8

"Kalian kencan??? " Tanya Kaze sambil menunjuk Davin dan juga Azizah.

"Enggak lah, enak saja. " Ucap Azizah cepat. Tangannya pun ia lambai-lambaikan pertanda bahwa ia tidak kencan seperti yang Kaze ucapkan tadi.

"Kalau mau gabung, yuk sini Ka. Nggak usah sok emosi gitu. Nggak lucu. " Celetuk Davin dengan santainya.

Davin memang menganggapi apapun selalu dengan santai. Bukan dengan emosi, apalagi ini di depan Azizah. Kalau Davin emosi dan terjadi perdebatan dengan Kaze, bisa rugi besar. Azizah akan memandang lain kepada dirinya. Maka dari itu, jurus santai and slow selalu ditunjukkan Davin. Apalagi ia mmenag dasarnya suka bercanda.

"Aku ada janji dengan temanku. Kalian lanjutkan saja. " Kata Kaze gugup.

"Ok... " Jawab Davin singkat.

Azizah hanya melihat antara Davin dan Kaze bergantian. Sejak dulu, bahkan sejak kecil kedua pria muda itu memang suka berebut perhatian darinya. Tidak jarang dulu Azizah sering pergi sendiri daripada harus melihat perdebatan anatara Davin dan Kaze yang sudah sepet tom and jerry itu.

Kaze pergi, berjalan ke meja yang di sana sudah ada temannya. Azizah memperhatikan, ia merasa lega sebab teman Kaze adalah seorang laki-laki. Lebih tepatnya sesama polisi. Sebab meraka sama-sama memiliki badan yang tegak tinggi besar selayaknya abdi negara tersebut. Entahlah, hati Azizah masih saja galau. Ia tidak tahu harus condong ke siapa, Davin atau Kaze. Mungkin karena faktor kedekatan mereka sejak kecillah yang membuat Azizah menganggap mereka sama di matanya.

"Kak, pulang saja yuk. Aku capek mau tidur. " Tutur Azizah.

"Ya sudah ayo. Makanan juga sudah habis. Aku antar kamu ke kosan. " Kata Davin. Azizah pun mengangguk.

Saat Davin dan Azizah berjalan ke luar restoran, Kaze terus menatap mereka dari kejauhan. Ada denyut nyeri di dalam hatinya melihat Azizah bersama dengan Davin. Apalagi ia tidak diajak serta. Padahal dulu semasa masih sekolah mereka sering jalan bertiga. Tapi sekarang, seolah Davin ingin mendahului Kaze dalam pendekatan nya pada Azizah.

Mobil Davin melaju lumayan cepat. Sejak keluar dari restoran, Azizah bilang jika ia ingin cepat sampai kosan.

"Bisa lebih cepat lagi nggak kak? " Kata Azizah pada Davin yang tengah fokus dengan kemudi nya.

"Aku nggak mau terlalu cepat pindah alam Zah. " Jawab Davin seenaknya.

"Maksud kakak? " Tanya Azizah polos.

"Ya kan kamu minta lebih cepat lagi, aku sih bisa. Cuma aku nggak mau terjadi apa-apa dengan kita. Untung kalau kita selamat, kalau tiba-tiba pindah alam gimana. Kan nggak lucu Zah, aku belum kawin juga. Kan belum ngerasain yang enak-enak. Hehehhee. " Uang Davin dengan santainya.

"Kakak apaan sih. Ngomongnya kok gitu. " Protes Azizah.

"La kan begitu Zah. Makanya kamu nggak usah ngejak ngebut. Karena aku bukan Rossi yang bisa diajak kebut-kebutan di jalan. "

"Hhuhhhh, kakak nyebelin. " Azizah kesal sendiri berbicara dengan Davin. Ia memang tidak akan pernah menang jika berdebat dengan Davin yang pintar ngomong itu. Ya jelas lah pintar omong, wong memang pengusaha kok. Kalau nggak pintar omong mana bisa sukses dan disukai banyak orang.

"Nyebelin tapi ngangenin kan Zah. " Kata Davin sambil menaik turunkan alisnya. Azizah hanya mencebikkan bibirnya menanggapi Davin yang bersikap seperti itu. Ia merasa lebih baik diam sampai di kosan, daripada harus bicara yang malah akan selalu dibantah oleh Davin.

Beberapa menit kemudian sudah sampai di kos Azizah. Terlihat sudah spei namun pintu gerbang nya belum di tutup. Azizah keluar dari mobil setelah mengucapkan banyak terimakasih kepada Davin. Sengaja Azizah tidak menawari Davin untuk mampir sebab waktu juga sudah malam. Tidak etis jika ada laki-laki mampir di kosan perempuan. Waktu juga sudah hampir jam sembilan.

"Maaf Bu, saya pulangnya malam. Tadi ketemu saudara terus diajak makan. " Ucap Azizah kepada ibu kos yang masih menunggu di depan rumah. Kos an Azizah dan rumah ibu kos nya memang satu pintu gerbang. Dan sebagai keamanan, ibu kos selalu menunggu di teras rumahnya jika ada penghuni kos yang belum pulang.

