Saat pagi menjelang aku sudah bersiap untuk turun sarapan pagi bersama ke dua orang tua ku. mas Dion tidak ada menghubungi ku pesan ku pun tidak di balas nya. kemungkinan ia sedang sibuk. itu lah di dalam pemikiran ku. aku pun tidak menggubris ucapan Tika kemarin yang ku anggap tidak masuk akal.
"selamat pagi ayah ibu." aku menghampiri ke dua orang tuaku dan menciumi mereka secara bergantian. aku seperti anak kecil kalo berada di rumah orang tuaku. ya itu karena perlakuan mereka yang masih menganggap ku seperti itu. di mata mereka aku adalah Bunga yang masih manja. terutama karna aku anak semata wayang mereka.
"pagi sayang. sini duduk. ada yang ingin ayah tanyakan.'' aku pun duduk di sebelah ayah.
"ayah ingin anak ayah selalu bahagia. kalo terjadi sesuatu jangan sungkan untuk cerita pada kami." ayah menasehati ku. aku pun hanya mengangguk mengiyakan perkataan nya.
"baik ayah, Bunga tidak ada masalah apa apa untuk saat ini." aku pun tersenyum.
"ya sudah ayo kita makan. nanti ayah telat." ajak ibu.
"ok" aku dan ayah berseru sambil menghentakkan sendok dan garpu bertingkah seperti anak kembar. ibu pun tertawa sambil menggelengkan kepala.kami makan dengan hening hingga selesai, setelah nya ayah dan ibu pergi ke kantor. aku pun sudah ijin untuk pergi. dan mereka mengijinkan kan asal jangan pulang lewat dari mereka pulng kerja.
...****************...
Aku memasuki tempat yang sudah aku dan Rahmat sepakati. ku mencari sosok Rahmat ternyata ia ada duduk di meja no 53. ia melambaikan tangan pada ku. aku pun menghampiri nya. aku pun duduk berhadapan dengan nya. ia tersenyum manis pada ku.
"maaf aku terlambat ya," dengan wajah merasa bersalah aku memandang nya.
"kaya nya hanya telat 10 menit. ha ha." ia menjelas kan sambil melihat ke arah jam tangan yang ia kenakan.
"baik lah. mana daftar menu nya aku sudah lapar." ucap ku seraya merebut daftar menu di tangan nya. ia hanya menggeleng kan kepala melihat tingkah ku.
"sudah tuan putri pilih pilih nya?"
"hemm,, sudah. aku pesan ini ..ini..ini..!"
Rahmat pun memanggil pelayan resto itu dan memesan apa yang aku tunjuk tadi. pelayan pun berlalu untuk membuatkan pesanan kami tadi.
Aku memandangi penampilan Rahmat hari ini. ia sungguh tampan penampilan nya berbeda dengan sebelum sebelum nya. ia memakai jas ala kantoran. apa seorang supir pribadi memang seperti itu dandanan nya. aku ingin bertanya tapi sungkan. hening tidak ada suara dari kami sehingga makann pun datang.
"kalo mau nambah jangan sungkan ya." ucap Rahmat sambil tersenyum pada ku. aku pun mengangguk. kami makan sambil diselingi candaan dari nya yang membuat aku tertawa terbahak. setelah itu kami ke mall. ia minta temani untuk membeli sesuatu. akhir nya motor metik ku di tinggal di parkiran resto. dan kami pergi menggunakan mobil yang di pake Rahmat. Sesampai nya di mall. ia mengajakku ke toko perhiasan.
"emang nya kamu mau beli apa?" tanya ku lagi pada nya.
"emm, ada nanti kamu bakal tau sendiri." ucap nya menarik tangan ku masuk ke toko itu.aku pun mengikuti nya.
Banyak berbagai macam perhiasan yang berjejer. yang memanjakan mata. tapi sayang nya aku kurang suka dengan perhiasan.
"mba yang ini ada model lain nya ga.?" tanya Rahmat pada pegawai perempuan yang terlihat cantik dan masih muda.
"ada pa, kami bnyak memiliki koleksi gelang anak dari umur 0 sampai dewasa. tunggu sebentar saya ambilkan." pegawai perempuan itu kedalam mengambil kan 3 kotak besar koleksi yang ia sebutkan tadi.ku lihat Rahmat sedang memilih milih gelang yang pas. tapi untuk siapa ia membeli gelang ukuran balita itu. aku jadi bingung. tapi aku hanya diam memperhatikan nya saja. aku pun melihat lihat kali aja ada yang memikat hati ku.
