Langit sudah sangat gelap, cahaya yang timbul disebabkan oleh penerangan jalan. Bintang dan bulan bersinergi memperindah tatanan malam yang dingin. Diluar beku, namun didalam sini, tempat duduknya nyaman, suhunya hangat, dan juga tidak terdengar bunyi mesin yang berisik. Ah, satu hal yang hampir lupa disebutkan, sang pengemudi itu terlihat begitu menawan.
"Aku tidak menyangka bertemu dengan mu kembali nona!? " suara madunya memecah keheningan.
Tadi, sebelum Reyna dan John berakhir dalam satu mobil, pemuda itu sempat meminta pada Hyuji agar dia saja yang mengantar Reyna, karena searah, katanya.
Reyna tersenyum, menyalurkan rasa gugupnya yang mungkin sudah menyerang sejak pukul tiga sore tadi.
"Aku bersyukur karena orang yang dikenal Hyuji adalah dirimu! "
John suka suara lembut dan merdu milik Reyna, begitu membuatnya ingin mendengar lagi dan lagi. Pemuda itu tersenyum sedikit lebar.
"Kenapa? "
"Karena dari semua pemuda yang mengajaknya bertemu, baru dirimu yang menurutku baik! "
John mengalihkan pandangan sekilas pada sang lawan bicara, mengangguk samar dalam kekehan yang mengudara bersama suhu yang terasa hangat.
"Benarkah? "
Reyna tau, mungkin itu lebih terdengar seperti sebuah rayuan, bukannya pujian. Tapi dia bicara apa adanya. Reyna menganggukkan kepala beberapa kali sebelum menatap gestur dalam balutan jaket tebal berwarna putih disampingnya.
"Jika kalian cocok, aku hanya berpesan padamu, John ssi... "
Ucapan Reyna membuat sang pemuda membolakan kedua manik rusanya sempurna. Bahkan pemuda itu belum mengatakan apapun tentang pertemuan tadi.
"---tolong jaga Hyuji! " lanjut Reyna dengan tatapan berpendar tulus. "Dia gadis yang baik dan periang, bahkan dia adalah tipe kawan yang sangat setia!"
Pemuda itu tersenyum kaku.
"Aku tidak tau berapa lama lagi harus bersamanya, karena, kau pasti tau bukan? Semua orang memiliki jalan hidup masing-masing nantinya! Entah itu bahagia, atau malah sebaliknya! "
Reyna, ingin sekali mengungkapkan apa yang ada didalam benaknya. Sesuatu yang selalu membuatnya merasa tak nyaman, ketakutan, dan juga menyakitkan.
"Lalu, mengapa kau mengatakan itu padaku? Seolah kau ingin aku menjaganya?! "
"Lantas, apa kau hanya ingin mempermainkan sahabatku seperti laki-laki yang lainnya? "
John terpaku, dia tak ada niatan sedikitpun mempermainkan perasaan seorang wanita.Tidak, sama sekali tidak. Dia hanya ingin tau lebih jauh tentang seorang gadis, yang membuatnya dirundung rasa penasaran sejak pertama kalu melihatnya. Reyna.
"Jika itu tujuanmu, maka lupakan HyuJi! Jauhi dia, karena---"
"Reyna-ssi, aku sama sekali tidak ingin menyakiti siapapun! Aku lihat HyuJi memang gadis yang baik! Tapi---" sahutnya, melihat Reyna sekilas kemudian kembali menatap jalanan didepan dengan ucapan yang terpotong.
Reyna mengerutkan dahi, menatap tajam pada sosok pemuda bertubuh kekar dan berwajah paripurna disisi kirinya.
"Aih... jangan melihatku seperti itu! Kau menakutiku! "
"Kau punya kekasih? "
"Tidak! "
"Kalau begitu istri? "
Kali ini, sang pemuda terkekeh. Bahkan tawanya meledak beberapa detik kemudian karena merasa pertanyaan Reyna begitu konyol.
"Nona, aku tidak punya kekasih. Bagaimana aku bisa memiliki seorang istri? Kau ini lucu sekali? "
Reyna membawa kembali pendar netranya menyusuri tumpukan salju yang ada disisi kanan jalan. Menahan sedikit rasa kesal karena pernyataan konyol yang membuatnya terlihat bodoh.
"Percayalah, aku bukan tipe laki-laki yang suka bermain dengan wanita! Aku menghargai wanita, sebab itulah aku ingin jujur terhadap apa yang aku rasakan! Mengatakannya sebelum terjadi kesalah pahaman! "
Mereka menatap satu sama lain, John menyimpulkan senyuman hangatnya untuk kesekian kali pada Reyna.
"Jadi? "
"Jadi? Eumm, aku tidak ada perasaan apapun saat bertemu Hyuji! Jadi aku hanya akan menganggapnya teman saja! "
Lebih dari sebuah rasa nyeri diulu hati, Reyna menghargai perasaan jujur seseorang daripada sebuah kebohongan yang lebih menyakitkan. Namun, disisi lain dirinya tak mengelak jika kagum terhadap sosok pria disampingnya itu. Dia jauh lebih dewasa dari apa yang difikirkan Reyna, pemuda itu juga bijaksana.
"Ternyata kau memang pemuda baik! " puji Reyna tiba-tiba, membuat jantung pemuda John itu seperti terlonjak dan berdebar lebih kencang. Wajahnya juga sedikit menunjukkan rona merah muda samar yang berbaur dengan kulit bersihnya.
"Ya, aku memang terlahir menjadi pria baik-baik! Jadi jangan takut untuk menceritakan masalahmu padaku! "
Tatapan Reyna terpaku sempurna pada rahang diantara wajah sempurna sang pemuda. Andai saja, saat itu dia bertemu dengan pria sebaik ini, mungkin dia tak perlu sampai menyimpan luka yang semakin lama semakin membusuk dalam jiwa, yang berakhir menghancurkan raganya perlahan.
"Baiklah, karena kau berkata demikian! Jangan menyesal jika tiba-tiba saja nanti aku cerewet dan bercerita ini dan itu, serta membuatmu kesal dengan suaraku! "
Pemuda John tergelak tawa, lalu perlahan menghentikan laju mobil karena lampu berubah menjadi merah disaat yang mungkin tepat menurutnya.
"Tidak akan! Hubungi aku jika kau membutuhkan seseorang untuk mendengarkan keluh kesahmu! Asal kau tau, aku juga pandai menyimpan rahasia loh! "
"Baiklah, akan aku lakukan! "
"Berikan nomor ponselmu, Reyna-Ssi! " ucap John sambil menyodorkan ponsel keluaran terbaru dengan harga selangit miliknya.
Tanpa ragu, Reyna menerima ponsel tersebut dan mengetik nomor ponselnya disana. Berharap dengan sungguh, pemuda itu mampu membantu mengalihkan seluruh rasa sakit yang terus merongrong relung hatinya.
Dengan seulas senyuman, Reyna mengembalikan ponsel tersebut pada sang pemilik yang sedang menginjak pedal gas perahan karena lampu sudah berubah menjadi warna hijau, memutar kemudi kearah berlawanan sesuai penunjuk arah yang sudah ia setel untuk sampai di tempat tinggal Reyna.
"Terima kasih sudah percaya padaku! Ayo kita menjalin hubungan yang lebih mengenal satu sama lain! "
Reyna terbelalak, netranya membola sempurna mendengar penuturan pemuda John itu.
"Aku, dan... dirimu!"[]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Safini Azizah
aduh nt Jhon suka sama Rey .. trus hyuji sakit hati ... jd penghianat jg la... kalo begitu
2022-05-16
0