Sebelum kembali kerumah, Daffa membeli sebungkus bakso. Azizah hanya mengikuti Dafa dari belakang tanpa ada niatan mengajak berbicara.
Ingin berterimakasih, tapi rasa malu karna kejadian tadi siang masih terasa. Sampai didepan rumahnya, Azizah masih diam membisu.
Dafa menyerahkan bungkusan bakso tersebut. Azizah menatap heran kearah tangan Dafa yang terulur.
"Ma'af aku ngerusak niat kamu buat makan bakso disana, ini gantinya!" Daffa masih mengulurkan tangannya.
Azizah mengerjap-ngerjapkan matanya heran. "Makasih" Azizah mengambil bungkusan bakso tersebut.
Lalu berjalan kearah rumahnya. Saat akan menutup kembali pintu rumah, Azizah melihat ke arah Daffa yang masih berdiri menatap kearahnya. Azizah menjadi salah tingkah, ia menutup pintu dan tersenyum. Walau tampilannya seperti preman tapi dia baik.
Tak pernah Azizah merasa diperlakukan buruk saat bersama Daffa, bahkan ia terus membantu Azizah yang kebetulan dalam keadaan sulit malah bertemu dengannya.
***
Sore ini Azizah sengaja keluar rumah, ia baru saja memasak kue lapis yang sengaja ia buat untuk diberikan kepada supir Kakek Kipli.
'Tunggu, aku tidak tau nama pria preman itu, sebaiknya aku harus mencoba menanggap sisi baiknya, semoga saja ia mau menerima kue buatan ku' batin Azizah ia tersenyum senang.
Azizah melangkahkan kaki kerumah kakek kipli.
Sedangkan didapur Emak sedang mengomel karena baru saja pulang dari kebun, malah melihat cucian piring yang menumpuk ulah Azizah yang tadi sibuk membuat kue lapis.
"Benar-benar anak ini ya... Bukannya bantu kerjaan rumah, malah bantu berantakin" Emak dengan sabar mengerjakan cucian tersebut.
"Assalamu'alaikum!!!" Azizah berteriak mengucapkan salam didepan rumah kakek Kipli.
"Wa'alaikumussalam, eh kamu anaknya Mak Inah ya? Ayok masuk" Mama Tini yang keluar dari kamarnya mengajak Azizah masuk. Azizah mengangguk dan tersenyum ramah.
Azizah masuk kedalam rumah sambil melihat-lihat kebelakang, mungkin saja pria preman itu ada dibelakang rumah.
"Ada apa? Mau nyari kakek ya? Kakek pergi sama... Suami saya heheh" jawab Mama Tini. "Oohh.. Begitu ya tante, ini tadi aku bikin kue lapis, jadi sekalian mau bawakan kesini" Azizah menyodorkan bungkusan ditangannya.
"Waaahhh makasih banyak yaa, kamu baik banget deh... Pengen deh tante punya mantu kayak kamu" Mama Tini berbinar melihat kearah Azizah. Azizah kaget, ia merasa kikuk, niatnya kan kesini mau lihat si supir preman itu, eh malah jadi mantu idaman Mama Tini.
Azizah hanya tersenyum canggung. Ia malah jadi salah tingkah begini.
Kebetulan dari belakang muncul sosok pria yang hanya menggunakan handuk dipinggang. Nampaknya baru selesai mandi. Azizah mematung melihat Dafa yang nampak baru selesai mandi. Tubuhnya yang masih sedikit basah hanya terbungkus handuk melilit dipinggang itu membuat jantung Azizah berdebar cepat. Maasyaa Allah indah sekali ciptaan Allah satu ini.
Tapi tak lama Azizah beristighfar dan menundukkan pandangannya. 'Aduuhh zizah, bisa-bisanya kamu terpesona sama preman itu!!' azizah merutuki dirinya didalam hati.
Dafa yang juga kaget melihat Azizah sedang duduk di sofa langsung buru-buru masuk kedalam kamarnya.
"Astaga, Daffa!!! Kamu kenapa keluar kaya begitu! Mamah kan udah kasih tau bawa baju ganti!! Badung banget kalau dibilangin orangtua ga pernah mau nurut!" celoteh Mama Tini.
'Mama??' Azizah melongo mendengarkan omelan Mama Tini.
"Maaf ya sayang, anak tante emang begitu, bandel banget, kamu malah ternodai matanya karna kelakuan anak tante" ucap Mama Tini. Ia terlihat sangat kesal dengan kelakuan absurd anak bujangnya.
"Loh, jadi dia bukan supirnya tante?" tanya Azizah dengan polos.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Bilqies
aku mampir lagi niih Thor
2024-05-23
0
Putra Al - Bantani
🌹🌹 meluncur
2023-11-10
3