"Iya mbak Azizah, lain kali kabari ibu ya kalau mau ada acara. " Ibu kos memperingatkan.

"Baik bu, maaf tadi saya lupa memberitahu ibu. Saya permisi ya bu. " Pamit Azizah.

"Tidak apa-apa mbak. Silahkan. " Kata ibu kos dengan ramah.

Azizah masuk ke kamar kosnya. Ia segera mandi sebab dari sore tadi ia belum mandi. Badannya terasa lengket dan tidak nyaman. Selesai mandi dan sholat isya, Azizah lantas merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Ia harus segera memejamkan mata, sebab besok pagi harus segera ke rumah sakit.

_________

"Bang, aku hari ini libur. Aku ikut abang ke rumah sakit ya. Mau ketemu Azizah. " Rengek Kaze pada abang io.

"Jangan seperti anak kecil Ka. Abang ke rumah sakit itu bukan untuk rekreasi tapi untuk bekerja. Kok kamu malah mau ikut. Kalau kamu libur, ya cari kesibukan sendiri. Jangan merepotkan abang. " Ucap Davio dengan tegas. Ia memang tidak ada niatan untuk mengajak adiknya itu ke tempat kerja. Akan sangat merepotkan baginya sebab di ruangan Davio ada Azizah di sana. Kaze pasti akan berulah. Iissshhhh, pak Perwira macam anak kecil saja sih.

"Ya sudah abang berangkat sana. " Ucap Kaze dengan mengusir abangnya.

"Eh, tumben langsung nurut. Tapi mencurigakan juga. " Gumam Davio.

"Nggak boleh curigaan sama adik sendiri bang. Aku dengar abang ngomong apa. " Kata Kaze.

Davio pun tertawa sebab ketahuan oleh adiknya. Namun ia merasa sedikit lega sebab Kaze tidak merengek seperti tadi. Davio pun berangkat ke rumah sakit dengan perasaan senang. Ia tidak tahu saja apa yang akan dilakukan Kaze setelah ini.

"Abang kira aku anak kecil. Kalau aku nggak boleh ikut abang. Kan aku bisa berangkat sendiri. Ada motor abang juga di parkiran. " Ucap Kaze pada dirinya sendiri. Dengan senyum menyeringai ia sudah siap untuk memberikan kejutan pada abangnya tersebut. Apalagi di parkiran apartemen, davio juga mempunyai motor gedhe yang terparkir manis di sana. Davio hanya menggunakan sesekali untuk berjalan-jalan santai bersama dengan temannya pecinta motor gedhe.

Menjelang siang, Kaze sudah rapi dengan jaket kulit warna coklat miliknya.

"Pakai motor harus juga pakai jaket, biar nggak gosong. " Ucap Kaze pada dirinya saat di depan cermin.

Setelah memastikan penampilannya cetar paripurna, Kaze pun keluar dari kamar dan ke parkiran. Tidak lupa ia membawa kunci motor yang memang sudah tahu diletakkan dimana oleh abangnya.

"Azizah, i'm coming!!!!! " Lagi-lagi Kaze berbicara sendiri. Bahkan kali ini ia tambah dengan senyum manisnya.

Membelah jalanan kota Surabaya yang cenderung selalu ramai. Bahkan matahari kali ini bersinar dengan begitu terang, sehingga cuaca cenderung panas. Kaze mengendarai motor gedhe milik abangnya dengan begitu lihai. Sebagai seorang polisi, Kaze memang sudah terlatih untuk bisa mengendarai motor dengan ukuran yang cenderung lebih besar dari ukuran motor pada umumnya. Dan beberapa menit pun ia sudah sampai di rumah sakit.

Kaze berjalan dengan santai, ia bahkan menjadi pusat perhatian banyak orang sebab penampilannya yang begitu kece kalau kata anak muda. Namun Kaze tidak memperdulikan semua orang yang terus melihatnya itu. Ia langsung lurus ke tempat abangnya berada. Sampai di depan pintu, Kaze berhenti sejenak. Ia clingak-clinguk mencari seseorang yang bisa ia tanyai. Sampai pada akhirnya Kaze mwnwmui seorang perawat yang sibuk dengan kertas di depannya.

"Sus, dimana ruangan abang saya? " Tanya Kaze dengan PD. Padahal ini pertama kalinya ia datang ke rumah sakit besar tersebut.

"Memang abangnya mas kerja di sini sebagai apa? " Suster itu justru tanya balik.

"Dokter Davio itu abang saya. " Jawab Kaze tegas.

"Hahhhhhhh, do-dokter Davio. " Seru suster itu kaget.

'Ya Tuhan kenapa ada dua saudara yang gantengnya kebangetan begini sih' ucap suster dalam hati.

*******

Terpopuler

Comments

Daniatul Azizah

Daniatul Azizah

/Determined//Determined/

2023-12-05

0

nita20

nita20

penasaran dengan muka kagetnya davio..semoga Kaze bisa ketemuan dan ngobrol dengan Azizah.

2023-10-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!