Saat sudah di basement, Richard sedikit tersentak setelah melihat alamat sekolahnya. " Ada apa?! " tanya Nico.
" Jaraknya terlalu jauh " ucap Richard.
" Yasudah, biar aku saja yang membawa mobilnya agar cepat sampai " ucap Mark menawarkan dirinya, semua tampak setuju-setuju saja karna Mark memang ahli dalam membawa kendaraan.
Setelah itu mereka semua segera berangkat agar tidak telat sampai ke sekolah itu. Saat ditengah perjalanan, Mark merasa ada yang mengikutinya, dan dia mencoba mengetes orang itu dengan membawanya ke tempat yang sepi.
" Eoh, Mark? Apa kau tidak salah jalan? " tanya Archen.
" Aku sengaja, karna ada orang yang mengikuti kita " ucap Mark tetap fokus.
Semua anggota melihat ke belakang, melihat siapa yang mengikuti mereka. Tapi yang mereka lihat itu hanyalah seorang kurir paket.
" Sepertinya dia tidak mencurigakan " ucap Lily kembali keposisinya.
" Hm, aku juga berfikir seperti itu " ucap Hitomi.
" Lalu kita bagaimana? " tanya Mark.
" Cobalah berhenti " ucap Nico yang membuat Mark kaget.
" Hah?! kau yakin? " tanya Mark memastikan.
" Hm, aku akan menilainya " ucap Nico, lalu kemudian Mark menepikan mobilnya dan terlihat orang itu mendekati mobil mereka.
Tok tok tok..
Setelah semuanya memakai masker, Mark membuka kaca mobilnya sedikit.
" Ada apa tuan? " tanya Mark.
" Huhh.. kenapa kau membawaku ketempat yang kosong ini? aku hanya ingin mengambalikan ini, tadi saat di apartemen X temanmu menjatuhkan ini " ucap kurir itu memberikan sebuah kartu pelajar.
" Ouh, benarkah? " ucap Mark mengambil kartu itu, dan terlihat foto Zoyalah yang ada disana. Zoya yang juga melihat kartu itu hanya bisa terkejut dan bingung.
" Terimakasih tuan sudah mengembalikan ini " ucap Mark ramah.
" Hm, tidak masalah " ucap kurir itu lalu kemudian pergi. Setelah kurir itu pergi, barulah Zee mengomeli Zoya.
" Kenapa kau ceroboh sekali bocah! untung tidak kepalamu yang tertinggal " omel Zee.
" T-tidak.. Itu bukan punyaku " ucap Zoya mengelak.
" Lalu wajah siapa yang ada disini hah?! wajah hantu? " ucap Zee memperlihatkan foto yang ada di kartu itu.
" Ya, ini kartuku, kenapa kau mengomel tidak jelas " ucap Zoya kesal. Setelah Zoya mengeluarkan kartu Identitasnya, Nico langsung keluar dari mobil dan melihat bagian bawah mobil.
" Ada apa? " tanya Wendy pada Nico.
" Cih, sangat mudah diketahui " ucap Nico setelah mengambil GPS yang dilekatkan oleh kurir tadi dibawah bagian mobil.
" Oh My God! " ucap semua anggota wanita tidak menyangka.
" Dari mana kau tau Nico? " tanya Mark juga tidak menyangka.
" Kejadian seperti ini pernah terjadi saat aku menjalankan misi di tim Lion " ucap Nico lalu menghancurkan GPS itu.
" Sepertinya kita sudah dicurigai " ucap Richard.
" Kau benar, mulai sekarang berhati-hatilah. Jangan mengulangi kesalahan seperti kemarin " ucap Nico lalu kembali masuk kedalam mobil.
" Wendy.. " ucap Hitomi lirih, saat semua orang melihat kearahnya dia tampak tremor.
" Ada apa denganmu Hitomi? " tanya Wendy sedikit panik lalu memeriksa Hitomi dengan peralatan medis yang memang tersedia di dalam mobil mereka.
" Ada apa Wen? " tanya Archen.
" Dia tremor karna ketakutan yang berlebihan " ucap Wendy.
" Ya, apa yang kau takutkan hah? " ucap Archen panik, dia berusaha menenangkan Hitomi begitupun dengan yang lainnya.
" Dengarkan aku, semuanya baik-baik saja.. kau tidak perlu memikirkan yang aneh-aneh, mengerti?! " ucap Berly pada Hitomi, lalu hanya diangguki oleh Hitomi.
" Jangan terlalu dipikirkan " ucap Archen sambil memeluk Hitomi, berusaha memberikan kenyamanan pada wanita itu.
" Bagaimana sekarang? apa kita akan tetap lanjut kesekolah atau kembali ke apartemen? " tanya Zee.
" L-lanjutkan saja.. " ucap Hitomi berusaha meyakinkan dirinya.
" Baiklah, kita lanjut " ucap Nico lalu Mark kembali mengendarai mobilnya untuk segera kesekolah.
......................
Di sekolah Alexander High School.
