[Kak, bisakah kita ketemu nanti sore]
Azizah mengirimkan pesan kepada Davin. Beruntung Davin saat ini sedang memegang HP nya, sehingga secepat kilat ia membalas pesan dari orang yang didambakan nya tersebut.
[Bisa banget Zah, jam berapa dan mau ketemu dimana? ] balas Davin dengan penuh semangat.
Ia berfikir jika Azizah mengajaknya bertemu karena ingin memberikan jawaban atas lamarnanya. Dan tentu saja ia mengharapkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Yaitu Azizah menerimanya.
[Di kafe kemarin saja kak. Jam limaan ya. Aku sekalian pulang dari rumah sakit] balas Azizah.
[OK siap Azizah]
Davin hatinya bersorak. Ia segera beranjak dari kursi kebesaran nya. Segera ia akan pulang dan mempersiapkan diri dengan baik.
"Mau kemana bos? " Tanya Aris yang berpapasan dengan Davin.
"Mau pulang Ris. Aku sebentar lagi ada pertemuan penting. " Jawab Davin sambil mengulum senyum.
"Mau bertemu dengan mbak Andini ya bos? Bukannya kemarin kita baru saja melakukan pertemuan penting dengan perusahaan nya mbak Andini. " Ujar Aris.
"Iiiisssshhhhh, ini nggak ada hubungannya dengan Andini Ris. Tapi dengan Azizah. Hehehhe. Kamu masih ingat kan dengan gadis manis yang kemarin wisuda kedokteran. Nah,, nanti sore aku akan bertemu dengannya. Doakan ya... " Kata Davin. Semangat nya semakin membara kala membayangkan wajah cantik nan manis milik Azizah. Senyum Azizah terpampang nyata di pelupuk matanya.
"Oooohhhhh, dengan dokter muda itu. Ya sudah good luck bos. Ia cocok juga sama bos, ganteng dan cantik. Nitip salam ya bos. Hehehhe. " Aris malah cengengesan.
"Enak saja nitip salam. " Seru Davin.
"Yaelah pelit amat bos. " Kata Aris.
Davin tidak memperdulikan lagi apa yang Aris katakan. Ia berlenggang meninggalkan kantornya menuju tempat parkir dimana mobil mewahnya berada. Ia dengan cepat melajukan mobilnya menuju ke apartemen.
Jam setengah lima Davin sudah sampai di kafe tempatnya janjian dengan Azizah. Kebetulan juga ia mendapatkan meja yang sama seperti hari itu waktu ia melamar Azizah. Jadilah nanti meja itu sebagai saksi bagaimana kisah Azizah dan Davin.
Drrtttttt
Masih menunggu Azizah datang, telpon masuk ke HP Davin. Ternyata Kaze. Apa Kaze punya telepati sehingga ia merasa bahwa akan ada pertemuan antara seseorang yang ia cintai dengan sahabatnya sendiri.
"Assalamu'alaikum bos. Lagi apa nih... " Sapa Kaze di ujung sana.
"Wa'alaikumsalam pak perwira. Lagi santai saja nih. Kenapa? " Tanya Davin.
"Bagaimana kalau kita ketemu. Santai-santai sambil ngopi. Mumpung aku dapat libur. " Kata Kaze seketika membuat Davin panas dingin.
"Eh tidak bisa. " Jawab Davin cepat.
"Kenapa tidak bisa? Katamu sekarang lagi santai. Piye toh brow-brow. " Kaze pun merasa curiga.
Davin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia kemakan omongannya sendiri. Sekarang, ia justru kebingungan mencari alasan yang tepat untuk Kaze.
"Pokoknya tidak bisa. Karena sebentar lagi aku ada pertemuan penting. Sudah dulu ya Ka. Nanti aku telpon lagi. "
Tut.
Panggilan pun diputus Davin secara sepihak. Di seberang sana Kaze nampak bingung dan memandangi HP nya berulang kali. Ia lantas menggeleng dan melanjutkan aktivitas nya kembali. Ia memang butuh istirahat cukup sebelum besok ia harus berkutat lagi dengan pekerjaannya.
"Azizah lama sekali sih. Apa ia harus dandan dulu. Mmmm, mungkin. " Davin bergumam sendiri. Ia bahkan mulai resah karena sudah jam lima lebih tapi Azizah belum juga datang. Salah sendiri, siapa suruh datang awal-awal. Sekarang boring sendiri kan nunggu tuan putri Azizah yang tidak kunjung datang.
Tepat di jam lima lebih dua puluh menit, Azizah datang. Ia nampak sedikit berlari ke arah Davin yang sudah terlihat dari luar. Tidak ada dandanan seperti yang dibayangkan Davin. Azizah datang dengan baju yang sudah ia kenakan seharian ini. Wajar saja, ia belum sempat pulang ke kosannya. Dari rumah sakit ia langsung meluncur ke kafe ini.
"Maaf kak, aku telat banget ya. Aku tadi nunggu temanku dulu, maklum lah aku kan mbonceng temanku itu. " Kata Azizah dengan peluhnya.
"Hahhhhh, mbonceng?? " Tanya Davin mengerutkan keningnya.
"Ia mbonceng motor temenku kak. Kalau nggak gitu aku bakalan lebih lama lagi sampai sini. Hehehhee. Aku duduk ya kak. " Davin pun mengangguk.
"Kamu mau minum apa? Biar kakak pesan kan. " Kata Davin.
"Jus jeruk saja kak. Aku haus soalnya. "
"Ok."
Davin pun memesan minuman untuk Azizah dan juga dirinya. Padahal, tadi Davin sudah menghabiskan secangkir kopi sewaktu ia menunggu Azizah datang. Sekarang malah ikut-ikutan Azizah pesan jus jeruk. Apa nggak takut beser itu si Davin.
Tidak lama minuman datang, Azizah segera meninggalnya sampai tinggal separuh. Membuat Davin menatap heran. Ia membayangkan Azizah akan bersikap anggun kepadanya saat ini. Sebab ini momen penting, tapi sayang semua bayangan Davin harus sirna. Azizah cuek dan bersikap biasa saja. Ia tidak merasa ada yang spesial di saat ini. Sebab ia begitu yakin jika keputusannya itu ia anggap wajar dan tidak akan menyakiti siapapun.
"Kak, aku mau ngomong. "Ucap Azizah setelah meletakkan gelasnya.
" Nggak makan dulu Zah? Aku pesenin ya. " Balas Davin. Ia ingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk bersama dengan Azizah.
"Aku sudah makan kak, tadi di kantin rumah sakit. Aku langsung saja ya kak. Aku mau bicara. " Desak Azizah.
"I-iya Zah. " Kata Davin dengan terpaksa. Ia lantas memasang telinga sebaik mungkin untuk mendengarkan apa yang akan dibicarakan oleh Azizah. Tentu saja harapannya hanya satu, yaitu Azizah menerima lamarannya.
"Sebelumnya maaf kak. Aku tidak bisa menerima lamaran kak Davin saat ini. Aku malu melanjutkan kuliah ku dulu. Kakak kak juga tahu apa cita-citaku dari dulu. Aku ingin meraih itu kak. Sama sekali aku belum memikirkan untuk menikah. Sekali lagi maaf ya kak. Semoga kakak mengerti. " Ujar Azizah.
"Ja-jadi kamu menolak ku Zah.... " Mata Davin berkaca-kaca.
"Iya kak, maaf. Karena memang aku belum ingin menikah. Maaf ya kak. "
***********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Daniatul Azizah
kacian anak mama di tolak sama pujaan hati ya/Drool//Drool/
lanjut thor makin seru
2023-12-05
1