MMD - 020

NovelToon
•••
Paginya, setelah selesai sarapan di taman belakang, Larisa berjalan ke sana kemari mencari Leon. Anak itu biasanya akan menunggunya di kamarnya, tapi saat dirinya kembali, Leon tidak ada di sana.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( celingukan ) kemana Leon. ( bergumam, kembali melangkah )
Sekarang, dirinya sedang berada di ruang tengah, Larisa akan coba mencari Bibi Sarah untuk bertanya keberadaan Leon, biasanya wanita itu tau kemana Leon pergi.
•••
NovelToon
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( sekilas menaikkan alisnya ) [ akh! Itu bibi! ]
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( berlari kecil, sedikit berteriak memanggil ) Bibi! Bibi Sarah!
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
( sedikit berjengit kaget, segera berbalik badan ) i,iya nyonya, ada apa nyonya?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( berhenti di hadapan Bibi Sarah ) Bibi lihat tidak, Leon kemana?
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
( membungkuk sopan ) menjawab nyonya, setelah sarapan, Tuan Muda langsung pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mengangguk pelan, tersenyum lebar ) oke, terima kasih, bibi.
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
( tersenyum kecil, membungkuk sopan ) sama - sama, nyonya.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( hendak pergi, menoleh ke belakang ) bibi.
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
( sekilas menaikkan alisnya ) iya nyonya, Anda butuh sesuatu?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum lebar, mengepalkan tangannya ke atas ) semangat! ( beranjak pergi )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
( sedikit terkejut, memperhatikan Larisa pergi )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
aaa... ( terkekeh geli, tersenyum lembut ) terima kasih, nyonya.
•••
Larisa memegang punggungnya yang terasa pegal begitu sampai di lantai dua, efek selama 2 bulan dirinya tidak pernah melakukan peregangan ataupun work out.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mengelus punggungnya ) mungkin mulai besok aku harus sedikit - sedikit melakukannya. ( bergumam )
Larisa melangkah pelan lalu berhenti tepat di antara dua pintu yang saling berjejeran, dipisahkan dengan sebuah meja antik panjang dengan hiasan di atasnya. Dirinya mengerutkan dahi, menatap bingung ke arah pintu dengan warna sama itu.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menghela nafas pelan ) okey, tak masalah. ( sejenak berpikir ) aku akan mulai dari yang kanan dulu.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( hendak mengetuk pintu )
Ceklek.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
mom?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menoleh cepat ke kiri )
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( mengerjapkan matanya ) mommy sedang apa di depan pintu kamar daddy?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
oh! ( sedikit terkejut, gelagapan ) tidak ada. ( tersenyum kecil )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
mommy kira Leon ada di kamar daddy, ternyata ada di kamar Leon sendiri. ( tersenyum kon-yol )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
[ Larisa bo-doh! Apa yang kau lakukan! Bilang saja kalau kau memang tidak tau! ]
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
kenapa juga aku malah berbohong, ck. ( bergumam lirih, merutuki diri sendiri )
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( tertawa kecil, menatap Larisa ) Leon habis mandi mom. ( menatap dengan binar bangga ) mommy tau? Leon tadi mandi sendiri lagi loh~
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( bertepuk tangan ) anak mommy hebat! ( berjongkok di depan Leon ) sebagai hadiahnya, nanti sore kita pergi ke taman bermain. ( tersenyum kecil )
Larisa terkekeh kecil, mencubit pipi Leon gemas karena tak tahan melihat anak itu terlihat syok. Pasalnya, Leon sudah ingin pergi seminggu yang lalu dan baru bisa terpenuhi sekarang.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( menatap curiga Larisa ) mommy tidak berbohong kan?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mengerjapkan matanya ) mommy? ( menunjuk dirinya sendiri ) berbohong?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
[ hei! Kenapa aku malah merasa terintimidasi oleh anak selucu ini?! ]
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menatap serius Leon, meraih kedua tangan Leon ) apa mommy terlihat sedang berbohong?
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( sejenak terdiam, mengerjapkan matanya ) tidak. ( menggeleng singkat )
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
tapi sungguhan mom?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mengangguk mantap ) sungguh Leon, jika masih tidak percaya, Leon bisa menghubungi daddy kalau begitu. ( menatap Leon ) bagaimana?
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( sejenak berpikir ) apa, daddy mengizinkan, mommy?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum geli, mengangguk meyakinkan ) semalam mommy sudah membahasnya dengan daddy-mu. ( menggenggam kedua tangan Leon ) dan daddy-mu mengizinkan.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( melongo senang ) Yeay! ( berteriak senang, memeluk Larisa ) sungguhan ya mommy?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( membalas pelukan Leon ) sungguhan sayang~
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( mengeratkan pelukannya ) terima kasih, mom! ( sedikit menjauh, mengecup pipi Larisa ) Leon sayang mommy!
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mengerjapkan matanya terkejut, memegang pipinya )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
[ argh! Aku dici-um sama Leon lagi! ]
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum lebar ) sama - sama gemoy-ku~ ( mengusap pipi Leon, menatap sendu ) mommy juga sayang sama Leon. [ sangat. ]
Larisa senang, sekaligus benci situasi ini.
Larisa senang karena akhirnya, dirinya berhasil membuat anak sekecil Leon selalu merasakan kasih sayang dari sosok seorang ibu.
Larisa benci karena nantinya, dirinya harus meninggalkan Leon, menyerahkannya dengan terpaksa pada wanita yang akan dicintai oleh Justin suatu saat dan tentunya akan menggantikan posisinya sebagai sosok ibu untuk Leon. Karena memang, alur novelnya seperti itu...
•••
Tak terasa, pagi sudah berganti menjadi sore, Larisa dibuat kewalahan dengan semangat Leon yang begitu membara untuk pergi ke taman bermain.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
mommy, ayo cepat, mom! ( berlari cepat ke depan )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
aduh, Leon... ( segera mengambil tas kecil dan ponselnya ) sebentar Leon! Tunggu mommy! ( berlari kecil ke depan )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mengecek tas kecilnya ) semoga aja, ngga ada yang ketinggalan. ( bergumam )
Larisa tersenyum lebar saat melihat Bibi Sarah dan seorang pria paruh baya seumuran Bibi Sarah yang sedang membukakan pintu mobil untuk Leon.
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
( membungkuk sopan ) selamat sore, nyonya. ( mengulurkan tas ke arah Larisa ) kami menyiapkan sedikit cemilan untuk nyonya dan Tuan Muda. ( tersenyum kecil )
NovelToon
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
wah... ( melongo kagum, tersenyum senang ) terima kasih banyak, bibi. ( menerima tas )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menatap sekilas ke tas, menatap Bibi Sarah ) bahkan aku sama sekali tidak terfikirkan untuk menyiapkan ini. ( mengelus lengan Bibi Sarah ) terima kasih.
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
( tersenyum lembut ) sama - sama, nyonya. ( membungkuk sopan ) suatu kehormatan bagi saya bisa membantu nyonya.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( melongok dari jendela mobil ) mom! Ayo, Leon sudah tidak sabar untuk bermain.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersadar ) kalau begitu, aku dan Leon pergi dulu bibi. ( berjalan ke arah mobil )
Pak Haikal ( sopir pribadi )
Pak Haikal ( sopir pribadi )
( membungkuk sopan ) silakan masuk nyonya.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
[ aaa... Aku masih belum terbiasa diperlakukan seperti ini. ]
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
terima kasih. ( tersenyum kecil, masuk ke dalam mobil )
Pak Haikal ( sopir pribadi )
Pak Haikal ( sopir pribadi )
( sedikit terkejut, melirik ke arah Bibi Sarah ) nyonya? ( bertanya tanpa suara )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
( mendelik memperingatkan ) jangan sekarang, cepat pergi. ( mengibaskan tangannya )
Pak Haikal ( sopir pribadi )
Pak Haikal ( sopir pribadi )
s,sama - sama, nyonya. ( membungkuk sopan, segera menutup pintu )
Larisa dan Leon berpamitan pada Bibi Sarah lewat jendela mobil.
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
( melambaikan tangan ) hati - hati, nyonya, tuan muda!
Kendaraan roda empat itu mulai meninggalkan pelataran rumah megah itu, membelah jalan besar menuju taman bermain yang ternyata cukup jauh dari rumah.
•••
Larisa menatap ke luar jendela sembari memangku Leon yang sedang memakan roti sandwich dengan lahap.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( mendongak ) mommy tidak makan? ( mengulurkan roti sandwich-nya )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menatap Leon, menggeleng pelan ) nanti sayang, buat Leon saja, makan yang banyak. ( tersenyum kecil )
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( mengangguk singkat, kembali melahap rotinya )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menatap ke depan ) paman, apa masih jauh?
Pak Haikal ( sopir pribadi )
Pak Haikal ( sopir pribadi )
( sedikit tersentak kaget ) s,sebentar lagi, nyonya. ( sekilas melirik dari kaca spion tengah )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mengangguk singkat ) baiklah. ( sejenak terdiam ) boleh aku bertanya?
Pak Haikal ( sopir pribadi )
Pak Haikal ( sopir pribadi )
( mengangguk cepat ) s,silakan nyonya.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum kecil ) apa paman ini, suami dari Bibi Sarah?
Pak Haikal ( sopir pribadi )
Pak Haikal ( sopir pribadi )
( melirik sekilas ke spion tengah, mengangguk membenarkan ) b,benar nyonya.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mengangguk paham, sejenak terdiam )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
[ melihat gelagat paman ini, sepertinya masih belum tau perubahan Larisa setelah kecelakaan yang menimpanya ya... ]
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( hendak bertanya )
Pak Haikal ( sopir pribadi )
Pak Haikal ( sopir pribadi )
sudah sampai, nyonya. ( melirik sekilas ke arah spion )
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
Yeay! ( berteriak senang ) mom, kita sudah sampai di taman bermain. ( berucap dengan antusias )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum kecil, mengusap rambut Leon )
Pak Haikal ( sopir pribadi )
Pak Haikal ( sopir pribadi )
( membuka pintu mobil ) silakan, nyonya.
Larisa tersenyum tipis lalu mulai keluar dari mobil, disusul Leon yang langsung berlari senang menuju taman bermain.
Pak Haikal ( sopir pribadi )
Pak Haikal ( sopir pribadi )
( membungkuk sopan ) saya akan menunggu nyonya dan tuan muda di sini, selamat bersenang - senang, nyonya.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum kecil ) terima kasih.
•••
NovelToon
Larisa duduk di salah satu bangku yang dekat dengan taman bermain, memperhatikan Leon yang bermain dengan senang di sana bersama anak kecil lainnya.
Sembari memakan sandwich, Larisa terlihat menikmati setiap detik waktu yang terlewat dengan damai.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( berlari kecil ke arah Larisa ) mom, mommy.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
hm. ( menaruh setengah sandwich-nya ke tempat makan ) kenapa sayang?
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( menunjuk ke kiri ) Leon mau es krim.
Larisa sekilas menatap ke arah kiri, dimana sebuah stand kecil yang cukup ramai di kunjungi oleh banyak anak - anak maupun remaja kasmaran berada cukup jauh di sana.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( memegang tangan Larisa ) boleh mommy?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum kecil, mengangguk pelan ) boleh. ( beranjak dari duduknya, mengambil tas berisi cemilan ) ayo, kita ke sana.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( menggandeng tangan Larisa ) Yeay! terima kasih mom!
