MMD - 016
Pagi - pagi buta, Larisa terbangun dari tidurnya. Gadis itu duduk termangu di kasur dengan mata yang terus menerawang ke depan.
Semalam, dirinya sempat mengalami kejadian aneh, membuat Larisa merasa merinding sekaligus tidak percaya.
Setelah meminta tolong kepada Bibi Sarah untuk memberitahu Justin bahwa Leon akan tidur bersamanya.
Larisa segera pergi menuju ke kamarnya yang berada di lantai bawah. Begitu sampai di kasur, Larisa segera merebahkan tubuh Leon yang sudah tertidur dengan pelan.
Larisa Kivyonna
( membenarkan baju dan rambut Leon ) hah, lucu banget sih~
Larisa Kivyonna
aku jadi pengen punya satu. ( bergumam tanpa disadari dirinya sendiri )
Larisa mulai merebahkan tubuhnya di samping Leon, menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan anak lucu itu hingga sebatas dada.
Larisa Kivyonna
( mengusap pelan kepala Leon, mengecup singkat dahinya ) mimpi indah, sayangku. ( mematikan lampu tidur )
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 21.55 malam. Namun, gadis itu terus bergerak gelisah, tidak nyaman dan mulai merasa aneh dengan tubuhnya.
Larisa Kivyonna
( membuka sedikit kelopak matanya, berusaha membuka mulut )
Larisa Kivyonna
[ oh my, aku merasa seperti dikendalikan. ]
Larisa terus berusaha untuk bergerak, namun detik itu juga, tubuhnya langsung kaku dan tak bisa dirinya gerakan sama sekali.
Larisa Kivyonna
( membulatkan matanya )
[ what?! Hei! Ada apa ini! ]
•••••
{ hai Larisa, maafkan aku harus melakukan ini. }
( tiba - tiba muncul )
Lalisa Kivyonna
{ aku, Lalisa Kivyonna. }
Lalisa Kivyonna
{ waktuku tidak banyak, aku harap kau mau meminjamkan tubuh adikku sejenak untuk bertemu dengan Justin. }
Larisa Kivyonna
( melotot kaget ) [ hah?! hei! tunggu dulu! apa maksud-- j,jangan sampai lebih dari-- woi! ]
Kelopak mata yang tadinya membulat sempurna itu, mulai terpejam sejenak, digantikan dengan tatapan datar.
Larisa Kivyonna
ya, aku janji. ( menoleh ke arah Leon, mengusap rambut Leon dengan tangan bergetar ) putraku... ( mengecup lama dahi Leon )
Lalisa yang sekarang berada di tubuh Larisa itu sejenak menikmati wajah pulas putra kecilnya itu.
Dirinya segera menyudahi kegiatan melepas rindu begitu teringat akan sesuatu, Lalisa mulai beranjak keluar menuju kamar Justin yang berada di lantai dua.
Larisa Kivyonna
( sejenak terdiam, mulai membuka pintu )
Larisa Kivyonna
( memindai seluruh kamar, melihat ke kasur ) tidak ada, apa sedang mandi? ( berjalan masuk, melangkah ke kamar mandi )
Larisa Kivyonna
( meraih engsel pintu )
Larisa Kivyonna
tidak ada juga. ( menoleh ke belakang ) apa lembur?
Lalisa kembali menutup pintu dan segera keluar dari kamar Justin, langkahnya yang cepat berjalan turun menuju ke kamar Larisa.
Larisa Kivyonna
aku butuh ponsel.
Larisa Kivyonna
( berjalan ke arah nakas ) tidak ada. ( berjalan menuju meja rias ) ah, ini.
Larisa Kivyonna
aku pinjam sebentar, Larisa. ( menyalakan ponsel, menggeser layar, mencari di kontak )
Larisa Kivyonna
( tersenyum kecut ) masih belum berbaikan ya. ( mulai mengetik nomor Justin )
Larisa Kivyonna
biar aku saja yang langsung turun tangan, Larisa. ( bergumam ) aku akan secara sengaja membuat kalian dekat. ( tersenyum kecil )
Lalisa segera mengirim begitu banyak pesanan dan juga panggilan audio maupun video pada Justin.
Hampir 2 jam dirinya menunggu balasan, namun hasilnya nihil. Lalisa terlampau kesal, dirinya segera pergi menuju ruang tengah, menunggu kedatangan Justin di sana.
Tak berapa lama, deru mobil terdengar, pintu utama terbuka, menampilkan siluet Justin yang masuk dengan langkah tergesa dan bergumam tak jelas di sana.
Larisa Kivyonna
( tersenyum kecil ) akhirnya, aku bisa melihatmu lagi. ( segera berdiri dari duduknya )
Larisa Kivyonna
Justin. Jeon. Adipraya. ( memanggil dengan datar )
Percakapan yang cukup mendebarkan itu terjadi cukup lama.
Larisa dapat mendengarnya karena pertahanan Lalisa mulai memudar, atau, memang disengaja olehnya?
Bahkan ketika percakapan Lalisa hendak memberikan ci-uman pada Justin karena pria itu merengek, Larisa tentu langsung melawan.
Larisa Kivyonna
( memejamkan mata, menghela nafas lelah ) astaga... ini benar - benar tidak masuk akal. ( memijat pangkal hidungnya )
Larisa menoleh ke arah Leon, anak itu masih tertidur pulas. Maniknya bergerak melihat jam dinding yang menunjukkan pukul setengah 6 pagi.
Larisa Kivyonna
( menggosok lehernya ) tiba - tiba aku merasa haus. ( beranjak turun dari kasur )
Larisa Kivyonna
( mengerutkan dahinya, berusaha mengingat ) apa maksud dari ucapan Lalisa pada Justin semalam ya? ( bergumam )
Larisa Kivyonna
( meraih engsel pintu, membukanya dengan pelan ) mommy mau ke dapur bentar ya, Leon. ( berjalan keluar )
Begitu keluar dari kamar, Larisa disambut dengan hembusan udara sejuk di pagi hari. Gadis itu memejamkan matanya, merasakan kedamaian yang melingkup disekitarnya.
Namun hanya sejenak merasakan kedamaian itu, hawa sejuk pagi hari berubah menjadi dingin. Dirinya sesekali menggosok lengannya yang hanya menggunakan dress tidur lengan pendek selutut.
Larisa Kivyonna
( meniup tangannya, menggosoknya ) huh, lain kali aku akan pakai baju rajut saja kalau begitu. ( menggosok lengannya )
Jarak dari kamar hingga ke dapur cukup jauh, Larisa sesekali akan berlari agar cepat sampai, dirinya juga merasa haus, tenggorokannya terasa kering.
Begitu sampai di area dapur utama, Larisa melambatkan langkahnya begitu melihat seseorang sedang duduk dengan kepala yang ditumpu kedua tangan sebagai bantalan, orang itu sedang tidur.
Larisa Kivyonna
( melangkah dengan pelan ke arah orang itu ) ini. ( melongok dari bawah ) Justin?
Larisa Kivyonna
( menegakkan tubuhnya ) kenapa bisa tidur di sini? ( melihat sebuah botol di samping tangan Justin ) habis minum?
Larisa Kivyonna
( mengedikkan bahunya ) bukan urusanku, biarkan saja. ( berjalan menuju kabinet dapur )
Larisa membuka setiap kabinet dapur untuk mencari teko dan gelas kaca, begitu dirinya menemukan apa yang gadis itu butuhkan, dirinya segera mengisi teko itu dengan air.
Larisa Kivyonna
( menuangkan sedikit ke gelas, meminumnya ) hah, seger banget!
Larisa Kivyonna
( teringat sesuatu ) hm, maksud dari ' aku, menyelesaikan semua masalah yang belum terselesaikan '? itu apa ya? ( mengetuk gelasnya )
Larisa Kivyonna
( menggeleng singkat, mengambil teko ) akan aku pikirkan nanti. ( hendak berjalan )
Larisa Kivyonna
astaga! ( berjengit kaget )
Larisa dibuat terkejut setengah mati begitu mendapati Justin berdiri di belakangnya, dengan jarak yang cukup-- dekat.
Larisa Kivyonna
( mendengus kesal ) mengejutkanku, pergilah ke kamar Justin, jangan tidur di situ, badanmu nanti pegal - pegal. ( hendak menggeser tubuhnya )
Justin Jeon Adipraya
( menahan ping-gang Larisa, mencengkram dagunya ) panggilkan dia, Larisa.
Larisa Kivyonna
( mengerutkan dahinya, bingung ) hah, siapa? panggilkan siapa?
Justin Jeon Adipraya
( semakin mencengkram dagu Larisa ) panggil.kan.
Larisa Kivyonna
( menepuk dengan gelas ) aduh, sakit, lepas. ( sedikit memberontak )
Justin Jeon Adipraya
( tersadar, sedikit menjauh dari Larisa )
Larisa Kivyonna
( mengusap dagunya dengan punggung tangan ) kamu kenapa sih. ( menatap kesal Justin ) sakit tau.
Justin Jeon Adipraya
maaf. ( beranjak pergi dari dapur )
Larisa Kivyonna
( menatap sinis Justin ) apa sih, ngga jelas banget. ( menggerutu )
Justin Jeon Adipraya
( mengusap wajahnya dengan kasar ) semalam, Lisa benar - benar ada didekatku.
Justin Jeon Adipraya
( membuka dua kancing teratas, berjalan ke kamar mandi ) sepertinya aku harus segera mandi.
Dibawah guyuran shower, Justin terus terdiam dengan kepala yang terus memutar kejadian semalam.
Dimana dirinya berinteraksi dengan sosok istri yang ia cintai di dalam tubuh Larisa.
" aku harap, kamu bisa lebih membuka diri pada gadis ini. "
" jangan terlalu membencinya. "
" hanya gadis ini yang nantinya akan menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan, Justin. "
Justin Jeon Adipraya
( memejamkan mata, membuang nafas kasar lewat mulut )
Justin Jeon Adipraya
( menyisir rambut basahnya ke belakang ) akan aku lakukan, Lisa. ( mengepalkan tangannya ) akan aku lakukan, walaupun itu berat.
Siap - siap menuju awal - awal masuk konflik dan misteri ya sayang - sayangku💀
Sedikit info untuk kalian, prediksi author buat 3 minggu ke depan, author bakalan sibuk dengan kegiatan sekolah sama ulangan ( persiapan mau lulus )🤓
Maaf, mungkin dari kalian yang ingin crazy up belum bisa author lakuin ya😓🙏🏻
Tapi, bakalan author usahain sehari bisa up satu ataupun dua bab, jadi author pipil gitu~
Okeh gitu aja, semoga suka dengan bab ini😙
Comments
UhAhShit💩
siaap Thor , bgini jg okeh ,, fighting for the Exam ,, goodluck 👍
2023-10-22
2
floooo_s
sip Thor
2023-10-22
1
Kiaacantik
Omg omg omg se seru ini cuy ceritanya 🥹😍
2023-10-22
1