MMD - 015

NovelToon
•••
Sejak kedatangan Jennifer, Justin rasanya ingin segera beranjak pergi dari sana dan pulang.
Dirinya segera menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya yang sudah menunjukkan pukul 11 malam.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
Juan. ( menatap Juan ) aku harus segera pulang.
Devano Candra Andreas
Devano Candra Andreas
( menaruh botol bir, beranjak dari kursi ) aku juga.
Jennifer Katalina Gibson
Jennifer Katalina Gibson
( menatap cepat ke arah Justin ) hei, aku baru saja akan ikut bergabung bersama kalian.
Jennifer Katalina Gibson
Jennifer Katalina Gibson
kenapa buru - buru sekali?
Juan Nandana Alexis
Juan Nandana Alexis
kau tau. ( menatap Jennifer ) jika Justin sudah menikah dan memiliki anak?
Jennifer Katalina Gibson
Jennifer Katalina Gibson
( sejenak terdiam, menatap Juan ) aku tau, tapi ini bisa disebut untuk acara reuni dadakan kita. ( menatap Justin, berbicara dengan semangat )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( menatap datar ke arah Jennifer ) bo-doh sekali merayakan reuni di tempat seperti ini.
Jennifer Katalina Gibson
Jennifer Katalina Gibson
( sedikit terkejut, memalingkan wajahnya ) aku hanya asal bicara, maaf.
Rey Marvin Algara
Rey Marvin Algara
( menahan tawa, berbisik pada Leo ) omongan pedasmu sepertinya juga menular dengan baik pada Justin.
Leo Jefran Mavendra
Leo Jefran Mavendra
( tersenyum bangga ) memang seharusnya begitu.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( menatap Juan ) aku pergi dulu, selamat bersenang - senang. ( menepuk pundak Juan, berlalu pergi )
Devano Candra Andreas
Devano Candra Andreas
( berbisik di telinga Juan ) ingat umur dan cepatlah cari pasangan, tapi jangan mencarinya di tempat seperti ini. ( tersenyum lebar )
Juan Nandana Alexis
Juan Nandana Alexis
f*ck. ( meninju lengan Devan, terkekeh kecil ) okey, be careful, bro! ( mengangkat gelasnya )
Jennifer Katalina Gibson
Jennifer Katalina Gibson
( menatap punggung lebar Justin dalam diam )
Dua pria itu berjalan sembari melambaikan tangan, berjalan menuju pintu dan keluar dari tempat berisik ini. Ada rasa kesal karena Jennifer tidak bisa berinteraksi dengan Justin seperti dulu.
Leo Jefran Mavendra
Leo Jefran Mavendra
( menegak tetesan terakhir soju-nya ) aku juga akan pulang. ( mengambil beberapa lembar uang, menimpanya dengan botol )
Juan Nandana Alexis
Juan Nandana Alexis
( menatap tak percaya ke arah Leo ) kau menganggap serius ucapanku?!
Leo Jefran Mavendra
Leo Jefran Mavendra
( mengangkat kedua bahunya ) entahlah, aku mungkin akan memerasmu jika sesuatu itu sangat mahal menurutku.
Juan Nandana Alexis
Juan Nandana Alexis
( menipiskan bibirnya, sekilas mengangkat alisnya ) okey, hati - hati di jalan. ( mengangkat gelasnya )
Leo Jefran Mavendra
Leo Jefran Mavendra
( beranjak pergi, melambaikan tangan ) aku duluan.
Rey Marvin Algara
Rey Marvin Algara
( ikut beranjak pergi )
Juan Nandana Alexis
Juan Nandana Alexis
kau juga?
Rey Marvin Algara
Rey Marvin Algara
( menatap bergantian ke arah Leo dan Juan ) jika Leo pergi. ( menunjuk Leo ) aku juga akan ikut pergi. ( menunjuk dirinya sendiri )
Rey Marvin Algara
Rey Marvin Algara
( berlari kecil mengejar Leo ) Leo! Tunggu!
Juan Nandana Alexis
Juan Nandana Alexis
( menghela nafas pelan ) kau juga tidak akan pulang, Jen? ( menatap Jennifer )
Jennifer Katalina Gibson
Jennifer Katalina Gibson
( menatap dingin ke arah Juan ) aku bukan anak kecil lagi yang harus diingatkan untuk pulang ke rumah.
Jennifer Katalina Gibson
Jennifer Katalina Gibson
( hendak berjalan pergi )
Juan Nandana Alexis
Juan Nandana Alexis
( melirik ke arah Jennifer ) bukannya dulu kau punya rasa pada Justin? ( meletakkan gelasnya di atas meja bar )
Jennifer Katalina Gibson
Jennifer Katalina Gibson
( berhenti, menoleh ke arah Juan )
Juan Nandana Alexis
Juan Nandana Alexis
jika kau masih memiliki rasa padanya, kejarlah. ( menatap ke arah panggung ) dia sudah menjadi duda anak satu sekarang. ( mendengus geli, menggeleng tidak percaya )
Jennifer Katalina Gibson
Jennifer Katalina Gibson
