Pagi ini aku berencana membuka obrolan karna hubung kami beberapa bulan ini sangat buruk. berhubung hari ini mas Dion libur dan seperti nya tidak ada kegiatan di luar momen yang pas. karna aku melihat pakaian nya yang santai ala ala bapak bapak komplek yang memakai celana pendek se lutut dan kaus oblong. Mas Dion duduk di ruang tamu sedang menikmati kopi buatan ku.
"mas sibuk, Bunga mau ngomong sesuatu." ucap ku dengan ragu. setelah ku rasa cukup mengumpul kan ke keramian.
" iya, ada apa." ucap mas Dion dengan ekspresi yang santai dan ada sedikit guratan senyum. ia menepuk sebelah kursi nya.
"em,, gini mas. apa mas tidak merasa kalo rumah tangga kita sudah tidak sehat."
"maksudnya ?" entah apa arti dari kata pertanyaan nya. apa ia tidak merasa atau hanya pura pura saja.
"jujur ya mas, dalam setahun dan beberapa bulan belakangan ini Bunga lihat mas berubah. sebenar nya mas mas kenapa, Bunga sudah mencoba bersabar dan mengerti tapi mas tetap aja ga berubah. apa mas sudah tidak menginginkan kan Bunga lagi.?" bulir air mata tidak terbendung lagi yang selama ini berusaha aku tahan tumpah jua. bahu ku bergetar, karna iasakan ku. aku siap dengan semua kemungkinan yang akan terjadi. sejenak mas Dion terdiam.
"maaf Bunga. aku banyak pikiran di kantor hingga tidak memperhatikan mu, dan membuat mu sakit hati." mas Dion mendekat dan memeluk tubuh ku yang bergetar karna menangis.
Tangisan ku pun semakin kencang setelah mas Dion memelukku.
"Bunga kangen mas Dion yang dulu." ucap ku dengan lirih di sela isakan ku. mas Dion mengelus pundak ku dengan lembut. aku merasakan kehangatan yang ia berikan padaku mengurangi rasa sesak ini. beberapa saat aku bisa menguasai diri ku. aku harap setelah ini hubungn kami akan baik baik saja.
...****************...
Sore hariny pun aku Dan mas Dion duduk di teras rumah sambil mengobrol. hubungn aku dan mas Dion perlahan membaik. ia sudah mulai berubah menjadi Dion yang aku ingin kan.mungkin benar selama ini ia hanya pusing karna kerjaan.
"hay,,hey,, ko masih mengelamun sih. ada yang difikirkan." tanya mas Dion seraya menyandarkan kepala ku di pundak nya.
"tidak ada mas." jawab ku singkat. tapi sorot mata ku kentara menunjukkan bahwa aku memikirkan sesuatu.
"ya udah, kita masuk sudah sore." ajak mas Dion pda ku.
sesampainya di dalam ia memeluk dan mencium puncak kepala ku. kelihatan raut muka nya merasa bersalah dan ada kerinduan yang mendalam tapi ada tembok besar yang menghalangi antara aku dan mas Dion.
"terimakasih mas, aku mencintai mu." seraya memeluk nya aku berucap dengan tulus.
"hemm,," terdengar sejenak gumaman nya.
setelah adegan adegan yang membahagiakan tadi kami pun bersiap membersihkan diri dan sholat.
hingga setelah selesai kegiatan kami aku pun seperti biasa menyiapkan cemilan dan juga minuman untuk bersiap menonton acara yang sudah biasa menemani ku dalam beberapa bulan ini.
mas Dion belum keluar dari kamar. mungkin ia beristirahat sambil memainkan gawai nya. aku pun tidak mempermasalah kan nya. hubungn ku dengan mas Dion membaik saja aku sudah bersyukur. aku melanjutkan aktifitas ku hingga jam 9. setelah acara selesai aku pun beranjak ke kamar untuk shot isya.
Setelah selesai aku menghampiri mas Dion di atas kasur. aku memeluk nya dari samping dan menyandarkan kepalaku di dada nya.
"mas lagi ngapain.,?" tanya ku.
"ini lagi berbalas pesan dengan rekan kerja." aku pun mengangguk. mas Dion meletakkan gaway nya di nakas lalu memperhatikan ku. ia mencium rambut ku.
"cantik banget sih istri nya mas," rayu nya lagi sudah lama kata itu tidak pernah terdengar lagi dari mulut nya. wajah ku ber semu merah merasa malu di puji oleh mas Dion. ya malam ini aku memakai baju tidur yang terbuka dari malam sebelum sebelum nya. baju tidur bertali spaghetti dan bagian dada yang hanya menutupi separuh aset ku. bahan kain sedikit transparan hingga samar samar menampakkan dalaman ku yang berwarna hitam dan aku tidak memakai bra. mas Dion menatap ku sayu. tanpa ada kata kata ia mencium bibir ku hingga lama lama ciuman itu semakin menuntut.
aku yang merindukan dan selalu mengharap kan kehangatan yang di berikan mas Dion sangat terbuai dengan sentuhan sentuhan nya.
"Bunga malam ini maa minta kamu yang memimpin permainan." ia sejenak berhenti dari permainan nya dan memintaku untuk memimpin permainan. baru kali ini ia meminta secara langsung. aku pun mengangguk malu.
"aaahh,,,,mas."
"lanjutkan Bunga,, aku sudah ta tahan" ucap nya lagi.
"mas,, Bunga ingin sampai."
"tunggu sebentar kita sampai sama sama ya."
hingga akhirnya kami mendesah bersamaan di akhir permainan kami. aku pun berbaring di samping mas Dion. deru nafas kami ta beraturan. mas Dion memelukku dan mencium puncak kepala ku.
"Terimakasih, Sayang''
aku sangat bahagia mendengar ucapan mas Dion. ia berubah sepenuh nya. ini yang aku harap kan. aku pun bangkit untuk membersihkan diriku. sebelum tidur kembali. ku lihat mas Dion sudah terlelap. aku pun menatap nya dengan lekat. 'terimakasih mas, semoga kamu bisa selalu seperti ini.' harap ku dalam hati. setelah itu aku mencium pipi dan kening nya. malam ini aku sangat bahagia.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Uthie
semoga segera diselidiki kalo suami udah mulai berubah 👍😌
2023-10-20
1