MMD - 019

NovelToon
•••
NovelToon
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
( menatap Larisa dengan tatapan tidak enak ) n,nyonya... biarkan kami saja yang akan membuatkannya.
Pelayan 1
Pelayan 1
( menunduk takut ) b,benar nyonya, mempersiapkan malam itu sudah menjadi bagian tugas kami, nyonya. ( berbicara lirih )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menoleh ke arah mereka ) hei, tenanglah, aku sedang tidak memasak makan malam. ( menunjuk wajan dengan spatula ) nasi goreng ini khusus untukku. ( tersenyum kecil, kembali memasak )
Bibi Sarah dan juga para pelayan yang lain saling melempar pandang. Pasalnya, Larisa yang mereka kenal ini, sama sekali tidak bisa memasak, bahkan pemilih sekali!
Begitu kecelakaan mobil yang menimpa nyonya mereka, hal ajaib terjadi padanya. Larisa yang arogan, angkuh, suka main tangan, dan sikap buruk lainnya, berubah 180 derajat menjadi sangat baik dan penyayang!
Pelayan 2
Pelayan 2
( melirik pada Bibi Sarah ) apa tidak papa jika membiarkan nyonya memasak sendiri? ( berbisik )
Pelayan 1
Pelayan 1
( mengangguk setuju ) bagaimana jika Tuan Besar tau? ( berbisik )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
( menggeleng pelan ) selagi nyonya tidak membuat ulah pada Tuan Muda, itu tidak papa. ( menjawab dengan berbisik )
Pelayan 1 & 2
Pelayan 1 & 2
( mengangguk pelan, memperhatikan Larisa )
Aroma harum nasi goreng buatan Larisa menyeruak cepat di area dapur. Para pelayan yang berada disekitar situ, sesekali memegang perut mereka yang tiba - tiba berbunyi.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mengambil sendok, mencicipi ) em! ( berbinar senang, menatap para pelayan ) ini enak. ( menunjuk wajan dengan sendoknya ) kalian mau coba?
Para pelayan langsung membungkuk sopan dan menolak secara halus tawaran Larisa. Tidak ingin ambil pusing, Larisa hanya mengangguk mengiyakan dan memindahkan nasi gorengnya ke piring.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menaruh spatula di atas wajan ) jika kalian penasaran dengan resepnya, kalian bisa langsung bertanya padaku. ( tersenyum lebar, beranjak pergi )
Para pelayan mengerjapkan matanya, melirik satu sama lain.
Pelayan 1
Pelayan 1
( tersenyum malu, melirik pelayan 1 ) aku suka dengan nyonya yang sekarang.
Pelayan 2
Pelayan 2
( mengangguk cepat, setuju ) aku juga! beliau sangat ramah dan-- eh, ibu?!
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
Bibi Sarah ( pelayan pribadi Larisa K. )
( menarik pelan telinga kedua pelayan ) sudah, jangan diteruskan, ayo kembali bekerja.
•••
NovelToon
Seperti hari - hari biasa, Larisa akan selalu memakan makanannya di taman belakang. Baik itu sarapan, makan siang, ataupun makan malam.
Mengingat dulu Justin secara tidak langsung tak menyukai kedatangannya saat bergabung sarapan bersama, membuat dirinya langsung mengambil keputusan untuk menjauh saja.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menepuk perutnya ) ah, kenyang.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menaruh piring disebelah kanan, mengambil gelas berisi air mineral, meminumnya )
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
mommy! mommy! ( tiba - tiba nongol, berlari ke arah Larisa )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( hampir tersedak, mengelap bibirnya ) y,ya Leon. ( beranjak dari kursi panjang, berjongkok ) awas!
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( tertawa kecil, langsung memeluk Larisa ) maaf bikin mommy kaget.
Larisa hampir saja terkena serangan jantung dadakan melihat Leon yang hampir terjatuh karena tersandung undakan kecil yang dekat di kursi panjang yang Larisa tempati.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( balas memeluk Leon, mengusap rambut belakangnya ) lain kali Leon hati - hati, oke?
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( melepas pelukannya, mengangguk pelan ) mommy sudah makan?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
baru saja selesai makan, Leon juga sudah makan? ( meraih kedua tangan mungil Leon )
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( menggeleng pelan ) belum. ( berucap lirih )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( sedikit memiringkan kepalanya ) kenapa belum?
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( sejenak terdiam, menatap Larisa ) Leon ingin disuapi mommy, boleh? ( bertanya dengan pelan )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( terkekeh geli, menoel hidung mungil Leon ) tentu saja boleh. ( beranjak dari jongkok ) ayo, kita masuk.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( berbinar senang, menggandeng tangan Larisa ) terima kasih, mommy. ( tersenyum lebar )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum sendu ) kembali kasih, sayang...
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
[ akan aku lakukan apapun untukmu, Leon. Sebelum nantinya aku harus pergi jauh... ]
•••
Larisa sesekali tertawa lepas mendengar celotehan Leon yang terdengar lucu di pendengarannya. Sangat menggemaskan!
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( mendongak ) mommy.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menunduk, menatap Leon ) ya, kenapa?
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( menatap sedih Larisa ) Leon ingin sekolah mommy.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
bahkan Elvi sudah sekolah, mom. ( mempoutkan bibirnya ) Leon belum. ( menunduk sedih )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
a,aduh. ( gelagapan ) c,coba Leon nanti bicara sama daddy, oke?
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( sekilas mendongak, kembali menunduk, mengangguk pelan ) baik mommy.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( berhenti melangkah, merentangkan tangan ke arah Larisa ) gendong Leon mom. ( hendak menangis )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
aduh, gemoy-ku. ( panik, segera menggendong Leon ) don't cry, oke? ( menepuk punggung Leon )
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( menggeleng tegas, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Larisa ) Leon tidak menangis.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( sejenak terdiam, tersenyum geli ) oke, oke, Leon bukan anak cengeng. ( kembali menepuk punggung Leon ) mommy benar kan?
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( mengangguk pelan, mengusap matanya ) hm~ ( mempoutkan bibirnya, menahan tangis )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menipiskan bibirnya, menahan gemas ) [ demi apapun aku ingin mengarungi bocil unyu ini! Argh! Anak ini terlalu menggemaskan! ]
Larisa yang hendak menuju ke ruang makan itu sejenak teralihkan dengan kepulangan Justin begitu mendengar deru mobil yang berhenti di halaman rumah.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menatap Leon ) daddy-mu sudah pulang, mau menyambutnya?
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( kembali mengusap mata, mengangguk pelan ) hanya sebentar mom.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mengangguk singkat, segera menurunkan Leon ) pergilah, temui daddy-mu.
Leon sejenak menoleh ke arah Larisa, anak lucu itu segera berlari menuju pintu utama dan berteriak senang memanggil Justin begitu melihat sosok tinggi yang muncul dari balik pintu mewah itu.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( menggendong Leon, mengusap rambut Leon ) Leon sudah makan?
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( menggeleng pelan ) belum. ( menatap ke arah Larisa sekilas, kembali menatap Justin ) Leon ingin disuapi mommy.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( mengangkat sebelah alisnya, menatap ke depan )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum canggung ) h,hai. ( melambaikan tangan dengan canggung )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( berhenti di depan Larisa, sekilas menatapnya, menatap Leon ) tidak belajar makan sendiri lagi?
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( sejenak terdiam, menggeleng pelan ) Leon ingin seperti Elvi. ( menatap Justin ) makan disuapin Tante Liv.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( sejenak terdiam, sekilas menatap Larisa ) oke.
Entah kenapa, mendengar ucapan Leon membuat Larisa merasa sesak yang teramat di dada. Leon tentunya ingin merasakan kasih sayang seorang ibu.
Dari novel yang pernah dirinya baca itu, Leon ditinggal selamanya oleh Lalisa saat anak itu masih berusia 1 tahun, hal itu membuat hati mungil Larisa seperti dicubit dengan kencang di sana.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( berbinar senang ) terima kasih, dad. ( memeluk leher Justin )
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( menatap Larisa ) mom.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mengerjapkan mata, menatap Leon ) ya, Leon?
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( merentangkan tangan ) gendong.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( langsung menatap datar Larisa )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
[ waduh. Aku ngga ngapa - ngapain loh, pak-- oh~ papa posesif~ ] ( menahan senyum )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mengerjapkan matanya, melirik Justin ) boleh. ( menunjuk Leon ) Justin?
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( menatap Leon, menghela nafas kasar ) ya.
Larisa segera mengambil alih tubuh mungil Leon dari dekapan Justin. Manik jernihnya bahkan tak hentinya bertemu dengan manik tajam pria itu.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( berjalan mendahului ) ayo, ke ruang makan.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mengikuti di belakang, menggerutu di dalam hati ) [ ya ampun, aku seperti seorang baby sister. ]
•••
Makan malam pun berjalan sesuai dengan harapan Larisa, hening, menenangkan, dan damai. Walaupun masih sedikit hawa dingin yang melingkupi sekitarnya, tentu arahnya dari Justin.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( meminum susu kedelainya ) em~ enak. ( menyeletuk lucu )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( terkekeh kecil, mengambil alih gelas dari tangan Leon ) sudah kenyang?
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( mengangguk mantap, menatap Justin ) dad.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( menaruh gelasnya, menatap Leon ) kenapa, Leonel.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( sejenak berpikir ) boleh Leon sekolah?
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( sekilas mengangkat kedua alisnya ) mau Leon jelaskan? ( menoel hidung Leon ) kenapa putra daddy ini ingin sekolah.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
Leon ingin seperti teman - teman lain, dad. ( menunjuk ke sebelah kanan ) bahkan Elvi sudah sekolah.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( menunduk sedih ) hanya Leon yang belum... ( menatap Justin ) boleh kan, dad? ( menunjuk dirinya sendiri ) Leon sudah besar?
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( tersenyum geli, mengacak rambut Leon ) Leon sebentar lagi juga sudah bisa sekolah.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
( berbinar senang ) Leon udah bisa sekolah, dad?
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( mengangguk singkat ) 2 minggu lagi Leon akan ulang tahun yang ke 4, jadi, daddy rasa, Leon sudah bisa sekolah. ( tersenyum kecil )
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
Yeay! ( berteriak senang, menatap Larisa ) Leon udah bisa sekolah, mommy!
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum lebar ) mommy ikut senang mendengarnya, Leon.
Leonel Jeon Adipraya
Leonel Jeon Adipraya
Leon akan memberitahu Elvi. ( segera turun dari kursi, berlari pergi )
Sayup - sayup Larisa mendengar Leon yang memanggil Bibi Sarah untuk menghubungi telepon rumah Elvira, tetangga sebelahnya.
Suasana langsung berubah canggung dan hening begitu Leon tidak ada di antara mereka. Larisa melirik ke arah Justin yang sedang sibuk menatap ponselnya.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
a,aku pergi dulu. ( hendak pergi )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
tunggu. ( menaruh ponselnya, menatap datar Larisa ) aku ingin tau tentang waktu itu. ( berdehem )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( kembali duduk, menatap Justin ) tau, tentang apa?
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
saat Jean yang membalas telepon darimu. ( menatap datar Larisa ) kau ingin menyampaikan apa?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersadar ) aaa... itu. ( berdehem ) Leon ingin pergi ke taman bermain saat sore itu.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
dan. ( melirik Justin ) aku bilang pada Leon, jika minggu ini aku akan, mengajaknya pergi, ke sana. ( berucap dengan takut - takut )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( mengerutkan dahinya, tak suka ) kau ingin mengajaknya pergi tanpa persetujuan dariku dulu, huh?
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menggeleng panik ) bukan! bukan begitu, saat itu juga, aku mau meminta izin padamu dulu, sungguh.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( sejenak diam menatap Larisa )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
[ astaga, jangan hanya diam sembari menatapku begitu. Rasanya seperti di ce-kik tanpa disentuh. ]
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( menghela nafas pelan ) aku izinkan.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( mengerjapkan mata ) ya?
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( menatap kesal Larisa ) tidak dengar? Aku mengizinkan.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( beranjak dari duduknya, mengambil ponselnya ) sebelum matahari terbenam, pastikan kalian sudah di rumah. ( hendak beranjak pergi )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum lebar ) aku janji, terima kasih.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( melirik sekilas, kembali melangkah pergi )
Larisa menatap punggung lebar Justin hingga menghilang dari balik dinding. Gadis itu menghela nafas pelan.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
rasanya mau nguburin diri aja. ( bergumam lelah )
NovelToon
- TBC -
Maaf karena baru bisa up sekarang😓 kemarin jadwalnya padat dan aku kesusahan buat bikin bab ini. 1300 an kata, semoga bisa menghibur kalian ya🥰
Semoga suka😙 See you~
Terpopuler

Comments

aulia02🌻

aulia02🌻

thor kok ga up" si sih aku nungguin terus loh thor 🥲🥲🥲

2023-10-25

9

Queen_RaRa

Queen_RaRa

di tunggu kelanjutan nya thor/Determined//Determined/

2023-10-25

1

_사라(Sarah)♡

_사라(Sarah)♡

udh ku vote yah, jgn males lagi up nya😔🙂

2023-10-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!