Eps.20

Semua mata mereka mengikuti arah pandang Anya yg tertuju pada tempat gelap,tiba-tiba mereka di kagetkan dengan suara sesuatu yg berjalan di dalam hutan.

Spontan mereka semua menoleh ke dalam hutan tapi tidak melihat apa-apa karena sangat gelap,Anya berbisik kepada anggota yg ada di sampingnya untuk menyenter ke dalam hutan.

"Senter ke dalam."bisik Anya sembari mengelap darah di dahinya.

"ok."Singkat Fahmi.

Saat senter di tujukan ke dalam hutan mereka semua tdk melihat apa-apa,tiba-tiba suara seseorang dari atas pohon mengagetkan mereka.

"siapa,kamu?."Tanya Andi.

"Kau melupakan aku,anak mudah."Saut orang tersebut.

Anya mengambil senter yg di pegang Fahmi dan menyenternya ke pohon tersebut tapi tdk ada siapapun,Semua mata mencari sekeliling tapi juga tdk menemukan siapapun.

BUGH-BUGH

Sesuatu menyerang Anya dan Andi dari belakang sehingga mereka berdua jatuh tersungkur,Anya yg memang sudah terluka kini darah segar keluar dari mulutnya.

"Anya,Lo gak apa-apa?."Tanya Toni yg khawatir.

"Andi,Lo juga gak Apa-apa?."Tanya Rian.

"keluar Lo."teriak Riki karena kesal.

"Sudah waktunya kau mati."ucap seseorang yg entah dari mana.

Toni terus memegangi badan Anya agar tidak terjatuh tapi tanpa mereka sadari serangan kembali terjadi kepada Anya,Kini Anya terseret jauh dari mereka.

"Anya."teriak Andi yg ingin mengejar Anya.

Tapi sayangnya secara tiba-tiba badan Andi melayang di udara,Semua Anggota sigap mengambil senjata untuk berjaga jaga.

"ca-cari Anya."suruh Andi dengan susah paya.

"cepat sebagian cari Anya,sekalian panggil yg ada di penginapan dan suruh mereka ke sini."suruh Toni.

Di tempat lain yg sangat gelap Anya terbaring di tanah, pada saat sudah bangun Anya hanya melihat ada seseorang yg mengelilinginya.

"Siapa kalian?."tanya Anya.

"hahahaha."mereka semua tertawa.

Anya tidak bisa melihat wajah mereka semua yg mengelilingi dirinya karena sangat gelap,Anya ingin berlari ke sisi kanan tapi tangan seseorang mendorongnya.

"kau tdk akan bisa lari lagi."ucap salah satu dari mereka.

Anya kembali mencoba namun hasilnya tetap sama,dirinya berada di tengah orang-Orang tersebut seperti mereka sedang melakukan sebuah ritual,seolah Anya adalah tumbalnya.

"dasar lemah,kalian semua hanya bisa menyerang secara bersama seperti ini."hina Anya.

"jangan banyak bicara."ucap seseorang.

"suara itu? Sepertinya aku pernah mendengar suaranya."batin Anya.

Di penginapan Rangga dan yg lainnya sedang berada di teras,Riki datang dengan nafas tersengal ke arah mereka dengan wajah Khawatir.

"bantu kami."ucap Riki.

"tarik nafas dulu,baru bicara."ujar Dean.

"Anya dan Andi kembali di serang,kami tidak bisa menemukan Anya."jelas Riki.

"bersiap cepat."perintah Rangga.

Tanpa bertanya apapun lagi Rangga segera melakukan persiapan,setelah selesai segera ke pos penjagaan.

"Andi."panggil Rangga yg melihat Andi tergantung di pohon.

"askkkzzzz,to-tolong jaga Anya."ucap Andi sembari memegangi lehernya yg tercekik.

"Lo ngomong apaan sih,Anya butuh Lo Andi.gue mohon berusaha untuk melepaskan cengkraman itu,gue yakin Lo pasti bisa."ujar Syam.

"gak...bisa,tolong ya gue nitip Anya."lanjut Andi.

"bilang sa...ma Anya,kalau gue sa...yang sama dia."lanjut Andi.

"gimana kalau kita berdoa aja,kita bantu mereka dengan doa siapa tau bisa melepaskan Andi dan Anya."saran Tion kepada semuanya.

"ayo,kita baca doa yg sering di ajarkan oleh Anya."ucap Rangga.

Semua dengan khusyuk membaca doa untuk membantu Andi dan Anya,berbagai macam doa yg mereka bacakan termasuk ayat kursi dan juga surat pendek.

BUGH..

Andi terjatuh dari atas setinggi 4 meter dan tergeletak di tanah,dengan cepat semua anggota membantunya menuju pos penjagaan.

"Apa ada Air?."Tanya Syam.

"ini ada."Saut Fero menyodorkan Air mineral.

"bagaimana dengan Alaska apa dia sudah menemukan Anya,Rangga sama 3 orang jaga Andi.gue mau nyari Anya dulu."ucap Syam kepada Anggota.

"gue,ikut.'ujar Andi lemah.

"gak usah Lo di sini aja."pinta Rangga.

"Fikran tolong hubungi Alaska,tanyakan dia ada di mana."pinta Fahmi.

belum sempat Fikran menelpon Alaska terdengar suara dari arah kiri mereka,Semua berhenti untuk memastikan.

"kayak suara Alaska sama Tion."ucap Fahmi.

"iya benar,gue juga dengar."saut Dean.

"Kayaknya dari kanan kita."ujar Riki.

"Alaska."panggil Syam.

Hanya 1 kali panggil Alaska menyaut saat Syam memanggil namanya,Semuanya mengikuti asal suara milik Alaska.

"gue di sini,bantu gue,cepat."jawab Alaska.

"Ayo cepat."ajak Dean.

Sesampainya di tempat Alaska mereka segera membawa Anya ke pos penjagaan,mereka belum tau bagaimana kondisi Anya karena tidak bisa melihat di gelapnya sekitar,bahkan merek hanya menggunakan 1 senter yg di pakai oleh Alaska.

"cepat,gue khawatir banget."ujar Dean.

"Astaga,Anya."ucap Syam saat melihat kondisi Anya.

Merek berhenti di bawah lampu jalan untuk memastikan kondisi Anya,Semuanya kaget karena banyaknya Luk dan darah di badan Anya.

"gue mohon,bertahan Anya."gumam Fikran.

"gimana ini? Apa kita bawah ke rumah sakit?."Tanya Dean.

"kalian telpon Ambulance,sekarang kita bawah Anya ke pos penjagaan dulu."jawab Syam.

sesampainya di pos penjagaan Andi segera mengambil badan Anya dan memeluknya sangat erat,Andi benar-benar hancur melihat kondisi Anya.

"Anya bangun,gue mohon."tangis Andi.

"Anya jangan tinggalin kita,buka mata Lo Anya."ucap Rangga.

"Anya,sahabat Lo besok datang kesini,Lo harus bangun."ucap Toni.

Semuanya menangis melihat kondisi Anya,mendengar ada penyerangan lagi di desanya,warga berbondong-bondong datang pos penjagaan untuk melihat kondisi para Anggota.

"ya tuhan,nak Anya."histeris Pak Basro.

"bangun nak."ujar Pak Rahman.

Pak Rahman dan pak Basro sudah menganggap Anya sebagai anaknya, layaknya seorang bapak pasti hatinya akan hancur ketika melihat putrinya terluka.

"apa kalian sudah memanggil ambulance?."tanya ketua kampung.

"sudah pak."jawab Tion.

Anya perlahan membuka matanya dan orang pertama yg di lihatnya ada Andi,saat melihat Andi menangis Anya mengusap pelan air mata Andi dan juga air mata Syam dan Rangga.

"aku gak apa-apa."ucap Anya yg masih lemah.

"kalian jangan nangis,tolong bilang rasa terima kasih gue sama pak Raden."ucap Anya.

"sayang diam,kita ke rumah sakit."ujar Andi.

"kamu terluka parah,maaf aku gk bisa ngobatin kamu sekarang."lirih Anya.

"jangan tinggalin gue,janji sama gue Lo harus bertahan."ucap Andi memeluk Anya.

Anya tersenyum manis kepada Andi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!