"yang ini bisa di beri nama di atas nya mba.'' Rahmat bertanya lagi. aku hanya sekilas mendengarkan karna aku tertarik dengan kalung kecil yang bermatakan berlian.
"bisa pa, mau di kasih nama siapa.?"
"Putri dan putra tambah inisial B R di belakang nya.''
"tunggu sebentar ya pa, bisa memakan waktu 15 menit. silahkan anda lihat lihat yang lain dulu. atau bisa duduk di ruang tunggu yang ada di sebelah sana.!" pegawai itu menunjuk ke arah ruangan yang ada di sebelah kiri.
"hey,, sudah ada yang memikat hati mu tuan putri?"Rahmat mendekat dan bertanya pada ku.
"sudah itu lagi di kemas." ucap ku pada nya.
"ini mba, harga nya 15 juta, bayarnya pake kartu debit atau kes" kata pelayan perempuan yang satu nya.
"pake kartu debit aja," ucap Ramat seraya menyodorkan kartu pada pelayan itu.
"eh,, tidak usah aku bisa bayar sendiri." ucap ku mencegah Rahmat agar tidak membayar perhiasan yang aku beli.
"ets,, tidak ada penolakan. anggap ini upah karna tuan putri sudah mau menemani ajudan nya yang ganteng ini." aku mengerling kan mata menanggapi ucapan nya.
"baik lah. kalo kamu memaksa'' jawab ku dengan tawa kecil.
Setelah membayar aku dan Rahmat duduk di kursi yang sudah di sediakan agar tidak menggangu pengunjung lain. setelah 15 menit berlalu pegawai yang melayani Rahmat tadi keluar dan memanggil nama Rahmat.
"pa Rahmat, pesanan bapak sudah siap. biyaya yang harus di bayar kan sebesar 25 juta itu sudah termasuk dengan penulisan nama." jelas pegawai itu. Rahmat pun memberikan kartu debit nya lagi. aku penasaran dengan isi kotak berwarna separuh pink separuh nya lagi biru.
setelah selesai kami pun beranjak dari toko itu.
mobil berhenti di sebuah taman kota. kami pun turun dan duduk di pendopo yang sudah di sediakan.
"tunggu sebentar ya." ia berlari kecil menghampiri pedagang yang ada di sekitar taman. aku memperhatikan nya dari kejauhan. seperti seorng istri yang menunggu suami nya. hehehehe,, aku terkekeh sendiri. padahal ia hanya seorang sahabat dan suami ku yang sebenar nya entah kemana sampai saat ini ta ada kabar dari nya.
"maaf lama ya nunggu?" ia kembali membawa jajanan yang lumayan banyak.
"tidak juga, aku melihat kamu tadi di ganggu ya sama ibu ibu itu. ha ha ha,,," aku sempat melihat ibu itu memegangi tangan nya hingga ia memberontak. ia menggaruk tengkuk nya.
"ia, rese juga ibu itu. masa ia mau nyulik aku dan mau di kawin kan sama anak nya yang sudah janda beranak 2." bibir nya mengerucut menjelas kan apa yang sudah terjadi. aku tambah tertawa mendengarkan ceritanya.
"sudah,, sudah,, kamu mah ga asik bukan nya bantu aku malah menertawakan aku!" ia kelihatan BT.
"ok maaf in aku deh, janji ga bakalan ketawa lagi. eh tapi tadi yang kamu beli di toko perhiasan itu apa dan untuk siapaa.?"
" oh itu." muka nya berubah serius. aku pun jadi deg degan menunggu penjelasan nya.
"ini kan yang kamu maksud. coba buka sendiri." ia menyerahkan kotak itu pada ku. dan aku terbelalak melihat isi nya. aku lihat seperti gelang tangan yang bertuliskan nama putri dan putra di belakang nya ada inisial B R.
"ya itu untuk kamu. aku minta kamu simpan dulu ya. nanti pasti akan berguna suatu saat nanti. " ia tersenyum penuh harapan. aku pun tambah bingung apa maksud dari kata kata nya. aku berfikir mungkin ia minta aku menyimpan nya untuk anak anak nya nanti. aku berkesimpulan seperti itu. aku pun menyimpan nya didalam tas.
setelah makan makanan jajanan yang ia beli tadi kami pun berniat pulang, tapi sebelum pulang kami menuju resto dulu untuk mengambil motor metik ku.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
S
kapan ketahuannya
2023-11-05
1
Uthie
Soo sweet
2023-10-20
0