"Katakan Hai pada masa lalu jika kau masih ingin dia ada dalam fikiranmu, hadir tepat dihadapanmu! Meski menyakitkan! "
-VizcaVida-
(+)
Kantin sekolah cukup lengang, tiba-tiba seorang murid perempuan datang menghampiri Reyna.
"Ma-mau berteman denganku?" ucapnya lembut sembari mengulur telapak tangan.
Reyna mengalihkan atensinya pada sumber suara yang terdengar begitu lembut dan mendayu. Ia dapati seorang gadis berkacamata bulat dengan wajah sedikit ketakutan dan mata tulus bak rusa kecil yang harus ia rawat dan jaga sedang berdiri tak jauh dari tempat Reyna duduk. Reyna tersenyum dan menyambut telapak tangan si gadis.
"Tentu saja! Aku Reyna! "
"Kau baik sekali! Bahkan tak ada seorangpun yang mau berteman denganku! Aku HaNa!" sahutnya girang. "Murid baru yang berada dikelas sama denganmu!" lanjutnya.
Sedetik kemudian, seseorang bersuara lantang memanggil nama Reyna dari kejauhan. Tak ada yang tak mengenal Reyna saat itu, karena gadis itu memiliki segudang prestasi, dia juga menjadi tipe ideal para siswa disekolah.
"Rey!! "
Reyna dan HaNa menoleh pada sumber suara. Hyuji berjalan cepat dengan tatapan tak suka dan membawa nampan makan siangnya mendekat pada Reyna.
"Siapa dia? "
Reyna memutar bola mata melihat Hyuji, sahabat dan juga teman masa kecilnya. "Dia, HaNa! Murid baru yang ada dikelas kita! "
"A~h... gadis kaya tapi cupu itu ya? Sepertinya aku tidak cocok berteman dengannya! " jawab Hyuji terang-terangan.
Hyuji memang memiliki lidah yang sangat tajam, dia akan mengatakan apapun yang ada dalam pikirannya. Meskipun otaknya itu tidak se encer Reyna.
"Yah, jangan begitu! Kita ini teman! dan aku ingin kau juga berteman dengannya! " timpal Reyna sembari mengunyah kimchi yang baru saja masuk kedalam mulut dengan bibir tipis miliknya.
"Tidak! Aku tidak mau! " sahut tegas Hyuji meyakinkan.
Dan tanpa dia sadari ucapan itu terpendam sebagai dendam dihati HaNa, namun ia tutupi rapi dengan senyuman lugu yang HaNa miliki. Reyna jadi sungkan pada Hana karena perilaku temannya itu. Reyna memutar pandangan pada HaNa yang kini sedang kedapatan meremat ujung seragamnya.
"O'.. oh.. Maafkan temanku ini HaNa! Dia memang seperti itu! Tapi dia sebenarnya sangat baik saat kau sudah lebih mengenalnya nanti! "
"Yah... aku sudah bilang tidak mau berteman dengannya! "
Penyandang gelar Dewi gosip itu sungguh terlalu jujur. HaNa semakin membenci sosok yang sedang duduk disebelah Reyna dan menatap sarkas padanya itu.
"Kenapa melihatku seperti itu? Kau tak suka aku menolak berteman denganmu eoh?! "
"Hyu!! Cukup! Kau sudah keterlaluan! "
Reyna berdiri dan meraih HaNa untuk duduk dihadapannya. "Duduk dan makanlah makan siangmu dengan nyaman! Kau temanku, dan Aku juga temanmu!"
-
HaNa merapikan buku dan hendak pulang, namun HyuJi mendekat padanya dan tersenyum remeh. Sungguh, HaNa ingin sekali meremat bibir gadis bernama HyuJi itu agar berhenti meremehkan dirinya dengan sebuah senyuman sarkas yang memuakkan itu.
"Aku bisa membaca ekspresi matamu itu! Kau itu gadis pendendam! " ujar HyuJi tanpa halangan, membuat HaNa mengangkat wajahnya dengan tatapan kesal pada HyuJi.
"Lalu kenapa? "
HyuJi terperangah, beberapa detik kemudian bertepuk tangan atas respon yang diberikan HaNa pada apa yang baru saja diucapkannya.
"Uwaaah... Daebak...! Apa Rey tau sisimu yang seperti ini? "
"Kau sama saja seperti yang lainnya! Kau tukang rundung murid yang menurutmu lemah!!"
HyuJi sukses melotot, emosinya memuncak sampai ubun-ubun. Dia tak tahan dengan wajah HaNa yang menurutnya memuakkan itu.
"Yah! Jika kau sampai menyakiti Reyna, bahkan sehelai rambutnya pun, kau akan berhadapan denganku! "
"Kau ini lucu sekali! Mana mungkin aku menyakiti temanku?"
HaNa berdiri, seolah menantang HyuJi yang sedang menatap jengah setengah mati padanya. "Tapi tidak menutup kemungkinan jika dia sama jahatnya seperti dirimu! "
HaNa memakai tas punggungnya, dan melewati HyuJi dengan kasar. Bahkan sempat menabrak bahu HyuJi hingga terpelanting. HyuJi terkejut, semengerikan itukah matanya dibalik kaca mata yang sedang ia digunakan? HyuJi tak tau harus berbuat apa, dia terpaku, diam tak bergeming sedikitpun, pun tak beranjak dari tempatnya berdiri saat ini.
"Dia gadis yang mengerikan!! " gumam Hyuji.
-
-
-
Waktu berlalu begitu saja, HaNa semakin dekat dengan Reyna yang mulai mengabaikan HyuJi. Membuat HyuJi juga sedikit menjaga jarak dengan sahabat karib yang berteman dengannya sejak masih memakai popok itu. Berharap tak ada sesuatu yang akan menyakiti Reyna.
"Rey! Dia gadis jahat!! Dia menjauhkan kita berdua!"
Kali ini Reyna dan Hyuji berada dalam ruangan musik, Reyna ikut kelas musik juga.
"Hei, kau ini bicara apa sih Hyu! Kau itu yang sekarang semakin menjauhiku! "
"Aku menjauh karena kau semakin dekat dengannya! Aku tak suka! "
Reyna menghela nafas panjang, lalu menautkan pandangan pada HyuJi yang sedang menatapnya khawatir, kemudian menggenggam telapak tangan HyuJi erat.
"Hyu, aku tau kau tak suka pada HaNa! Tapi setidaknya kau tidak menjauhiku juga! "
Entah apa yang sedang berada didalam fikiran Reyna, HyuJi sampai bingung sendiri. Dia hanya berfikir agar mereka tak mengakhiri hubungan persahabatan mereka yang sudah terjalin selama bertahun-tahun hanya karena seorang baru yang hadir diantara mereka.
"Rey, aku-"
"Jika kau tidak mau berteman dengannya, biarkan aku yang menjadi temannya! "
Hyuji tercekat, matanya berair tanpa ia duga. Apa yang ia takutkan terjadi, Reyna ingin mengakhiri persahabatan mereka begitu saja.
"Kau mau meninggalkan aku yang sudah menjadi rekanmu selama bertahun-tahun hanya karena HaNa itu? Yah, asal kau tau... Dia tidak seperti yang kau lihat! Dia jahat Rey!"
Reyna menghentikan langkahnya, bahkan kini mereka menjadi perhatian murid lain yang tergabung dalam ekstra musik tersebut. Reyna masih bersikukuh pada pendiriannya.
"Sepertinya kau sangat membencinya ya? Sama seperti yang lain! "
"Rey, aku hanya tidak ingin kau—"
"Kita sudah tidak sepaham Hyu! Jika kau masih ingin berteman denganku,terima HanA juga sebagai teman kita!" Entah sudah kali keberapa Reyna memotong ucapan HyuJi karena semakin kesal. Reyna hampir meraih kenop pintu kelas musik dan hendak melangkah keluar, namun karena suara parau dalam teriakan HyuJi, Reyna kembali menghentikan langkah.
"Baiklah! Aku harap kau tidak menyesal memilihnya menjadi temanmu! Jangan hubungi aku untuk meminta maaf seperti biasanya yang kau lakukan! Aku tidak akan memaafkanmu kali ini! "
Reyna tak peduli dan melangkah keluar ruangan. Penuh rasa kecewa dan sedih yang mendalam. Bukan ini yang dia inginkan! Dia hanya ingin berteman dengan siapapun, termasuk HaNa.
"Sial!!" umpat Hyuji mengejutkan seisi ruangan. "Kau akan menyesal dengan keputusanmu itu Rey!"[]
To Be Continued,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
YuWie
hyu ji lebih peka rey..nyeyel kah dirimu
2022-05-07
1