Chapter 20

Mendengar penuturan Keisha, Viona jelas merasa senang karena mendapat lampu hijau untuk masuk ke dalam keluarga Atmaja. Setelah mendapatkan persetujuan dari Keisha akan membuat jalan untuk menghancurkan keluarga Atmaja berjalan mulus.

Viona yang merasa senang tanpa sadar tersenyum sendiri sambil berbicara di dalam hatinya.

"Ternyata mereka orang-orang bodoh yang mudah sekali percaya dengan orang lain. Sekarang hanya tinggal Azka. Tapi …sepertinya akan sulit menaklukkan Azka apalagi dia sudah tahu rencanaku," batin Viona.

"Tapi ya sudahlah itu dipikirkan nanti saja. Yang terpenting aku sudah mendapat kepercayaan dari si Keisha ini," lanjut Viona. "Oh iya ngomong-ngomong soal Azka. Di mana pria menyebarkan itu?"

Viona diam dengan memikirkan banyak hal. Terkadang juga tersenyum-senyum sendiri tidak jelas. Tanpa Viona sadari Keisha memerhatikan sedari tadi.

"Viona, kenapa kamu melamun, Nak?" Keisha mengenggam tangan Viona membuat gadis itu terkejut dan semua lamunannya menjadi buyar.

Fokusnya langsung kembali kepada Keisha.

"Eh, maaf, Mam. Aku jadi melamun tadi." Viona tersenyum dengan menunjukkan deretan giginya.

"Tidak apa-apa, Nak. Mami minta maaf ya, jika Mami terlalu memaksa kamu," ucap Keisha mengusap telapak tangan Viona yang ada di bawah telapak tangannya.

"Tidak Mami. Hanya saja ini sangat lucu. Dari awal aku sebenarnya ingin mendapatkan Azka. Tetapi ternyata menaklukkan dia bukan hal yang mudah. Tapi tidak apa-apa. Aku senang mendapat kepercayaan dari Mami," ujar Viona. "Oh ya, Mam. Aku boleh tanya tidak?" tanya Viona.

"Boleh, Sayang. Kamu mau tanya apa?" tanya balik Keisha.

"Mami kenapa milih aku? Azka pasti punya pacar, kan?" Viona bicara dengan hari-hati.

Keisha mengela napas kemudian menarik tangannya dari yang ada di atas meja.

"Mami juga tidak tahu. Sebelum ini Mami tidak terlalu suka dengan perempuan yang dekat dengan Azka. Tapi … saat Mami melihat kamu Mami merasa yakin kamu adalah perempuan yang tepat yang bisa bahagiakan AZka. Dan untuk sekarang kamu sabar ya. Dia sebenarnya sedang patah hati. Jadi … mungkin akan sulit meluluhkan hatinya," jelas Keisha.

"Hah, patah hati?" Viona memasang wajah tidak percaya. "Laki-laki seperti Azka bisa patah hati?"

Keisha mengangguk sembari menahan tawa.

"Tapi kamu tenang saja. Mami pasti bantu kamu untuk meluluhkan hatinya." Keisha kembali mengenggam tangan Viona. Keduanya pun saling melempar senyuman.

"Terima kasih, Mam." Viona menumpuk tangannya di atas tangan Keisha yang sedang mengenggam tangannya.

"Oh, iya, Mam. Aku sampai lupa. Mami ke sini sama siapa? Apa sama Azka? Lalu dia di mana sekarang?" tanya Viona beruntun.

"Mami ke sini sama sopir. Tadinya mau ngajak Azka. Tapi dia malah sakit," jawab Keisha.

"Azka sakit?" Viona sedikit terkejut. "Sejak, kapan? Terus sakit apa?"

"Semalam Azka sudah pucat eh paginya demam," jelas Keisha.

Viona lagi-lagi diam dan berkutat dengan pikirannya.

"Apa Azka sakit karena habis mendonorkan darah kepada Brandon?" batin Viona.

"Viona, kamu kenapa melamun terus?" tanya Keisha.

"Maaf, Mam. Aku hanya merasa khawatir kepada Azka," jawab Viona bohong.

"Ya sudah Mami sudah ketemu kamu dan kakak kamu jadi Mami mau pulang dulu." Keisha berdiri lalu mengusap sisi wajah Viona.

"Kenapa buru-buru, Mam?" tanya Viona.

"Papinya Azka sudah kirim pesan beliau mengatakan jika sudah pulang. Jadi … Mami harus pulang. Mami juga khawatir pada Azka. Meskipun dia sudah dewasa tapi jika sedang sakit bisa menjadi seperti anak kecil," jelas Keisha.