Larisa tertawa gemas saat Leon mengayunkan tangannya bersamaan dengan nyanyian lucu Leon yang menggelitik siapapun untuk tersenyum geli.
Begitu sampai di stand kecil itu, Larisa langsung memesan 2 es krim rasa coklat dan vanilla. Namun, sepertinya keberuntungan sedang tidak berpihak padanya.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( kembali merogoh tasnya ) beneran ngga ke bawa ini?! ( bergumam panik )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
[ aduh... uang yang dikasih sama Justin semalem, malah ngga ke bawa... gimana dong. ]
Penjual
Penjual
kak, ini mau jadi beli atau tidak?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menatap dengan perasaan tak enak ) eee, maaf kak. ( tersenyum tak enak ) saya malah lupa ngga bawa uang.
Penjual
Penjual
aaa... ( tersenyum kecil ) baiklah kak, kalau begitu pesanan kakak yang tadi buat pelanggan yang lain ya?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
iya, tidak papa, maaf ya kak.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( mendongak ) kenapa mommy?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( sedikit menarik Leon menjauh, berjongkok ) maafkan mommy ya sayang?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
mommy ngga bisa beliin Leon es krim, mommy lupa ngga bawa uangnya... ( meraih kedua tangan Leon, menatap sedih Leon )
Larisa semakin merasa bersalah begitu melihat wajah Leon yang langsung mendung, sedih.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( tersenyum kecil, menatap Larisa ) ngga papa mommy, masih bisa di lain waktu. ( memeluk Larisa ) mommy jangan sedih, okey?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( membalas pelukan Leon ) [ ouh~ so sweet sekali~ ]
Baru saja Larisa akan beranjak dari jongkoknya dan mengajak Leon untuk kembali bermain, sebuah es krim dua rasa, coklat dan vanilla tiba - tiba terulur ke arah Leon membuat Larisa langsung menoleh cepat ke arah orang itu.
•••••
•••••
( tersenyum kecil ) aku memberikannya untukmu, gratis.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( mengerjapkan matanya, menatap Larisa ) boleh mom?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( hendak berucap )
•••••
•••••
( mengambil tangan Leon, memberikannya ) tidak perlu bertanya, ambil saja. ( berjongkok ) bukannya tadi kau ingin membeli ini?
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( berbinar senang ) sungguh? Terima kasih! ( tersenyum lebar, menatap Larisa ) mom, Leon dapat es krim! ( segera melahap )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum lebar, melirik ke arah lelaki di hadapannya ) sebelumnya terima kasih--
•••••
•••••
( menatap lekat Larisa ) kenapa kau menghilang selama 2 bulan ini?
•••••
•••••
( sedikit mengikis jarak ) pesan yang selalu ku kirimkan setiap hari, tak pernah kau baca, kemana saja kamu?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mundur selangkah, menatap tak suka ) apa sih, saya ngga kenal kamu.
•••••
•••••
( terkejut )
Larisa terus diam sembari menatap waspada pada lelaki di hadapannya itu. Dirinya yang hendak meraih tangan Leon dan pergi dari sana, langsung di cekal oleh lelaki itu.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
tidak sopan. ( hendak menepis )
NovelToon
" kita perlu bicara, sayang. "
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( membulatkan matanya )
NovelToon
- TBC -
Maaf banget~ banget banget banget! Buat kalian yang terus nunggu up dari author😭🙏🏻 Demi apapun author ngga mau di posisi ini, susah banget buat sekedar megang hp bentaran buat nyelesein bab ini terus langsung up😔
Karena mungkin, minggu ini, tepatnya buat mulai besok sampai dua hari ke depan ( Sabtu ) author bakalan ngga bisa pegang hp full 24 jam ya readers😓🙏🏻 soalnya ada kegiatan sekolah, apalagi ini acaranya besar, dan author masuk bagian devisi perkap yang mungkin kalian pernah merasakan di devisi ini itu ribetnya minta ampun!
Huaaa, maaf ya...😭 Semoga di bab ini kalian suka🥰 See you~
Terpopuler

Comments

istri rahasia taekook

istri rahasia taekook

aaaa akhirnya my bebeb muncul juga😍🥰

2023-11-19

2

aulia02🌻

aulia02🌻

yah ngga bisa up banyak” dong ,padahal ceritanya bagus loh thor😢😢😥😥😓😓

2023-10-26

2

Ruby

Ruby

next Thor semangat

2023-10-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!