( tersenyum kecut ) sepertinya kau masih kurang menggali informasi. ( berjalan pergi )
Jennifer berjalan pergi dari sana, meninggalkan Juan yang menatap bingung ke arahnya, otaknya kembali memutar perkataan Juan tadi.
Jennifer Katalina Gibson
Jennifer Katalina Gibson
( tersenyum miring ) mengejar kembali, atau merebut kembali, hm? ( menerawang ke depan ) ide bagus, Juan.
•••
Justin mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, dirinya segera menginjak rem begitu lampu lalu lintas menyala merah.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
ugh... ( menyandarkan punggungnya yang sedikit pegal, memejamkan mata )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
oh! ( langsung membuka mata, meraba saku celananya ) dimana ponselku? ( kembali meraba tubuhnya )
Manik Justin bergerak cepat mencari ponselnya di sekitar mobil. Dirinya segera menatap ke arah kursi di samping kanannya.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
ah, disana ternyata. ( hendak mengambil ponselnya, mengerutkan dahinya ) paper bag?
Justin segera mengambil paper bag kecil itu dan sedikit mengintip untuk melihat isinya.
NovelToon
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
hm? ( memiringkan kepalanya, bingung )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
memangnya aku pernah membeli sesuatu seperti ini? ( mengeluarkan kotak dari dalam paper bag )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( membuka tutup kotak )
Manik tajam Justin langsung menangkap sebuah ponsel begitu membuka kotak itu, dirinya baru sadar akan sesuatu.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
ah, yah. ( membasahi bibirnya ) ini ponsel milik gadis gila itu. ( kembali menutup kotak )
Justin segera memasukkan kembali kotak itu ke dalam paper bag.
Begitu lampu lalu lintas telah berganti warna hijau, dirinya segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, membelah keheningan tengah malam.
•••
NovelToon
NovelToon
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( membuang nafas kasar lewat mulut, menyalakan ponselnya )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( membulatkan mata )
Justin dibuat kaget begitu melihat banyaknya notifikasi pesan dan panggilan dari nomor tak di kenal.
NovelToon
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
siapa ini? ( mengerutkan dahinya )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
Larisa? ( sejenak terdiam, menggeleng ) bukan, tidak mungkin, bahkan dia tidak punya ponsel. ( bergumam )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( mengetikkan sandi, segera membuka aplikasi hijau )
NovelToon
( abaikan jam waktunya ya🤗 )
Justin mendadak dibuat blank dengan sederet ketikan yang membuat dirinya teringat akan seseorang yang begitu dirinya cintai.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( mengusap wajahnya ) aku sepertinya berhalusinasi. ( segera mematikan ponselnya, mengambil paper bag )
Justin keluar dari mobilnya sembari bergumam tidak jelas, dirinya segera membuka pintu utama dan berjalan masuk dengan tergesa.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
tidak mungkin. ( menggelengkan kepalanya dengan cepat ) aku pasti terlalu merindukannya. ( bergumam meyakinkan )
•••••
•••••
Justin. Jeon. Adipraya. ( memanggil dengan datar )
Langkah Justin langsung berhenti, maniknya langsung memindai setiap jengkal rumahnya yang sudah gelap dengan keheranan.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
[ apa cuma perasaanku? ]
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( menghela nafas kasar, hendak berjalan )
•••••
•••••
Justin. ( menekan )
Justin langsung menoleh ke arah ruang tengah, maniknya langsung menangkap siluet seorang perempuan yang sedang berjalan ke arahnya.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( mengerutkan dahinya ) Larisa? ( kembali melihat ke ruang tengah )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
sedang apa kau masih berkeliaran tengah malam begini, tidur. ( berucap dengan datar )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
Jey, aku sedang kesal padamu sekarang. ( berucap dengan datar )
