Bab 19

Di Negara lain.

Ada sebuah rumah yang dimana orang didalamnya sedang bertengkar hebat. " Si*lan! berikan aku uang sekarang! " pekik seorang pria yang belum terlalu tua pada istrinya.

" TIDAK AKAN! bukankah kau sudah punya wanita lain, kenapa tidak meminta padanya, Hah?! " bentak istri dari pria tadi.

Plakkk..

" Berani sekali kau membentakku! dasar j*lang! " ucap pria itu terus memukuli istrinya, hingga babak belur.

" Kemarikan kalungmu " ucap pria itu setelah memukuli istrinya dengan tidak berperasaan.

" Sudah aku bilang Tidak Akan! " pekik wanita itu.

" Kau, "

" Akhh.. " rintih wanita itu saat kalungnya ditarik paksa oleh pria tadi yang merupakan suaminya.

" Cih, tinggal memberikan ini dari tadi kenapa lama sekali hah! " ucap pria itu lalu kemudian pergi. Wanita tadi hanya melihat kepergian suaminya dengan menahan emosi dan tatapan penuh kebencian.

" Akan ku bunuh kau! " ucap wanita tadi dengan penuh kebencian.

Flashback of....

" Madam.. " panggil seorang pria sambil melambai-lambaikan tangannya didepan wajah seorang wanita yang dipanggil Madam itu.

" Eoh.. ada apa? " tanya Madam sadar dari lamunannya.

" Seperti biasa " ucap pria tadi.

" Apa yang dia katakan? " tanya Madam serius.

" Ini, silahkan anda lihat sendiri.. " ucap pria itu memberikan ponsel pada wanita yang dipanggil Madam itu.

Dalam ponsel itu terdapat sebuah pesan yang dikirimkan oleh operator dengan simbol topeng kelinci, dan operator itu bernamakan Mask Rabbit. Isi pesannya adalah...

[ Who is the next target? ]

" Ini baru 2 minggu kenapa dia sudah meminta lagi hah?! bukankah perjanjiannya 1 bulan sekali! " ucap Madam marah.

" Saya tidak tau Madam, saya rasa ada kesalahan yang kita perbuat " ucap pria tadi menunduk takut.

" Bilang padanya untuk tetap sesuai perjanjian, kau mengerti! " ucap Madam lalu kemudian pergi.

" Dia sungguh membuat ku muak " gumam Madam.

......................

Di kelas XII IPS 1 , jam sudah menunjukan pukul 17.O5, dan ini saatnya para siswa pulang kerumah masing-masing.

" Akhirnya pulang.. " ucap Archen meregangkan otot-otot nya.

" Archen ayo cepat, sebelum dia pergi " ucap Berly sambil memasukan buku-bukunya asal.

" Bukannya istirahat, malah disuruh kerja kembali " gumam Archen malas.

" Ayo cepat! " ucap Mark.

Lalu Mark dan Archen langsung mendekati Park Do Jun dengan sedikit berbasa-basi, sedangkan Berly juga berusaha berekting semaksimal mungkin.

" Ya, Park Hyun-Jae, Jung Hee ayo pulang " ucap Berly sambil berjalan keluar.

" Kau duluan saja, kami ingin berbicara sebentar dengan Park Do Jun " ucap Mark

" Hm? berbicara tentang apa? " pura-pura tidak tau.

" Kami ingin meminta tolong pada Do Jun, untuk membawa kami mengelilingi sekolah ini " ucap Archen santai. " Apa kau ingin ikut? " tanya Archen.

" Ah, tidak perlu aku ingin cepat-cepat beristirahat " ucapnya lalu kemudian pergi.

Setelah Berly pergi, Archen langsung menghampiri Park Do Jun yang ingin pergi.

" Haii, bertemu lagi " ucap Archen menghalangi jalan Do Jun.

" Ada apa? " tanya Do JunJun dingin.

" Kami anak baru disini-- "

" Aku tau " ucap Do Jun memotong ucapan Archen.

" Kenalkan aku Park Hyun-Jae, dan ini Jung Hee " ucap Mark.

" Hm, tapi maaf sepertinya kita tidak terlalu dekat " ucap Do Jun dingin lalu pergi.

" Ya, aku tidak berniat berteman dengan mu! aku hanya ingin tahu sesuatu " ucap Archen asal, sehingga membuat Mark terkejut.

" Ya, apa yang kau katakan! " bisik Mark penuh penekanan.

" Maafkan aku, aku asal mengucap " ucap Archen sadar dengan apa yang dia lakukan.

