Dini hari jam 05:00
Wendy bangun lebih awal dari pada semua anggota, awalnya dia ingin membangunkan rekan-rekannya. Tapi karna ini masih terlalu pagi jadi Wendy lebih memilih untuk mandi terlebih dahulu.
Setelah selesai mandi, Wendy segera membangunkan Berly yang kamarnya tepat berada disebelahnya. " Berly bangunlah " ucap Wendy menggoyangkan tubuh Berly.
" Sudah jam berapa? " tanya Berly dengan suara khas bangun tidurnya.
" Sudah jam 05:20 " ucap Wendy membuka sedikit pintu balkon Berly agar bisa pergantian udara.
" Apa yang lain sudah bangun? " tanya Berly.
" Belum, aku akan membangunkan mereka, kau bersiap-siaplah sekarang " ucap Wendy lalu diangguki oleh Berly.
Setelah itu, Wendy lanjut membangunkan anggota lain. Setelah membangunkan rekan-rekannya, Wendy langsung memasak untuk sarapan mereka.
" Apa yang harus ku bantu? " tanya Berly semangat.
" Kau sudah selesai? "
" Sudah, ayo apa yang akan kukerjakan? "
" Potonglah bawang-bawang ini.. " ucap Wendy lembut.
Saat mereka sedang sibuk membuat makanan, datanglah Lily, Zoya, dan Hitomi bergabung dan duduk sambil melihat Wendy, Berly memasak.
Saat Wendy dan Berly berbalik melihat siapa yang datang, mereka langsung tertawa terbahak-bahak melihat salah satu anggota mereka.
" Ya.. ini siapa?! " tanya Berly sudah tidak kuat berbicara.
" Aku tau Berly, berhentilah tertawa " ucap Zoya santai, karna dia juga menikmati dandanannya yang tergolong menor itu.
" Astaga perut ku sangat keram " ucap Wendy tidak sanggup.
" Lanjutkanlah memasaknya Nyonya-nyonya yang cantik " ucap Zoya dengan senyum dibuat-buat.
......................
Sudah beberapa menit mereka memasak, tapi para anggota pria tak kunjung menampakkan batang hidungnya. " Ini sudah jam 06:20 kenapa para pria belum keluar juga? " gumam Zoya.
" Kau bangunkanlah mereka, sepertinya mereka masih tertidur dan suruh untuk segera bersiap-siap " ucap Berly, lalu diangguki oleh Zoya.
Setelah sampai di depan kamar pria, Zoya langsung mengetuk pintu kamar mereka satu persatu. " Yaa!!Kalian bangunlah sekarang juga! jika kalian telat maka push up 20 kali " pekik Zoya dari luar, setelah itu dia kembali ke dapur.
" Suara mu sangat menggelegar " ucap Hitomi terkekeh.
" Apa sekeras itu? " tanya Zoya terkekeh.
" Suara mu melebihi suara bel di markas " ucap Lily ikut terkekeh.
" Taraa.. sudah jadi " ucap Wendy.
" Biar aku bantu untuk menatanya " ucap Hitomi lalu dibantu dengan Zoya dan Lily.
" Wahh.. wanginya sangat merangsang Wen " ucap Zoya sambil mencium aroma masakan Wendy.
" Terimakasih, tapi masakanmu juga tidak kalah wangi Zoya " ucap Wendy lembut.
Setelah beberapa menit, akhirnya para anggota pria keluar dari kamar masing-masing dan bergabung di ruang makan.
" Waaww.. apa ada makanan istimewa hari ini? " tanya Zee yang datang dengan wajah semangatnya.
" Tidak ada, hanya roti makanan hari ini " celetuk Zoya asal.
" Astaga jantungku! " ucap Zee terperanjat kaget.
" Ya! siapa kau hah?! " tanya Zee masih syok.
Anggota pria yang lainnya hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat penampilan Zoya kecuali Nico dan Richard, mereka hanya terkekeh. " Ya, dia Zoya " ucap Archen yang sudah terduduk dilantai tak sanggup menahan tawanya.
" Kau bocah?! Ya, kenapa wajahmu seperti badut hah? " tanya Zee yang mulai ingin tertawa.
" Kenapa lagi kalau bukan untuk menyamar " ucap Zoya santai.
" Hei, kau memang disuruh menyamar tapi tidak perlu sampai seperti ini " ucap Zee tertawa.
" Tidak masalah, lagian aku juga menikmatinya " ucap Zoya lalu duduk. " Sekarang ayo sarapan, ini roti untuk mu " ucap Zoya memberikan roti pada Zee.
" Lalu ini semua untuk siapa? " tanya Zee pada Zoya.
" Itu untuk kami, untuk mu hanya roti " ucap Zoya terkekeh.
" Cih dasar bocah tengil " ucap Zee duduk didepan Zoya.
" Apa paket yang dikirimkan Kapten Cha sudah sampai? " tanya Nico pada rekan-rekannya.
" Ahh iya, biar aku cek kebawah " ucap Wendy ingin beranjak dari tempat duduknya.
" Tidak perlu, kau makanlah biar aku yang mengambilnya " ucap Nico lalu kemudian pergi.
" Apa perlu kami menunggumu? " tanya Zee sedikit berteriak.
" Tidak, kalian makanlah " jawab Nico sambil terus melanjutkan langkahnya.
" Baiklah, terimakasih teman! " pekik Zee senang.
" Dasar perut b*bi " ejek Archen sambil terkekeh.
" Jangan munafik, kau juga senang bukan mendengar jawaban Ketua " ucap Zee lalu mereka saling tertawa.
