Bab 18

2 hari kemudian..

Saat pergantian jam pelajaran matematika ke olahraga, Berly langsung menghampiri Mark dan Archen ke meja mereka. " Siapa yang akan kita dekati? " tanya pelan, saat dia sudah berada didepan Mark dan Archen.

" Kau ingin siapa yang kami dekati? " tanya Mark sambil bersandar di kursinya.

" Hmm.. bagaimana kalau dia " ucap Berly menunjuk salah satu siswa dengan dagunya.

" Haiiss.. kenapa harus dia, kau tau sendiri dia sangat pendiam, akan sangat sulit menggali informasi darinya " ucap Archen mengeluh.

" Justru karna dia pendiamlah aku memilihnya, " ucap Berly yakin.

" Apa yang membuatmu begitu yakin? " tanya Mark ingin tau.

" Kata ibu ku orang yang pendiam itu memiliki 1000 rahasia " ucap Berly sambil melihat siswa incaran mereka keluar dari kelas.

" Baiklah, sesuai permintaan mu Nona muda " ucap Mark setuju dengan usulan Berly.

" Bagaimana dengan mu? " tanya Berly pada Archen.

" Haiss.. yasudah aku ikut saja " ucap Archen pasrah.

" Okee.. " saut Berly senang.

" Baiklah, ayo segera ganti pakaian kalian " ucap Mark lalu beranjak dari tempat duduknya.

" Huhh... kenapa aku harus sekolah, ini sangat melelahkan " ucap Archen malas.

" Berhentilah mengeluh, kau seperti b*bi malas sekali " ucap Mark sambil merangkul Archen.

" Ayoo bergerakk.. " ucap Berly bersenandung.

......................

Saat sudah berkumpul dilapangan, Mark dan Archen sengaja berbaris disisi kanan dan kiri siswa incaran mereka tadi agar mereka lwbih mudah akrab.

" Haiii " sapa Archen pada siswa itu, lalu hanya disambut senyum tipis oleh siswa itu.

" Cih, tidak ada respon sama sekali " gumam Archen dalam hatinya.

" Baiklah, sebelum kalian olahraga mari kita pemanasan terlebih dahulu. Park Do Jun, kau sebagai ketua kelas, pimpinlah pemanasan terlebih dahulu, aku akan mengambil properti untuk olahraga " ucap guru olahraga pada siswa incaran Mark dan Archen tadi.

" Wahh.. dia ketua kelas?! " ucap Archen tidak percaya.

" Eoh? kau tidak tau?! " ucap Mark santai, lalu dijawab gelengan oleh Archen.

" Ada apa? " tanya Berly yang berada dibelakang Mark.

" Sepertinya aku punya ide bagus.. " ucap Archen lirih.

" Beritau " ucap Berly penasaran.

" Nanti saja, sekarang ikuti saja dia " ucap Mark, lalu mereka mengikuti pelajaran dengan serius, kecuali Archen. Dia memang hobi bermalas-malasan kalau tentang sekolah, tapi anehnya dia pintar dan jenius.

......................

Jam istirahat, Mark, Berly, dan Archen segera mengganti pakaian mereka dan berkumpul dikantin bersama yang lain.

" Choi Uri!! " panggil Zoya pada Berly.

" Ahh, mereka disana " ucap Berly mengajak Mark dan Archen untuk pergi kearah Zoya.

" Wahh sudah ada makanan " ucap Archen langsung duduk dan mengambil makanan.

" Ya! itu punya ku " ucap Zee langsung memukul tangan Archen dan mengambil makanannya.

" Akhh, itu sakit Zee " rintih Archen sambil mengelus tangannya.

" Ya! " ucap semua anggota phonix saat mendengar Archen memanggil nama asli Zee.

" A-anu.. m-maksudku, Kim..Kim Ozi" ucap Archen sadar akan kesalahannya.

" Berhati-hatilah dalam berbicara Jung Hee, kau bisa merusak segalanya " ucap Richard sambil berbisik.

