Kini ta terasa hampir dua bulan aku sendiri di sini. Rahmat belum juga datang. aku sangat menghawatirkan nya. sekarang Indah pun sudah pulang aku melihat rona bahagia di wajah mas Dion. Hubungan ku dengan mas Dion baik. sesekali mas Dion berkunjung membawa Dio ke teras rumah ku. ta jarang aku bermain dengan Dio .tapi tanpa sepengetahuan indah tentu nya. aku dengar mas Dion dan indah memutus kan untuk kerja beda sif jadi bisa bergantian menjaga Dio. aku bahagia melihat orang orng di sekitar ku bahagia. usia kandungan ku pun sudah 10 minggu. aku selalu memakai pakaian longgar supaya mas Dio tidak curiga dan menuduh aku bukan bukan. tapi serapat rapat nya aku menutupi pasti akan ketahuan. aku pasti nya sudah siap dengan semua kemungkinan yang ada.
aku keluar berencana ingin menyiram bunga. Kana ini masih pagi. sedang asik menyiram bunga indah datang.
"eh, indah kamu sengaja ya bikin mas Dion kepincut lagi sama kamu. hah,,!"
"aku ga ngerti apa maksud kamu.?'' tanya ku heran.
"mas Dion bilang mau kembali sama kamu. pasti kamu kan yang minta. apa sudah gatal punyamu itu jadi mau minta kembali." dengan senyuman licik nya ia menuduh ku.
"bagus lah kalau mas Dion mau kembali. aku senang. jadi kita bisa berbagi suami lagi. aku atau kamu yang bisa memuaskan mas Dion di ranjang." tantang ku pada indah. ia kelihatan sangat kesal dan mengguyur ku dengan air di dalam ember yang ada di samping nya.
"apa apaan ini, kamu hamil..." ia menatap ku heran. aku sudah basah kuyup. baju daster yang ku gunakan menjiplak di tubuh ku. aku sudah sengaja memakai daster panjang yang sangat longgar.
"ia emang kenapa, ada masalh. toh ini anak mas Dion.?" aku masih berusaha tenang menghadapi indah.
"kamu yakin bukan anak selingkuhan kamu.!" ia malah menuduh ku.
"jaga mulut kotor mu itu. dan aku juga tidak mau susah susah menjelaskan. kalo tidak percaya tanya saja dengan mas Dion. Oya,, kata mas Dion serpis mu kurang hot, haha. haha." aku mengejek nya.
"aku mau mandi dulu, malam ini kan mas Dion mau kerumah aku harus mempersiapkan diri supaya tidak mengecewakan nya seperti kamu."tambah ku lagi. indah pun kelihatan sangat marah dan pulang.
di dalam rumah aku masih melihat indah dari balik kaca jendela. untung mas Dion berangkat kerja. kalo tidak ada perang ke 100 lagi. hahahaa. aku pun menutup gorden. setelah itu ingin membersihkan diri yang basah kuyup karna di siram indah tadi.
Sore hari nya aku pergi ke warung bu Agus untuk membeli persediaan beras. karna sudah habis. di perjalanan aku bertemu dengan bu Susi yang aku lihat dari warung Bu Agus. ia membuang muka saat berpapasan dengan ku. aku pun ta menggubris nya.
"neng Bunga, mau beli apa..?" tanya ibu Ida ramah pada ku.
"eh bu Ida, ia nih mau beli beras."
"ya sudah, saya duluan ya neng." pamit nya.
"iya bu hati hati." ucap ku lagi.
aku melihat bu Ida meninggal kan warung. aku pun menghampiri bu Agus.
"bu beli beras nya satu karung yang 5 kilo.!"
"ada lagi neng."
"itu aja bu, berapa..?''
"80 ribu neng.!"
ia mengambil kan beras dan meletakkan di atas meja. aku menyerah kan uang pas pada nya.
"terimakasih bu. saya pamit dulu."
"ia neng sama sama."
Aku pun berlalu meninggal kan warung bu Agus. untuk pulang ke rumah.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Uthie
Bunga niii apa iya masih mau sama si Dion lagi ya?!? 🤔😟
2023-10-20
2