Seperti biasa, sekolah ini akan selalu terlihat ramai dengan siswa-siswa yang baru datang dengan diantarkan oleh oleh orang tua mereka, dan siswa-siswa yang bermain dengan teman-temannya.
" Sejak kapan sekolah ini berdiri, aku baru melihatnya " ucap Zoya sambil melihat bangunan sekolah tersebut.
" Kata Kapten Cha umur sekolah ini baru 12 tahun " ucap Zee ikut melihat sekitarnya.
" Masih baru ternyata " ucap Archen.
Mereka segera keparkiran dan merapikan penampilan masing-masing. " Apa kau sudah tenang? " tanya Archen pada Hitomi yang berada disebalahnya.
" Hm, aku sudah baik-baik saja.. " ucap Hitomi lembut.
" Baiklah, sekarang ayo kita keluar sebelum makin ramai siswa-siswa nya " ucap Richard lalu diangguki oleh semua anggota.
Saat mereka berjalan menuju ruang kepala sekolah, semua mata tertuju pada mereka. Ada yang berteriak seperti bertemu seorang idol, ada yang berbisik-bisik, dan bahkan ada yang meminta foto serta berkenalan dengan mereka.
" Haii.. apa kalian anak baru?! " tanya seorang wanita menghampiri mereka.
" Hm, kenapa? " tanya Mark.
" Oh My God! you very cool " ucap wanita itu salting.
" Permisi, kami ingin keruang kepala sekolah. Jadi mohon beri jalan " ucap Wendy sopan.
" Wahh.. anak-anak baru itu sangat keren " gosip seorang siswa dengan temannya.
" Mari berkencan dengan salah satu dari mereka " ucap temannya pada siswa tadi.
" Baiklah, siapa takut " ucap siswa itu percaya diri.
" Wahh apa kita akan diperebutkan? " ucap Zee sok keren.
" Fokus Zee " tegur Nico, lalu hanya diangguki oleh Zee.
......................
Selesai dari ruangan kepala sekolah, tim Phonix langsung menuju kelas mereka masing-masing dengan diantarkan wakil kesiswaan. Seperti tadi, mereka terus diikuti oleh para siswa-siswa seperti seorang artis.
Pembagian lokal:
Kelas XII IPA 2: Zoya dan Wendy
Kelas XII IPS 1: Berly, Mark, dan Archen
Kelas XII IPS 2: Hitomi, Zee, dan Lily
Kelas XII IPA 1: Richard dan Nico, kelas XII IPA 1 ini adalah kelas unggul, jadi yang berada dikelas ini adalah anak-anak orang kaya dan paling pintar.
" Haiihh.. apa anak-anak ini tidak kehabisan suara? telingaku sangat sakit mendengar pekikan nya " keluh Mark sambil menutupi telinganya.
" Hahaha.. pakailah ini " ucap Lily memberikan earphone pada Mark.
" Terimakasih " ucap Mark sambil tersenyum.
" Oh My God!!! dia tersenyum " pekik siswa wanita saat melihat senyum Mark.
" Kalian boleh mengaguminya, tapi tidak akan bisa memilikinya. Karna seorang Agen Rahasia jelas sangat sulit didekati " ucap Lily dalam hati menertawakan nasib siswa-siswa yang mengagumi Mark.
" Kalian semua diam! sekarang masuklah ke kelas masing-masing " ucap wakil kesiswaan itu dingin. " Dan satu lagi, jangan ada yang besorak-sorak seperti itu lagi, kalian berada disekolah sekarang bukan dihutan. Apa kalian mengerti?! " ucap wakil kesiswaan
" Mengerti Pak.. " ucap semua siswa, lalu seketika semua siswa diam dan segera bubar.
......................
Di kelas XII IPA 1.
" Permisi Guru Park " ucap wakil kesiswaan datar.
" Ah iya, ada apa Tuan Alison? " tanya guru Park sopan.
" Ada murid baru " ucap wakil kesiswaan yang bernama Alison itu.
" A-ah.. silahkan masuk " ucap guru Park pada Richard dan Nico.
" Kalian masuklah, dan selamat bergabung di Alexander High School " ucap Alison datar.
" Hm, terimakasih " ucap Nico dan Richard dingin lalu kemudian masuk.
" Cih, tidak punya sopan santun! untung mereka anak baru " gumam Alison datar, lalu kemudian pergi.
" Sekarang kalian berdua perkenalkan diri! " ucap guru Park tegas, Richard dan Nico langsung bingung dengan perubahan sikap guru Park.
Saat ada wakil kesiswaan dia seperti orang yang lemah, tapi lihat saat wakil kesiswaan sudah pergi, dia langsung berbicara dengan lantang dan menatap semua murid datar.
" Cepat! " ucap guru Park mengagetkan Nico dan Richard.
" Perkenalkan saya Cho In Ho " ucap Nico dingin.
" Perkenalkan saya Kang Jae-Sun " ucap Richard juga dingin.
" Baiklah, kalian duduk ditempat yang kosong " ucap guru Park cuek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments