Selama di sini mas Dion berlaku sebagai mana seorang istri. hari ini ayah dan ibu sengaja tidak masuk kantor karna mendengar menantunya yang hanya bisa 2 hari di sini. mereka mengajak kami makan di mall dan belanja belanja. hal itu lah yang ibu dan aku sukai. karna sudah lama sekali kami tidak belanja sama sama. kami pun sudah bersiap untuk berangkat ke kantor. orng tua ku memutuskan untuk memakai mobil ayah kami berangkat bersama. di perjalanan banyak yang kami obrol kan. hingga sampai di sebuah mall.
"kita makan saja dulu baru belanja. oke,," usul ayah ku. aku dan mama memasang muka cemberut. karna kurang setuju dengan rencana ayah.
"baik lah" jawab ibu dengan singkat ia melirik ke arah ku masih dengan muka masam. aku pun terkekeh.
"ayah kode ini, sering sering bawa ibu jalan jalan.ha. haha" aku menyenggol lengan ayah ku sambil tertawa. ayah hanya menggeleng kan kepala nya. lain dengan ibu yang tertunduk malu.
mas Dion hanya senyum menanggapi tingkah kami ber tiga.
Setelah pesanan sudah datang kami pun makan. sambil membicarakan hal hal yang membuat kami sesekali tertawa. mas Dion pun tak jarang ia ikut tertawa. aku sudah lama tidak melihat tawa nya yang lepas seperti ini. aku pasti merindukan mu mas saat besok kamu pulang.
aku memandangi mas Dion lama hingga ia memergoki ku. ia menggerak gerakkan alis nya dengan genit. aku pun tersenyum pada nya. aku rasa ingin berteriak 'aku bahagia, terimakasih Tuhan". tapi itu tidak mungkin kan. nanti aku bisa di usir satpam dong. setelah makan kami pun melihat lihat apa yang menarik untuk kami beli. ATM ku gang ada di tempat ayah sudah di serahkan ayah pada ku. mas Dion pun tau masalh nafkah yang di berikan orang tua ku. ia ta keberatan
Hingga saat mengitari mall itu kami melewati gerai baju baju bayi. mas Dion pun berhenti yang saat itu kami bergandeng tangn membuat aku pun terhenti. aku melihat ke arah yang mas Dion lihat.
"ada apa mas. ?" tanya ku. ada rasa sedikit cubitan melihat baju baju bayi terpampang di toko itu. kapan aku bisa beli baju untuk anak ku sendiri. aku ingin sekali menjadi menjadi orang tua dari anak anakku. dan mereka memanggil ku dengan sebutan bunda dan Abi untuk ayah nya. sepersekian detik kami memandangi gerai itu. hingga mas Dion membuyarkan lamunan ku.
"aku boleh beli baju itu." ia bertanya pada ku. aku pun menatap nya bingung. apa saking ingin nya memiliki momongan sampai ia harus beli baju itu.
"hey,, sayang. ko ngelamun, aku hanya ingin membelikan hadiah untuk teman ku yang baru saja melahirkan." jelas nya pada ku. aku pun mengangguk tanda setuju.
4 potong baju, troli bayi, susu, dan alat alat lain nya. hingga habis 2 jutaan belanjaan untuk kado teman nya mas Dion. sebenar nya aga berlebihan sih. tapi mungkin itu wujud doa agar kami cepat di berikan momongan.
setelah berjam jam kami mengitari mall hingga kami memutuskan untuk makan malam di restoran yang ada di mall tersebut. setelah itu kami pulang.
ayah tidak tau dengan belanjaan mas Dion. jadi ia tidak bertanya apapun. karna kalo ayah bertanya bisa panjang lebar jadi nya.
sesampai nya di rumah ayah dan ibu langsung menuju ke kamar dengan belanjaan nya. aku dan mas Dion pun sama. hingga akhir nya aku pun tidak jadi beli apapun karna asik memilih milih hadiah yang mas Dion maksud kan. tapi ta apa nanti bisa ajak Tika saja. mas Dion memasuki kamar mandi aku menunggu giliran setelah ia selesai. sudah ku siap kan baju ganti untuk nya. aku pun meraih gaway ku yang ada di dalam tas. ku lihat tidak ada pesan dari ajudan setia ku atau tepat nya Rahmat. hee,, aku tersenyum kalo mengingat tingkah nya. aku dan mas Dion selalu menjaga privasi kami masing masing termasuk gaway. kami tidak akan sembarangan membuka gaway satu sama lain. bahkan belum pernah membuka gaway pasangan hanya sekedar mengangkat panggilan kalo mas Dion lagi di kamar mandi. hanya sebatas itu.
setelah membersihkan diri aku merapikan keperluan mas Dion karna besok ia akan langsung ke luar kota. ia terlihat masih memainkan gaway nya. aku menghampirinya dan berbaring di samping nya sambil melingkarkan pelukan di perut nya.
"Bunga pasti merindu kan mas " ucap ku dengan menatap wajah nya. ia menaruh gaway dan memelukku.
"aku juga pasti merindukan mu'' ia mencium puncak kepala ku. tangan nya mulai jahil aku pun menatap nya. ia hanya menggerak gerakkan alis nya tanda ada sesuatu yang di ingin kan nya. kami pun melakukan nya lagi hingga 2 kali. dan setelah itu melanjutkan tidur kami.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Sulfia Nuriawati
dion buka cabang kyknya, ms ngasi kado sampai segitunya, aneh.
2024-02-02
0
Uthie
Jangan-jangan ada yg sdh hamil tuhhh si Dion 🤨😡
2023-10-20
1