Aku terbangun pada sore hari. ku lihat jam dinding menunjukkan jam 5 sore. hening tidak ada suara di luar. suara tangisan Dio pun ta ada. apa mungkin mereka keluar. ah aku tidak mau pusing memikirkan mereka. aku menuju kamar mandi ingin membersihkan diri dan sholat ashar sekalian mengkodo sholat Dzuhur yang ketinggalan karna ada insiden sekalian aku beberes pindah kamar tadi.
Setelah selesai aku pun memakan ayam lalapan kiriman Rahmat. sangat bersyukur di saat seperti ini ada yang masih perduli dengan keadaan ku dan calon bayi ku. aku sangat terharu atas perhatian Rahmat. bahkan suami ku sendiri tega main tangan pada ku. ia ta perduli dengan salon anak nya sendiri. malah menuduh ku selingkuh. apa ia akan percaya kalo aku bilang aku mengandung anak nya. lebih baik aku diam saja. biar waktu yang akan menjawab nya.
Setelah makan aku pun berbaring di kasur sambil memainkan gaway. aku teringat kata kata ayah. tapi aku mencoba bertahan. semoga akan baik baik saja. ta lama ada terdengar suara mas Dion dan indah. aku pun mengabaikan nya. bahkan ia pun ta perduli pada ku.
"Bunga,, Bunga,, buka pintu nya. kami lapar masak cepat.!" suara mas Dion terdengar memanggil ku.
aku pun mengambil uang di dalam dompet sisa pemberian nya yang belum habis masih banyak bahkan. ada 2 juta 800 ribu. aku membuka pintu dan keluar. mas Dion berdiri di hadapan ku disampingnya ada Indah.
"lama sekali, tidur aja ya kerjaan mu. kami sudah lapar." dengan lantang Indah berucap.
" apa aku tidak salah dengar. ya wajar kalo aku tidur saja karna ini rumah ku dan mas Dion kamu hanya benalu seharusnya kamu indah sadar diri posisi kamu di sini." aku marah sambil menunjuk nunjuk wajah nya. mas Dion terlihat tidak suka dan menepis tangan ku.
"berani kamu sama Indah," plak, satu tamparan mendarat di pipi kanan ku.
"mas, kamu tega sama aku istri sah mu sendiri." aku menahan perih. dan mencoba untuk tidak menangis di hadapan pelakor yang sudah merebut suami ku. ya aku ingat mimpi buruk ku itu. ternyata itu isyarat. karna seluet tubuh wanita yang membawa mas Dion itu sama seperti gestur tubuh Indah.
"kamu bilang aku tega. kamu yang harus sadar diri wanita mandul dan hanya ongkang-ongkang kaki di rumah ini. tidak bekerja hanya jadi beban istri. apa kamu tidak sadar. hah,," ucapan mas Dion sangat menyakitkan. aku melempar uang sisa pemberian mas Dion pada indah.
"ini uang yang di kasih mas Dion. kamu bisa atur untuk keperluan rumah." tanpa malu Indah memunguti uang itu dan tersenyum.
"begitu istri yang kamu bangga bangga kan mas. ia hanya ****** yang mata duitan. kamu akan menyesal mas." aku langsung masuk ke dalam kamar dan membanting pintu dengan keras langsung mengunci nya.
"sudah lah mas, abai kan saja istri durhaka mu itu. kan masih ada aku. aku akan memasak untuk kita makan. biarkan saja ia mati kelaparan. " ucapan indah di balik pintu sangat kejam terdengar di telinga ku. aku pun membuang nafas kasar agar menghilangkan sesak di dada.
aku pun berjalan menuju ranjang untuk merebah kan diri. hanya ada guling yang menemani ku. aku terisak hingga kumandang adzan magrib terdengar. aku pun beranjak mengambil air wudhu untuk sholat. di dalam doa aku menyematkan harapan agar mas Dion tersadar. tapi aku kasian dengan nasip Dio kalo mas Dion kembali pada ku dan meninggal kan Indah.
Setelah selesai solat aku pun kembali memainkan gawai. ternyata ada pesan dari ayah.
@ayah : sayng apa kamu baik baik saja..?
@aku : aku baik baik saja yah. ayah jangan khawatir.
@ayah : baik lah, kalo ada apa apa lekas hubungi ayah. ibu dan ayah sangat khawatir pada mu sayang.
@aku : iya ayah. ayah juga sehat sehat disana nanti Bunga berkunjung lagi ke sana, salam untuk ibu.
@ayah : baik lah kalau begitu.
aku tidak membalas pesan ayah lagi. air mata sudah membasahi pipi ku. aku memeriksa pesan lain.
@Tika : Eh Bung, gimana kabar kamu. aku ko jadi khawatir sama kamu ya.. kalo ga sibuk balas ya.
@aku : ia Tika cerewet aku baik baik saja. tadi aku hanya ada pekerjaan sebentar. kamu jangan khawatirkan aku lagi ya. nanti kita bertemu lagi.
@Tika : oke lah kalo begitu. selamat malam.
@aku : selamat malam
aku mencek lagi satu pesan beruntun dari Rahmat.