Tapi tanpa mereka sadari, Do Jun malah berhenti setelah mendengar ucapan Archen. "Apa yang ingin kalian ketahui? " tanya Do Jun dingin.

Mark dan Archen yang ditanya seperti itu langsung linglung, bingung untuk menjawab apa. "A-anu.. apa kau bisa membawa kami keliling sekolah ini? kami belum tau semua ruangan " ucap Archen.

" Baiklah, aku akan membawa kalian berkeliling " ucap Do Jun setelah berfikir beberapa saat. " Ayo ikut aku " ucap Do Jun berjalan duluan, lalu diikuti oleh Mark dan Archen.

Di parkiran.

" Eoh, dimana yang lain Berly? " tanya Richard saat melihat Berly berjalan sendirian.

" Mereka sedang menjalankan ide Nico " ucap Berly santai.

" Wahh sangat cepat bertindak ya " puji Hitomi.

" Urusan ini sangat menggantung nyawa ku, jadi jika aku tidak mempergunakan waktu sebaik mungkin, bisa-bisa nyawa ku lenyap begitu saja ". " Bagaimana dengan kalian? " ucap Berly balik bertanya.

" Tentu saja sudah menjalankan, bahkan dari kemarin " ucap Zoya.

" Lalu kalian bagaimana? apa sudah mendapatkan ide baru? " tanya Berly pada Nico dan Richard.

" Hm, sudah " ucap Nico.

" Hanya satu cara agar bisa membuat mereka menjadi teman kami " ucap Richard.

" Apa? " tanya yang lainnya penasaran.

" Menjadi juara 1 " ucap ucap Richard.

" Menjadi juara 1 di kelas unggul? wahh kurasa itu sangat menguras tenaga " ucap Zoya geleng-geleng kepala.

" Hanya itu cara satu-satunya " ucap Nico tidak terlalu mempermasalahkan.

" Zee, ada apa dengan mu? kenapa kau terus melamun sendari tadi hah? " tanyanya sambil menepuk pundak Zee.

" Hm, kau juga terus melamun saat dikelas tadi " ucap Lily juga penasaran.

" Jangan bilang kau masih memikirkan yang tadi Zee " ucap Hitomi.

" Huhffhh.. sayangnya itu benar " ucap Zee menghela nafasnya.

" Yang tadi? maksudnya apa " tanya Lily bingung.

" Jelaskanlah Zee, kau yang melihatnya " ucap Hitomi.

" Tadi disaat kau pergi ke toilet, aku dan Hitomi ingin masuk kedalam kelas, tapi saat aku ingin masuk aku melihat ada seseorang yang mencurigakan dibalik lemari loker siswa " ucap Zee.

" Lalu apa yang membuat mu kepikiran? " tanya Wendy

" Sebenarnya aku tidak terlalu curiga dari penampilannya, tapi aku curiga karna dia membawa senjata tajam. Coba kalian bayangkan, ini adalah sekolah, jadi untuk apa seseorang membawa senjata tajam kemari?! " ucap Zee menceritakan keresahannya.

" Hanya itu? siapa tau dia satpam yang sedang melakukan sesuatu dan membutuhkan benda itu untuk membantunya bekerja " ucap Lily positif thinking.

" Tidak, aku yakin 100% bahwa orang itu bukanlah warga sekolah ini, " ucap Zee tetap kekeh dengan jawabannya.

" Apa bukti yang kau punya? " tanya Berly.

" Aku memang tidak punya bukti, tapi yang membuatku yakin dia dalangnya adalah, karna dia terus memandangi kelas XII IPA 2 " ucap Zee.

" Apa? kelas ku?! " ucap Zoya terkejut lalu diangguki oleh Zee.

" Lalu apa yang kau lakukan? " tanya Nico.

" Aku memastikannya terlebih dahulu, aku memperhatikan orang itu cukup lama, setelah aku yakin aku meminta Hitomi untuk melihatnya juga, tapi sayang saat Hitomi melihat kearah itu ternyata orang nya sudah tidak ada ". " Saat itu aku langsung berlari kearah loker, tapi saat aku tiba disana, tiba-tiba ada seorang guru " ucapnya menjelaskan.

" Apa menggunakan baju yang sama? " tanya Richard.

" Tidak, orang misterius itu menggunakan baju warna hitam, sedangkan guru itu menggunakan baju warna hijau " ucap Zee.

" Jadi menurut mu guru itulah dalangnya, tapi kau tidak terlalu yakin? " ucap Nico menyimpulkan, lalu diangguki oleh Zee.

" Baiklah bahas lebih lanjut nanti di apartement " ucap Nico lalu diangguki oleh semuanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!