Malam harinya, seperti biasa Azizah pulang dari Masjid setelah melaksanakan sholat Isya. Kali ini, seperti malam-malam biasanya ia merasa jengkel karena gosip-gosip jelek yang tetangganya bicarakan tentang dirinya.
Seolah belum menikah adalah aib yang sangat besar. Sehingga dirinya yang belum menikah selalu saja menjadi bahan gunjingan.
"Azizah... Kamu kok ga terima pinangan si Joko aja? Gapapa loh duda, kan kaya..." bu Marni yang sedang berdiri didekat pagar masjid menghentikan langkah Azizah.
"Ma'af saya ga tertarik, lagipula Om Joko itu jauh sekali umurnya sama saya!" jawab Azizah tegas. "Loh ga papa... Toh kan kamu juga perawan tua. Hihihi" bu Tesi menimpali sambil cekikikan.
Mata azizah memanas, ia ingin menangis. Selalu saja trio ibu-ibu membuat ia menangis sepulang dari masjid.
"Kayaknya ibu-ibu wudhunya ga benar ya?! Habis sholat kok mulut nya masih busuk?" suara tegas seorang pria terdengar dari arah samping.
Azizah yang menunduk menoleh ke sampingnya. Ia melihat ada Daffa, supir keluarga kakek Kipli menurut pandangannya. Karena tadi sehabis meletakkan kue putu dibelakang Azizah pamit pulang, jadi ia hanya kenalan dengan Defi, cucu bungsu kakek Kipli.
Trio ibu-ibu itu memutar bola mata malas. "Heh! Kamu ga ada sopan-sopannya! Udah bentukan kayak preman pasar, kerja cuman supir ga jelas sok-sok an mau jadi paling bijak?" bu Jamilah membalas ucapan Dafa dengan mata melotot.
Dafa mengkerutkan dahinya. "Ooohhh atau jangan-jangan, si supir preman ini emang kepincut pesona perawan tua nya Azizah hahaha" Bu Tesi menimpali dengan tawa mengejek. Ketiga ibu-ibu itu tertawa bersamaan.
Dafa menatap jengah 3 ibu-ibu didepannya. "Penampilan kalian terlihat sangat baik, bahkan terlihat paling mengerti akan agama, tapi mulut kalian lebih busuk dari bangkai!" ucapan Dafa membuat tiga ibu-ibu tadi yang cekikan terdiam. Mereka menatap Daffa nyalang.
Tak takut akan hal itu, Dafa tersenyum sinis lalu ia berjalan terlebih dahulu. Azizah yang mendengar hal itu terkejut. Apakah pria berpenampilan preman didepannya ini membelanya?
Azizah berjalan cepat menyusul Daffa. Berusaha menyamakan langkahnya dengan pria tersebut. Azizah masih menatap Dafa, ia masih ingin memastikan apa benar pria ini baik?
Tapi sebenarnya, Azizah merasa jika Daffa benar orang baik. Buktinya ia meminjamkan uang padanya walau dia tidak mengenal Azizah sama sekali.
"Ada apa? Mau pinjam uang lagi?" Daffa menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke arah Azizah yang masih menatapnya. Azizah yang juga menghentikan langkahnya menundukkan kepala.
"A... Aku.. Mau mengucapkan terima kasih" jawab Azizah pelan. "Untuk?" suara tegas dan datar Daffa lagi-lagi menekan rasa keberanian Azizah. Ia menunduk terus tanpa mengeluarkan kata-kata lagi.
"Cepatlah! aku tidak suka buang-buang waktu untuk hal sepele!" Daffa menatap jengah Azizah. Azizah makin merasa takut, keberaniannya sudah menguap tak bersisa.
Daffa berdecak kesal, lalu pergi melanjutkan jalannya kembali ke rumah. Azizah baru mendongakkan kepalanya lagi setelah Daffa benar-benar tak ada dihadapannya.
***
"Bang.... Tau gak??? Tadi aku dengar kakek ngomong sama papa... Katanya...." Defi menggantungkan ucapannya. Ia ingin lihat respon kakaknya, apakah akan penasaran dengannya.
Ditunggu satu detik, 2 detik bahkan nyaris semenit Dafa hanya bergeming. Ia menatap fokus pada iPadnya.
Defi menghembuskan nafas kasar. Abang satu-satunya itu sangat menjengkelkan. Sudahlah dingin, ketus, keras, tak ada perhatian bahkan untuk berempati pun tampaknya abangnya tak punya perasaan itu.
"Semoga dia yang menjadi istrimu tidak tertekan hidup sama orang menyebalkan kayak abang begini? Bisa mati muda dia menikah sama abang!" Defi pergi keluar kamar, ia menghentakkan kakinya marah.
Dafa hanya melirik sekilas tidak menanggapi ucapan adiknya. Karena setiap kali bertemu memang seperti itulah yang terjadi, sehingga Daffa merasa lumrah saja dengan kelakuan adiknya yang manja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Neneng Triana
masih nyimak semangat
2025-02-03
0
Mukmini Salasiyanti
Semangat, thorrrr!!
2024-09-13
0
Rita Indrawati
maju terus thor
2024-07-04
0