@ajudan setia : gimana Bunda baik baik saja
:sudah makan apa belum
:eh ko ga di balas sih Bun,
,: ga ada yang terjadi kan
:, aku masih menghormati suami mu. kalo tidak kamu sudah ku jemput.
ya ampun makhluk satu ini begitu nya. tapi senang ia menghawatirkan ku.
@aku :, aku baik baik saja. kamu lagi ngapain.
@ajudan setia ,: aku lagi di depan rumah mu. memantau keadaan dari sore tadi sebelum Dion datang.
@aku : sebaik nya kamu pulang aku akan baik baik saja.
@ajudan ku : kamu tidak membalas pesan ku, aku khawatir jadi langsung ke sini.
@aku : aku tadi tidur haha,haha
@ajudan setia : baik lah, aku akan pulang.
@aku : hati hati di jalan. terimakasih atas semuanya.
aku pun menaruh gaway di atas meja dan beranjak untuk melakukan solat isya.
setelah selesai aku merebahkan diri untuk istrahat. bukan hanya badan yang sakit tapi hati dan pikiran ku pun sakit. aku bingung harus melakukan apa. masih banyak ke bimbingan di hati ini. hingga lelah memikirkan permasalahan yang ada sampai tidak sadar kapan terlelap nya mata ini.
...****************...
Ke esokan pagi nya aku keluar dari kamar setelah melakukan rutinitas ku. aku lihat mere duduk di ruang tamu bersama Dio. aku hanya abai. aku juga malas keluar beli sayur. aku yakin ibu Susi sudah tau permasalahan rumah tangga ku. karna mendengar pertengkaran ku dengan mas Dion. dan juga mas Dion sama indah sudah mengumbar kemesraan di luar rumah. aku malas meladeni pertanyaan ibu ibu rempong. aku menuju kulkas untuk mengambil air dingin. kenapa aku ingin maka cumi bakar. sekelebat melihat jahe seperti cumi. haha,, aada ada saja ternyata tingkah orang yang lagi mengidam.
aku pun berlalu menuju kamar ingin memesan cumi bakas kecap. tempat kurir yang sering mengantarkan titipan Rahmat. setelah terkirim aku pun menunggu. setengah jam berlalu kurir itu mengirim pesan bahwa sudah di depan rumah. aku pun keluar untuk mengambil nya.
"bang, sini.!" seruku pada kang kurir yang sedang menunggu di atas motor nya. ia pun menghampiriku. .
"jadi nya 45 ribu mba."
aku pun menyerahkan uang 50 ribuan.
"ambil aja bang kembalian nya, trimakasih "
mas Dion dan juga indah memperhatikan gerak gerik ku. aku mengabaikan mereka dan menuju dapur. aku makan dengan lahap karna aku memesan sudah beserta nasi dan lalapan nya. indah menghampiriku.
"enak ya, mau makan tinggal pesan pantesan uang suamiku cepat habis.," sekilas aku melirik nya setelah itu aku mengabaikan kan nya dan melanjutkan sesi makan ku. aku tidak mau terganggu oleh ocehan indah yang ta penting. ia menghentakkan tangan di meja membuat aku terkejut. setelah itu aku lanjut makan lagi. hingga membuat indah marah karna di abaikan.
"eh, dasar istri ta tau diri sudah tidak kerja boros lagi. hanya bisa jadi beban suami. "
karna sudah selesai aku meminum air putih hingga tandas. kalo sudah kenyang bisa lah meladeni si indah sedikit sedikit untuk membukakan mata nya.
"eh,dengar ya ******. disini tu kamu yang benalu. apa kamu bilang aku ta kerja. sedangkan pekerjaan mu yang kamu bangga bangga kan itu berapa sih gajih nya. aku yakin tidak lebih dari 3 atau 5 juta lah. itu mah sedikit. coba aku tanya gajih mas Dion berapa kamu tau tidak. pasti mas Dion tidak jujur. berapa emang nya kamu di kasih uang bulanan sama mas Dion hingga kepincut dengan rayuan nya. 2 juta atau 3 juta. hahahaa kasian sekali. minta lebih banyak lagi. jatah ku satu bulan dikasih mas Dion 15 juta. hati hati suami tercintamu kelain hati. masih bnyak itu sisa uang gajih nya. tapi perlu di garis bawahi aku tidak termasuk dalam daftar wanita yang di kasih nya. karna sisa uang nya semalam sudah ku serah kan pada mu." panjang lebar aku menjelaskan indah hanya mencerna ucapan ku. hingga aku beranjak dari dapur menuju ke kamar ia masih berdiri di posisi nya. aku menyunggingkan senyum melihat indah kemakan omongan ku.aku pun masuk dan mengunci pintu kamar.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
S
Yang elegan dong mbak i.masih ingin bertahan?
tidak ada rencana pisah gitu nunggu sadar si suami.memang suamimu pingsan.mbak sekingkuh dan main kdrt itu tak termaafkan.cinta boleh goblok jangam kasihan bapak emakmu yg sudah menyayangimu tapu kau lemparkan dirimu pada laki laki yg selingkuh dan sedikit sedikit nampar.gercep gitu loh
2023-11-05
2
Uthie
lawan aja 💪😡
2023-10-20
0