Karena Queen penasaran siapa yang sudah menyiapkan semua fasilitas didalam kamar sehingga semuanya sudah lengkap, karena tidak mungkin asisten Seena.
Queen membalikan badan dan menatap asisten Seena dengan curiga Queen menelisik asisten Seena. Sembari bertanya siapa yang sudah menyaipakan ini semua.
"Asisten Seena, boleh tahu siapa yang sudah menyiapkan semua ini?. Tidak mungkin bukan asisten Seena yang melakukan ini? lantaran kita baru saja sampai. Kalau benar asisten Seena yang menyiapkan semua ini terus sejak kapan semua ini disiapkan. Sedangakan asisten Seena aja baru tahu kalau saya mau balik ke kota X tadi pagi." Tanya Queen.
Awalnya asistem Seena gugup karena tidak mungkin asisten Seena jawab jujur siapa yang menyiapkan semua itu.
"Maaf nona...jadi sebenarnya Tuan Wiliam dan nyonya Liliana sudah tahu jika nona Queen akan segerah kembali ke kota X, maka dari itu sebelum nona menyampaikan maksud untuk kembali kesini, nyonya Liliana, ibu yang sangat menyayangi nona! sehingga nyonya Liliana dan Tuan Wiliam menyuruh orang untuk menyiapkan ini semua jauh sebelum nona mengatakan jika nona akan kembali ke kota X" ujar asisten Seena.
"Tapi kenapa lagi-lagi ibu dan ayah tidak memberitahu saya? Padahal mereka tahu saya tidak suka di bohongi?" tanya Queen.
"Maaf nona sekali lagi jangan salah paham! nyonya Liliana dan Tuan Wiliam tidak memberitahu nona bukan karena mereka tidak menghargai nona, tapi karena Tuan dan nyonya tidak ingin menganggu aktifitas nona yang ada di markas dan menyelesaikan kulianya kemarin. Soalnya kemarin nona sangat sibuk sekali dan saya sendiri perna mendengar nona berkata bahwah setelah nona selesaikan kulia nona, maka nona akan segerah kembali ke kota X bukan? Ujar asisten Seena.
"Baiklah kalau begitu, sayang mau mandi dulu tolong siapkan makanan untuk makan siang" ujar Queen berlalu pergi dan masuk kedalam kamar mandi untuk mandi.
Sedangkan asisten Seena menghubungi pihak hotel untuk mengantarkan makanan ke lantai delapan, tidak selang lama dua orang pelayan datang dengan membawah nampan ditangan mereka dan menghidangkannya di atas meja, setelah itu mereka berlalu pergi, tak selang lama Queen sudah bersih dengan wajah segar keluar dari kamar mandi.
Quen menyuruh Asisten Seena mandi baru makan, jadi Queen dengan asisten Seena tinggal disatu ruangan hotel walaupun di dalam ruangan hotel itu ada dua kamar lagi, karena ada dua kamar sehingga asisten Seena satu kamar dan satu lagi untuk Queen yang jelas kamar Queen sangat mewah namanya juga asisten dimana bos tinggal disitu juga asisten berada.
"Asisten Seena lebih baik anda mandi dulu baru makan, setelah itu kita istirahat" ujar Queen.
"Tapi nona nanti makanannya dingin nona makan saja saya mau mandi dulu" ujar asisten
Seena masuk kedalam kamarnya dan mandi karena kamar mandi didalam kamar.
Queen duduk di meja makan tak selang lama asisten Seena datang dan mereka makan satu meja, Queen memang gadis yang baik sejak dari kecil hanya saja masa lalu yang kelam itu yang membuat Queen berubah total jutek dan tidak suka kasihan sama orang jahat. Queen tidak perna sombong dia selalu baik kepada pengawal dan asistennya tidak perna membedahkan status.
"Asisten Seena sudah pesan makanan belum untuk pengawal mereka juga pasti sudah lapar"Tanya Queen.
"Sudah nona semua pengawal sudah makan" jawab Asisten Seena.
Setelah selesai makan meja mini yang ada di ruang tengah langsung di bersihkan oleh pelayan hotel, semua sisa makanan dan pikir kotor di angkat ke baeah.
Queen dan Asisten Seena masuk kedalam kamar kamar, kalau asisten Seena laggsung tidak namun bedah sengan Queen...Queen memikirkan maksud dari mimpinya waktu didalam pesawat.
"Sepertinya ibu ingin menyampaikan sesuatu, tapi apa ya, aku keburu bangun kerena di sentuh oleh asisten Seena. Tapi apapun itu suatu saat pasti terungkap." gumam Queen.
Queen baru ingat jika perusahaan Pablo grup minta pertemuan besok jam sembilan pagi dengan Queen grup.
"Astaga aku hampir lupa menghubungi pak Evas kalau besok ada pertemuan penting dengan pemilik perusahaan Pablo grup, aku harus hubungi pak Evas biar menyuruh sekretaris menyiapkan semua berkas." gumam Queen dalam hati.
Quen meraih hp di nakas dan langsung mencari aplikasih warna hijau dan menekan nomor yang ingin Queen hubungi, tidak lama telpin tersambung sehinggq ada suarat berat dari seberang.
"Hallo bos, maaf ada yang bisa saya bantu?" tanya pak Evas.
"Hallo, iya pak Evas tolong persiapkan berkas untuk bertemu dengan perusahaan Pablo grup besok, perusahaan Queen grup akan melakukan kerja sama dengan Pablo grup, jangan lupa menanamkan saham sebesar 70% di perusahaan Panlo gurp"
"Oh baik bos...tapi apa saya tidak salah dengar, kalau Queen gerup akan menanamkan saham sebesar itu di Pablo grup? Bos Queen tahu pemilik perusahaan sekarang inibukan Tuan Pablo lagi tapi sang istri yang memguasai perusahasn itu" ujar pak Evas.
"Lakukan saja pak Evas nanti jug pak Evan akan tahu, dan jika pemilik perusahaan bertanya kenapa saya tidak datang jawab saja saya ada pekerjaan di luar kota" ujar Quen
"Baik bos" ujar pak Evas
Queen langsung mengakhiri panggilan dengan pak Evas orang kepercayaannya dan meletakan kembali hp di atas nakas.
Queen kembali tertidur setelah Queen bangun ternyata sudah jam lima, Queen bangkit dari tidurnya dan keluar dari kamar ternyata Queen mendapati asisten Seena lagi sibuk di dapur mini hotel.
"Asisten Seena lagi ngapain disitu ada masak apa?" tanya Queen.
"Maaf Queen ini lagi buat cemilan Queen kan suka mengemil walaupun tidak begitu suka kopi tapi sekali-sekali buat cemilan saat cari angin di gasebo bisa ngemil, atau Queen mau ke resort?" tanya asisten Seena.
"Boleh saya mau cek resort disini pasti mewah buatan ayah sangat ahli dalam arsitek bagus banget. Jadi resort dan kolam renang itu Tuan Wiliam juga buat satu di lantai delapan itu khusus untuk keluarga yang nginap disana kalau yang di bawah itu untuk umum, jadi Queen pergi ke kolam renang pribadi.
Asisten Seena menyusul Queen ke kolam renang mereka berdua rencana akan berenang bersama sambil bersantai, Asisten Seena meletakan duq minuman jus dan cemilan yang sudah di buat di atas meja dan mulai berenang.
"Nona ini cemilan" ujar asisten Seena.
"Ia taru aja disitu"
Mereka berdua berenang namun tiba-tiba terlintas kembali masa lalu Queen saat pergi berlibur dengan kedua orang tuanya,betapa bahagianya Queen saat kedua orang tuanya sanga mengkuatirnyanya.
Waktu itu Queen yang masih berumur lima tahun hampur tengelam kedalam kolam sehingga kedua orang tuanya panik.
"Bu...yah...kalian berdua kenapa begitu jahat sama Namira apa salah Namira yah, bu. Sehingga Namira mengalami penderitaan dan masa lalu yang sangat kelam seperti ini, apakah kalian tidak menyayangi Namira lagi, semenjak ibu pergi ayah justu lebih sibuk dengan istri sirinya, tidak tahu sekarang sudah nikah sah belum tapi waktu itu masih nikah sirih. Saat Namira menghilang Namira yakin Ayah tidak mencari Namira karena sudah di hasut oleh perempuan licik itu.
Namira akan kembali cari tahu sebenarnya ibu meninggal karena apa, dan juga kenapa ayah kecelakaan sampai sudah dua tahun tapi mayit ayah tidak di temukan siapa yang melakukan semua ini. Apakah perempuan licik itu juga karena dia menginginkan semua harta ayah" gumam Namira atau Queen.
Queen rencana besok akan masuk kantor dan kembali menyusun rencana agar bisa menjebak nyonya Mayangsari, karena Queen merasa sangat curiga dengan semua kejadian yang meninpah keluarganya, walaupun sekarang pengawal Ridho sudah menyelidiki tapi belum cukup hasil yang, sehingga Queen meminta pengawal sekaligus orang kepercayaan nya untuk lebih detail menyelidiki kasus yang meninpah ayah dan ibunya.
Kemunculan Queen paatinya menjadi ancaman besar bagi nyonya Matangsari, karena selama ini nyonya Mayangsari tahu jika Queen sudah meninggal setelah di nodai oleh orang-orang jahat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments