04. Bertemu.

"Jika boleh memutar waktu, aku ingin kembali kemasa lalu dan menjadikannya berada disisiku dengan menyematkan cincin dijari manisnya, membawanya berjalan dialtar dan mengucap janji suci yang akan mengikat kami untuk selamanya. sungguh... "

(+)

Bunyi ketukan pintu menarik atensinya dari berkas-berkas yang bertumpuk menggunung diatas meja kerja. "Masuk!!"

Didapatinya sosok perempuan cantik yang tak lain adalah sang sekretaris. Gadis itu berjalan masuki ruangan, tersenyum lembut dan membungkuk perlahan memberi hormat. "Tuan Park dari devisi customer service dan pak Choi datang ingin bertemu anda! "

"Pak Choi? Siapa? " Tanya Val masih menerka.

"Dia adalah Nasabah diperusahaan ini dan teman dekat ayah anda! "

Val mengangguk. "Baiklah! Persilahkan mereka masuk! "

Val sempat kesal, bahkan nyaris marah saat tau pegawainya tidak bisa meyelesaikan masalah mereka hingga melibatkan dirinya.

Setelah sekretaris cantik itu keluar, pria tampan yang menjabat sebagai CEO menggantikan sang ayah itu kembali fokus pada berkas yang masih harus ia periksa dan tanda tangani.

Hingga suara ketukan kembali terdengar, binarnya menangkap sosok pria tua dan pria setengah baya berdiri diambang pintu ruangan. Dia pun bergegas berdiri dan memberikan senyuman ter-ramah pada mereka.

"Val, kau sudah kembali? Wah, kau semakin dewasa sekarang! Kau juga sangat tampan! "

Pria itu memeluk pada torso tinggi dalam balutan jas hitam dan berparas tampan yang dulu ia tau masih mengenakan seragam sekolah dasar dan berwajah datar, sekarang menjabat sebagai CEO diperusahaan itu. Bahkan pak Park juga tak kalah terkejut, baru tau jika putra pak Kim setampan itu.

"Ah, pak Choi! Lama tidak bertemu dengan anda! " sapa Val sambil menyodorkan tangan kepada pak Choi.

Ruangan menjadi lokasi reuni kecil antara pria muda tampan dengan seorang pria tua yang tak lain adalah teman sejawat sang ayah.

"Jadi ada masalah apa sampai membawa anda kesini pak Choi? " tanya Val dengan tenang, sopan dan tidak gegabah.

"Kau bisa tanyakan pada pegawaimu! "

Val mengalihkan pandangan pada sosok pria setengah baya yang berdiri dibelakang teman ayahnya itu. Membuat pria bermarga Park itu tergelak dalam kejut dan menoleh kesamping guna melihat gadis yang berjalan bersama mereka beberapa saat lalu. Akan tetapi, tak menemukan sosok tersebut, membuat pak Park memutar langkah untuk menengok keluar pintu, memanggilnya agar ikut masuk untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat.

"Rey, masuklah! Aku akan membantumu menyelesaikan ini! kau tidak bersalah, tidak perlu takut! "

"A-ah...Ya, Park-nim!" jawab Reyna gugup setengah mati.

Kaki Reyna melangkah, terasa berat namun gadis itu mencoba tegar. Menepis semua pikiran negatif yang ada berkecamuk dalam benak.

Namun, kini kedua kakinya benar-benar terpaku, saat apa yang ada dan hadir dalam pupil mata bulat miliknya. Orang yang selama ini selalu ia simpan rapi dalam laci fikirannya, orang yang selama ini menjadi kenangan Indah, dan orang yang beberapa tahun lalu menghancurkan hatinya. Sungguh, dia tak ingin menghadapi semua itu dalam sebuah kenyataan mutlak.

Tak berbeda dengan Reyna, Val tak kalah terperanjat dengan apa yang ia lihat. Sosok yang sangat ia kagumi dan sayangi beberapa tahun lalu kini berdiri dihadapannya, muncul tanpa sebuah kesengajaan. Bahkan penyesalan besar dalam hatinya kembali muncul.

"R-rey... " bisiknya pelan menyebut nama Reyna. Gadis itu tertunduk sedih, perjuangan untuk melupakan selama ini sia-sia.Seperti yang selalu ia tekankan dalam benak bahwa dirinya benar-benar menyedihkan.

"Begini CEO-nim.. "

Suara pak Park menarik kesadaran Val kembali sepenuhnya, mengerjap kedua manik mata menatap pada sumber suara. Dengan mimik wajah tak terartikan tentunya.

"Tuan Choi memiliki masalah dengan mobilnya dan mengajukan klaim setelah melewati masa yang ditentukan oleh perusahaan asuransi, lebih tepatnya terlambat! Dan nona Reyna sebagai customer service tentunya menolak klaim tersebut, tapi tuan Choi tetap memaksa dan membawa masalah ini kepada anda! "

"Aku tidak bermaksud membawa masalah ini padamu jika dia tidak menantangku! "

Sungguh. Reyna tak habis fikir dengan apa yang ada dalam otak pria tua kaya tersebut,

"Apa maksud anda tuan? Anda yang-"

"Berapa kerugian anda pak Choi? Saya akan menggantinya! "

Semua tercekat dengan apa yang baru saja keluar dari mulut Val, tak terkecuali Reyna yang sedari tadi menahan semua gejolak dalam hatinya. Tentang perasaan dan luka, tentang emosinya yang meletup-letup seperti air mendidih.

"A-apa maksud anda pak CE-"

Belum sempat menyempurnakan kalimatnya, pak Park terhenti kala mendapati tatapan Val berubah sendu. Kemudian memutar pandangan pada Reyna yang sudah tertunduk sedih, meneteskan airmata yang ia hapus dengan cepat agar tak seorangpun menyadarinya.

"Tuan Choi, tolong katakan kepada saya, berapa jumlah kerugian anda!" ucap Val tanpa memutus pandangan pada Reyna, sang mantan kekasih yang masih menempati beberapa cela hatinya.

-

-

-

Reyna kembali ke meja kerjanya, merapikan semua berkas dimejanya, "Menjauh dariku, atau kau akan terlibat masalah lebih rumit dengan kekasihmu! "

"Rey, aku ingin bicara denganmu! "

Tak peduli, Reyna pergi begitu saja meninggalkan Val yang masih mengejar hingga didepan sebuah pintu lift. Val meraih pergelangan kecil tangan Reyna, menatapnya penuh penyesalan dan juga binar yang juga mulai ber-air.

"Tolong, pliss.. aku ingin bicara denganmu sekali saja.. "

Reyna menatap nanar wajah tampan dihadapannya, entah mengapa perasaan rindu lebih Indah daripada berhadapan dan menatap wajah yang selalu ia rindukan itu. "Apa lagi? Apa lagi yang akan kau katakan padaku! Apa belum puas kau menyakiti hatiku eoh?! "

Val masih menatapnya sendu, tak ingin melepas kehilangan kali ini.

"Cukup Val!! Aku tidak ingin kau kembali kedalam hidupku la-"

"Tidak! sampai kau mau mendengarkan aku!"

Mereka sama-sama mempertahankan ego mereka masing-masing, Reyna dengan perasaan benci dan kecewanya. Sedangkan Val dengan perasaan penuh penyesalan akan keputusannya beberapa tahun silam. Membuat Reyna putus asa dan memilih membuat ikatan dengan wanita lain yang hadir diantara keduanya.

Reyna menarik tangannya kasar,

"Pertama, aku ucapkan selamat! Karena kalian berhasil dengan hubungan kalian! Kedua aku sudah memaafkanmu! Bahkan tanpa kau minta, kau tau kenapa? Karena aku memang bodoh!" Reyna mulai terisak, meneteskan airmata yang sedari tadi dia tahan sekuat tenaga.

"Aku tidak menyangka jika kalian seluar biasa ini! V... maksudku CEO-nim, tolong jangan lakukan hal yang sama pada kekasihmu seperti yang sudah kau lakukan padaku! Karena itu sangat menyakitkan! " lanjut Reyna dengan bahu bergetar.

Kalimatnya benar-benar berakhir karena tepat saat itu, pintu lift terbuka dan Reyna melangkah masuk kedalam lift tanpa pengejaran dari pihak Val. Dia tau wanita itu sangat tersakiti karena dirinya.

"Aku akan mengundurkan diri dari perusahaan ini... " ucap Reyna bersamaan pintu lift perlahan mengatup.

Val tertegun, tercekat, bahkan nafasnya berhenti sejenak saat mendapati Reyna yang meninggalkannya dalam keadaan menangis. "Aku membuatnya menangis lagi! Maafkan aku rey... " tatapnya sendu pada pantulan bayangan sendiri dari pintu Lift yang terbuat dari kaca di hadapannya. Val merutuk.

"Maaf.. "[]

To Be Continued

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

berarti dsni Hyuji blm menemukan tambatan hati yaa

2023-06-24

1

Yona Mardiati

Yona Mardiati

🥺🥺🥺🥺

2021-05-02

1

Nengah Suartini

Nengah Suartini

😥😥😥

2020-11-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!