Viona tertawa kecil begitu juga dengan Keisha. Keduanya membayangkan bagaimana tingkah Azka saat sakit.

"Ya sudah Mami pulang dulu. Sampaikan salam Mami untuk kakak kamu jika dia sudah bangun," ucap Keisha disambut anggukan oleh Viona.

"Baiklah, Mam. Mami hati -hati di jalan," ucap Viona dan kali ini Keisha yang mengangguk.

Keisha dan Viona saling mencium pipi kanan dan kiri satu sama lain. Setelah itu Keisha meninggalkan rumah itu.

Viona masih duduk di bangku yang sama memandangi kepergian Keisha, tetapi tiba-tiba saja ia berubah pikiran. Viona bangun dan berlari kecil untuk mengejar Keisha.

"Mami, tunggu!" panggil Viona.

Keisha pun berhenti lalu menoleh.

"Ada apa, Vio?" tanya Keisha.

"Aku boleh ikut tidak? Aku juga ingin melihat keadaan Azka," jawab Viona.

"Tentu saja boleh. Tapi … bagaimana dengan kakakmu?" tanya Keisha.

"Ada, kak Niko yang menjaganya," ucap Viona. "Nanti aku kirim pesan kepada kak Niko jika aku pergi bersama Mami."

"Baiklah, ayo." Keisha tersenyum lalu menggandeng tangan Viona.

****

Keisha dan Viona sampai di kediaman Atmaja meskipun sempat tersendat oleh kemacetan. Keduanya turun dari mobil secara bersamaan. Keisha kembali menggandeng tangan Viona dan membawanya masuk ke dalam rumahnya.

"Kalian sudah pulang?"

Keisha dan Viona menoleh ke asal suara. Mereka melihat Arya sedang berjalan menuruni anak tangga.

"Ya, Mas. Maaf aku pulang terlambat. Tadi terjebak macet." Keisha menghampiri Arya kemudian mencium punggung tangannya.

"Malem, Om." Viona menyalami tangan Arya dan juga mencium punggung tangannya.

"Malem juga, Viona. Kamu ke sini mau jenguk anak nakal itu ya?" tanya Arya sedikit bergurau.

Keisha dan Viona melihat bibirnya untuk menahan tawa.

"Kamu sudah bertemu dengan anak kamu?" tanya Keisha.

"Sudah. Katanya sudah baik-baik saja," jawab Arya.

"Syukurlah." Keisha mengela napas lega.

"Oh iya, Mas sudah makan?" tanya Keisha.

"Belum, Sayang. Aku nunggu kamu." Arya mengucap sisi wajah Keisha. Keduanya juga saling berbalas senyuman.

"Ehem-ehem." Viona berdehem.

Keisha dan Arya menoleh ke arah Viona dan tersenyum dengan menunjukkan deretan giginya.

"Aku di sini loh. Kalian jangan bikin aku baper ya," ucap Viona.

"Maaf ya, Viona," ucap Arya diikuti senyumannya.

"Oh ya, Viona. Kamu mau jenguk Azka, 'kan? Kamu ke kamar Azka saja. Naik tangga terus belok ke kiri. Kamar paling ujung," ucap Keisha.

"Iya, Mam," ucap Viona.

Viona pun pergi meninggalkan Keisha dan Arya. Saat berjalan Viona diam-diam melihat ke belakang ia mendengkus melihat kemesraan Keisha dan juga Arya. Viona berhenti sejenak lalu menatap tajam Keisha dan Arya. Rasa tidak rela melihat kemesraan itu membuat Viona tidak ingin berlama-lama di tempat itu.

Viona berbalik dan kembali berjalan mengikuti apa yang sebelumnya Keisha katakan. Viona berjalan sembari melihat sekeliling. Ada decak kagum dan kesal melihat desain interior rumah itu. Viona berpikir harusnya yang tinggal di rumah itu adalah ibunya. Viona kembali merasa kesal, ekspresi wajahnya berubah penuh aura dendam.

Viona yang sedang berjalan di lorong penghubung tempat satu dan yang lainnya berhenti. Ia mencengkram kuat besi pembatas sembari bicara dalam hatinya.

"Aku janji akan menghancurkan keluarga ini."

Maaf baru bisa up. Ada trouble sama alat tulisnya.

Terpopuler

Comments

Ina Karlina

Ina Karlina

dendam mu yang akan membuat mu menyesal Vio setelah kamu tau cerita yang sebenarnya

2025-03-18

1

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

aku selalu menunggu mu thor

2024-06-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!