Bab 4

Setelah diruangannya, Jendral Nam langsung mengecek penilaian semua anggota dari tim Tiger, Wolf, dan Lion.

" Duduklah Kolonel Cha " ucap Jendral Nam mempersilahkan.

" Siap terimakasih Jendral " ucap Kolonel Cha lalu kemudian duduk.

" Ada apa Jendral? tumben sekali anda langsung turun kelapangan " tanya Kolonel Cha.

" Kita mempunyai misi penting Kolonel Cha, karna misi ini terlalu berbahaya maka aku memerlukan para Agen Rahasia yang sangat handal agar tidak ada korban dari misi ini " ucap Jendral Nam menjelaskan.

" Misi? kenapa kita tidak mendapatkan surat persetujuan dari Pemerintah Jendral? " tanya Kolonel Cha bingung.

" Misi ini memang tidak diketahui oleh Pemerintah, karna kasus ini sangat tertutup " ucap Jendral Nam mantap.

" Apa?!! b-bagaimana bisa Jendral? " ucap Kolonel Cha terkejut bukan main.

" Jendral, itu melanggar peraturan! " ucap Kolonel Cha tidak setuju.

" Ini memang melanggar aturan Kolonel Cha, tapi aku sudah tidak punya pilihan lain "

" T-tapi jika Pemerintah tau, maka akibatnya sangat fatal Jendral! " ucap Kolonel Cha masih syok.

" Maka dari itu aku butuh anggota yang handal "

" Wahhh.. Jendral, i-itu.. ahh astaga, ini sungguh diluar nalar " ucap Kolonel Cha kepalang takut.

" Kolonel Cha! " panggil Jendral Nam tegas.

" Siap, Jendral! " ucap Kolonel Cha langsung berdiri tegap.

" Yakinlah "

" T-tapi Jendral-- "

" Ini perintah Kolonel Cha! "

" Siap, Jendral " ucap Kolonel Cha pasrah.

Sungguh hatinya sangat berdebar-debar saat ini, karna ini merupakan pertama kalinya dia melanggar aturan dan itupun sangat fatal.

" Ini demi masyarakat Kolonel Cha " ucap Jendral Nam menatap Kolonel Cha lekat.

" Tapi kenapa langsung Agen Rahasia Negara Jendral? bukankah itu lagi-lagi melanggar aturan? " ucap Kolonel Cha.

" Bagaimana dengan anggota Kopassus, Jendral? mereka hanya beda tipis dengan Agen Rahasia Negara " tanya Kolonel Cha

" Tidak bisa Kolonel Cha, tim Kopassus dari Kota Busan sebelumnya sudah diluncurkan, namun naasnya mereka semua gugur dalam misi ini " ucap Jendral Nam menjelaskan.

" Apakah ini masalah politik Jendral? " tanya Kolonel Cha ingin tau lebih dalam.

" Tidak, ini masalah pembunuh berantai yang sudah sangat merajalela " ucap Jendral Nam.

" Para pasukan elit lainnya juga sudah pernah melakukan misi ini, namun sayang mereka semua malah kehilangan nyawanya " jelas Jendral Nam.

" Apa sebahaya itu Jendral? "

"Seperti yang kau dengar tadi Kolonel Cha "

" Apakah ini semua penilaian mereka secara individu? " tanya Jendral Nam kembali fokus pada kertas penilaian anggota Tiger, Wolf, dan Lion.

" Benar Jendral, "

" Coba kau jelaskan "

" Setiap kelompok mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Seperti tim Tiger, mereka cepat tanggap namun ceroboh, sedangkan tim Wolf mereka teliti namun kurang cepat, serta tim Lion mereka cepat, teliti, namun kurang kompak " ucap Kolonel Cha menjelaskan.

" Kau yakin dengan penilaian mu? "

" Siap, yakin Jendral "

" Terus suruh mereka berlatih hingga tidak ada lagi kekurangan "

" Siap, Jendral "

" Kau boleh keluar " ucap Jendral Nam.

Lalu Kolonel Cha memberikan hormat nya dan kemudian pergi.

" Huhff.. kalau seperti ini tidak ada diantara mereka yang bisa menjalankan misi ini " ucap Jendral Nam sambil berfikir mencari yang terbaik.

" Sepertinya aku harus membentuk kelompok baru " gumam Jendral Nam.

......................

Dilapangan.

" Huhh... huhh.. akhirnya selesai juga " ucap salah satu anggota dari tim Bravo.

" Ini semua gara-gara kalian! " ucap anggota lain sambil menunjuk temannya.

" Apa maksudmu menyalahkan kami Bram?! " ucap anggota yang ditunjuk Bram tadi.

" Apa maksudku? kalian tidak menyadari kesalahan kalian hah?! " ucap Bram meninggikan suaranya.

" Sudahlah, kenapa kalian harus berdebat hah?! " ucap Ketua kelompok Bravo.

" Cera, Tania, Bram berhentilah berdebat! " tegur Ketua kelompok Bravo.

" Dasar menyebalkan! " ucap Cera lalu kemudian pergi dan disusul oleh Tania dan anggota Bravo lainnya.

" Saran ku, kau keluarkan saja mereka dari Bravo Vin " ucap Bram kepada Ketua Bravo yang bernama Kevin.

" Kita tidak bisa seperti itu Bram, ayolah kompak! jika terus seperti ini maka kelompok kita akan menjadi Agen Rahasia terlemah " ucap Kevin pada Bram.

" Jika misi kita terus-terusan gagal cuma gara-gara Tania dan Cera, lebih baik mereka dikeluarkan Vin! " ucap Bram kesal lalu kemudian pergi.

" Bram, dengarkan dulu!! " pekik Kevin, tapi Bram menghiraukan nya.

" Apa kau butuh bantuan? " tanya seseorang pada Kevin.

" Cih, tidak perlu berbasa-basi, kau ingin meledek kelompok ku kan! " ucap Kevin sinis.

" Kapan aku meledek kelompok mu?! " ucap orang itu santai.

" Menyebalkan! " ucap Kevin lalu kemudian pergi.

" Archen!! " panggil seseorang pada orang yang menghampiri Kecin tadi.

" Ada apa Zee? " tanya Archen pada orang yang memanggilnya tadi.

" Tidak ada, aku hanya ingin mengajakmu ke kantin " ucap Zee sambil cengengesan.

" Cih kau ini, ayok " ucap Archen lalu mereka berdua segera pergi ke kantin gedung itu.

...———————––—————————...

...———————––—————————...

...Haii semuanya.. author baru bikin ig nih namanya : novel.zee...

...bantu follow yahh... 😊💙...

...Jangan lupa di like, komen, subscribe dan vote sebanyak-banyaknya yaa... byeeee💙💙...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!