DEG!
Justin langsung membeku di tempat, dirinya langsung menunduk, menatap wajah datar Larisa yang sedang menatapnya balik.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
aku ingin meninjumu, tapi kau sekarang sangat tampan.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
[ lidahku kelu, aku tidak bisa berbicara. ]
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
[ tidak mungkin. Aku pasti terlalu merindukannya. ]
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menyentuh pundak Justin, meram-bat ke le-her ) Jey... ( memanggil dengan lembut )
Tubuh Justin langsung mene-gang, dirinya tidak bisa bergerak sama sekali bahkan untuk berbicara saja dirinya tidak bisa. Dirinya terlalu terkejut.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum kecil ) bagaimana kabarmu?
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
[ t,tidak mungkin. ]
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
sudah terhitung dua tahun aku meninggalkanmu dan Leon. ( menyentuh pipi Justin )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
aku sangat merindukan kalian berdua. ( menga-lungkan tangannya ke le-her Justin, mengusap rambut belakangnya )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( mata mulai berkaca - kaca )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
L,Lisa? ( mengusap pipi Larisa )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum kecil ) ya? ( sedikit menjauhkan tubuhnya dari Justin ) waktuku tidak banyak di sini.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
aku harap, kamu bisa lebih membuka diri pada gadis ini.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
jangan terlalu membencinya.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
aku ingin pergi dengan tenang, tapi sesuatu masih terus mengusik jiwaku.
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
tolong. ( mendekatkan wajahnya pada wajah Justin )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( memeluk pos-esif ping-gang Larisa )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
hanya gadis ini yang nantinya akan menyelesaikan semua masalah yang belum terselesaikan, Justin. ( berbicara tepat di depan bi-bir Justin )
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( mengangguk cepat, menahan teng-kuk Larisa ) akan aku lakukan untukmu, Lisa.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
aku sangat merindukanmu... ( menyatukan dahi mereka )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( tersenyum kecil ) aku lebih merindukanmu, Jey...
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( menjauhkan tubuhnya ) waktuku sudah habis.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( semakin mengeratkan reng-kuhannya ) j,jangan pergi!
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
tidak bisa, waktuku hanya sedikit.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
kalau begitu. ( menunjuk bibirnya ) ci-um aku .
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
( membulatkan mata ) tidak boleh!
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
cium aku sebagai pengganti kau tidak bisa lama - lama di sini. ( merengek )
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
[ akh, aku tidak bisa melihatnya bertingkah seperti itu! maafkan aku Larisa, sepertinya aku akan melanggar perjanjian kita. ]
Larisa Kivyonna
Larisa Kivyonna
o,oke, kemarilah.
Justin Jeon Adipraya
Justin Jeon Adipraya
( berbinar senang )
Wajah mereka semakin mendekat, namun, Justin dibuat terkejut dengan tubuh Larisa yang tiba - tiba terkulai lemas di dekapannya.
NovelToon
- TBC -
Fuh~ hampir saja💀
ngga nyadar sampe ketik 1000 kata🤓 ngga papa deh, sebagai pengganti author ngga bisa crazy up😓🙏🏻
Makasih ya yang udah mampir ke sini dan kasih dukungan buat author😍 Semoga suka😙 See you~
Terpopuler

Comments

CHell

CHell

plsss jeni gw jangan jadi pelak0r donkkkkk😭😭

2023-12-31

1

𝐉𝐞𝐨𝐧 𝐌𝐨𝐨𝐧𝐚

𝐉𝐞𝐨𝐧 𝐌𝐨𝐨𝐧𝐚

emang nya larisa asli itu siapa sih serius nanya😭😭

2023-12-19

1

floooo_s

floooo_s

next Thor semangat up nya

2023-10-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!