"Loh, Daffa, Azizah kemana?" tanya Mama Tini, ia baru saja kembali dari Dapur dan berniat menghidangkan kue lapis yang dibawa Azizah.
Dafa beranjak dari duduknya, "Dia pulang" jawab Dafa datar. "Kok pulang? Kamu ga ngajak dia bicara? Gimana sih Dafa, kapan mama bisa punya mantu kalau kamu kayak gitu terus sikapnya!" Mama Tini mengomeli putranya yang hanya berlalu masuk kedalam kamar.
Mama Tini menghembuskan nafasnya gusar. Baru saja ia akan berusaha agar mereka bisa sama-sama tertarik, eh malah gagal duluan.
Azizah yang kembali dari rumah Kakek Kipli langsung masuk kamar dengan muka ditekuk.
Emak yang menyadari Azizah pulang hendak mengomeli anak gadisnya itu. Namun ketika baru membuka pintu kamar anaknya, ia melihat Azizah tengah menelungkup.
"Kamu kenapa zah?" Emak Inah menghampiri putrinya itu. Emak Inah duduk dipinggir kasur dan menepuk-nepuk bahu anaknya.
Azizah ternyata sedang menangis. Ia berusaha menahan tangisannya, tapi yang namanya sudah kecewa sulit sekali untuk ditahan.
"Loh zah kamu nangis kenapa? Emak kan belum marah? Kamu gimana sih?" Emak mengira Azizah menangis karena akan dimarahi Emaknya.
"Sudah sudah, jangan nangis emak ga marah kok" Emak menepuk-nepuk pelan punggung Azizah. Rasa marah emak tadi menghilang saat melihat anak gadisnya itu menangis.
Azizah berusaha menenangkan dirinya. "E-emak... Azizah ja-hat ya mak? A-Azizah udah ngi-ra anaknya t-ante Tini supir. Ter-us Aziz-ah ud-ah biki-nin kue la-pis bu-at terima-kasih udah ban-tuin izah, tapi dia bila-ngnya ga suka, apa dia ma-rah banget ya mak sa-ma izah?" Azizah mengadu kepada emaknya sambil tersedu-sedu.
"Jadi kamu masak dari siang buat cucunya Kakek Kipli?" dengan raut wajah kaget Emak tak menyangka jika anaknya itu sangat niat untuk memasak.
"I-iya mak..." Masih dengan tersedu-sedu Azizah menghapus air matanya. Emak menghela nafas, ia ikut sedih melihat anaknya seperti ini.
"Yasudah biar emak kesana dulu, minta maaf sama Mamanya Dafa, kamu sih ada-ada saja, kok bisa-bisanya malah ngira anaknya supir" Emak keluar dari kamar azizah dan pergi menuju kerumah nya Kakek Kipli.
Kedatangan Emak Inah berbarengan dengan Kakek Kipli dan Papah Ahmad kembali dari kebun.
"Ada apa Inah? kamu ada perlu apa?" tanya Kakek Kipli saat melihat Emak Inah datang. "Saya mau ketemu Tini Pak, mau minta maaf atas kelancangan anak saya. Sekalian saya juga mau minta maaf sama Dafa" emak Inah tersenyum canggung.
"Lancang apanya Mbak Inah?" tanya Pak Ahmad. Emak Inah ragu untuk menjawab. "Masuk dulu nah, saya panggil menantu sama cucu saya dulu, Tini!! Dafa???" Kakek memanggil cucu dan mantunya tersebut.
"Ada apa pak? " tanya Mama Tini. "Ini inah katanya mau minta ma'af, memangnya ada hal apa?" tanya Kakek Kipli.
Mama Tini membulatkan matanya, ia juga bingung minta maaf untuk apa.
"Dafanya ada Tini? Saya juga mau minta ma'af sama nak Dafa soal kelakuan anak saya" ucap Mak Inah.
"Oalah... Udah gausah diambil serius, hahahha anak kamu itu lucu banget deh, aku jadi gemes, Dafa juga ga marah kok" jawab Tini dia kembali tertawa mengingat kejadian lucu tadi.
"Ada apa Ma?" papa Ahmad terlihat penasaran. Mama Tini menceritakan hal tersebut. Kakek dan Papa Ahmad tertawa terbahak-bahak ia menertawakan kepolosan azizah.
Mak Inah merasa segan, ia juga bingung kenapa mereka malah tertawa. " Ada-ada saja Azizah itu..." kakek Kipli menggeleng-gelengkan kepalanya.
Dafa keluar dari kamar, ia melihat Emak Inah dengan orangtua dan kakeknya sedang berbincang. Sebenarnya Dafa tidak terlalu mendengarkan tadi saat mereka tertawa, ia hanya dengar sayup-sayup saja karena sedang sibuk zoom meeting dengan karyawannya.
"Eh nak Dafa, ma'af kan tidak sopannya Azizah ya... Tadi dia udah cerita sama Emak. Terimakasih juga kamu udah sering bantuin Azizah, Emak ga tau sih kamu bantu apa, tapi emak mengucapkan terimakasih karna kamu bersikap baik sama anak emak. Oh iya, tadi Azizah juga sengaja bikin kue lapis buat kamu, buat ucapan terimakasih katanya, sekalian aja sama permintaan ma'af ya nak Dafa" kata-kata Emak membuat semua yang ada dirumah terkejut. Termasuk Dafa, ia lebih kaget lagi, pantas saja saat ia bilang tidak suka makanan manis, wajah Azizah berubah sedih dan langsung pergi. Rupanya ia kecewa dengan respon yang Dafa berikan.
Semuanya terdiam, mereka menunggu Dafa untuk berucap. Namun, yang ditunggu hanya melengos pergi kedapur. Penonton kecewa...
"Ma'af ya Mbak Inah... Anak ku emang begitu sifatnya, duh aku jadi ga enak" Ucap Mama Tini. Ia merasa jadi tidak enak karena Dafa tidak memberikan respon apapun. Mereka melanjutkan bincang-bincangnya kembali.
Dafa yang tadi kedapur hendak mengambil air, kerena mendengar ucapan Emak Inah yang mengatakan azizah sengaja memasak kue lapis itu untuknya membuka tudung saji diatas meja.
Beberapa kue lapis masih ada didalam piring tersebut. Dafa mengambil sepotong dan mencobanya. Bibirnya melengkung, ia menikmati rasa kue lapis tersebut. Sedikit rasa bersalah karna kata-katanya tadi membuatnya merasa tak nyaman.
Ia akan menemui Azizah untuk meminta ma'af. Sungguh Dafa adalah pria terpayah yang pernah ada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
murni l.toruan
Ngakak saja deh
2024-12-21
0
Sitie Nurhalijah
yesel kan kamu daffa
2024-10-18
0
Sari Maya
lanjut Thor
2024-09-16
0