kehendak mu " ucap Zoya datar.
" Hei tenanglah, ada apa ini? " tanya Wendy bingung.
" Hitomi ada apa ini? " tanya Lily pada Hitomi.
" Kurasa teman kalian ini sedang gila " ucap Hitomi menatap Zoya kesal.
" Kalau aku gila bagaimana? aku hanya ingin membantumu menghilangkan rasa takut sialan itu! " ucap datar.
" Zoya tenanglah " ucap Archen berusaha menengahi.
" Aku bingung dengan sikapmu yang seperti ini Zoya, sebenarnya apa mau mu hah?! " tanya Hitomi langsung ke intinya.
" Jika kau menyayangi nyawamu dan kita semua maka fokuslah Hitomi! Kalau kau terus-terusan melamun seperti itu, maka itulah yang membuat nyawa kita semua terancam " ucap Zoya serius.
" Aku paham dengan ketakutan mu Hitomi, bahkan kita semua yang ada disini juga merasakan. Tapi ayolah.. kita harus fokus agar tidak membuat kesalahan sedikitpun, dan pulang dengan selamat " ucap Zoya berusahan membuka pikiran Hitomi.
" Yang diucapkan Zoya benar Hitomi, jika kau tidak fokus maka semua rencana kita akan percuma dan misi ini berujung ditangan Pejabat Kim " ucap Zee.
" Yakinlah jika kita pasti bisa menyelesaikan ini semua tanpa harus berurusan dengan Pejabat Kim " ucap Wendy.
" Kau berbakat Hitomi, gunakan bakat mu itu untuk membela keadilan " ucap Berly.
" Hitomi yang aku kenal selalu agresif saat menerima sebuah misi, bukan takut seperti ini " ucap Lily
" Kau Agen Rahasia Negara Hitomi, tidak ada salahnya membela rakyat demi keadilan, bahkan jika mati sekalipun " ucap Archen.
" Toh waktu awal kau memilih pekerjaan ini kau sudah berjanji bukan?! " ucap Nico.
" ~Kita para Anggota Elit, siap mati demi negara kita dan rakyat kita~ " ucap Richard membacakan janji mereka dahulu disaat diterima menjadi seorang Agen Rahasia.
Hitomi yang mendengar ucapan rekan-rekannya seperti diguyur dengan air disiang bolong, yang membuatnya tersadar.
" Huhff.. kalian benar, seharusnya aku tidak perlu takut seperti ini, maafkan aku teman-teman " ucap Hitomi menunduk.
" Tidak apa-apa.. asalkan mulai hari ini janganlah melamun, kau harus fokus " ucap Zoya langsung memeluk Hitomi.
" Aku akan fokus mulai sekarang, demi nyawa kita semua " ucap Hitomi mantap. Semua anggota Phonix yang mendengar itu menjadi ikut senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments