Hari H

"Maasyaa Allah cantiknya anak emak" Emak Inah mematut putrinya didepan cermin sehabis dirias MUA.

"Mbak, penghulunya udah dateng, Azizah udah siap belum?" tanya Adik Mak Inah. "Iya Niar, Udah siap dan Cantik kok" jawab Mak Inah.

Azizah hanya tersenyum. Ia deg-degan bahkan sudah sejak dari tujuh hari lalu.

"Azizah nikah buru-buru begini apa lagi hamil ya ma?" bisik anak bu Niar nomor dua, Yuli. "Iya kali, kok mendadak menikah" Niar sebagai Adik dari Mak Inah tampak tidak suka sekali dengan pernikahan keponakannya itu.

"Udah jelas hamil duluan itu mah! Liat aja calon laki nya... Preman begitu, udah dipakein baju formal sekalipun, tampang premannya ga ilang tuh! Pasti pengangguran ga jelas!" sahut Fitri anak ke 3 bu Niar.

Memang ucapan Fitri setengahnya betul, yaitu aura Daffa yang preman tidak hilang walau pakaiannya hari ini adalah pakaian formal pernikahan. Baju pengantin berwarna putih lengkap dengan kopiah putih, tidak merubah Daffa tampak lebih baik. Sebab rambutnya masih gondrong, dan bahkan ia tetap memakai antingnya.

Banyak bisik-bisik keburukan yang pula turut diucapkan para tamu undangan. Mulai dari Azizah harus menikah mendadak karena hamil. Karena Pak Ardi punya hutang dan terpaksa menikahkan anak gadisnya, sampai karena Azizah diancam dan dipelet.

"Baiklah, pengantin wanita sudah siap, maka ijab qobul akan dimulai saja" ucap Pak Penghulu. Pagi itu, seluruh warga desa menjadi saksi ketika Azizah Humaira dipersunting oleh Daffa Ananda Pratama.

"Saya terima menikahi putri bapak, Azizah Humaira binti Juliardi dengan Mas kawin Uang 2 Milyar, Satu unit Mobil Pajero Sport tahun 2023, Satu buah Rumah, serta Satu set perhiasan emas dibayar Tunai!!" Suara lantang Daffa membuat semua tamu yang datang terdiam, terlebih lagi saat mendengar Mas Kawin Fantastis yang diberikan pria dengan tampang preman tersebut.

Sah!

Sah!

Sah!

Karena keheningan tersebut, suara para saksi yang mengsahkan pernikahan mereka terdengar sangat lantang.

"Gila Maharnya Azizah itu asli betulan semua? Bukan mimpi? Bisa kaya 7 turunan itu" ucap tetangga Azizah kala mendengarkan mahar yang diberikan suami Azizah.

Bahkan kebanyakan orang masih cengo dan tidak percaya akan yang diucapkan Daffa tersebut, kecuali orangtua Daffa sendiri. Toh sebelumnya Daffa memang sudah bicara akan menyerahkan sebagian hartanya untuk Mahar, bukti kesungguhan ia untuk menikah dan hanya akan menikah sekali seumur hidupnya saja, karena ia yakin dengan wanita pilihan kakeknya ini.

"Alhamdulillah nak, kamu udah resmi menjadi seorang istri. Maasyaa Allah nak Daffa memberikan banyak sekali Mahar, dia pasti sangat menghargai kamu sayang..." Emak terharu karena baru melewati awal mula pernikahan putrinya sudah sangat dihargai oleh suaminya, bukan hanya menghargai sang istri, namun juga keluarga istrinya.

Azizah diperkenankan keluar untuk menemui suaminya. Ia terlihat anggun dengan gaun pernikahan sederhana dan balutan hijab syari berwarna putih dengan hiasan kepala sederhana pula.

Meski sederhana, Azizah nampak cantik natural. Ib ibu rese adalah orang pertama yang bertepuk tangan, entah karena kagum atau memang ingin meledek.

Azizah dituntun Emak keluar menemui suaminya. Sampai dihadapan suaminya itu, Azizah hanya tertunduk. Ia merasa sangat gugup, bahkan jantungnya makin berdetak cepat serasa ingin melompat.

Sesuai arahan, Azizah mencium tangan suaminya dengan ta'zim. Azizah mencium punggung tangan dan telapak tangan suaminya.

Tiba-tiba terasa sentuhan lembut dikepala Azizah. Bahkan tangan kiri Daffa terangkat seolah berdoa. Azizah membeku ketika mendengarkan lantunan do'a dari mulut Daffa.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Allaahumma innii as-aluka khoirohaa, wa khoiro maa jabaltahaa ‘alaihi, wa a’uudzu bika min syarrihaa, wa syarri maa jabaltahaa ‘alaihi.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu kebaikan perempuan atau budak ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya. Dan aku mohon perlindungan kepadaMu dari kejelekan perempuan atau budak ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya.

Aamiiinnn....

Azizah masih membeku, ia tak menyangka jika suami yang tampangnya preman ini melaksanakan prosesi pernikahan dengan sangat khusyu'.

Hingga sebuah kecupan lembut didahinya menyadarkan Azizah. Ia menatap Daffa, sang suami yang berdiri didepannya dan menatapnya lembut.

'Ya Allah aku tidak berekspektasi berlebih pada calon suami ku, aku hanya ingin dia memperlakukan aku dengan baik dan lemah lembut, serta bertanggung jawab' batin Azizah.

Setelahnya, mereka menandatangani buku pernikahan serta diminta untuk berpose oleh para fotografer. Entah siapa yang menyewa ke 3 fotografer yang sedari tadi sibuk menekan tombol kamera nya. Dan lampu kamera yang terus menembak.

Kedua mempelai diarahkan menuju pelaminan untuk menempati singgasana mereka. Azizah merasakan genggaman erat tangan Daffa yang menuntunnya berjalan sampai kekursi di pelaminan.

Diringi dengan suara fotografer yang sedari tadi terus memotret mereka. Bahkan saat dipelaminan pun Azizah masih menatap suaminya itu.

"Kamu lapar?" tanya Daffa membuyarkan lamunan Azizah yang menatap suaminya. "Ng.... Nggak... Aku ga laper kok" Azizah mengarahkan pandangannya kembali kedepan, ia melihat kearah para tamu undangan.

Tangan Daffa masih bertaut pada tangan Azizah. Prosesi saat itu adalah makan-makan, dimana para tamu tampak menikmati hidangan yang tersaji.

Pernikahan Azizah dan Daffa hanya dilangsungkan sehari saja. Sebab Azizah tidak menyukai resepsi terlalu mewah. Ia sangat senang dengan kesederhanaan ini saja.

***

Malam hari pesta sederhana itu selesai diadakan. Para keluarga Azizah masih berada di rumah Azizah.

"Mbak... seserahannya Azizah banyak bener? Kamu memanfaatkan anakmu buat menguras harta suaminya ya?" Niar sedang melihat-lihat seserahan Azizah yang masih tersusun rapi diruang tamu.

"Aku ga minta apa-apa Niar, aku hanya minta dia menjaga dan memperlakukan putri ku satu-satunya dengan baik" jawab Mak Inah. Sebenarnya hubungan Mak Inah dengan Niar kurang baik. Apalagi, adiknya itu adalah anak kesayangan orangtuanya dulu. Sehingga saat menikah, Mak Inah memulai kehidupan baru dari nol dengan Bapak Ardi. Bahkan mereka sengaja merantau jauh agar bisa terhindar dari kedengkian keluarganya.

"Masa sih? Ini seserahannya seabrek begini, Mas Kawinnya juga fantastis, sekaya apa sih menantu kamu itu? Dia kerja apa? Jangan-jangan kerjanya bandar lagii" ucap Niar.

Mak Inah hanya diam, ia malas meladeni adiknya yang selalu fikirannnya jelek sehingga seisi dunia ini selalu dikomentari dengan hal buruk.

