Pagi hari nya setelah aku menyiapkan segala sesuatu seperti biasanya kami pun makan bersama. ada rasa yang lama hilang kembali lagi. itu yang saat ini aku rasakan .
"Bagai mana kalo besok kita berkunjung ke rumah ibu.?" ajak nya secara tiba tiba. aku pun sedikit kaget dan bahagia.
"gimana dengan kerjaan mas.?" tanya ku.
"besok aku ada libur 2 hari. kita kesana. tapi tidak bisa berlama lam karna ada kerjaan keluar kota Dangan beberapa teman kantor untuk mewakili acara perusahaan. acara nya sekitar 5 harian kalo tidak ada kendala. Bunga kalo mau tetap tinggal di tempat ibu ta apa." jelas mas Dion panjang lebar.
"kalo mas mangijin kan aku sangat senang mas, lagian bosen juga sendirian di rumah." tambah ku lagi.
"nanti persiapkan segala nya ya, kita berangkat menggunakan terevel sewaan saja ya. dan ini uang untuk keperluan kita." mas Dion menyerahkan uang 3 juta untuk keperluan bulanan kami. aku pun menerimanya.
"terimakasih mas."
setelah itu kami melanjutkan kan makan hingga selesai dan mas Dion pun berangkat bekerja menggunakan sepeda motor nya. aku pun bersiap untuk membeli sayuran di tempat mang Ujang.
ibu ibu sudah berkumpul untuk membeli sayur seperti biasa. mang Ujang sudah seperti perimadona ibu ibu di gang ini. he..., aku terkekeh sendiri sambil berjalan mendekati mereka.
"assalamualaikum ibu ibu." sapa ku pada mereka.
"waalaikumsalam" jawab mereka serempak.
"eh, neng Bunga. kelihatan cerah hari ini. ada apa ni." tanya salah seorang ibu pada ku.
"hari ini kan tanggal muda ibu ibu. pasti lah secerah isi dompet di tanggal muda, haha,,haa."
"Alhamdulillah ibu, aamiin." jawab ku sambil tersenyum.
ta berapa lama ibu Susi datang. setau aku ia tetangga baru yang baru satu mingguan pindah ke sini . ia tinggal bersebelahan dengan ku. aku tidak terlalu akrap hanya sering bersapa sekedar nya saat belanja sayur seperti ini.
"pagi semua nya,'' ia menyapa ku beserta ibu ibu yang ada di sini. ia sedikit menggoyang kan sebelah tangan nya yang ada terdapat 3 cincin dan satu gelang yang berukuran besar. kelihatan nya masih baru. karna baru aku lihat semalam saat beli sayur belum ada.
"ini berapa mang Ujang. ia mengambil sayur bayam dan semakin mengibas tangan nya seolah sengaja ingin di tegur.
"berat ya bu itu tangan jadi di kibas terus." tanya bu Eka yang risih melihat nya.
"eh, bu Eka ia ni aga berat maklum garam an nya besar. hee,," ia dengan bangga memperlihatkan perhiasan nya dan mengelus dengan salah satu tangn nya.
"wah, enak ya tanggal muda ada perhiasan di tangan" sindir bu Eka.
"biasa lah bu, suami sayang istri" imbuh nya lagi. aku hanya melirik obrolan mereka dan terus memilih sayuran yang akan aku beli.
"mba Bunga, aku lihat tangan nya sepi aja." ia menegurku dengan sindiran nya. memang di tangan ku hanya ada satu cincin pernikahan. makannya dilihat oleh bu Susi sepi dengan kata sindiran.
"eh, ia bu. saya tidak terlalu suka memakai bnyak perhiasan'' aku menjawab dengan senyuman di bibir ku. bukan nya mengelak atau apa. aku memang kurang suka ada aksesoris yang mengganggu kegiatan ku. menurut aku itu termasuk norak.
"tidak suka apa tidak di belikan suami mba." tambah nya lagi. aku tidak menggubris omongan nya dan mau membayar semua belanjaan ku.
"berapa mang, semua nya.?" tanya ku pada mang Ujang. ia menghitung sambil memasukkan belanjaan ku ke dalam kantong pelastik.
"25 ribu neng."
"ini mang," aku menyerah kan uang satu lembar 100 ribuan.
mang Ujang mencari cari uang kembalian ku.
"bisa beli sayur tiap hari juga sudah untung ya mba Bunga, saya lihat tidak ada mobil di rumah nya. pasti hidup nya susah ya mba.'' bu Susi masih mengajak aku mengobrol dan menambah kata kata yang seharusnya tidak perlu di lontarkan.
"ia bu, Alhamdulillah. walau tidak punya mobil saya bersyukur tidak punya hutang."
mata nya pun melotot mendengar penuturan ku. entah kenapa ia bgitu merasa tersindir dengan ucapan ku tadi. padahal aku tidak ada niat menyindir nya hanya menjawab apa ada nya.
"eh, mba Bunga jangan asal sindir ya. siapa bilang saya banyak punya hutang '' dengan kesal ia mendengus kepada ku. aku dan ibu ibu lain pun tertegun melihat tingkah nya.
"maaf bu Susi. saya tidak ada niatan untuk menyinggung ibu. saya mengatakan yang sebenar nya tentang saya." aku mencoba menjelas kan.
setelah mang Ujang menyerah kan kembalian ku. aku pun permisi untuk pulang.
"sekali lagi maaf kan saya kalo ada perkataan saya yang salah. "
"neng Bunga tidak salah ko. hanya bu Susi aja lagi tensi nya naik kaya nya. jadi tidak mencerna perkataan neng Bunga tadi, haha .." bu Eka menjelas kan dan tertawa di iringi ibu ibu lain. sangat kelihatan bu Susi marah terhadap ku. karna dengan mata melotot ia melihat ku. tapi aku abai kan. karna aku merasa tidak salah.
"ya udah ibu ibu aku permisi dulu ya, assalamualaikum." aku pun tersenyum dan beranjak pulang mengabaikan ibu Susi yang kelihatan marah pada ku.
"waalaikumsalam neng" ucap ibu ibu serempak hanya ibu Susi yang tidak menjawab. aku pun berlalu dari hadapan mereka. baru kali ini aku dapat perlakuan yang tidak mengenakkan dari tetangga di sini. selama 2 tahun aku di sini kami baik baik saja tidak ada yang mengganggu walau sudah kebiasaan mereka menggosip tapi tetap masih baik perlakuan mereka pada ku. mungkin bu Susi bnyak masalah makan nya seperti itu. aku mencoba memaklumi nya.
...****************...
Pada siang hari aku menyapu halaman rumah yang sedikit ada dedaunan. karna di pekarangan rumah ditumbuhi pohon mangga dan rambutan. agar besok saat kami tinggal kan ke rumah orang tu ku halaman sudah bersih.
Terlihat bu Susi sedang duduk di teras rumah dan melihat tidak suka ke arah ku. aku pun mengabaikan nya dan melanjutkan pekerjaan ku. setelah menyapu halaman aku menyirami bunga d pekarangan. ya aku sangat suka dengan bunga selain nama nya sama dengan nama ku. setelah selesai aku pun duduk bersantai di teras rumah menghilangkan penat sejenak. meminum jus alpukat yang sudah aku persiapkan sebelum melakukan kegiatan ku tadi. aku pun meraih gaway ku untuk melihat apk hijau ku. ternyata ada 10 panggilan ta terjawab dari @ajudan ku dan 3 pesan dari nya.
@ajudan ku : selamat pagi tuan putri, bagai mana keadaan mu..?
@ajudan ku : jangan lupa makan ya. nanti ajudan terganteng mu ini akan sedih, tidak bisa membantu karna ada raja yang menghalangi.
@ajudan ku : oke tuan putri yang cantik aku lanjut kerja dulu. miss you.
aku tersenyum melihat isi pesan beruntun nya. ya sekarang aku dan Rahmat sudah jarang bertemu hingga satu bulanan lebih kami tidak bertemu. hanya komunikasi melalui gaway saja.
@aku : ia ajudan cerewet tapi ganteng hee,, aku baik baik saja dan kabar nya besok aku dan mas Dion mau pulang ke rumah orang tua ku. sekarang ajudan ku bisa beristirahat dulu. kamu juga jangan terlambat makan ya. Miss you to..
aku membalas pesan nya. dari kata terakhir ku itu bukan candaan tetapi aku memang merindukan nya. aku pun beranjak dari duduk ku untuk masuk ke dalam rumah agar bisa beristirahat karna waktu menunjukkan pukul 2.
Aku pun sudah menyiapkan keperluan ku dan mas Dion setelah bangun tidur tadi. segera aku ke dapur untuk memasak. masakan pun sudah siap.
terdengar deru motor mas Dion dari luar. aku bergegas menghampiri nya. dan mencium tangan nya. mas Dion pun mencium puncak kepala ku.
"gimana sudah beres semuanya.?" tanya mas Dion pada ku.
"sudah mas, besok tinggal berangkat saja. aku menyiapkan baju ganti dulu ya mas baru kita makan" tambah ku lagi. mas Dion pun mengangguk.
kami makan dalam malam bersama banyak cerita keluar dari mulut mas Dion. kini suasana rumah kembali seperti dulu lagi. walau belum ada kehadiran buah hati kami sampai saat ini. mas Dion pun tidak pernah membahas nya. aku kira ia sudah pasrah saja dan menerima ketentuan dari yang maha kuasa.
setelah makan malam aku menonton Semeton kesukaan ku. mas Dion selalu ada di samping ku.
aku sangat bahagia dengan perubahan nya saat ini. setelah itu kami pun memasuki kamar untuk beristirahat. ku lihat mas Dion memasuki kamar mandi untuk menyikat gigi dan membersihkan muka. seperti itu rutinitas aku dan mas Dion sebelum tidur. setelah selesai aku duduk di meja rias untuk membersihkan wajah. ku lihat dari pantulan cermin mas Dion memandangi ku. malam ini aku masih memakai baju tidur yang terbuka dengan model lain yang aku punya. ia seakan terpana dan jatuh cinta kembali kepada ku. terlihat dari sorot mata nya.
"kenapa mas liatin Bunga seperti itu. Bunga jelek ya.?" aku tersipu malu.
"Bunga , sini." ia menepuk tempat tidur yang biasa aku tempati. aku pun berjalan menghampiri nya.
"mas pengen, " bisik nya di telinga ku setelah aku merebahkan diri menghadap ke arah mas Dion.
seluruh bulu di tengkuk ku meremang serasa geli. tanpa suara lagi mas Dion menyerang ku. hingga terjadi lah pergulatan di atas ranjang yang begitu panas. hingga 1 jam pergulatan kami baru selesai. di akhiri dengan ******* panjang antara aku dan mas Dion. kami sama sama memburu nafas. aku menarik selimut. mas Dion belum terlelap ia masih memandangi ku.
"kenapa mas,?" tanya ku dengan heran tidak biasa nya ia seperti ini hanya saat malam pertama ia seperti ini. 'apa ia mau lagi' gumam ku dalam hati. setau aku kami selalu melakukan sekali dalam setahun terakhir itu pun sangat jarang.
"mas boleh minta lagi. !" ucap nya yang membuat aku bersemu. aku pun mengangguk. mas Dion pun menyerang ku kembali. hingga 3 kali ia meminta jatah malam ini yang sangat membuat ku lelah. tapi aku tidak keberatan asal suami ku senang. kami pun terlelap karna kelelahan.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Uthie
apa dia hiper *** yaa 😁
2023-10-20
1