Keterlaluan sih, perkataan nyonya Mayangsari makanya di balas kontan oleh pak Evas jadi orang kok gitu kali suka sekali merendahkan orang. Tapi giliran di balas justru tidak terimah.
"Lah kenapa anda yang marah pak Evas, saya tamu loh disini seharusnya saya yang marah kenapa pak Evas yang gegas, tidak terimah ya sudah saya juga tidak peduli, sikap anda sangat tidak sopan kepada saya, saya ini lebih tua dari pada anda dan saya juga sebagai klien anda disini seharusnya anda menghormati saya" ujar
"Anda tidak salah ya nyonya bicara begitu, ingat nyonya, bahwa kita sama-sama tamu disini dan anda lebih membutuhkan saya, kalau anda tidak mau saya tidak memaksa dan kita tidak perlu bahas kerja sama sekarang. Biar anda tahu nyonya saya ini tangan kanan dan orang kepercayaan bos saya, jadi apa yang saya katakan bos saya itu percaya, bahkan disini ada sekretaris saya jadi bisa menjadi saksi jika terjadi apa-apa, nyonya saya tahu siapa anda sebenarnya karena sebelum anda mengenal Tuan Pablo saya sudah mengenal terlebih dahulu."
" Dan asal anda tahu nyonya dulu saya juga perna kerja di perusahaan Tuan Pablo sebelum saya pindah ke Queen Grup, saya bisa menghancurkan perusahaan anda dalam sekejap mata, jika soal perkataan anda tadi mengenai saling menghormati, apa tadi waktu pas saya dan sekretaris saya datang tidak mrnghormati anda? atau berlaku buruk pada anda? Saya rasa tidak, satu hal yang perlu nyonya ingat bahwa di atas lagi masih ada langit dan di bawah bumi masih ada bumi, di bawah kolom lagit ini kita sama-sama hidup mencari nafkah dan sama-sama makan nasi
Jika anda mau di hormati, hormati dulu orang lain karena anak sekali pun jika tidak di hargai dia juga tidak akan menghargai kita sebagai orang besar, anda baru saja datang sudah menghina saya dan sekretaris saya, dan sekarang anda bilang saya tidak menghargai anda? Luar biasa." ujar Pak Evas.
Deg....!
Nyonya Mayangsari terkejut mendengar pengakuan seorang pak Evas, baru kali ini nyonya Mayangsari tahu kalau pak Evas perna bekerja di perusahaan Tuan Pablo entah kenapa pak Evas minta pindah dari sana. Nyonya Mayangsari juga sangat tertampar dengan kata-kata pak Evas..benar juga jangan mau di hormati saja tapi tidak perna menghormati orang lain.
"Apa anda bilang tadi? tahu siapa saya? Dan perna kerja di perusahaan milik almarhum mantan suami saya? Sejak kapan, jangan main mengancam aja ya karena saya tidak akan takut anda itu bukan siapa-siapa jadi jangan main-main sama saya" ujar nyonya Mayangsari mulai terpancing emosi.
Tadi nyonya Mayangsari menghina pak Evas lancar saja, giliran di balas justru marah, suka menghina orang tapi tidak terimah dihina.
"Itu tidak begitu penting nanti suatu saat juga anda akan tahu nona, saya tahu rahasia besar perusahaan anda. Mau bicarakan kontrak atau kita sudahi dan pulang, jam sebelas ada meeting di kantor dan tadi saya tidak mengancam saya hanya memberitahu nyonya sebuah kenyataan saja ." Ujar pak Evas.
Entah benar seperti yang di katakan pak Evas atau tidak nanti baru di ketahui, bisa jadi pak Evas sengaja aja bicara begitu agar nyonya Mayangsari percaya dan ketakutan, padahal pak Evas tidak tahu apa-apa dan segaja bilang perna kerja di perusahaan Pablo grup aja padahal kenyataanya tidak. Hanya pak Evas yang tahu semua itu.
Setelah perdebatan panjang akhirnya nyonya Mayangsari di taklukan oleh pak Evas dan mereka mulai membicarakan kontrak kerja sama. Walaupun nyonya Mayang sari tetap ngotot harus tanda tangan kontrak kerja sama dengan pemilik Queen grup langsung bukan dengan perwakilan lagi.
"Pokoknya saya tidak akan mau tanda tangan kontrak kerja sama jika bukan sama bos perusahaan" ujar nyonya Mayangsari.
"Baiklah nyonya setelah selesai berkasnya di kerjakan secepatnya kirim saja ke file, saya akan mengatur lagi pertemuan selanjutnta untuk menandatangani kerja sama kita, tapi saya tidak janji apakah bos yang secara langsung datang menemui nyonya atau tidak, karena bos sering sekali keluar kota karena pekerjaan yang lebih penting dari ini." Ujar Pak Evas.
"Saya penasaran seperti apa model bos anda itu pak Evan? sampai segitunya tidak mau bertemu dengan klien penting seperti saya, justru pergi ke luar kota, seharusnya tunda dulu setelah ketemu sama saya dulu baru pergi." Ujar nyonya Mayangsari
Karena pak Evas dan sekretarisnya malas berurusan dengan nyonya Mayangsari akhirnya mereka pamit pergi, sedangkan tinggallah nyonya Mayangsari duduk sendirian disitu dan tak lama nyonya Mayangsari juga pergi tapi pikirannya tidak tenang dengan perkataan pak Evas barusan.
Nyonya Mayangsari langsung kembali ke kantor karna baru ingat jika anaknya Claudia ada di kantor. Nyonya Mayangsari panik terjadi apa-apa dengan putry kesayangannya, tapi demi harta mau menjual anaknya.
"Aduh aku harus pulang karena Claudia pasti sudah sampai di kantor, pasti Claudia mencari saya karena saya tidak beritahu dia nika saya ada pertemuan" gimam nyonya Mayangsari.
Sementara Claudia memang sudah sampai di kantor dengan mengunakan taksi, dia menjadi pusat perhatian karyawan karena cara jalannya yang berubah, seperti kesakitan saat jalan sehingga ada beberapa karyawan yang berbisik untung Claudia tidak mendengar.
"Eh...sini deh itu nona Claudia bukan sih, kok kaya baru selesai e,emm....makanya dia jalan begitu kayak kesakitan."
"Loh benar deha cara jalannya kaya baru selesai buka segel plastik, makanya kesakitan jalannya atau jangan-jangan memang benar nona Claudia sudah, di pakek pria" sambung yang lain.
"Husss....diam dan kerja sana kalau kalian masih mau kerja disini, kalian tahubukan siapa nyonya Mayangsari dan noba Sinta. Ibu dan anak itu sama-sama jahat mereka bisa melakukan apa saja"
Karena karyawan itu di tegur oleh sesama karyawan akhirnya mereka pergi dan kembali bekerja, Claudia masuk kedalam ruangan nyonya Mayangsari tapi tidak ada orang.
"Loh mama kemana sih, katanya suruh datang kesini tapi giliran datang justru tidak ada, mana sakit banget lagi kalau pas jalan gini bangat sih bercinta"
Claudia tidur di sofa yang ada di ruang kerja nyonya Mayangsari, tidak lama kemudian pintu ruangan terbuka, ternyata sekretaris nyonya Mayangsari. Saat melihat Claudia yang kembali tertidur di sofa dengan pakian terbuka, siapa yang tidak naf**u melihat yang terbuka begitu , namanya juga pria normal ya pasti tergodah lah.
Sang sekretaris mendekati Claudia dan hendak mengecup bibirnya tapi Sekretaris itu sadar jika itu adalah nona muda walaupun sering sekali sekretaris dapat perlakuan tidak baik dari nyonyanya, dia masih memiliki hati nurani. tapi Claudia tidak merasa saat sekretaris hendak meperbaiki gaun yang tadi sempat tersingkap itu namu tiba-tiba ada bunyi sepatu dari luar akhirnya secepat mungkin sekretaris memperbaiki gaun Claudia dan berdiri di pintu seolah tidak terjadi apa-apa.
Krekkkkk.!
"Sekretaris ada apa kamu masuk kesini? Kamu kan tahu saya tidak ada di kantor kamu mau mengodah putry saya ya? jangan harap kamu tidak selevel dengan putry saya"
Wah.....kata-kata seorang nyonya Mayangsari sangat menusuk dan menyakiti hati, sekretaris langsung berubah wajahnya saat mendengar perkatasn nyonya Mayangsari.
"Tunggu pembalasanku bos jahat, saya sudah muak bekerja di perusahaan ini dengan bos jahat seperti anda, selalu memperlakukan karyawan dengan buruk, lagian anak perempuanya belum tentu masih virgi, pasti sudah di pakek pria lain berulang kali tapi aku tidak peduli aku akan membungkam mulut perempuan licik ini, masih beruntung aku tidak ada niat jahat tadi sama putry anda tapi karena anda bicara begitu akan aku lakukan lihay saja." gumam sekretaris.
"Maaf nyonya, saya masuk kesini karena tadi saya lihat pintu terbukan tapi tidak ada orangnya, saya berpikir jika nyonya sudah pulang dari pertemuan dengan clien saya mau berikan laporan ini nyonya, namun saat saya masuk saya melihat ada nona muda yang lagi istirahat maafkan saya nyonya karena sudah lancang masuk kesini, tapi bukankah dari dulu saya sering masuk kesini juga nyonya untuk memberikan laporan walaupun nyonya tidak ada?" ujar sekretaris.
"Ya tapi itu bedah, kalau hanya saya sendiri disini baru kamu masuk tapi kalau ada putry saya jangan cobak-cobak masuk atau kamu ada rencana jahat dengan putry saya makanya kamu masuk kesini sengaja memberikan laporan tapi maksud kamu lain"?
" maafkan saya nyonya sudah lancang masuk kesini, saya parmisi nyonya saya taru laporan di atas meja nyonya" ujar sekretaris langsung gegas keluar dari ruangan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments