Eps.07

Sebelum mencabut semua kaca yg ada di badan Anya terlebih dahulu Andi menarik nafas dan meyakinkan dirinya,Tangan Andi gemetar pada Saat kaca pertama berhasil di cabut dari badan Anya.

Gibran dan Dewa memusingkan badannya karena tdk tega,Sedangkan Sinta masih menangis melihat kondisi Anya.

setelah semua kaca tercabut Andi Segera menggendong badan Anya keluar dari kamarnya,Saat di luar kamar polisi Raden tdk sengaja melihat mereka yg seperti orang ketakutan.

"Ada apa? Astaga Anya kenapa?."kaget polisi Raden melihat badan Anya yg berlumuran darah.

"pak,saya boleh minta tolong pinjamkan kain putih kepada warga tapi bukan kain kafan pak."pinta Andi yg masih menggendong Anya.

"iya,kalian bawah Anya saya akan menanyakannya kepada warga sini,sekalian memanggil beberapa warga dan komandan Reza."Ujar polisi Raden.

Polisi Raden bergegas pergi sedangkan Andi membawa Anya ke kamar kosong yg ada di samping kamarnya,Andi meletakkan badan Anya di kasur single.

"gimana kondisinya? Anya gak apa-apa kan?."tanya Sinta yg sejak tadi sangat khawatir.

"Lo yg sabar,tenangkan diri,gue yakin Anya pasti baik-baik aja."ujar Andi.

"luka dalamnya sangat parah ini sebabnya sosok itu menyerang Anya karena kondisinya yg sangat lemah."jelas Andi.

"terus gimana?."tanya Gibran.

"Aku gk bisa menyembuhkan luka dalamnya,hanya diri Anya sendiri yg bisa melakukannya."Ujar Andi.

Beberapa warga,polisi Raden dan komandan Reza masuk ke dalam kamar tersebut,Warga memberikan Kain putihnya kepada Andi

"Sinta kamu bersihin dulu darah di lukanya,bisa di bantu warga yg perempuan kalau kamu takut."pinta Andi.

Sinta mengangguk dan komandan Reza menyerahkan kotak P3K kepadanya,Semua laki-laki keluar sementara Sinta dan Warga perempuan ada di dalam kamar.

"Anak ini sudah mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan ketiga anak yg hilang,kasian kamu nak."gumam Warga.

"mari kita bersihkan lukanya "ujar seorang Warga

Di luar kamar Andi memikir keras bagaimana caranya agar sosok itu tdk mengancam nyawa siapapun,jam sudah menunjukkan pukul 06.00 sore.

"Lo gk ada cara? gue takut warga sini jadi sasaran kemarahan makhluk itu."ujar Dewa.

"gue juga masih mikir begitu,Nanti setelah Anya sadar kita tanya mungkin dia punya cara."jawab Andi

"bukannya Kamu dan Anya sudah mengunci tempat lubang dan pohon besar itu? bagaimana sosok itu bisa sampai ke desa?."tanya komandan Reza

"penunggu lubang itu tdk hanya 1,mungkin sebelum mereka berdua menguncinya ada yg keluar terlebih dahulu yg lolos dari penglihatan Kalian."ujar seorang Warga yg baru datang.

semua melempar pandangan heran bagaimana warga tersebut bisa tau,Andi hanya menatap saja ke arah warga tersebut seperti ada sesuatu yg di sembunyikan

"bagaimana bapak bisa tau?."Tanya Gibran penasaran.

"makhluk seperti itu tdk sendiri mungkin mereka punya kelompok atau raja yg memimpin."jelas Warga.

"sekarang kita fokus saja keselamatan Anya,masalah makhluk itu kita cari solusinya sama-sama."ujar Andi

Setelah 30 menit Sinta keluar dan memberitahu kalau Sudah selesai mengobati luka Anya,Setelah itu Andi masuk ke dalam dan menyelimuti Anya dengan kain putih tersebut.

Anya bangun dari pingsannya sembari meringis kesakitan,Anya berusaha untuk bangun.

"lebih baik berbaring dulu,kondisi kamu masih sangat buruk."pinta Andi.

"Aku gk apa-apa,lagi pula aku harus segera mengobati luka dalam ku sebelum bertambah buruk "jawab Anya.

"Ada yg kamu butuhkan?."Tanya Polisi Raden.

"Saya minta Air dan 3 lembar pandan ya,pak."ucap Anya menatap polisi Raden.

"disamping rumah saya ada tanaman pandan,biar saya ambilkan."ujar seorang ibu.

Anya hanya mengangguk setelah itu ada seseorang yg menghampirinya,Anya heran karena tiba-tiba orang itu menggenggam tangannya.

"saya dan keluarga korban yg lain ingin berterima kasih sekaligus minta maaf sama kamu,karena menolong jasad anak-anak kami di lubang itu,kamu jadi dalam bahaya."lirih seorang ibu.

"Saya hanya membantu semampu dan sebisa saya Bu,lagian saya sudah biasa mengalami hal ini saat membantu korban yg meninggal karena hal mistis,yg terpenting sekarang anak ibu semua sudah di kubur dengan layak dan kita doakan saja semoga mereka tenang."jelas Anya Sembari tersenyum.

"di sisi lain saya senang walaupun anak kami di jumpai sudah tdk bernyawa,tapi kami juga merasa bersalah melihat kondisi kamu."saut seorang bapak.

"kalian semua jangan khawatir,saya baik-baik aja."jawab Anya.

"ini Air dan pandannya juga sudah saya cuci."ujar seorang Warga.

Warga meletakkan Air dan pandan di hadapan Anya kemudian Andi duduk tepat di belakang Anya untuk sedikit membantu,Andi menyalurkan energi positif ke badan milik Anya.

"jangan di paksa jika ini menyakiti kamu."ucap Anya melirik Andi.

"Mari,segera lakukan pembersihannya."jawab Andi.

Anya membalut sebagian badannya dengan kain putih dan mulai memejamkan mata,Kemudian Andi dan yg lain duduk mengelilingi Anya untuk membantunya dengan doa.

Pandan di campurkan dalam Air dan Anya memasukkan tangannya lalu mengusap pada beberapa titik di bagian tubuhnya,Baru saja mulai hanya sudah mengalami mimisan yg cukup banyak.

"Tekan di tiga titik secara bergantian dan Jangan berhenti apapun yg terjadi."pinta Anya pada Andi.

"Tapi ini akan menyakiti kamu,kamu yakin bisa menahannya."ujar Andi yg khawatir.

"lakukan saja."singkat Anya.

"ok."

Pembersihan badan Anya kembali di lanjutkan kini bukan hanya mimisan tapi dar*h pekat berbau keluar dari luka di badan Anya,Anya juga memuntahkan cairan pekat yg juga berbau.

"Aaakkkhhhhhh,Uuuuueekkkkk!."

"Anak ini sudah di tandai kebaikannya menolong korban membuat dirinya menerima hal buruk ini."Ujar seorang bapak.

"apa dia akan baik-baik saja? Kasian sekali dia."ucap seorang ibu.

"Dia bisa mengatasi dirinya sendiri walaupun sakitnya luar biasa,tapi kemampuan yg dimilikinya juga mampu menolong dirinya sendiri."Saut seorang bapak.

setelah 1 jam pembersihan selesai dan korban sudah di kubur,tugas kepolisian dan TNI sudah selesai besok pagi waktunya mereka kembali.

"Terima kasih kalian berempat sangat membantu."ucap Komandan Reza.

"Sama-sama,komandan."jawab mereka kompak.

"Andi,saya baru tau tentang kemampuan kamu ini."ujar Polisi Reza.

"sebenarnya sudah sejak kecil tapi orang tua saya menutupnya,entah kenapa kemarin kembali lagi setelah cukup lama."jelas Andi.

"Kalian harus kembali juga besok pagi,Tapi maukah kalian bergabung dengan kami jika ada kasus yg serupa lagi."Ujar Komandan.

"iya kemampuan kalian sangat berguna,diantara kami tdk akan ada yg tau jika terjadi hal yg sama lagi."saut polisi Raden.

Tentu saja dengan senang hati Anya dan teman-temannya mau bergabung di kepolisian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!