Bab 20

"Kau mau ke mana, Don." Reza terlihat menuruni anak tangga dan bertanya pada Doni saat melihatnya hendak keluar rumah.

Doni yang telah berada di depan pintu, menoleh menatap sang kakak dan menjawab, " Clubbing. Kakak mau ikut?"

"Tidak bisakah kau tetap di rumah? Berita mengenai Mega masih jadi pembicaraan hangat," tutur Reza seraya melangkah menghampiri Doni.

Sebelah alis Doni tampak meninggi. "Lalu, apa hubungannya denganku?"

"Tak menutup kemungkinan, kau pun akan jadi incaran para wartawan. Dan kakak tak mau itu terjadi," jawab Reza dengan tetap menunjukkan raut wajah yang tenang. Ia tahu sifat Doni dan tak ingin Doni melakukan kesalahan nanti saat di luar.

Berita mengenai video asusila Mega masih hangat, bahkan terlihat beberapa wartawan yang menunggu di luar guna mencari informasi mengenai hal tersebut. Walau ayahnya telah melakukan sesuatu, masih ada yang keras kepala ingin mengangkat hal itu menjadi sebuah berita. Belum lagi mengenai Yoga dan Yume palsu, setelah kemarin menunjukkan diri di depan wartawan, keduanya sekarang berdalih kembali ke luar negeri.

"Memangnya kenapa? Aku tinggal bilang saja wanita di video itu memang adikku. Toh, itu memang si Mega," ujar Doni dengan mengangkat bahu seolah tak peduli. "Lagi pula, enak sekali anak itu. Membuat masalah tapi ayah justru mengungsikannya ke luar negeri. Coba saja kalau aku yang membuat kesalahan, ayah pasti akan membunuhku."

Reza hanya diam menatap Doni dengan pandangan sulit diartikan. Ia dapat melihat aura kebencian dari Doni pada Mega juga ayahnya. Dan ia sadar, itu terjadi karena ayah mereka selalu membanding-bandingkannya.

"Sudahlah. Aku pergi," ucap Doni yang kemudian berbalik membuka pintu dan melangkah pergi.

Reza tak habis pikir, tak bisakah Doni sedikit berpikir? Apa adiknya itu tak bisa merasakan adanya keanehan yang terjadi pada keluarga mereka?

Dan untuk Mega, bagaimana bisa dia berpikir ayah mereka menyelamatkan Mega dengan mengirimnya ke luar negeri? Justru sebaliknya. Ayahnya tengah menghukum Mega, membiarkannya hidup seorang diri di lingkungan asing padahal Mega adalah anak manja yang selalu disediakan apapun kebutuhannya. Apapun yang diinginkannya selalu dipenuhi dan dituruti terutama ibunya. Dan karena itu lah dirinya sampai terjerumus seperti ini.

Reza memejamkan mata sejenak kemudian hendak berbalik dan menyelidiki sesuatu. Anak buahnya telah berhasil menemukan sebuah petunjuk dan ia ingin menganalisanya. Namun belum sempat ia melangkah, pintu utamanya diketuk membuatnya kembali berbalik dan membuka pintu. Dan saat pintu terbuka, hal pertama yang ia lihat adalah Yoga dan Yume palsu berdiri di hadapan.

"Di mana ayahmu?"

Dahi Reza tampak berkerut. "Apa yang kalian lakukan di sini?"

Yoga palsu melirik Yume palsu sekilas kemudian masuk ke dalam rumah tanpa permisi.

"Kami meminta bayaran kami!" jelas Yoga palsu. "Dia menyuruh kami pergi dan hanya membayar kami separuh. Itu tidak ada di perjanjian. Kami tak mau rugi dia tak melunasi bayaran yang harus kami dapat," lanjutnya dengan suara tegas nan lantang.

Dahi Reza terlihat berkerut. "Apa maksudmu?" tanyanya.

"Ayahmu membayar kami agar kami berpura-pura menjadi Yoga dan Yume dan menjanjikan bayaran yang besar. Tapi dia hanya membayar kami separuh. Kalau seperti ini, aku akan mendatangi wartawan dan mengatakan bahwa ayahmu menyuruh kami menyamar," jawab Yoga palsu sekaligus memberi ancaman.

Reza mencoba mencerna apa yang Yoga palsu itu katakan. Jika apa yang dikatakannya benar, pantas saja dirinya merasa ada yang aneh dengan mereka berdua.

"Tentu kau tak mau hal itu terjadi, bukan? Jika sampai hal itu terjadi, pasti semua orang akan curiga pada ayahmu."

"Sejauh apa kalian tahu," tanya Reza dengan suara nan datar.

"Yoga dan Yume itu mati di tangan ayahmu. Maka dari itu kami disuruh menjadi mereka agar perbuatannya tidak ketahuan," ungkap Yoga palsu meski dirinya hanya mengarang.

Ia tidak tahu pasti apa alasan Baskoro menyuruhnya menyamar sebagai Yoga tapi apa yang dikatakannya pasti membuat Reza percaya.

Mata Reza memblat, apa ia tak salah dengar?

Sementara Yoga palsu terlihat mengukirkan seringai tipsnya. Rencananya berhasil. Ia hanya ingin mendapat uang tambahan dengan memeras Reza karena sejak awal dirinya menyadari Reza selalu mengawasi.

"Jadi, berikan aku tambahan bayaran, maka aku akan bungkam dan pergi dari sini. Jika tidak, aku akan membuka rahasia ayahmu. Dan kau tentu tahu apa yang akan terjadi, bukan?" ancam Yoga palsu kembali.

"Sebaiknya kalian segera pergi sebelum ayah pulang."

"Apa maksudmu? Apa kau tuli? Sudah aku katakan, aku mau bayaran!"

Reza terdiam berpikir langkah apa yang harus ia ambl. Sebagian hatinya tak percaya apa yang pria itu atakan adalah sebuah kebenaran. Ia tak percaya ayahnya membunuh Yoga dan Yume. Tapi, melihat situasi bahkan ayahnya sampai menyuruh mereka berdua menyamar, kemungkinan itu bisa saja terjadi.

"Tunggu di sini," perintah Reza kala ia berjalan menuju kamarnya kemudian kembali dengan membawa selembar cek. "Ini. Setelah ini pergilah dan jangan pernah ungkit lagi masalah ini," ucapnya. Bukan ia takut pada ancaman Yoga palsu, tapi ia memiliki rencana lain dengan membiarkan mereka tetap hidup dan selamat dariayanya.

Yoga palsu menatap selembar cek di tangan dengan air liur menetes. Rencananya berhasil. Bukan hanya mendapat uang dari Baskoro, tapi mereka juga mendapat uang dari Reza.

"Terima kasih. Kami akan segera pergi dari kota ini," ujar Yoga palsu kemudian berbalik dan melangkah pergi dari sana dengan Yume palsu yang mengikuti.

Sesampainya di luar, Yume palsu terlihat berbisik. "Kau tidak takut ketahuan?"

"Tenang saja, Honey. Setelah ini kita pergi jauh dari sini jadi pak tua itu tak akan bisa menemukan kita," ujar Yoga palsu dengan merangkul kekasihnya.

"Bagaimana jika orang itu mengatakan pada ayahnya? Kau terlalu mengambil resiko yang besar," peringat Yume palsu. Sebelumnya ia telah mengingatkan agar kekasihnya itu tak melanjutkan rencananya, tapi percuma. Keinginan kekasihnya menambah penghasilan membuatnya tak peduli masalah apa yang bisa terjadi di belakang.

"Sudah kukatakan, semua akan baik-baik saja, Sayang, Yang harus kau pikirkan adalah, bagaimana kita menghabiskan bulan madu kita di sana." Setelahnya keduanya segera memasuki mobil yang telah menunggu hingga mobil hitam itu perlahan pergi dari area kediaman Baskoro.

---

Sementara di kamar Reza, terlihat dirinya yang tengah menatap layar note booknya dengan sesama. Jari-jarinya dengan cepat mengetikkan huruf di kolom pencarian mencari nama Yoga dan Yume sebagai penerus keluarga Abimanyu. Namun, dirinya sama sekali tak menemukan setidaknya satu foto Yoga dan Yume saat masih kecil

Yang ada hanyalah artikel mengenai Yoga dan Yume palsu yang kemarin menunjukkan diri ke publik. Apa benar tak ada satupun artikel yang membahas itu saat itu? batinnya.

Mengingat nama keluarga ayah Yoga yang terkenal sebagai pebisnis yang paling sukses saat itu, harusnya masih ada jejak digital mengenai kematiannya atau Yume dan Yoga yang masih bisa ia lihat sekarang.

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto

Imam Sutoto

good luck thor lanjut

2024-04-06

0

Budi Efendi

Budi Efendi

lanjutkan thorrr

2023-11-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!