01. Intro.

Pada akhirnya, musim sudah mulai berganti, mentari yang biasanya menghangatkan bumi kini jarang menampakkan sinarnya dipagi hari, udara yang datang mulai dingin membuat tubuh menggigil, menggigit masuk hingga ketulang. Sungguh, jika boleh meminta dia tidak ingin terlahir kembali dinegara yang memiliki empat musim tersebut.

Jang ReyNa, mengerjap pelan saat alarm dari ponsel berdering nyaring disisi ranjang tidurnya, menggeliat sejenak untuk menyesuaikan binar dari cahaya lampu tidur yang berpendar diatas nakas. Dia bahkan malas sekali bangkit dari ranjang yang akhir-akhir ini terasa sangat nyaman.

"Ah, kenapa cepat sekali" ucapnya sembari menurunkan selimut tebal dan hangat itu dari tubuh yang berbalut piyama tidur bergambar koya.

Sebenarnya pekerjaan dikantor hari ini tidak terlalu padat seperti beberapa hari lalu, semua berkas sudah ia selesaikan kemarin. Hanya cukup melayani pelanggan yang mengajukan Complain. Akan tetapi, ah, yang membuat Reyna malas adalah, hari ini sepertinya hujan akan turun. Reyna sangat tak menyukai hujan. Hujan adalah masalalu yang menorehkan kenangan pahit dalam benaknya.

Akan tetapi, semalas apapun dirinya, dia harus bangun membersihkan diri dan bekerja seperti biasa. Tanggung jawab sebagai kepala keluarga yang ia emban atas ibu dan adik laki-lakinya yang masih duduk dibangku Menengah Atas sejak sang ayah meninggalkan mereka beberapa tahun yang lalu adalah kewajiban yang harus ia penuhi.

Melewati beberapa pohon tinggi yang sudah mulai menggugurkan daun sembari menyesap se-cup americano hangat dari tangan kanan, berharap pagi ini tidak membosankan dan membuat kedua matanya berat. Reyna kini berdiri menunggu lampu berubah menjadi hijau agar dia dapat berjalan keseberang untuk sampai dikantor asuransi tempatnya bekerja. Dengan tangan kiri yang menggenggam erat sebuah payung berwarna coklat muda sedikit lusuh—dia tak peduli pendapat orang yang melihat dengan tatapan risih. Dia hidup apa adanya, sederhana.

"iiissh... inilah alasan lain mengapa aku tidak suka hujan! " gumam Reyna sambil menutup payung dan mengibaskan air yang membasahi blazer hitam yang sedang dikenakan. Celana Jeans hitamnya juga turut basah diujung, namun ia pasrah, mau bagaimana lagi.

"Rey... "

Sapa suara alto jauh disana, Song Hyuji, sahabat dan juga teman kerjanya dikantor. Dia berlari kearah Reyna, yang membuat Reyna tak habis pikir tentang Hyuji bagaimana bisa dia berlarian diatas lantai licin dan basah karena percikan air hujan tanpa kendala, dengan heels setinggi 20 cm yang menumpu seluruh tubuh. Salah pergerakan sedikit saja bisa terjatuh dan menimbulkan banyak hal. Sakit tentu saja, malu, apalagi.

"Kenapa kau berlari seperti itu Hyu? "

"Hei,hei! Kau tau Rey, aku membawa kabar mengejutkan! " jawabnya antusias, membuat Reyna bergeleng heran, sepagi ini Hyuji itu sudah mendapatkan berita terhangat. Reyna sampai memicing guna membayangkan, bagaimana Hyuji sedang memasang telinganya mendengar berita itu dan membuat Reyna tergelak tawa pelan.

"Memangnya berita apa? "

"Hei, kau tau putra pemilik perusahaan yang kuliah diluar negri itukan? "

"Tidak! " sahut Reyna cepat menimpali.

"Kau benar-benar tidak tau? (dengan mata membola) memangnya kau ini datang dari Rimba? Bahkan dia terkenal dikalangan pebisnis senior! "

"Sudah katakan saja, tidak usah berbelit! "

Kali ini Hyuji yang tak habis pikir pada Reyna, kenapa ada gadis sedingin itu. Memang Reyna tipikal gadis yang tak suka banyak bicara atau mendengar sesuatu yang berbelit, dan satu lagi, dia gadis dingin yang tak mudah didekati. Reyna juga cerdas dan pekerja keras.

"Katanya dia akan memimpin diperusahaan kita! Waaah... aku tidak sabar melihat ketampanannya! "

Reyna memutar bola mata jengah, hanya laki-laki tampan yang ada didalam otak Hyuji. "Lalu? "

"Yaisssh...! kau ini tidak peka sekali! siapa tau dia melirikku! Lalu aku akan menjadi nyonya rumah yang diperlakukan seperti Putri!"

"Bukannya putra pak Kim sudah bertunangan? "

Senyuman sumringah yang menghiasi bibir Hyuji sirna, darimana Rey mendapat berita itu? Setidaknya itu yang ditangkap Rey dari manik mata Hyuji.

"Tidak perlu bertanya aku tau darimana? Semua juga sudah mendengarnya! " sahut Reyna cepat, kemudian melangkahkan kaki melewati bentangan pintu kaca yang terbuka otomatis, meninggalkan HyuJi dalam lembah kesedihan, pupus sudah harapannya menjadi seorang Putri.

"Hei... kau hanya ingin membuatku menyerah kan??!" Teriak Hyuji menyamakan langkah dibelakang Reyna. "Rey!!"

"Untuk apa?"

"Kau dendam padaku kan?"

Reyna menghentikan langkah, berbalik demi menautkan tatapan pada Hyuji yang memasang wajah kesal.

"Coba jelaskan apa yang mengharuskan aku dendam padamu Hyu?" tutur Reyna tenang. "Bahkan aku saja tidak tau siapa itu putra pak Kim! Jadi jangan berkata aneh-aneh!"

"Awas saja kalau kau melihat putra pak Kim dan jatuh Cinta padanya!" sahut Hyuji sinis.

Reyna membuang wajah dengan senyuman tipis. "Tidak! Aku tidak akan membuka hatiku untuk siapapun untuk saat ini!"[]

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

baca karyamu yg ke 2,stlh Hyuji & John

2023-06-24

1

YuWie

YuWie

ku vote

2022-05-07

1

momy ida

momy ida

Gw baca karya ke ti3lo thoor..... sebenernya semua cerita lo yg gw baca tata bahasanya apik... alurnya juga gk berbelit belit... cerita nya juga menarik.... tapi gw Herman deh cerita semenarik ini... yg like nd yg baca dikit😢gw do'ain thoor semoga cerita lo bnyk yg baca banyak yg nge like... nd jadi rangking like favorite per tama... Aamiin🤲..... semangat berkarya authoor zeyeng💪😘🌹🌹🌹

2022-04-27

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!