......................
Di loby, Nico menghampiri meja resepsionis dan bertanya.
" Permisi, apa ada paket dari Cha-Min? " tanya Nico dingin.
" Mohon ditunggu tuan, biar kami cek terlebih dahulu " ucap resepsionis itu ramah, lalu hanya dibalas anggukan oleh Nico.
" Penerima atas nama Cho In Ho? " tanya resepsionis itu. Awalnya Nico bingung siapa Cho In Ho, tapi setelah itu Nico mengiyakan ucapan resepsionis itu.
" Silahkan tuan.. " ucap resepsionis itu memberikan paketnya.
" Hm, terimakasih " ucap Nico lalu kemudian pergi.
Setelah kepergian Nico, resepsionis tadi langsung berjingkrak-jingkrak tidak jelas. Pasalnya dia sudah sangat meleleh melihat ketampanan Nico.
......................
Di apartemen tim Phonix.
Ceklek..
" Hai sobatt.. kemarilah, kau harus sarapan " pekik Zee dari ruang makan.
" Apa isi paketnya? " tanya Richard pada Nico.
" Tidak tau, setelah ini baru kita buka " ucap Nico duduk dikursinya.
" Ini untukmu, karna kau alergi udang jadi aku memisahkannya " ucap Wendy.
" Hoiiii..... sepertinya ada sesuatu disini " pekik Zoya, Hitomi, dan Lily.
" Tidak ada apa-apa, bukankah kalian semua juga tau kalau dia memiliki alergi " ucap Wendy santai.
" Benar juga, bukan hanya dia, tapi semua agen pria " ucap Zoya.
" Waw.. kau tau semuanya?! " tanya Archen tidak percaya, lalu diangguki oleh Zoya.
" Coba aku, kau tau aku alergi apa? " tanya Archen.
" Kacang, kau alergi kacang " jawab Zoya yakin.
" Wooo.. benar sekali " ucap Archen.
" Kalau aku apa? " tanya Zee.
" Kau b*bi, jadi tidak punya alergi sama sekali " ucap Zoya dengan wajah tanpa dosanya. Semua anggota langsung tertawa mendengar ucapan Zoya.
" Heh bocah, kenapa kau selalu menyamakan aku dengan b*bi hah?! " ucap Zee tidak terima.
" Dan kau kenapa terus memanggilku bocah hah?! " ucap Zoya juga tidak terima.
" Karna kau memang kecil dari ku " ucap Zee.
" Hanya 1 bulan, ingat 1 bulan. Aku rasa itu bukan waktu yang lama " ucap Zoya dengan wajah sinisnya.
" Ya, 1 bulan itu sama dengan 31 hari, 31 hari sama dengan 4 minggu, 1 minggu itu sama dengan 7 hari, dan 1 hari itu sama dengan 24 jam. Sekarang kau bayangkan berapa lamanya, Ouh?! " ucap Zee belaga.
" Hoii, hoii.. sudahlah, kalian seperti anj*ng dan kucing " ucap Mark yang sudah tidak kuat tertawa.
" Dia anj*ng nya " tunjuk Zoya dengan dagunya.
" Hahahaha... sudah-sudah, sekarang kau sarapanlah Nico, dan selebihnya ayo kita buka paket dari Kapten Cha dan setelah itu kita langsung berangkat " ucap Wendy.
Setelah itu mereka membuka paket yang dikirimkan oleh Kapten Cha. Sebelum membukannya, Berly sempat melihat nama penerima yaitu Cho In Ho.
" Euh? Siapa Cho In Ho?! " ucap Berly bingung.
" Sepertinya itu nama samaran yang dibuat oleh Kapten Cha untuk menutupi identitas kita " ucap Nico, lalu semuanya mengangguk paham.
" Wah ternyata ini data diri kita yang baru, cih wajah ku sangat culun sekali " ucap Hitomi menertawakan dirinya sendiri.
" Haiss.. lihatlah, kenapa Kapten mengubah namaku menjadi Kim Ozi " keluh Zee, karna nama itu mengingatkannya pada anak tetangganya dulu yang sangat nakal.
" Ya, namamu masih bagus. Lihat nama ku, Lee Chang Mi, padahal aku benci sekali dengan bunga mawar " ucap Zoya kesal.
" Ouh? apa kita kembar?! " ucap Wendy kaget.
" Maksud mu? " tanya Zoya.
" Lihat, marga kita sama dan nama kita juga hampir mirip, kau Lee Chang Mi sedangkan aku Lee Chan Mi " ucap Wendy terkekeh.
" Tapi jika dilihat-lihat wajah kalian memang sama " ucap Mark.
" Benarkah? wahh.. sangat mengejutkan " ucap Wendy.
" Coba lihat kartu nama masing-masing, siapa yang bernama Cho In Ho? " tanya Archen, semua anggota sudah mendapatkan kartu Identitasnya hanya tinggal Nico yang belum mengambilnya.
" Nic, itu punya mu " ucap Mark sambil melihat kartu Identitas Nico yang palsu.
" Ouh, benarkah? mana?! " tanya Nico menghampiri Mark.
" Woahhh.. nama mu indah " ucap Zee menertawakan Nico.
" It's okay, no problem " ucap Nico santai.
Saat sedang sibuk melihat data diri mereka masing-masing, tiba-tiba ponsel Richard berbunyi dan itu adalah notif dari Kapten Cha.
" Ayo kita berangkat sekarang, Kapten Cha sudah mengirimkan alamatnya " ucap Richard, lalu mereka semua segera turun ke basement.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments