Bab 10

Di taman.

" Untuk apa kau membawaku kesini? " tanya Hitomi malas. Bukannya menjawab pertanyaan Hitomi, Zoya malah menyerang Hitomi, untungnya Hitomi bisa menghindar dan langsung menghentikan Zoya.

" Apa yang kau lakukan? " ucap Hitomi marah.

" Kenapa? apa kau takut padaku? " ucap Zoya dengan wajah tengilnya. Hitomi yang ditanya seperti itu menjadi bingung.

" Apa maksudmu, tentu saja aku tidak takut " ucap Hitomi.

" Kalau begitu ayok kita bertarung! " tantang Zoya. Hitomi yang ditantang oleh rekannya sendiri jelas menolak.

" Apa kau gila? atau obat mu habis hah?! jangan membuang-buang waktuku hanya untuk lelucon konyol mu ini " ucap Hitomi lalu kemudian pergi.

" Jika kau pergi, berarti kau takut padaku!! " pekik Zoya sambil mengejar Hitomi.

" Hais.. sudah hu bilang aku tidak takut padamu, lagian untuk apa aku takut padamu toh kita sama-sama makan nasi " ucap Hitomi malas lalu melanjutkan langkahnya.

" Nahh itu dia! aku makan nasi, kau makan nasi, bahkan Pejabat Kim pun makan nasi, jadi apa yang kau takutkan?! " ucap Zoya sambil terus mengikuti Hitomi.

Mendengar ucapan Zoya, Hitomi langsung menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Zoya.

" Ya, Kim Joung-Eun itu adalah manusia kejam! jika dia mengetahui kita menjalankan misi tanpa pengetahuan Pemerintah, dia akan membunuh kita semua " bentak Hitomi marah. Zoya yang sangat anti dibentak hanya bisa menguatkan dirinya agar bisa menahan emosi.

" Kau tau, dalam hidup Kim Joung-Eun itu tidak ada yang namanya ampunan. Jika kita membuat masalah dengannya, pilihan kita hanya 2 yaitu disiksa habis-habisan atau mati " sambung Hitomi.

" Lalu bagaimana jika berhasil hah? apa Kim Joung-Eun tetap akan membunuh kita? " ucap Zoya menatap Hitomi lengket. Mencoba meyakinkan Hitomi bahwa semuanya akan baik-baik saja.

" Kau pikir misi ini sangat mudah?! kau pikir misi ini akan selesai dalam waktu 1,2,3,4 atau bahkan 5 hari? Tidak! "

" Misi ini membutuhkan waktu yang lama! dan kau juga harus ingat bahwa Kim Joung-Eun adalah seorang Pejabat, dia adalah tangan kanan Presiden negara ini, jadi otomatis dia mempunyai banyak mata-mata "

" Dan mata-mata itu bisa saja memberitahu Kim Joung-Eun tentang hal ini bahkan sebelum kita menyelesaikannya " Jelas Hitomi panjang lebar, sungguh ketakutannya terhadap Pejabat Kim membuatnya susah mengatur emosinya saat ini.

" Baiklah jika itu yang membuatmu seperti ini, maka akan ku bunuh Kim Joung-Eun untuk mu " ucap Zoya yang sudah kesal karna sendari tadi selalu dibentak.

" Hah?! Hahahha.. kurasa kau benar-benar gila " ucap Hitomi geleng-geleng kepala.

" Baiklah akan ku buktikan " ucap Zoya langsung pergi menghampiri yang lain.

" Hei apa yang kau lakukan? Zoya kembalilah, apa kau benar-benar gila hah?! " ucap Hitomi langsung mengejar Zoya.

......................

Di dalam penginapan.

Semua anggota sedang berkumpul diruang tengah sambil memainkan ponsel mereka masing-masing, tapi tiba-tiba Zoya masuk dengan wajah yang datar dan dingin.

" Mark, berikan kunci mobilmu kepadaku sekarang " ucap Zoya yang baru masuk dengan wajah datar.

" Hah?! kau ingin kemana? " tanya Mark bingung melihat sikap Zoya.

" Ayo berikan " ucap Zoya tidak menghiraukan pertanyaan Mark.

" Apa kau ingin bunuh diri hah?! kau sungguh gila Zoya! " ucap Hitomi yang baru datang.

" Aku hanya menuruti kehendak mu " ucap Zoya datar.

" Hei tenanglah, ada apa ini? " tanya Wendy bingung.

" Hitomi ada apa ini? " tanya Lily pada Hitomi.

" Kurasa teman kalian ini sedang gila " ucap Hitomi menatap Zoya kesal.

" Kalau aku gila bagaimana? aku hanya ingin membantumu menghilangkan rasa takut sialan itu! " ucap datar.

" Zoya tenanglah " ucap Archen berusaha menengahi.

" Aku bingung dengan sikapmu yang seperti ini Zoya, sebenarnya apa mau mu hah?! " tanya Hitomi langsung ke intinya.

" Jika kau menyayangi nyawamu dan kita semua maka fokuslah Hitomi! Kalau kau terus-terusan melamun seperti itu, maka itulah yang membuat nyawa kita semua terancam " ucap Zoya serius.

" Aku paham dengan ketakutan mu Hitomi, bahkan kita semua yang ada disini juga merasakan. Tapi ayolah.. kita harus fokus agar tidak membuat kesalahan sedikitpun, dan pulang dengan selamat " ucap Zoya berusahan membuka pikiran Hitomi.

" Yang diucapkan Zoya benar Hitomi, jika kau tidak fokus maka semua rencana kita akan percuma dan misi ini berujung ditangan Pejabat Kim " ucap Zee.

" Yakinlah jika kita pasti bisa menyelesaikan ini semua tanpa harus berurusan dengan Pejabat Kim " ucap Wendy.

" Kau berbakat Hitomi, gunakan bakat mu itu untuk membela keadilan " ucap Berly.

" Hitomi yang aku kenal selalu agresif saat menerima sebuah misi, bukan takut seperti ini " ucap Lily

" Kau Agen Rahasia Negara Hitomi, tidak ada salahnya membela rakyat demi keadilan, bahkan jika mati sekalipun " ucap Archen.

" Toh waktu awal kau memilih pekerjaan ini kau sudah berjanji bukan?! " ucap Nico.

" ~Kita para Anggota Elit, siap mati demi negara kita dan rakyat kita~ " ucap Richard membacakan janji mereka dahulu disaat diterima menjadi seorang Agen Rahasia.

Hitomi yang mendengar ucapan rekan-rekannya seperti diguyur dengan air disiang bolong, yang membuatnya tersadar.

" Huhff.. kalian benar, seharusnya aku tidak perlu takut seperti ini, maafkan aku teman-teman " ucap Hitomi menunduk.

" Tidak apa-apa.. asalkan mulai hari ini janganlah melamun, kau harus fokus " ucap Zoya langsung memeluk Hitomi.

" Aku akan fokus mulai sekarang, demi nyawa kita semua " ucap Hitomi mantap. Semua anggota Phonix yang mendengar itu menjadi ikut senang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!