Sedangkan di sebuah rumah megah seorang wanita paru baya yang sudah berumur tapi masih terlihat cantik, tertawah terbahak-bahak. Wanita tersebut sangat bahagis karena pikir rencananya berhasil, sehingga tinggal selangkah lagi dia akan mengais pundi-pundi uang dari seorang Tua muda. Karena alat bukti sudah di tangannya.
Padahal alat bukti itu bukan Tuan muda tapi pria lain yang bermain panas dengan putry kebangaannya.
"Hahaha....dasar bodoh saya tahu kamu tuh tidak mencintai Claudia, jangan main-main dengan saya jika kamu tidak mau berakhir hancur, saya ini sudah terbiasa dengan melakukan hal seperti ini jadi menurutku masalah gampang, saya saja bisa membunuh orang tanpa menyentuh apalagi hanya kecoak kecil seperti mu masa saya tidak bisa mengelabui kamu, Claudia sayang senang-senang lah disana mama yakin kamu pasti bahagia setelah selesai bercinta dengan Rendy, secepatnya kamu akan menjadi nyonya Rendy nanti.
"Dengan adanya video ini saya akan menuntut oertanggung jawab dari Rendy karena sudah merengut kehormatan Claudia, kalau Rendy tidak mau bertanggung jawab saya tinggal ngamcam Rendy untuk viralkan video panas ini, kalau tidak saya datangi orang tuanya untuk minta pertanggung jawab, saya minta Rendy menikahi Claudia bukan hanya itu sebelum mereka menikah Rendy harus kasih Claudia mahar sebesar lima miliyar karena sudah memaksa Claudia untuk bercinta.
Dia tidak bisa mengelak lagi orang videonya jelas begini, tapi tunggu dulu kok postur tubu pria ini kayak agak gendutan ya, kalau Rendy badan ideal banget, atau jangan-jangan orang suruhan saya salah masuk kamar lagi tapi tidak mungkin, ini jelas-jelas Claudia kok." Gumam nyonya Mayangsari.
Karena nyonya Mayangsari penasaran sehingga kembali menghubungi orang suruhannya, untuk memastikan apakah benar video itu di ambil dari kamar hotel yang disewa. Atau di mana soalnya nyonya Mayangsari ragu dengan si pria nyonya Mayangsari tidak yakin jika yang bersama Claudia adalah Rendy.
"Hallo....pak Aji, benar tidak video yang kamu ambil ini dari kamar yang sudah saya sewah? jangan-jangan kamu salah masuk kamar kok kayak prianya bedah, postur tubunya itu loh bedah tidak sama, kakau Rendy tubuh ideal kalau ini agak sedimit gemuk?" tanya nyonya Mayangsari.
"Maaf nyonya saya tidak mungkin salah masuk kamar, jelas-jelas saya melihat dengan mata kepala saya sendiri Tuan muda Rendy yang menuntun nona Claudia masuk kedalam kamar, dan sampai sekarang mereka belum keluar, tapi tadi nyonya sendiri yang bilang kalau saya tidak perlu mengambil video saat mereka masuk kedalam kamar karena itu tidak begitu penting.
Yang penting itu saat mereka diatas ranjang jadi saya sudah melakukan perintah nyonya, memang itu benar biar saya foto nomor kamar hotelnya biar nyonya lihat benar atau tidak kamar yang nyonya sewah. Itu memangTuan muda Rendy tapi karena saya video dari luar makanya kelihatan agak gemuk nyonya, oh ya nanti saya minta cctv yang ada di sini biat saya kirim ke nyonya" ujar pak Aji orang kepercayaan nyonya Mayangsari.
"Baiklah saya tunggu video itu lagi awas kalau tidak ada" ancam nyonya Mayangsari.
Orang kepercayaan nyonya Mayangsari gegas pergi menemui manajer hotel menanyakan cctv di hotel ini, karena pak Aji mau crk cctv namun kata manajer hotel semua cctv di sekitar hotel pada rusak semua jadi belum sempat di perbaiki, mendengar itu pak Aji marah.
"Maaf pak Manajer boleh saya cek cctv soalnya ada sesuatu yang ingin saya lihat" ujar pak Aji.
"Maaf Tuan, sementara waktu tidak bisa cek cctv dikarenakan cctv pada risak semua jadi sekarang belum di perbaiki mungkin besok baru di perbaiki Tuan"
"Kenapa bisa begitu masa hotel semewah ini tidak memiliki cctv bagaimana? kalau terjadi sesuatu hal yang buruk dengan para penghuni bagaimana"? Bentak pak Aji emosi
"Maafkan kami pihak hotel Tuan tapi memang kami juga baru saja tahu kalau ternyata semua cctv rusak" ujar manajer.
Asisten Irvan dan Rendy yang berdiri tidak jauh dari situ tertawah jahat, ternyata semua itu ulah mereka berdua yang sudah mengambil semua rekaman cctv baru mereka hapus bahkan mereka kerja sama dengan pihak hotel dan club.
"Hahaha....bagaimana nyonya Mayangsari yang terhormat sekarang anda siap mental karena sebentar lagi bom akan meledak, siap-siap mental besok tahu kenyataan jika yang merengut kehormatan purry kesayangan nyonya bukan saya tapi pria lain. Asisten Irvan ayuk tugas kita sudah selesai saatnya kita pulang ke mansion dan istirahat nyenyak tidak perlumemikirkan nasib mereka seperti apa."
Akhirnya asisten Irvan dan Rendy masuk kedalam mobildan berlalu pergi meninggalkan club.
Sedangkan di kota lain seorang gadis cantik lagi duduk santai di ruang tengah bersama dengan ibu dan ayah angkatnya, mereka sementara ngobrol sesuatu yang sangat penting.
"Ayah...ibu..ada hal penting yang ingin Queen sampaikan kepada ayah dan ibu tapi sebelumnya Queen benar-benar minta terimah kasih banyak sudah menerimah Queen disini sudah memnyekolahkan Queen sampai sekarang dan ayah sudah berusaha membangun perusahaan untuk Queen, jujur Queen sangat menyayangi ayah dan ibu.
Queen merasa berat untuk meninggalkan ayah dan ibu disini tapi Queen harus pulang ke kota X Queen harus menuntaskan masalah Queen disana ayah, ibu kalau semua sudah selesai Queen janji Queen akan kembali ke sini. Queen serahkan kembali markas ke tangan ayah maafkan Queen ayah." ujat Queen
Sedangkan kedua orang tua angkat Queen tersenyum bahagia mendengar perkataan Quen.
"Sayang anak ibu, jangan bicara begitu, ibu dan ayah tahu apa yang kamu rasakan nak, tapi jangan kuatir saat kamu pulang nanti ke kota X anak yang shdah menanti kedatangan kamu, dia penolongmu, pria yang selalu kamu tanya-tanya terus siapa pria yang sudah menolong kamu, nah nanti dia menunggu kamu disana." ujar Nyonya Liliana.
"Benar kata ibu mu nak, pria itu sudaj menunggu kamu disana dia akan membantumu untuk melawan semua orang yang menyakitimu, dia pria yang sangat baik, dan soal markas sebenatnya markas itu bukan milik tapi milik seseorang nanti kamu juga akan tahu siapa pemilik markas itu, nanti ayah dan ibu sekali-sekali datang kesana lihat kamu nak, pergilah doa ayah dan ibu menyertai mu" ujar Tuan Wiliam
Queen memeluk kedua orang tuanya dan menangis karena selam ini kedua orang tua angkat Queen sangay menyayangi Queen seperti anak kandung sendiri, sebenarnya hati kedua orang tua angkat Queen sangat sedih tapi nyonya Liliana dan Tuan Wiliam tidak mau menunjukkan ke Queen takutnya Queen makin sedih.
"Anak nakal jangan sedih, nanti kita ketemu lagi kalau kamu tidak datang kesini biar ayah dan ibu yang datang kesana. Sejak kapan ayah dan ibumu membiarkan kamu menangis jangan cobak-cobak mengeluarkan air mata kamu itu, ibu tidak membiarkan anak gadis ibu sedih begini, nanti tinggallah di apertemen atau hotel yang kamu suka disana ada hotel dan apertemen juga tapi kalau kamu tidak ingin tinggal di keduanya kamu boleh beli rumah impian mu nanti ayah transfer uang untuk beli rumah." ujar nyonya Liliana membuat Queen makin menangis.
Queen merasa sangat bahagia dia di sayangi oleh keluarga yang tidak perna ia kenal, hanya saja pria misteriua itu yang membawahnya kesana dan menitipkannya kepada kedua orang tua itu. Kasih sayang mereka melebihi kasih saya orang tua kandung, ibu kandung Queen sudah meninggal sekarang ayahnya juga jadi orang tua angkatlah yang menjadi penyemangat Queen sekarang.
"Ayah, ibu. Makasih banyak, jika disuruh membayar Queen tidak sanggup membayar kasih sayang ibu dan ayah, karena semua itu sangatlah mahal tidak bisa di bayar dengan apapun, makasih sudah menjadi orang tua terbaik untuk Queen" ujar Queen masih setia memeluk kedua orang tua angkatnya.
"Sekarang bersiaplah pulang ke kota X jika nanti kamu ketemu dengan seseorang sampaikan salah ibu dan ayah padanya, ingat rubah identitas kamu jangan sampai ada yang tahu siapa kamu nanti kalau sampai disana hiduplah seperti orang pada umumnya, namun jika ada yang mengusik mu jangan biarkan dia lolos" ujar Tuan Wiliam
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Ymmers
huruf m dan h, itu ga berdekatan kan taaa? 😉✌️
2024-01-02
0