Kebahagiaan Istri Yang Disia Sia Kan

Kebahagiaan Istri Yang Disia Sia Kan

bab 1

Aku tersandung kaki meja saat berlari menghampiri suami ku yang akan berangkat kerja. sedari tadi mas Dion sudah berteriak memanggil ku.

"Bunga,,, Bunga,,," suara mas Dion menggelegar memanggil ku.

"aduh,, " kaki ku berdenyut akibat terjatuh.

"iya mas, tunggu." aku berdiri sedikit berlari menghampiri mas Dion. ku abaikan kaki ku yang sakit akibat terjatuh tadi.

"kamu ngapain sih lama sekali...?" serunya dengan marah.

"maaf mas aku tadi lagi di kamar mandi." aku mencoba menjelaskan agar mas Dion mengerti.

"dasar istri sialan, ta berguna. dimana sepatu ku." dengan nada yang sama dan sumpah serapah nya yang sering aku dengar.

"ini mas," aku mengambil sepatu yang mas Dion maksud dan menyerah kan nya.

Padahal sepatu itu ada di tempat biasa. Seperti biasa mas Dion sengaja untuk mencari cari kesalahan ku. seperti ini lah sifat mas Dion terhadap ku. dimata nya aku selalu salah tidak ada benar nya.

Setelah selesai aku pun mencium tangan nya dan tanpa ada kata apapun ia berlalu. entah sampai kapan seperti ini. aku hanya bisa menghela nafas panjang untuk menghilangkan sesak di dalam dada.

aku pun menutup pintu dan kembali mengerjakan tugas rumah sebagai mana seorang istri.

Nama ku Bunga Lestari. aku menikah dengan mas Dion saat usia ku 25 tahun. kami sudah 2 tahun menjalani rumah tangga. setahun pertama perlakuan mas Dion sangat manis seperti mana suami yang aku idam idam kan. hanya saja setelah menjajaki 2 tahun usia pernikahan kami ia mulai berubah. entah karna apa aku juga tidak tau. karna aku jarang berteman hanya di rumah saja, keluar hanya beli sayur atau keperluan rumah saja. bahkan aku jarang sekali mengunjungi orang tua ku. mas Dion selalu saja ada alasan agar kami tidak berkunjung ke rumah orang tua ku. Mungkin perubahan mas Dion ada hubungn nya dengan kehadiran seorang anak yang ia idam idam kan. hanya saja aku belum di berikan kepercayaan oleh maha kuasa untuk mengandung. aku masih memaklumi nya. kami pun pernah memeriksakan kondisi ku dan hasil nya baik baik saja. semoga suatu saat yang maha kuasa memberikan momongan yang selama ini kami tunggu.

Setelah selesai beberes, aku pun membersihkan diri.

"segar sekali," gumam ku setelah mandi.

Aku pun keluar untuk membeli sayur. dengan sisa uang yang ada ku rasa masih cukup untuk membeli keperluan kami.

"assalamu'alaikum ibu ibu." sapa ku kepada ibu ibu yang sudah berkumpul sedari tadi.

"Waalaikumsalam Bunga, beli sayur juga ?'' tanya bu Ida sambil tersenyum.

"iya bu." jawab ku singkat sambil tersenyum.

Mereka saling menggosip aku hanya memilih sayur sayuran yang akan aku beli. karna aku tidak tertarik ikut nimbrung dengan gosip mereka. aku mengambil jagung,tahu,bayam,dan ikan asin.

"mang berapa semuanya ?" tanya ku kepada mang Ujang. mang Ujang nama penjual sayur gerobak keliling yang sudah jadi langganan ibu ibu disini.

"semuanya 18 ribu neng" jawab mang Ujang.

Aku pun menyerahkan uang 20 ribu pada nya.

"ini mang uang nya !" ucap ku lagi.

mang Ujang pun menyerah kan uang 2 ribu kembalian nya.

"terimakasih mang."

"sama sama neng" ucap nya.

"Bunga duluan ibu ibu." aku pun pamit pada ibu ibu yang lagi asik menggosip.

''ah,, ia neng." jawab bu Ida sambil tersenyum.

Sesampai nya di rumah aku pun memasukkan semua belanjaan ku kedalam kulkas agar tetap segar.

...****************...

Sore hari nya aku sudah selesai memasak dan duduk di depan teras menunggu kepulangan mas Dion. ta berapa lama deru sepeda motor mas Dion terdengar memasuki pekarangan rumah.

" Assalamualaikum mas." aku mencium tangan mas Dion dan mengambil tas bawaan nya.

Setelah menaruh tas di meja kerja nya. aku pun langsung menyiapkan handuk dan menaruh baju ganti di atas kasur. setelah itu berlalu menuju dapur untuk membuatkan kopi. dan menyiapkan makan untuk kami. walaupun perlakuan mas Dion berubah aku masih berusaha menjadi istri yang taat. dan ada terselip harapan semoga mas Dion berubah seperti dulu.

Ku lihat mas Dion keluar dari kamar. ia sudah nampak segar. dan duduk di meja makan. tanpa ada kata apapun dari nya aku tetap menyiapkan kan makan untuk nya. setelah selesai mas Dion duduk di ruang tamu. aku menghampirinya sambil membawakan kopi nya.

"ini kopi nya mas,!"

"hemm,, " ia berdehem

"gimana hari ini kerjaan nya lancar." aku berusaha mengajak nya berbicara walau rasa nya ada kecanggungan. yang aku rasakan.

"bisa ga kamu diam, aku lagi cape." jawab nya dengan amarah di wajah nya. aku pun terdiam.

bertepatan dengan kumandang adzan isya. aku pun beranjak dari duduk ku.

"aku ke kamar dulu mas," tutur ku yang tidak ada respon sedikit pun dari mas Dion. ia hanya asyik dengan gawai nya saja.

"setidak nya hargai aku mas, jangan di abai kan seperti ini. bukan ini yang aku mau." gumam ku dalam hati. ada rasa sesak di dalam dada ini.

setelah selesai sholat aku tetap di dalam kamar hingga jam 11 malam mas Dion tidak masuk ke kamar. aku pun keluar untuk melihat nya. ku lihat mas Dion masih asik dengan gawai nya. entah berbalas pesan dengan siapa. baru malam ini yang seperti ini. biasa nya masih ada percakapan di antara kami walau hanya sekedar nya.

"mungkin urusan pekerjaan." pikir ku. aku tidak mau membahas masalah yang akan memperkeruh suasana. aku memilih diam dan berpikiran positif. aku pun kembali ke kamar untuk beristirahat. tapi mata ini enggan untuk terpejam. sudah jam 12 malam mas Dion belum aja masuk kekamar. hingga akhir nya aku tertidur.

...****************...

Tepat jam 05.00 aku terbangun. aku melihat mas Dion sudah ada di samping ku. entah jam berapa ia memasuki kamar. aku pun beranjak dari kasur untuk membersihkan diri dan sholat subuh. setelah itu menyiapkan makan untuk mas Dion. hingga jam 06.50 aku berkutat di dapur.

"akhir nya selesai juga." ucap ku dengan pelan.

Bergegas aku ke kamar untuk membangun kan mas Dion.

"mas,, mas,, bangun. nanti telat." aku berbisik di telinga nya dan sedikit menggoyangkan tubuh nya.

"Emm,,," ia menggeliat.

"mas,, bangun." ucap ku lagi.

"iya cerewet banget sih." ia sedikit berteriak dan langsung duduk. mata nya nyalang menatap ku. ada ketidak sukaan terhadap ku.

"astagfirullah" ucap ku reflek karna terkejut karna mas Dion menepis tangan ku sebelum duduk. dada ku terasa sesak. walau perlakuan ini sudah sering aku dpat kan. tapi tetap saja setiap kali ia berucap kasar dada ini sakit.

aku pun menyiapkan handuk dan pakaian kerja nya. mas Dion beranjak ke kamar mandi. aku pun ke dapur.

mas Dion menghampiri ku dan duduk. sedikit pun ia tidak melirik atau memandang ku. ini hal yang sudah tidak biasa. ia makan dengan hening.

"mas, uang belanja sisa 2 ribu.", akhir nya aku memecah keheningan. memberanikan diri untuk meminta uang belanja.

tanpa menjawab ia pun meraih dompet. dan meletakkan uang 20 ribu itu. aku pun tidak perotes. dan mengambil uang yang ia letak kan di dekat piring ku.

"terimakasih mas" ucap ku pada nya. ia tetap tidak merespon nya.

Hingga keberangkatan nya tanpa ada kata apa pun. selalu seperti ini.

Di tempat mang Ujang aku membeli sayuran.

"tumben mang ibu ibu ga ada.?" tanya ku yang heran karna ibu ibu biasanya sudah berkerumun di sini.

"ia neng. mang Ujang juga kurang tau." imbuh nya.

setelah membeli beberapa sayuran aku pun pulang ke rumah. aku tidak terlalu perduli dengan urusan ibu ibu itu.

" aku kangen ayah dan ibu. nanti aku ijin sama mas Dion untuk pulang'' gumam ku sendiri sambil menyiram bunga di halaman rumah.

...****************...

Malam nya setelah kami makan aku berencana untuk meminta ijin pada mas Dion untuk pulang karna kangen sama ke dua orang tua ku.

"semoga saja tidak ada penolak, aku ingin istrahat sebentar dari sakit hati ku." gumam ku dalam hati. semoga pas aku kembali lagi ke rumah ini ia akan berubah. sengaja aku tidak mengajak nya.

"maaf mas, Bunga mau ngomong sesuatu boleh. " ijin ku agar tidak dapat cacian laki dari mas Dion.

ia seperti biasa memainkan gawai nya. dan sekilas melirik ke arah ku.

"katakan..!"

"Bunga ingin menjenguk ayah dan ibu. boleh, hanya beberapa hari. tapi kalo tidak boleh Bunga tidak memaksa mas." ucapku penuh harapan agar di ijin kan.

"boleh, hanya satu minggu. setelah nya kamu harus pulang. aku ga bisa ikut. kerjaan ku masih menumpuk." jawab nya.

"terimakasih mas, besok aku berangkat jam 9 an ga papa kan.

" emm,," ia hanya berdehem menjawab pernyataan ku.

setelah itu aku menuju kamar. rasa nya ingin berjingkrak jingkrak saking senang nya. tapi kan ga mungkin aku melakukan nya.

"tapi tumben langsung mengijinkan dan waktu nya lumayan lama. ah,, sudah lah. aku tidak sabar ingin ketemu ayah sama mama." gumam ku dalam hati.

Waktu menunjukkan jam 09.30. ku lihat mas Dion memasuki kamar.

"ini uang untuk besok." ia manyarah kan uang 3 lembar 50 ribuan. aku pun menerima nya.

"trimakasih mas. mas nanti nyusul kan." aku berharap ia bisa menjemput ku.

"tidak janji," ia pun berlalu ke luar kamar setelah menjawab pertanyaan ku.

Ada rasa sedih yang melanda hati ini. setiap mas Dion pergi bekerja aku selalu menantinya pulang tapi saat mas Dion di rumah hati ku selalu di buat sakit. aku pun merebahkan diri untuk tidur tidak sabar rasa nya.

Entah sudah berapa hari atau minggu mas Dion tidak bisa lagi menyentuh ku. ada rasa rindu yang melanda hati ini. ku buang jauh jauh pemikiran yang membuatku sakit. pokok nya malam ini aku harus tidur dengan tenang agar besok bisa kerumah orng tua ku.

Ta berapa lama mas Dion masuk dan menaiki kasur. aku pun pura pura terlelap. ia memeluk ku. ada rasa hangat menjalar di tubuh ku. jujur aku rindu sentuhan sentuhan mas Dion.

"Bunga, kamu sudah tidur ?" Mas Dion berbisik di telinga ku yang membuat aku geli dan bulu bulu ku meremang.

"emm,," aku pura pura menggeliat dan menghadap ke mas Dion. malam ini aku sengaja memakai baju tidur yang terbuka. memamerkan sebagian tubuh ku selimut hanya menutupi sebatas pinggang ku. terasa di bokong ku ada yang mengganjal.

"Bunga,," mas Dion memanggil nama ku.

"emm,, ia mas" aku melihat sorot mata nya meredup ada hasrat di dalam nya.

Tanpa bertanya mas Dion langsung menyerang ku. dengan sentuhan sentuhan yang selama ini aku rindukan. setelah pergulatan selesai mas Dion langsung tertidur.

Tidak ada kecupan atau kata kata seperti sebelum nya. tapi aku berfikir mungkin mas Dion sngat lelah. aku pun bangkit mengambil baju dan menuju kamar mandi.

Aku memandangi diriku di dalam cermin . melihat bekas merah yang di tinggal kan mas Dion. aku sangat bahagia mas Dion masih menyentuh ku. tapi tetap ada yang mengganjal di hati ini entah apa aku pun bingung.

" ini kan yang aku ingin kan, tapi kenapa hati ini masih sakit. " gumam ku dalam hati. saking lama nya kami tidak melakukan nya ada robekan kecil di **** ***** ku yang serasa perih.

setelah selesai aku pun keluar melihat mas Dion yang sudah terlelap dengan tubuh tanpa sehelai benang pun. ku pandangi mas Dion ada pertanyaan yang muncul di pikiran ku.

"mas kamu memang milikku tapi kenapa aku sulit untuk menggapai nya. rasa nya kamu bukan seutuh nya milik ku." aku menggelengkan kepala ku untuk membuang pikiran yang tidak sehat.

ku selimuti tubuh mas Dion ku kecup kening nya dan aku pun berbaring di samping nya.

"terimakasih mas, tolong yakin kan aku bahwa kau punyaku seutuh nya." entah apa yang aku maksud sari ucapan ku tapi itu lah yang keluar dari mulut ku.

",,,,dah,," lirih mas Dion hampir tidak terdengar oleh ku. aku pun mengernyitkan kening ku.

"kenapa mas,," aku berharap ia mengulangi kata yang ia ucap kan tadi.

"hemmm,, " hanya itu jawaban yang aku dapat kan. mungkin aku salh dengar tadi. aku pun perlahan memejamkan kan mata hingga terlelap.

...****************...

Keringat membasahi tubuh ku. aku mimpi buruk. dalam mimpiku mas Dion dan aku berjalan bergandengan tangan. entah di mana yang aku lihat hanya putih. tapi tiba tiba ada seorang wanita menarik paksa tangan mas Dion. aku pun berusaha mengeratkan genggaman ku pada tangan mas Dion. Sekuat tenaga hingga akhir nya tangan mas Dion terlepas dari tangan ku. mas Dion di bawa oleh wanita yang tidak kelihatan jelas wajah nya. Aku berteriak memanggil nya tapi mas Dion tidak menoleh. aku berlari mengejar nya tapi langkah ku seakan lambat. hingga mas Dion dan wanita itu terlihat jauh. aku lemas dan terduduk hanya bisa menangis.

"Astagfirullah. semoga ini hanya mimpi." nafas ku masih memburu. ku lihat mas Dion masih terlelap di samping ku. aku pun menyibak selimut yang menutupi ku. ku lirik jam dinding sudah waktu nya sholat subuh. aku beranjak dari kasur untuk membersihkan diri.

Mas Dion sudah siap dengan pakaian kantor nya. ia menuju meja makan dan duduk. tidak ada suara seperti biasa nya. aku kira setelah malam tadi kami berbagi keringat mas Dion akan berubah. nyata nya tidak. aku hanya menghela nafas. aku pikir ia banyak masalah dalam kerjaan nya jadi aku pun tidak terlalu menggubris nya.

"maaf mas untuk satu minggu ini Bunga tidak bisa melayani keperluan mas." aku mencoba membuka suara memecah keheningan.

"ya, satu Minggu. setelah itu pulang tidak ada tawaran hari lagi. kalo tidak kamu akan tau akibat nya." ucap nya sarkas.

aku pun mengangguk. menyetujui ucapan nya. setelah selesai ia pun berangkat kerja. seperti biasa aku mencium tangan mas Dion dan tidak ada kata kata lagi. aku masih berdiri di teras rumah untuk melihat kepergian nya hingga mas Dion tidak terlihat lagi di ujung persimpangan jalan. aku pun masuk ke dalam rumah untuk bersiap siap ke rumah orang tua ku.

...****************...

Terpopuler

Comments

Lina Syah

Lina Syah

salken Thor 🖐️🖐️

2023-12-14

2

Anonymous

Anonymous

baru mampir'ini ya Thor 💪💪💪

2023-10-21

2

Uthie

Uthie

Suka lohhh cerita nya 👍👍👍👍👍👍

2023-10-20

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab24
25 bab25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 KEBAHAGIAAN ISTRI YANG DISIA SIA KAN EPISODE 2 bab 1
77 bab 2
78 bab 3
79 bab 4
80 bab 5
81 bab 6
82 bab 7
83 bab 8
84 bab 9
85 bab 10
86 bab 11
87 bab 12
88 bab 13
89 bab 14
90 bab 15
91 bab 16
92 bab 17
93 bab 18
94 bab 19
95 bab 20
96 bab 21
97 bab 22
98 bab 23
99 bab 24
100 bab 25
101 bab 26
102 bab 27
103 bab 28
104 bab 29
105 bab 30
106 bab 31
107 bab 32
108 bab 33
109 bab 34
110 bab 35
111 KEBAHAGIAAN ISTRI YANG DISIA SIAKAN EPISODE 3 bab1
112 bab 2
113 bab 3
114 bab 4
115 bab 5
116 bab 6
117 bab 7
118 bab 8
119 bab 9
120 bab 10
121 bab 11
122 bab 12
123 bab 13
124 bab 14
125 bab 15
126 bab 16
127 bab 17
128 bab 18
129 bab 19
130 bab 20
131 bab 21
132 bab 22
133 bab 23
134 bab 24
135 bab 25
136 bab 26
137 bab 27
138 bab 28
139 bab 29
140 bab 30
141 bab 31
142 bab 32
143 bab 33
144 bab 34
145 bab 35
146 bab 36
147 bab 37
148 bab 38
149 bab 39
150 bab 40
151 bab 41
152 bab 42
153 bab 43
154 bab 44
155 bab 45
156 bab 46
157 bab 47
158 bab 48
159 bab 49
160 bab 50
161 bab 51
162 bab 52
163 bab 53
164 bab 54
165 bab 55
166 bab 56
167 bab 57
168 bab 58
169 bab 59
170 bab 60
171 bab 61
172 bab 62
173 bab 63
174 bab 64
175 bab 65
176 bab 66
177 bab 67
178 bab 68
179 bab 69
180 bab 70
181 bab 71
182 bab 72
183 bab 72
184 bab 73
185 bab 74
186 bab 75
187 bab 76
188 bab 77
189 bab 78
190 bab 79
191 bab 80
192 bab 82
193 bab 83
194 bab 84
195 bab 85
196 bab 86
197 bab 87
198 bab 88
199 bab 89
200 bab 90
201 bab 91
202 bab 92
203 bab 93
204 bab 94
205 bab 95
206 Kebahagiaan istri yang disia siakan episode 4 Bab 1
207 bab 2
208 Bab 3
209 bab 4
210 bab 5
211 bab 6
212 bab 7
213 bab 8
214 bab 9
215 bab 10
216 bab 11
217 bab 12
218 bab 13
219 bab 14
220 bab 15
221 bab 16
222 bab 17
223 bab 18
224 bab 19
225 bab 20
226 bab 21
227 bab 22
228 bab 23
229 bab 24
230 bab 25
231 bab 26
232 bab 27
233 bab 28
234 bab 29
235 bab 30
236 bab 31
237 bab 32
238 bab 33
239 bab 34
240 bab 35
241 bab 36
242 bab 37
243 bab 38
244 bab 39
245 bab 40
246 bab 41
247 bab 42
248 bab 43
249 bab 44
250 bab 45
251 bab 46
252 bab 47
253 bab 48
254 bab 49
255 bab 50
256 bab 51
257 bab 52
258 bab 53
259 bab 54
260 bab 55
261 bab 56
262 bab 57
263 bab 58
264 bab 59
265 bab 60
266 bab 61
267 bab 62
268 bab 63
269 bab 64
270 bab65
271 bab 66
272 bab 67
273 bab 68
274 bab 69
275 bab 70
276 bab 71
277 bab 72
278 bab 73
279 bab74
280 bab75
281 bab 76
282 bab 77
283 bab 78
284 bab 79
285 bab 80
286 bab 81
287 bab 82
Episodes

