Aku keluar kamar saat jam menunjukkan jam 2. mereka tidak terlihat bahkan Dio pun tidak ada. aku bisa bersantai di ruang tamu. aku sudah membatalkan pertemuan ku dengan Rahmat. aku tidak mau memperkeruh suasana. Rahmat pun berpikiran sependapat dengan ku. aku minta Rahmat tidak menceritakan hal ini pada orang tua ku. aku takut mempengaruhi kesehatan nya. Rahmat pun mengerti. ini memang rumah aku dengan mas Dion. kami membangun nya dengan hasil keringat mas Dion. aku memandangi isi rumah bahkan foto pernikahan ku degan mas Dion sudah tidak ada di tempat nya. aku sengaja mencetak nya besar agar terlihat jelas. tapi miris mas Dion pasti sudah meletakkan nya di gudang. aku tersenyum sinis. hanya sebatas Indah kah yang menggoyang kan kesetiaan mu. bahkan bisa nya kamu mas yang menuduh ku selingkuh.
Aku ingin pisah sampai kapan pun kamu tidak akan pernah tau kalau aku sudah mengandung anak mu mas. aku tidak mau kata kata k
yang tidak pantas kamu ucap kan untuk anak ku nanti. sudah cukup semua ini.
@ajudan setia : kamu sibuk...?
aku mengirim pesan pada Rahmat. dan belum ada jawaban. mungkin saja ia lagi di jalan membawa penumpang nya. itu lah yang ada di pikiran ku. aku kekamar untuk membereskan pakaian ku. aku tak perduli dengan harta Gono gini. yang penting aku lepas dari belenggu yang menyiksa diri ini. aku takut ini akan berpengaruh pada calon bayi ku. setelah selesai aku kembali menunggu kepulangan mereka di ruang tamu.
hingga jam 5 aku menunggu mereka belum pulang. ada deru motor metik mas Dion memasuki pekarangan. aku tetap santai menunggu mereka masuk. aku lihat hanya mereka ber dua.
"Dio mana mas..?" aku khawatir dengan Dio. bagai mana pun ia masih kecil dan tidak mengerti.
"Dio di titip kan tempat tante nya. lagian kamu juga ga mau ngurus Dio." celetuk indah dengan entengnya. yang di tanya siapa yang jawab siapa. aku mengabaikan indah.
"mas aku mau ngomong penting. biasa kan ...?"
"bisa. sebelum nya bikin kan aku kopi."
aku pun ke dapur membikin kan pesanan nya.
"kenapa tidak indah saja. apa begitu berharga nya indah sampai sampai ia hanya khusus untuk melayani di kasur saja. lagian tadi aku coba sisa sayur masakan indah rasa nya sngat asin. apa itu istri idaman mu mas. aku yakin lambat laun kamu pasti akan menyesal." gerutu ku sambil bikin kopi.
aku pun meletakkan kopi di meja yang dekat dengan mas Dion. agar ia mudah meminum nya.
"apa yang ingin kamu bicarakan...?"
"aku mau pulang ke rumah orang tua ku. aku tidak mempermasalahkan rumah atau harta lain nya. saat nya nanti aku akan mengantar surat pengadilan agama ke rumah ini. aku minta kamu jangan mempersulit nya mas." jelas ku dengan panjang lebar.
terlihat indah tersenyum bahagia. ia pikir suami nya ini sangat kaya. mas Dion hanya anak yatim piatu yang berasal dari panti asuhan. karna ia berprestasi makan nya ia bisa bekerja di kantor sekarang. kmi juga memiliki pabrik tempe. dan 3 bidang tanah. tapi itu semua tidak menarik di mata ku. aku tidak silau harta. yang aku cari kebahagiaan yang sebenar nya.
" baik lah tapi kamu jangan menyesal. karna kamu sendiri yang minta. untuk ongkos pulang aku tidak bisa ngasih uang ku indah yang megang semuanya. " hebat juga indah aku yang termasuk lama menjadi istri nya tidak pernah berniat menguasai uang nya.
"masalah itu aku tidak akan minta. aku punya uang sendiri. dan aku harap kamu yang tidak akan menyesal karna sudah memilih wanita yang salah. karna sat aku keluar dari rumah ini aku tidak akan pernah kembali lagi." setelah mengucapkan itu aku pun kembali kekamar. untuk memesan taksi one line. ternyata ada balasan pesan dari Rahmat.
@ajudan setia : maaf aku tadi sibuk. aku sudah santai. mau cerita aku siap mendengarkan.
@aku :bisa jemput aku tapi kamu pake masker supya tidak menimbulkan masalah.
