"Menangis saja jika kau sudah tak mampu menahannya. Bukan berarti lemah, bukankah airmata memang diciptakan untuk di tumpahkan? Bukan untuk dipendam dan semakin menyakitkan? "
(+)
Val bangkit dari tempat tidurnya kala mendengar bunyi bel beruntun dirumahnya. Berjalan sedikit kesal menuju intercom dan melihat presensi sang kekasih diluar apartemen tempatnya tinggal. Lalu bergegas membukakan pintu untuk sang kekasih. HaNa.
Gadis itu melompat semangat dalam pelukan Val yang sedang mengenakan kaos longgar berwarna putih dan celana pendek selutut.
"Honey... I miss you.. "
Sebuah kecupan mendarat pada birai Val, pintu sudah tertutup kembali, membawa gadis itu semakin manja pada sang Alpha. Mengalungkan kedua lengannya pada leher kekar sang kekasih dan menatap manja namun menggoda.
"Kau tidak ingin mendapat ciuman lebih dariku? " tanyanya tanpa diduga
"Ti-tidak! Aku baru bangun tidur! "
Ini memang hari minggu dan sudah tidak bisa dikatakan pagi saat jam sudah menunjuk pada angka sebelas siang. Akan tetapi, Val hanya ingin memanfaatkan hari libur untuk membebaskan fikiran dari apapun. Termasuk pekerjaan yang selalu menuntutnya untuk berfikir keras, danbtak mengenal waktu.
"Mengapa tidak menghubungiku? Aku bisa menjemputmu?" tanya Val lembut, sembari mencoba menjauhkan diri.
HaNa menggeleng, sembari berjinjit untuk kembali meraih birai Val sekali lagi. Dimatanya, Val sangat menggoda dalam keadaan bangun tidur dan berantakan seperti ini. Membuat fikiran HaNa meliar seketika.
"Haruskah aku menemanimu untuk kembali tidur?" intonasinya menggoda, tapi Val tidak ingin ada hal apapun yang terjadi, yang akan membuatnya menanggung dosa lebih besar diluar kehendaknya; Dia pria baik-baik.
"Tidak! Aku akan mandi dulu!"
"Baiklah... " Sembari mencuri satu kecupan yang ia bumbui dengan sedikit *******.
-
Val keluar dari kamar mandi dengan bathrobe berwarna abu-abu tua, mengusuk rambut basahnya dengan handuk berwarna putih dan berjalan kekamar untuk mengambil pakaian yang hendak ia kenalan. Namun dia mendapati torso gadisnya sedang membaca sesuatu di atas ranjang, Val hanya tersenyum kecil.
"Honey, why you so hot here?!" memperlihatkan foto Val yang ada didalam album lamanya. Mengenakan kaos bebas dengan celana jeans hitam dan mengambil pose menyamping.
"You know that!" timpal Val ringan tanpa beban.
Namun beberapa saat kemudian, senyuman HaNa memudar saat mendapati satu foto disana pada lembar lain dalam album.
"Kenapa kau masih menyimpan fotonya? " tanya HaNa tiba-tiba, bersungut.
Val tercekat, dia ingat jika ada satu foto masa lalunya disana. Fotonya bersama Reyna saat menjadi sepasang kekasih dulu.
"Bukan apa-apa! Mungkin aku melewatkannya! " jawab Val mencoba tenang.
"Aku ingin kau membuangnya!" titah HaNa tegas.
"Oke, nanti akan aku buang!! "
"Sekarang!! " paksanya, membuat Val sedikit jengah. Berjalan mendekat dengan wajah ditekuk kesal. Lalu mengeluarkan foto Reyna dari album yang dipegang HaNa.
"Aku tidak ingin kau menyimpan fotonya! Itu akan membuatmu tidak pernah melupakan—"
"Lalu kenapa? Kau sudah mendapatkan aku! Apa kau tidak percaya padaku? Aku bahkan sudah mengikat Cinta terlarang kita! " sahut Val dengan ekspresi kesal dan datar.
"Apa maksudmu? " timpal HaNa kesal karena jawaban yang dilontarkan Val padanya.
"Aku harap kau tidak lupa dengan apa yang sudah kita lakukan dibelakangnya dulu! " suara Val kembali terdengar dengan intonasi mengintimidasi dan juga tatapan bengis.
Val benar-benar berada pada vase Puncak emosinya. Raut wajahnya sudah tak ter-artikan, akan tetapi Hana tak terima saat Val kembali mengungkit masalalu mereka bertiga. membuat HaNa menggeleng tak percaya.
"Maaf, aku... " ucap Val dengan nada penuh penyesalan saat melihat HaNa tertunduk dan menagis disana.
"Hentikan! Aku memang merebutmu darinya! Tapi kau harus tau, aku sangat mencintaimu! "
Val mendekat dan meraih HaNa untuk membawanya kedalam pelukan. Lalu mengecup pucuk kepala HaNa sambil mengusapnya lembut. Mencoba menenangkan kekasihnya itu.
"Aku mohon jangan membenci Reyna secara berlebihan! Kita yang sudah menghianati dia, jika kau membencinya seperti ini, aku ingat kembali bagaimana dia memaafkan kita!"
"Ayo kita menikah secepatnya! Aku tidak ingin kau berubah fikiran dan kembali mencarinya! "
Val memang tidak memberitahu HaNa jika Reyna bekerja di kantor ayahnya yang kini berada dibawah kepemimpinannya. Memang selama Val masih di luar negri, HaNa tak menghawatirkan akan hal kecil seperti ini. Tapi fikirannya berubah saat Val kembali ke korea.
Val merahasiakan itu dari HaNa saat ini, hingga suatu hari yang tepat nanti dia akan mengatakannya.
"Aku akan memikirkan permintaanmu itu! Tapi aku mohon, jangan berfikiran buruk tentang aku, dan juga Reyna!"[]
To Be Continued,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Kustri
Val msh mencintai Reyna
2023-06-24
1
rizkijr
kesallll akuuu sama hanaa thorr
2022-10-07
2