Updated 287 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab24
25
bab25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
KEBAHAGIAAN ISTRI YANG DISIA SIA KAN EPISODE 2 bab 1
77
bab 2
78
bab 3
79
bab 4
80
bab 5
81
bab 6
82
bab 7
83
bab 8
84
bab 9
85
bab 10
86
bab 11
87
bab 12
88
bab 13
89
bab 14
90
bab 15
91
bab 16
92
bab 17
93
bab 18
94
bab 19
95
bab 20
96
bab 21
97
bab 22
98
bab 23
99
bab 24
100
bab 25
101
bab 26
102
bab 27
103
bab 28
104
bab 29
105
bab 30
106
bab 31
107
bab 32
108
bab 33
109
bab 34
110
bab 35
111
KEBAHAGIAAN ISTRI YANG DISIA SIAKAN EPISODE 3 bab1
112
bab 2
113
bab 3
114
bab 4
115
bab 5
116
bab 6
117
bab 7
118
bab 8
119
bab 9
120
bab 10
121
bab 11
122
bab 12
123
bab 13
124
bab 14
125
bab 15
126
bab 16
127
bab 17
128
bab 18
129
bab 19
130
bab 20
131
bab 21
132
bab 22
133
bab 23
134
bab 24
135
bab 25
136
bab 26
137
bab 27
138
bab 28
139
bab 29
140
bab 30
141
bab 31
142
bab 32
143
bab 33
144
bab 34
145
bab 35
146
bab 36
147
bab 37
148
bab 38
149
bab 39
150
bab 40
151
bab 41
152
bab 42
153
bab 43
154
bab 44
155
bab 45
156
bab 46
157
bab 47
158
bab 48
159
bab 49
160
bab 50
161
bab 51
162
bab 52
163
bab 53
164
bab 54
165
bab 55
166
bab 56
167
bab 57
168
bab 58
169
bab 59
170
bab 60
171
bab 61
172
bab 62
173
bab 63
174
bab 64
175
bab 65
176
bab 66
177
bab 67
178
bab 68
179
bab 69
180
bab 70
181
bab 71
182
bab 72
183
bab 72
184
bab 73
185
bab 74
186
bab 75
187
bab 76
188
bab 77
189
bab 78
190
bab 79
191
bab 80
192
bab 82
193
bab 83
194
bab 84
195
bab 85
196
bab 86
197
bab 87
198
bab 88
199
bab 89
200
bab 90
201
bab 91
202
bab 92
203
bab 93
204
bab 94
205
bab 95
206
Kebahagiaan istri yang disia siakan episode 4 Bab 1
207
bab 2
208
Bab 3
209
bab 4
210
bab 5
211
bab 6
212
bab 7
213
bab 8
214
bab 9
215
bab 10
216
bab 11
217
bab 12
218
bab 13
219
bab 14
220
bab 15
221
bab 16
222
bab 17
223
bab 18
224
bab 19
225
bab 20
226
bab 21
227
bab 22
228
bab 23
229
bab 24
230
bab 25
231
bab 26
232
bab 27
233
bab 28
234
bab 29
235
bab 30
236
bab 31
237
bab 32
238
bab 33
239
bab 34
240
bab 35
241
bab 36
242
bab 37
243
bab 38
244
bab 39
245
bab 40
246
bab 41
247
bab 42
248
bab 43
249
bab 44
250
bab 45
251
bab 46
252
bab 47
253
bab 48
254
bab 49
255
bab 50
256
bab 51
257
bab 52
258
bab 53
259
bab 54
260
bab 55
261
bab 56
262
bab 57
263
bab 58
264
bab 59
265
bab 60
266
bab 61
267
bab 62
268
bab 63
269
bab 64
270
bab65
271
bab 66
272
bab 67
273
bab 68
274
bab 69
275
bab 70
276
bab 71
277
bab 72
278
bab 73
279
bab74
280
bab75
281
bab 76
282
bab 77
283
bab 78
284
bab 79
285
bab 80
286
bab 81
287
bab 82

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!