@ajudan setia : baik lah. tunggu aku.
aku membawa dua koper dan satu tas selempang. serta buku nikah dan kartu keluarga yang asli kami. tentu nya tanpa sepengetahuan mas Dion. aku berencana setelah melahirkan akan menggugat cerai mas Dion. aku menghampiri mas Dion dan mencium tangan nya. nampak indah sangat cemburu terhadap ku. aku abaikan indah. aku gegas keluar karna ada bunyi klakson mobil. pasti itu Rahmat. aku pun keluar dengan dua koper ku. ia bergegas menghampiriku mengambil alih 2 koper yang aku bawa. aku berbalik melihat rumah yang hampir 3 tahun aku tinggali. sekarang aku akan meninggal kan nya dan tidak pernah kembali lagi. Rahmat mendekati ku. ada bulir air mata yang jatuh di ujung mata ku.
"sudah siap..?"
"hemm,,"
Rahmat membukakan pintu untukku. setelah itu kami pun pergi dari rumah. sepanjang perjalanan air mataku ta terhenti membasahi pipi ku. dengan sebelah tangan kiri nya Rahmat mengusap kepala ku.
"semua akan baik baik saja. " ia menyemangati ku. dan ia membenarkan jok duduk ku agar aku sedikit berbaring.
"terimakasih."
hening setelah nya hingga Rahmat mampir di sebuah resto. ia tau aku belum makan malam kami pun makan tanpa ada yang bersuara. hingga sepanjang jalan pun tidak ada obrolan antara aku dan Rahmat. tidak ada celotehnya yang membuat aku pusing. mungkin ia memberikan aku waktu untuk tenang. ta lama aku terlelap. hingga akhir nya kami sampai di kediaman orng tua ku. aku tidak di bangun kan nya. ia mengetuk pintu ayah dan ibu mempersilahkan Rahmat mengantar aku kekamar dengan menggendong ku. saat kami tiba jam menunjukkan pukul 3 dini hari. Rahmat pun di suruh ayah untuk menginap. ia tidur di ruang tamu. ayah dan ibu tidur di kamar ku. mereka menghimpit aku.
sampai subuh tiba aku terbangun. ayah dan ibu sudah tidak ada lagi.
" seperti nya malam tadi ayah dan ibu tidur bersamaku. apa aku hanya mimpi. dan kapan aku sampai nya hingga sudah ada di kamar." gumam ku sendiri. aku pun beranjak dari tidurku untuk membersihkan diri dan sholat. setelah itu aku tidur kembali. aku masih merasakan lelah menyerang tubuh ku.
...****************...
Aku menuruni tangga aku melihat ayah ibu dan Rahmat sudah duduk di ruang makan. aku pun mendekati mereka.
"selamat pagi semuanya." dengan lesu aku menyapa mereka. ibu menghampiriku dan menuntun membantu aku duduk.
"selamat pagi. ko anak ayah kurang ceria hari inj...?" .
aku hanya tersenyum dan melirik Rahmat.
"kata Rahmat kamu mendadak kangen dengan kami. dan Dion pun lagi tugas ke luar kota. makan nya mendadak datang nya."
ternyata Rahmat sudah memberikan alasan pada ayah dan ibu. mereka tidak mengira sudah terjadi sesuatu kepada ku. aku pun bersyukur.
"ia ayah, Bunga kurang enak badan makan nya Bunga tidak mau sendirian di rumah." hanya itu yang bisa aku jawab..
"ya sudah nanti habis makan kamu istrahat lagi saja. Rahmat juga tidak langsung pulang ia disini selama 3 hari."
aku pun menatap Rahmat ia pun menganggukkan kepala. syukurlah aku akan punya teman. Karena ayah dan ibu akan kekantor dan butik. aku pasti kesepian. aku pun tersenyum.
"tumben ayah manggil nya Rahmat tidak Mamat lagi."
"kamu ini masih saja mempermasalah kan nama orang. ayah tidak mau kamu nanti menertawakan Rahmat lagi seperti kemaren." jelas ayah.
aku pun mengangguk tindak semangat untuk bercanda. banyak cerita yang keluar dari mulut Rahmat ia berbincang hangat dengan ayah dan ibu. aku pun hanya menyaksikan interaksi mereka saja tanpa ikut berbicara.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Indung R
harus nya Thor cerai Julu dong jangan ada slh Paham
2023-11-18
1
S
mau di tutipi sampe kapan toh cepat atau lambat orang tua harus tahu juga hah sudah jadi beban orang tua saja belagu.
2023-11-05
0
Uthie
ganti aja laki dengan yg lebih baik kaya Rahmat 👍
2023-10-20
0