Pagi hari ini setelah acara temu keluarga yang dilaksanakan tadi malam Azizah nampak sedang menjemur pakaian di samping rumahnya. "Selamat pagi calon kakak ipar!" sapa Defi yang baru saja keluar dari rumah kakek. Azizah yang terkejut hanya tersenyum canggung.
"Maaf ya calon kakak ipar aku mengagetkanmu. Tapi jujur aku senang sekali saat mengetahui jika Abangku akan menikah denganmu akhirnya aku tidak akan diteror lagi oleh kakek mengenai pernikahan kakakku. Menyebalkan sekali rasanya dia yang belum menikah malah aku yang terus-terusan kena teror!" curhat Defi sambil memanyunkan bibirnya. Devi terlihat bersungut-sungut saat menceritakan pengalaman yang membuatnya kesal selama bertahun-tahun belakangan ini.
"Oh iya aku berharap kakak bisa tahan dengan Abangku karena dia sangat menjengkelkan, tapi dia adalah orang yang sangat baik mungkin nanti kamu akan mengerti kak" Defi terlihat sangat tulus Ia sangat senang dan menerima dengan baik Azizah untuk menjadi kakak iparnya.
Lagi Azizah hanya tersenyum ia bingung harus menjawab apa karena dia masih belum percaya jika akan melangsungkan pernikahan satu minggu lagi.
Sorot mata Azizah terpaku pada pintu yang sedikit terbuka dan menampilkan sosok calon suaminya itu.
Entah kenapa sejak kejadian tadi malam dia merasa jika calon suaminya itu terlihat lebih tampan dari biasanya.
Dapat terlihat mengenakan kaos oblong biasa dengan celana training, tampaknya dia akan pergi berolahraga pagi ini. Devi yang menyadari sa'at mata Azizah yang telah berpindah ke arah belakangnya ia menoleh dan melihat Abangnya yang sudah berdiri di depan pintu. "Calon kakak ipar aku duluan ya sepertinya akan ada orang yang marah jika aku terlalu sering mengajakmu berbicara" Defi mengedipkan sebelah matanya lalu berlalu pergi dari hadapan Azizah.
Dafa yang tadi sempat melihat Defi dan Azizah berbincang dia akhirnya mendatangi Azizah yang sedang memegang ember bekas menyimpan kain basah yang dijemur nya tadi.
"Dia berbicara apa kepadamu?" tanya Dafa. Azizah menatap calon suami yang ada di depannya.
'Apakah pria yang di depannya ini selalu bersikap seperti ini bahkan kepada keluarganya sendiri' batin Azizah. Daffa menatap Azizah dengan tatapan datar yang disalah artikan oleh Azizah sebagai tatapan tidak suka.
'Ya Tuhan jika ia berbicara seperti ini bagaimana aku bisa tahan jika akan hidup berdua dengannya' batin Azizah.
Melihat Azizah yang masih termenung, Daffa merasa jengkel dan menjentikkan jari di depan wajah wanita tersebut. "Apa kau terpesona kepadaku? kenapa menatapku seperti itu?" ucap Dafa.
Azizah yang kaget dengan lamunannya yang dibuyarkan oleh Daffa mendengar kata-kata dari Dafa tersebut membuatnya melongo.
"Aku tidak terpesona, aku hanya heran saja Kenapa bisa-bisanya ada manusia seperti dirimu di muka bumi ini?" Azizah cemberut karena kesal.
Daffa mengerutkan keningnya. ia menatap Azizah dengan tatapan bingung. Apa maksud Perkataan wanita ini.
"Kenapa memangnya kalau aku bicara dengan Devi? Apa itu sangat mengganggumu?" tanya Azizah sedikit ketus.
Daffa menghembuskan nafas pelan, sungguh wanita adalah makhluk yang sulit sekali dimengerti.
"Aku hanya takut ia mengatakan hal yang tidak baik saja" Jawab Dafa, ia berusaha berbicara sepelan dan setenang mungkin agar tidak memancing emosi dari calon istrinya. "Hal tidak baik seperti apa?" tanya Azizah. Kali ini Daffa memang tidak memancing amarah calon istrinya. Namun sialnya ia malah memancing kecurigaan dari Azizah.
"Hal tidak baik yang akan menyakitimu" jawaban Daffa membuat Azizah cukup kaget. "Aku bukan wanita baperan! lagi pula Devi tidak mengucapkan apa-apa. Dia hanya menyapa saja" Jawab Azizah.
"Baiklah aku mempercayaimu sepenuhnya, ngomong-ngomong aku mau lari pagi. Kamu mau Kubelikan sarapan?" meski kata-katanya terdengar perhatian tapi wajah Daffa hanya datar. "Nggak usah, aku udah masak nasi goreng". penolakan Azizah hanya diangguki oleh Daffa. Ia lalu pergi melanjutkan apa yang ingin dilakukannya pagi ini.
"Aneh, dingin banget sih, padahal kan kalau ngomongnya sambil senyum pasti lebih keren lagi, apa memang dia manusia batu ya?" batin Azizah.
Azizah lalu masuk ke dalam rumahnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah lainnya namun saat ia akan beranjak mencuci piring Emak datang dengan membawa sebuah kotak kepada Azizah.
"Azizah ini adalah perhiasan dari nenek moyang yang akan Emak kasih buat kamu karena kamu sebentar lagi akan menikah" ucap Emak Inah.
"Loh Emak Azizah nggak terlalu butuh perhiasan ini, ini kan Punya emak! emak Simpan saja" Jawab Azizah.
Emak mengelus rambut azizah yang tertutup hijab. "Sayang... Ini harus Emak kasih buat kamu, bukti tanda sayang nenek-nenekmu" ucap Emak.
Azizah mengangguk. "Nanti Azizah simpan ya mak, sekarang emak simpan dulu aja, toh Azizah masih harus nunggu 1 minggu lagi kan buat menikah" Azizah tersenyum, membuat emak semakin senang. Sungguh, jika boleh Emak tidak ingin Azizahnya tumbuh dewasa.
"Nanti kamu akan pergi ke KUA sama Bapak ya Zah... Kakek Kipli akan mengantarkan surat pengantar nikah yang sudah diurusnya pagi ini" Emak masih menatap putrinya yang mencuci piring.
"Iya mak... Perginya cuman berdua sama bapak aja? Emak ga ikut?" tanya Azizah. "Nggak, kan emak mau nyari baju pengantin buat kamu, rencana emak mau ke rumah Bude Juminten, mau nanya apa bisa dia minggu depan dekorasi rumah kita, sama mau nanyain harga cetak undangan" Emak sangat Antusias menyiapkan pernikahan putri semata wayangnya meski hanya dalam waktu seminggu.
***
Siang harinya, Kakek Kipli datang membawakan surat pengantar dari kecamatan. "Pak, kok motornya dimasukin kan kita mau KUA buat ngurus Administrasi Nikah?" Azizah yang sudah siap terheran-heran karena motor bapak dimasukkan kedalam rumah.
"Iya.. Kita perginya sama mobil nak Dafa" ucap bapak. Azizah mengkerutkan keningnya.
"Kenapa?" tanya Azizah. "Iya sekalian nanti screening, cek data sama wawancara calonnya. Besok kita ke rumah Sakit buat nyerahin surat bebas Narkoba, sekalian cek kehamilan begitu" ucap Bapak.
"Banyak banget yang harus diurus? Emak juga sibuk banget ngurusin pelaminan, makanan hajatan. Ga bisa ya nikah ijab qabul aja?" Azizah merasa kasihan dengan orang tua nya yang sibuk menyiapkan pernikahannya.
"Ga apa-apa. Bapak sama Emak seneng banget bisa sibuk-sibuk begini mengurus pernikahan anak yang paling kami sayang. Udah ayo kita kerumah kakek Kipli. Kasian mereka nanti nungguin" Bapak mengunci pintu dan mengajak Azizah ke rumah kakek Kipli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Sarah Yuniani
seru thor ..
bosen cerita orang kaya musti tentang ceo yang mewah mewah an ..
mending gini kaya kehidupan sehari hari
2024-10-15
1
Atha Diyuta
Azizah gemesin bgt si🤭🤭🤭 malu malu tapi mau.Awas Lo tar bucin
2024-02-19
0
Caper Erotic
azizah malu2 kucing/Slight/
2024-01-31
1