" Jika semuanya hancur, kau... gghhhrss " ucap Zoya sambil memperagakan orang memengg*l kepala.

" Aku janji tidak akan mengulanginya " ucap Archen pelan.

" Sudahlah, ayo makan. Dan kau Jung Hee, push up 20 kali " ucap Nico dingin.

" Hah?! "

" Itu hukuman " sambung Richard.

" Huhh.. baiklah " ucap Archen pasrah, Zee yang melihat wajah tertekan Archen hanya tertawa puas.

......................

Setelah selesai makan, Nico mengajak semua anggota Phonix untuk ke taman belakang sekolah mereka.

" Bagaimana misi kalian? " tanya Nico saat semuanya sudah berkumpul di taman belakang.

" Kami sudah mendapatkan target " ucap Lily.

" Kami juga sudah " ucap Wendy.

" Kalian? " tanya Nico pada Berly, Mark, dan Archen.

" Kami juga sudah " ucap Mark.

" Kalian sendiri bagaimana? " tanya Wendy pada Nico dan Richard. Tapi yang ditanya malah saling tatapan dan menghela nafas.

" Ada apa? " tanya Lily bingung.

" Dikelas itu tidak ada yang berteman, mereka semua saling bersaing dalam hal apapun " ucap Richard.

" Cih, ego mereka sangat tinggi " ucap Zee geleng-geleng kepala.

" Aku juga tidak tau apa yang membuat mereka seperti itu, tapi mereka memang bersaing seperti itu, mereka seakan-akan tidak membutuhkan orang lain " ucap Richard menjelaskan.

" Lalu apa rencana kalian? " tanya Hitomi.

" Untuk sekarang kalian teruskan misi kalian, kami berdua akan mencari jalan lain untuk mencari informasi " ucap Nico lalu diangguki oleh yang lainnya.

Saat mereka masih asik berunding dan menjelaskan misi masing-masing, tiba-tiba ada yang memanggil Zee dari belakang.

" Kim Ozii!! " pekik seorang wanita dari kejauhan.

" Siapa itu? " tanya Zoya pada Zee.

" Itu target kami " ucap Hitomi memberitahu.

" Cih, dasar genit, tidak bisakah kau mencari yang benar-benar bisa diajak kerja sama! " ucap Zoya ketus.

" Ya, jangan menyalahkan ku, kau tanyakan pada Nona-nona Muda ini " tunjuk Zee pada Hitomi dan Lily, tapi yang ditunjuk hanya terkekeh.

" Ya!! Kim Ozii.. " panggil siswa itu lagi.

" Pergilah, kekasih mu sudah menunggu " goda Archen pada Zee.

" Kekasih?! sepertinya tidak terlalu buruk " ucap Zee terkekeh. " Yasudah aku duluan, Aku datang.. " ucap Zee lalu menghampiri siswa itu.

" Aku merinding " cetus Zoya sinis.

" Ya, kenapa ekspresi mu seperti itu hah?! " ucap Lily menertawakan Zoya.

" Kau cemburu?! " goda Hitomi ikut terkekeh.

" Aku?! Cemburu padanya? ishhh sangat tidak mungkin " ucap Zoya lalu langsung pergi, semua anggota Phonix yang tinggal dibuat terkekeh dengan tingkah Zoya.

" Jangan tertawa, aku mendengarnya! " ucap Zoya makin sinis.

" Si*lan! kenapa reaksi ku seperti ini " umpat Zoya dalam hatinya malu.

" Kau yakin ingin pergi sendiri? " tanya Wendy.

" Kalau kau masih menganggap ku saudara pasti kau sudah tau jawabannya " ucap Zoya masih melanjutkan langkahnya.

" Hahahhaa.. baiklah, aku datang " ucap Wendy berlari menghampiri Zoya.

" Baiklah, kembalilah ke kelas masing-masing, nanti pulang sekolah kita akan rapat dengan Kapten Cha " ucap Nico memberitahu, lalu diangguki oleh anggota lainnya. Setelah itu mereka bubar dan melanjutkan misi masing-masing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!