3 hari berlalu kehidupan ku masih aman tidak ada yang mencoba mengusik termasuk mas Dion ia acuh dengan ku. beberapa kali kami bertemu pandang tapi ia mengabaikan ku. kemaren ku lihat juga indah mulai ngumpul dengan ibu ibu saat beli sayur. sayang nya aku semalam ga beli sayur karna stok masih ada. aku melihat saat menyapu halaman. ia kelihatan akrab dengan bu Susi. aku hanya menyapa ibu ibu yang lain sebentar setelah itu melanjutkan pekerjaan ku. hari ini bunga pesanan ku datang. aku ingin membuat taman bunga di sekitaran rumah. mungkin mengurangi jenuh ku.
Aku bersiap keluar rumah untuk membeli sayur. karna jam segini biasa nya mang Ujang sudah mangkal. ku raih dompet ku dan beranjak ke luar. di luar rumah sudah ramai dengan suara ibu ibu.
"ko ramai sekali ga seperti biasa nya, ada apa ya'' aku bergumam sendiri. dari teras rumah ku terlihat bu Susi ,indah dan juga bu Eka sedang bertengkar. entah apa yang di perebutkan mereka. aku memasang sendal dan menghampiri mereka.
"eh, ibu Eka . semua yang di bilang ibu indah itu benar. wanita itu bukan wanita baik baik ." aku melihat Bu Susi menunjuk ke arah ku. pasti ada hubungn nya dengan ku.
"eh, bu Susi jangan sembarangan menuduh ya. yang ibu bela mati matian itu ia yang wanita ta benar. mana ada wanita benar mau sama suami orang dan tanpa malu tinggal di rumah istri sah nya. kalo saya sih pasti malu sekali." dengan emosi bu Eka berujar.
"ini malah bangga, ia kalo cantik. ini cantikan neng Bunga kemana mana. jadi pelakor bangga" tambah bu ida lagi.
aku hanya diam di samping mang Ujang. kami hanya menyaksikan yang terjadi.
"hati hati lo bu Susi nanti suami nya di ambil baru tau rasa" tambah bu Agus.
"eh, bu Agus jangan mengada ngada ya. atau saya tampar bau tau rasa." indah dengan air muka merah berucap.
"sini tampar kalo berani. orang baru aja belagu. saya laporin pa RT baru tau. "
"sudah sudah ini mau belanja apa ga sih. kalo ga saya ngider lagi " mang Ujang menengahi mereka.
Terlihat bu Susi dan indah beranjak pergi yang lain menyoraki nya. aku hanya menggeleng melihat tingkah mereka.
"pagi pagi bikin darah tinggi aja 2 mahluk itu. awas aja klo Bu Susi mau minta hutang lagi. ga bakalan ku hutang in." gerutu bu Agus ia terlihat dongkol.
"emang nya si Susi itu sering ngutang ya. kan perhiasan nya banyak.?" tanya bu Ida.
aku dan bu Eka asik memilih sayuran. mendengarkan celotehan mereka yang masih marah pada Bu Susi dan Indah.
"ia bu, masa di dalam dompet masih ada uang ia malah ngutang. kan ga enak banget dilihat." jelas bu Agus.
mereka pun masih membicarakan bu Susi dan juga Indah. sedikit bnyak nya aku tau informasi tentang kehidupan mas Dion. aku membeli daging dan sayur capcai.
"berapa mang semua nya?"
"63 ribu neng."
aku menyerahkan uang 100 ribu. dan setelah menerima kembalian aku ijin pulang. ibu ibu masih asyik bergosip saat aku meninggal kan mereka.
aku menuju dapur untuk menaruh belanjaan ku.
tok,, tok,, terdengar suara pintu di ketuk. mungkin tukang bunga yang aku pesan datang.
"iya, ada apa mas?"
"benar ini rumah nya mba Bunga.?" kurir dealer itu bertanya. aku sempat bingung yang aku pesan kan bunga kenapa ia yang datang.
"ia, dengan saya sendiri."
"tolong tanda tangan disini ya mba. tanda barang sudah di terima. motor N-max nya sudah kami parkir kan di situ bu tidak apa kan.!" ia menyodorkan nota dan menunjuk ke arah motor N-max berwarna merah yang terparkir di bawah pohon mangga.
"tapi saya tidak pernah beli motor ini mas.!"
"ini tuan Leo yang memesan nya. khusus untuk mba Bunga . ia pun menitip pesan. kata nya tidak ada penolakan ". ia menjelas kan . aku pun menandatangani nya setelah itu ia pergi.
"apa lagi ini orang nya tidak bisa di hubungi tapi barang nya berdatangan. aku jadi cape sendiri melihat tingkah nya." aku menghampiri motor itu dengan bergumam.
aku mencoba menghidupkan nya. untuk memanasi mesin nya.
"lumayan lah untuk jalan jalan. hee " aku bicara sendiri dan tertawa.
" om om mana yang sudah jadi korban hingga segala nya baru." indah datang dan langsung menyerang ku dengan ucapan nya.
"bukan om om. tapi tanyakan saja sama mas Dion. biar tidak tnggal serumah tapi mas Dion keluar malam kan dan pulang larut." aku melipat ke dua tangan ku di dada. aku sengaja meracuni pikiran nya. ya tentu nya aku pernah melihat mas Dion beberapa kali pulang larut. karna aku sengaja mengintai.
ia melengos berlalu meninggal kan aku dengan menghentak hentakkan kaki. aku pun tertawa kecil.
"kena kamu. kamu kira bisa menjatuhkan aku. asal kamu tau aku tidak sendiri. ia kan dede bayi. ambil aja mas Dion kalo perlu habis kan.'' aku berucap sambil menyunggingkan senyuman sinis.
Aku mengambil tas dan mengunci pintu. Rancana nya aku mau jalan jalan di sekitaran gang. di ujung gang ada pasar aku ingin melihat lihat kesana. saat lewat rumah indah ia terlihat gusar memandangi ku dangan motor baru, bu Susi pun terbelalak hingga mata nya ingin keluar dari tempat nya. aku pun abai. dan berlalu. di pasar aku belanja jajanan pasar seperti Sempol,bakso, sate, dan juga gorengan" setelah puas berbelanja aku pun pulang.. dengan hati riang. aku memasukkan motor ke samping rumah yang bekas bu Hanum memarkirkan mobil. lengkap dengan pintu dan kunci nya. aku tidak mau sesuatu yang tidak di ingin kan terjadi. karna aku sudah banyak membaca novel tentang orng orang yang tidak suka dengan kita. berbagai cara ia lakukan agar dapat mencelakai orang yang di anggap nya musuh.
Didapur aku asik sendiri makan jajanan yang aku beli tadi. sambil memain kan gaway ku.
@ajudan ku : hati hati pake motor nya ya. maaf di sini jararang ada sinyal. jadi jarang menghubungi mu. sehat sehat di sana ya. Abi akan cepat pulang.
@aku : jangan lama lama dede bayi rindu Abi.
tapi hanya centang satu padahal baru san one line. mungkin benar jaringan nya sulit. aku pun melanjutkan sesi makan ku. hingga habis. sekarang jam 2 aku buru buru mau sholat dulu dan habis itu istrahat.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Uthie
Panasin terus Indah 💪😁
2023-10-20
3