"Assalamu'alaikum.. Kek!!" Bapak Ardi mengetuk pintu yang tertutup rapat. Rumahnya bahkan terlihat sangat sepi.
'Loh, kemana ini si kakek' batin bapak.
"Permisi... Kek Kipli!!!?" Bapak masih mengetuk pintu dengan sabar. Meski perasaannya khawatir dan waswas.
Belum juga mendapat jawaban, bapak mengeluarkan ponsel yang kebetulan memang selalu dibawanya kemana-mana.
"[Halo.. Izah, kamu kesini sebentar nak, ini Kakek Kipli dipanggilin ga ada suara]" Bapak berbicara melalui sambungan telpon yang menyambung dengan putrinya.
"[Iyaa pak, sebentar aku kesana sama Emak]" Azizah memberitahu Emak dan bergegas pergi ke rumah Kakek Kipli.
"[Buruan yaa]" kata Bapak.
"[Be-bentar pak]" Azizah dan Emak berlarian ke rumah Kakek Kipli.
Dua anak dan Emak itu berlarian secepat mungkin. Hingga sampai di teras rumah tersebut. Keduanya mengatur nafas yang ngos-ngosan.
"Kenapa Pak? Kok si Kakek ga ada jawaban?" tanya Azizah. Bapak juga tidak tau. Coba kamu naik ke kursi liat ke dalam, Bapak takut terjadi apa-apa," Bapak menggeser kursi plastik berwarna merah yang terletak diteras rumah kakek Kipli.
Azizah bergegas naik, dan mencoba melihat kedalam rumah melalui lubang ventilasi. Sembari menyorotkan cahaya dari flashlight ponselnya.
"Ada nampak Kakek Zah?" tanya Emak.
"Pak, Izah ga liat kakek Kipli nih, tapi pintu kamarnya kebuka Pak, lampunya nyala, apa Kakek Kipli dikamar ya Pak?" Azizah menoleh ke arah Bapaknya yang memegangi kursi.
"Yasudah, kita coba intip lewat ventilasi jendela kamar kakek," Azizah bergegas turun dan mendahului Bapaknya menuju jendela samping kamar Kakek Kipli.
Kebetulan beberapa warga yang meronda melewati rumah Kakek Kipli. "Eh Pak Ardi, ngapain itu?" tanya pak Mansur salah satu warga yang ronda. "Ini mau ngecek keadaan Pak RT, tadi saya liat ga ke masjid, sama ga ada yang tau kemana perginya, jadi saya inisiatif nengokin takut kenapa-napa" jelas pak Ardi sembari menggotong kursi plastik tersebut ke samping rumah.
"Lah iya nyak? Baru ngeh abdi teh," jawab pak Asep. "Pak buruan!" Azizah memanggil bapaknya agar lebih cepat.
Warga yang tadi meronda juga ikut menyusul pak Ardi dan Emak ke jendela samping rumah Kakek Kipli yang sekaligus ketua RT tersebut.
Azizah buru-buru naik keatas kursi dan melihat kedalam kamar Kakek Kipli.
"Astaghfirullah!!!! Bapak, kakek Kipli tiduran dilantai!!! Gelasnya pecah disamping Kakek Pak!" Azizah berteriak karena terkejut melihat pemandangan, dimana Kakek Kipli yang pingsan dilantai sebelah tempat tidur dengan pecahan gelas di dekatnya.
Bapak-bapak yang bertugas ronda tadi pun bergegas berlarian kedepan pintu rumah Kakek Kipli.
Mereka berusaha mendobrak pintu depan. Dengan susah payah mereka bergantian menghantam pintu rumah Kakek Kipli.
Entah sudah keberapa kali pintu rumah itu dihantam sampai akhirnya pintu tersebut terbuka dengan keadaan kunci yang rusak.
Mereka semua bergegas menuju kamar Kakek Kipli. Azizah dan Emak juga ikut menyusul. Bapak-bapak tadi mengecek kondisi kakek Kipli.
Alhamdulillah detak jantungnya masih ada. Tampaknya kakek hanya pingsan. Para warga yang meronda membantu mengangkat tubuh kakek ke atas kasur.
"Minyak angin ada ga?" tanya Pak Mansur. "Ini teh abdi adanya minyak kayu putih," celetuk pak Asep. "Kan sama aja itu minyak angin Kusep!!" pak Mansur merebut minyak angin tersebut.
Bapak mengusap-ngusap kaki Kakek Kipli dengan minyak angin agar terasa hangat. "Pak... Pak RT, bangun pak " panggil pak Mansur setelah mengoleskan minyak angin didekat batang hidung Kakek Kipli.
"Ya Alloh... Gimana ini zah, apa perlu kita panggilkan bidan desa?" Emak yang panik menggandeng tangan Azizah dengan kuat.
"Kita lihat perkembangan dulu mak, kalau 5 menit ini ga sadar kita langsung aja bawa ke Puskesmas," jawab Izah menenangkan Emak.
Semenit kemudian tampak mata Kakek Kipli terbuka. "Alhamdulillah pak RT...." ucap mereka semua ketika melihat Kakek Kipli sudah sadar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
piyo lika pelicia
mampir ya kak piyo udah kasih hadiah
2024-05-05
0
Bilqies
aku mampir nih Thor...
ku kasih 3 🌹 untukmu /Smile/
2024-05-04
0
Shakila khanza
aku dah mampir kak... awal ceritanya buat penasaran 🤗
2024-04-16
0