Tahan Godaan

Azizah terbangun pukul 3 pagi. Ia merasa jika badannya terasa pengap. Masih dengan mengerjap-ngerjapkan matanya Azizah mencoba bernafas.

''Aaaa!!!!! Emak!!!" Azizah berteriak histeris. Ia bahkan memukuli Daffa yang masih terlelap disampingnya.

Emak dan Bapak serta Keluarga tante Niar yang masih menginap bergegas berlari kekamar Azizah.

Daffa terbangun karena mendapatkan serangan brutal. Ia bahkan memeluki tubuhnya yang terasa sedikit nyeri.

"Emak.... Hiks.." Azizah menangis histeris. Ia berlari keluar kamar. Dan langsung melihat Emak, Bapak, serta tante Niar dan keluarga.

Azizah memeluk emaknya sambil menangis. "Kamu kenapa zah??" Emak yang panik karna teriakan histeris dan sekarang anaknya menangis dipelukannya.

Bapak membuka pintu kamar Azizah dengan perlahan, ia mau melihat apa yang terjadi didalam kamar pengantin anaknya. Pikiran buruk yang menimpa sang putri membuat Pak Ardi merasa was-was.

"Mbak Zizah dipukulin mas Daffa?" pertanyaan Fitri membuat semua orang melotot kaget.

Bapak yang melihat Daffa sedang mengusap bahunya terlihat heran. Wajah daffa bahkan terlihat meringis. Matanya pun tidak terlihat terbuka, tampak setengah sadar

"Ada apa ini Azizah? Kamu kenapa?" Bapak menoleh kebelakang meminta penjelasan putrinya itu. Azizah masih menangis tersedu-sedu.

"Ke-napa dia tidur sama zizah pak?" jawab Azizah tersedu. "Loh... Kamu sudah menikah kemarin, ya suamimu tidur sama kamu lah!" jawab tante Niar.

Azizah terdiam, dia baru ingat kalau kemarin ia menikah. "Jangan bilang kamu lupa kalau abis menikah kemarin?" pertanyaan tante Niar membuat Bapak lega. Pasalnya kekhawatiran jika anaknya disakiti berarti hanya prasangka buruknya saja.

"Maaf... Mak.. " Azizah menghapus air matanya, ia melepas pelukan pada Emak. "Ada-ada saja kamu zah, kok ya sudah menikah malah lupa!" Mbak Yuli kembali membawa putri didalam gendongannya ke kamar belakang diikuti dengan suaminya.

Tante Niar juga pergi. Hanya Emak, Bapak dan Fitri yang masih ada disana. "Emak sudah khawatir tadi kamu kenapa-napa, sudah sana masuk, kamu apakan suamimu itu... Minta maaf sana" Emak merapikan rambut Azizah yang sedikit berantakan.

Azizah kembali masuk kekamarnya. Fitri yang melihat kalau Azizah masih berpakaian lengkap dan tidak menunjukkan kalau dia habis malam pertama dengan Daffa membuat dirinya yakin jika Daffa bukanlah pria yang tertarik akan wanita biasa.

'Hmmm aku yakin kamu menikahi Azizah hanya untuk dijadikan babu gratis, tidak mungkin pria seperti kamu tipe nya seperti Azizah itu' Fitri membatin, ia yakin jika wanita kampung seperti Azizah tidak menarik sama sekali.

"Mas..." Azizah berucap lirih, ia sadar kalau sudah memukuli suaminya itu dengan brutal. Daffa sudah memulihkan kesadarannya. Ia menatap Azizah datar.

"Maaf... Aku lupa kalau kita sudah menikah, maaf aku sudah memukuli mas, aku ga bermaksud begitu.." Azizah menunduk. Ia sangat takut sekali menatap wajah datar suaminya itu.

Rasa kantuk yang tadinya masih bersarang, hilang begitu saja saat mendengar jika Azizah lupa kalau ia sudah menikah.

"Gak papa, aku ga marah" jawaban datar Daffa membuat Azizah merasa makin bersalah. Mana mungkin tidak marah, jelas Azizah sudah memukulinya dengan brutal.

"Mas... Mau lanjut tidur lagi?" Azizah kini naik kembali ke atas tempat tidur mereka. Daffa melirik jam dinding diatas kasur, lalu menggeleng. "Aku lanjut nge cek in kerjaan aja" Lalu Daffa mengambil iPadnya.6y

Azizah merasa tidak nyaman. Ia belum yakin jika kelakuannya tadi sudah dimaafkan atau tidak.

"Aku pijitin ya mas?" Azizah mencoba cara lain agar ia yakin bahwa suaminya itu tidak marah.

"Ga usah, kamu tidur lagi aja" jawab Daffa, namun matanya fokus melihat iPadnya.

Azizah menggigit bibirnya kecewa, sudah pasti jika suaminya itu marah. Sudah kesekian kalinya kelakuan Azizah yang tidak mencerminkan istri yang baik. Baru sehari menikah saja Azizah sudah banyak salah.

Kata-kata tante Niar, jika pria akan dengan mudah mencari wanita lain jika sudah bosan membuat Azizah parno. Bagaimana jika ia dicampakkan. Sudah mencari suami susah, terus kalau dicampakkan, akan lebih sulit lagi nyari suami.

"Mas..." Azizah mendekat dan memegang ujung bawah baju kaos yang dipakai Daffa.

Azizah menatap suaminya itu, namun ketika suaminya menoleh kearahnya ia menunduk. "Ada apa?" tanya Daffa saat menoleh kearah Azizah.

Azizah tidak mampu menjawab, ia takut. "Tolong bicara yang jelas, aku tidak mengerti kalau seperti ini" Jujur, Daffa bingung apa yang diinginkan oleh Azizah.

"Mas beneran udah maafin aku? " pertanyaan dengan nada lirih tersebut dilontarkan Azizah. Daffa menghela nafas pelan.

Daffa meletakkan iPadnya kembali. Ia menyentuh wajah Azizah. Mencoba menaikkan pandangan istrinya itu untuk melihatnya.

"Kenapa masih menanyakan itu?" Daffa menatap mata Azizah sampai Azizah salah tingkah. Tapi dia tak mampu menoleh.

"I-itu... " Azizah gelagapan, ia malah kehilangan tenaga saat berhadapan seperti ini.

"Mas boleh cium kamu?" Azizah membulatkan matanya, pipinya bahkan memerah hanya karna pertanyaan saja.

Tangan yang tadinya berada di pipi Azizah mulai mengelusi wajah mulusnya.

Sungguh mana ada laki-laki yang tahan untuk tidak melakukan hal lebih saat berdua dengan wanita. Apalagi jika status sudah halal seperti Daffa dan Azizah ini.

Belum sempat Azizah menjawab, Daffa sudah mendekat kewajah Azizah. "Hanya satu kecupan.." setelahnya Azizah dapat merasakan sentuhan lembut dipipi kanannya.

"Menurut kamu mas masih marah?" pertanyaan Daffa malah membuat Azizah makin memerah. Azizah yang malu langsung mengambil bantal untuk menutupi wajahnya yang memerah. Daffa terkekeh pelan, lucu juga.

Terpopuler

Comments

Atha Diyuta

Atha Diyuta

nicil sampe sini dulu thor

2024-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Usia 30
2 Kakek Kumat
3 Pulang Kampung
4 Pinjam 50 Ribu
5 Penampilan Bukan Isi Sebenarnya
6 Hutang dibayar Nikah!
7 Salah Paham
8 Calon Istri
9 Bukan Supir
10 Salah Paham Part 2
11 Pria Payah
12 Langkah Mendekat
13 Meminta Restu
14 Persiapan Menikah
15 Kecewa
16 Hari H
17 Tak Punya Rasa
18 Jujur
19 Tahan Godaan
20 Mertua yang Penasaran
21 Kejutan
22 Kejutan Lagi
23 Memiliki Seutuhnya
24 Wanita Lain
25 Fikiran Buruk
26 Istri Sewaan
27 Terhasut Emosi
28 Tugas Suami
29 Bertemu Adik Ipar
30 Resah
31 Berjuang Kembali
32 Resepsi
33 Bibit Saingan
34 Menunggu
35 Rencana Hani
36 Konflik Ringan
37 Percaya Aku Seutuhnya
38 Story
39 Cemburu
40 Bertemu Saingan
41 Memanas-manasi
42 Orang Baru
43 Curahan Hati
44 Takut Kehilangan
45 Musnahkan Sebelum Berkembang
46 Kedatangan Fitri
47 Minta Kerja
48 Suami Menyebalkan
49 Andai
50 Teman Baru
51 Sama-sama Takut Kehilangan
52 Fitri Melamar Kerja
53 Pilihan Sulit
54 Ribut Besar
55 Siapa?
56 Insident
57 Mempertanyakan Daffa
58 Rindu Berat
59 Bohongnya Azizah
60 Romantisasi
61 Masih belum
62 Pulang
63 Banyak Maunya
64 Daffa Sakit
65 Kejujuran Daffa
66 Kenyataan
67 Tuntutan Keluarga Gina
68 Menikah Lagi
69 After Menikah Lagi
70 Ajaibnya Azizah
71 Mengaku
72 Ayah Amatir
73 Khawatir Berlebihan
74 Ditemani Mertua
75 Datangnya Gina
76 Bicara Jujur
77 Jujur Pada Orangtua
78 Perhatian Mertua
79 Luluhnya Mama Tini
80 Solusi Bebas Puasa
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Usia 30
2
Kakek Kumat
3
Pulang Kampung
4
Pinjam 50 Ribu
5
Penampilan Bukan Isi Sebenarnya
6
Hutang dibayar Nikah!
7
Salah Paham
8
Calon Istri
9
Bukan Supir
10
Salah Paham Part 2
11
Pria Payah
12
Langkah Mendekat
13
Meminta Restu
14
Persiapan Menikah
15
Kecewa
16
Hari H
17
Tak Punya Rasa
18
Jujur
19
Tahan Godaan
20
Mertua yang Penasaran
21
Kejutan
22
Kejutan Lagi
23
Memiliki Seutuhnya
24
Wanita Lain
25
Fikiran Buruk
26
Istri Sewaan
27
Terhasut Emosi
28
Tugas Suami
29
Bertemu Adik Ipar
30
Resah
31
Berjuang Kembali
32
Resepsi
33
Bibit Saingan
34
Menunggu
35
Rencana Hani
36
Konflik Ringan
37
Percaya Aku Seutuhnya
38
Story
39
Cemburu
40
Bertemu Saingan
41
Memanas-manasi
42
Orang Baru
43
Curahan Hati
44
Takut Kehilangan
45
Musnahkan Sebelum Berkembang
46
Kedatangan Fitri
47
Minta Kerja
48
Suami Menyebalkan
49
Andai
50
Teman Baru
51
Sama-sama Takut Kehilangan
52
Fitri Melamar Kerja
53
Pilihan Sulit
54
Ribut Besar
55
Siapa?
56
Insident
57
Mempertanyakan Daffa
58
Rindu Berat
59
Bohongnya Azizah
60
Romantisasi
61
Masih belum
62
Pulang
63
Banyak Maunya
64
Daffa Sakit
65
Kejujuran Daffa
66
Kenyataan
67
Tuntutan Keluarga Gina
68
Menikah Lagi
69
After Menikah Lagi
70
Ajaibnya Azizah
71
Mengaku
72
Ayah Amatir
73
Khawatir Berlebihan
74
Ditemani Mertua
75
Datangnya Gina
76
Bicara Jujur
77
Jujur Pada Orangtua
78
Perhatian Mertua
79
Luluhnya Mama Tini
80
Solusi Bebas Puasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!