Terpopuler

Comments

Atha Diyuta

Atha Diyuta

naah Lo pada kaget kan.makannya jangan liat orang dari penampilannya

2024-02-19

0

anjurna

anjurna

Mas kawinnya/Scare/

2024-02-10

1

lihat semua
Episodes
1 Usia 30
2 Kakek Kumat
3 Pulang Kampung
4 Pinjam 50 Ribu
5 Penampilan Bukan Isi Sebenarnya
6 Hutang dibayar Nikah!
7 Salah Paham
8 Calon Istri
9 Bukan Supir
10 Salah Paham Part 2
11 Pria Payah
12 Langkah Mendekat
13 Meminta Restu
14 Persiapan Menikah
15 Kecewa
16 Hari H
17 Tak Punya Rasa
18 Jujur
19 Tahan Godaan
20 Mertua yang Penasaran
21 Kejutan
22 Kejutan Lagi
23 Memiliki Seutuhnya
24 Wanita Lain
25 Fikiran Buruk
26 Istri Sewaan
27 Terhasut Emosi
28 Tugas Suami
29 Bertemu Adik Ipar
30 Resah
31 Berjuang Kembali
32 Resepsi
33 Bibit Saingan
34 Menunggu
35 Rencana Hani
36 Konflik Ringan
37 Percaya Aku Seutuhnya
38 Story
39 Cemburu
40 Bertemu Saingan
41 Memanas-manasi
42 Orang Baru
43 Curahan Hati
44 Takut Kehilangan
45 Musnahkan Sebelum Berkembang
46 Kedatangan Fitri
47 Minta Kerja
48 Suami Menyebalkan
49 Andai
50 Teman Baru
51 Sama-sama Takut Kehilangan
52 Fitri Melamar Kerja
53 Pilihan Sulit
54 Ribut Besar
55 Siapa?
56 Insident
57 Mempertanyakan Daffa
58 Rindu Berat
59 Bohongnya Azizah
60 Romantisasi
61 Masih belum
62 Pulang
63 Banyak Maunya
64 Daffa Sakit
65 Kejujuran Daffa
66 Kenyataan
67 Tuntutan Keluarga Gina
68 Menikah Lagi
69 After Menikah Lagi
70 Ajaibnya Azizah
71 Mengaku
72 Ayah Amatir
73 Khawatir Berlebihan
74 Ditemani Mertua
75 Datangnya Gina
76 Bicara Jujur
77 Jujur Pada Orangtua
78 Perhatian Mertua
79 Luluhnya Mama Tini
80 Solusi Bebas Puasa
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Usia 30
2
Kakek Kumat
3
Pulang Kampung
4
Pinjam 50 Ribu
5
Penampilan Bukan Isi Sebenarnya
6
Hutang dibayar Nikah!
7
Salah Paham
8
Calon Istri
9
Bukan Supir
10
Salah Paham Part 2
11
Pria Payah
12
Langkah Mendekat
13
Meminta Restu
14
Persiapan Menikah
15
Kecewa
16
Hari H
17
Tak Punya Rasa
18
Jujur
19
Tahan Godaan
20
Mertua yang Penasaran
21
Kejutan
22
Kejutan Lagi
23
Memiliki Seutuhnya
24
Wanita Lain
25
Fikiran Buruk
26
Istri Sewaan
27
Terhasut Emosi
28
Tugas Suami
29
Bertemu Adik Ipar
30
Resah
31
Berjuang Kembali
32
Resepsi
33
Bibit Saingan
34
Menunggu
35
Rencana Hani
36
Konflik Ringan
37
Percaya Aku Seutuhnya
38
Story
39
Cemburu
40
Bertemu Saingan
41
Memanas-manasi
42
Orang Baru
43
Curahan Hati
44
Takut Kehilangan
45
Musnahkan Sebelum Berkembang
46
Kedatangan Fitri
47
Minta Kerja
48
Suami Menyebalkan
49
Andai
50
Teman Baru
51
Sama-sama Takut Kehilangan
52
Fitri Melamar Kerja
53
Pilihan Sulit
54
Ribut Besar
55
Siapa?
56
Insident
57
Mempertanyakan Daffa
58
Rindu Berat
59
Bohongnya Azizah
60
Romantisasi
61
Masih belum
62
Pulang
63
Banyak Maunya
64
Daffa Sakit
65
Kejujuran Daffa
66
Kenyataan
67
Tuntutan Keluarga Gina
68
Menikah Lagi
69
After Menikah Lagi
70
Ajaibnya Azizah
71
Mengaku
72
Ayah Amatir
73
Khawatir Berlebihan
74
Ditemani Mertua
75
Datangnya Gina
76
Bicara Jujur
77
Jujur Pada Orangtua
78
Perhatian Mertua
79
Luluhnya Mama Tini
80
Solusi Bebas Puasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!