Seorang gadis cantik yang baru saja membuka mata merasakan sakit yang luar biasa di di area sensitifnya, anak gadis itu meringis kesakita saat hendak turun dari ranjang, dia membuang pandang ke segala penjuruh kamar itu tapi tidak mendapati siapa pun disana, gadis itu terkejut karena ternyata dia sudah di tinggal seorang diri di kamar hotel kayak orang linglung.
"Mas.....mas...Rendy...kamu dimana mas kamu di kamar mandi ya?" Panggil Claudia, jadi saat Claudia bangun dari tidurnya tenyata tidak mendapati siapapun di sampingnya, Claudia hanya mendapati tubuhnya bungil tanpa sehelai benangpun dan terdapat bercak darah menempel di sprei.
"Ha.....kenapa ada darah di sprei apa yang luka perasaan tidak ada yang luka deh kok bisa," gumam Claudai, Claudia belum tahu kalau darah itu berasal dari area sensitifnya karena percintaan mereka semalam.
Claudia masih belum menyadari jika dia di tinggal sendirian di kamar hotel, Claudia masih berpikir jika Rendy yang berdua dengannya tadi malam di kamar hotel l, dan sekarang Rendy ada didalam kamar mandi padahal tidak ada siapa pun disitu selain dirinya.
"Aduh kenapa sakit banget sih ternyata mas Rendy hebat juga bisa- bisa membuatku tidak bisa jalan semoga aku hamil agar aku cepat menikah dengan mas Rendy....tidak apa-apa aku merasakan sakit hari ini nanti besok-besok juga rasa enak tidak sakit lagi. Mas Rendy ngapain sih di dalam kamar mandi kok lama banget di panggil juga tidak nyahut, biar aku pergi kesana aja deh" Gumam Claudia dia.
Dengan susa paya Claudia menyeret kedua kakinya, dan mendekati kamar mandi tapi tidak ada bunyi air, Claudia mendorong pintu kamar mandi ternyata tidak ada orang membuat Claudia terkejut, Claudia baru menyadari kalau ternyata dia di tinggal pergi oleh Rendy.
"Sial ternyata mas Rendy pergi meninggalkanku, bagaimana aku bisa membuktikan kalau aku sudah di nodai oleh mas Rendy. Lebih baik aku mandi dulu baru aku memikirkan ini aku yakin ibu pasti bisa membantu."
Claudia langsung membersihkan diri sambil menahan nyeri di bawah...setelah selesai membersihkan diri Claudia kembali memunggut pakiannya dan mengenakan kembali, Claudia melihat jam ternyata sudah jam sembilan, pantasan Rendy sudah pergi karena sudah siang. Rendy mau masuk kantor, Claudia tidak jadi hubungi nyonya Mayangsari karena Claudia sudah tahu jika jam segini nyonya Mayangsari pasti di kantor jadi Claudia inisiatif untuk langsung ke kantor aja naik taksi tidak perlu ada yang menjemput.
"Aku pergi ke kantor aja karena pasti mama sudah ke kantor biar nanti aku istirahat aja disana sore baru pulang ke rumah, sakit sih tapi masih bisa aku tahan lah"
Claudia menyeret kakinya keluar dari kamar hotel dan langsung pesan taksi, saat membuka hp ternyata banyak sekali panggilan dari nyonya Mayangsari dan juga ada pesan.
("Sayang mama sudah berangkat ke kantor ya, mama telpon tapi kamu tidak angkat, pasti kamu masih senang-senang ya dengan Rendy selamat menikmati ya sayang. Kalau kalian mau nginap disana lagi juga boleh karena mama sudah boking kamar hotel itu, tapi kalau kamu mau pulang suruh Rendy antar kamu ke perusahaan aja mama di perusahaan soalnya")
"Hummm boro-boro mau di antar bagun tidur aja sudah tidak ada orang, terus siapa yang mau ku minta tolong mama ada-ada aja deh bikin kesal aja mala sakit begini lagi"
Sedangkan di sebuah restoran mewah nyonya Mayangsari sudah duduk menanti perwakilan dari Queen grup, jadi nyonya Mayang sari berpikir jika yang datang adalah pemilik perusahaan namun nyatanya yang datang hanya ora g kepercayaan Queen sehingga nyonya Mayangsari menelan kecewa bahkan nyonya Mayangsari tidak mau tanda tangan kontrak karena kalau bukan Queen yang ketemu dengannya.
"Mana sih orangnya lama banget deh katanya jam sembilan, memang sekarang jam delapan lewat empat puluh sih tapi tidak mungkin mereka datang terlambat katanya Queen grup sangat disiplin masa hanya ini aja terlambat" gumam nyonya Mayangsari.
"Maaf nyonya Mayangsari kami terlambat karena ada sedikit macet" ujar seorang pria tinggi ada kumis tipis membuatnya terlihat sangat tanpan.
Nyonya Mayangsari terkejut dengan suara orang itu, sehingga nyonya Mayangsari sampai bangkit berdiri sambil menatap pria dan wanita itu.
"Siapa kalian? bikin kaget aja"? Tanya nyonya Mayamgsari.
"Maaf nyonya perkenalkan nama saya Evas dan ini sekretaris saya, kami adalah perwakilan dari Queen grup untuk membicarakan kerja sama kita."Ujar pak Evas sopan
"Ha....kenapa kalian yang datang? Mana bos kalian saya mau ketemu dengan bos kalian untuk membicarakan kontrak kerja sama" ujar nyonya Mayangsari.
"Maaf nyonya sementara waktu bos kami tidak bisa hadir karena ada pekerjaan penting di luar kota, maka itu kami di utus untuk bertemu dengan nyonya, tapi nyonya tenang saja pasti bos kali secepatnya akan bertemu dengan nyonya kalau kerja sama kita sudah terjalin." jelas pak Evas.
"Tidak saya tidak mau, jika bos kalian tidak datang lebih baik pending saja untuk kerja samanya, tunggu sampai bos kalian kembali dan setelah punya waktu baru bisa di jadwalkan lagi untuk kerja sama, saya tidak mau membicarakan pekerjaan penting dengan karyawan rendahan seperti kalian" ujar nyonya Mayangsari tegas
Tapi pak Evan masih dia sebenarnya dalam hati geram dengan kesombongan nyonya Mayangsari, tapi pak Evas dan sekretarisnya tetap tenang. Lantas nyonya Mayangsari bangkit dari duduknya dan hendak pergi tapi seketika perkataan pak Evas menghentikan langkahnya.
"Nyonya kesempatan dan Queen grup hanya sekali dan tidak akan terulang kedua kalinya, kami berencana menanamkan saham sebesar 70% di perusahaan anda nyonya, dan pesan dari bos jika hari ini gagal membicarakan kerja sama berarti sampai selamanya tidak ada lagi kesempatan kedua untuk perusahaan Pablo grup, perusahaan sebesar Karya grup saja saya yang menanda tangani kontrak kok bisa-bisanya nyonya bicara begitu terhadap saya dan selretaris saya.
Apakah serendah ini atittude seorang pemimpin perusahaan Pablo grup, kalau ia bobrok sekali. Sekarang saya mau tanya nyonya mau tidak membicarakan kerja sama kalau tidak saya juga masih banyak pekerjaan jadi saya mau pergi, nyonya pikirkan lagi karena keuntungan kita samgat besar" balasan dari pak Evas badas banget.
"Deg.....! Kok jadi begini sih padahal aku sengaja biar mereka takut dan karena aku tidak mau bicarakan kontrak sehingga mereka menghubungi bosnya, tapi kenapa aku yang justru di ancam sih, kalau aku pergu berarti aku tidak dapat kesempatan lagi untuk masuk ke Queen grup dan rencanaku gagal, bahkan aku kehilangan keuntungan besar. Tapi kalau aku kembali duduk aduh masa seorang nyonya Mayangsari merendahkan diri didepan karyawan rendahan in, tapi ya sudah dari pada kehilangan proyek besar lebih baik aku turunkan egoku." gumam nyonya Mayangsari.
"Bagaimana nyonya, kalau nyonya tidak mau lagi biar saya pergi tapi kalau nyonya masih mau biar kita bicarakan" ujar pak Evas tapi karena nyonya Mayangsari belum duduk akhirnya pak Evan sengaja bagun dan hendak mau pergi.
"Baiklah saya mau, jangan bangga ya saya mau kerja sama dengan kalian kalau bukan karena ancaman kamu saya tidak akan mau, tapi ingat saya akan tanda tangan dengan bos bukan dengan kamu saya tidak sudih." ujar nyonya Mayangsari tidak tahu malu sama sekali
Pak Evas menyergitkan keningnya mendengar perkataan nyonya Mayangsari, menurut pak Evas nyonya Mayangsari tidak punya malu sama sekali, siapa yang mengancamnya cobak perasaan tidak ada, karena memang seperti itu pesan dari Queen kalau nyonya Mayangsari bertingkah tinggalkan saja tidak perlu di ladeni. Maka itu pak Evas tidak segan membatalkan semuanya itu.
"Maksud nyonya Mayangsari apa ya? ancaman bagaimana tang nyonya maksud soalnya saya tidak merasa mengancam nyonya, bukankah nyonya sendiri yang bilang tadi tidak mau menandatangani kontrak kerja sama dengan karyawan rendahan seperti saya ini, kenapa selarang nyonya seoalah membuang kesalahn itu dan mengkambing hitamkan saya, luar biasa nyonya" ujar Pak Evas kesal dengan nyonya Mayangsari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments