Eps.15

Anya berjalan berdampingan bersama pak Rahman dan sesampainya di penginapan teman-teman Anya sudah pada bangun,Anya dan pak Rahman menyimpan sayurannya di teras rumah.

"sekali lagi terima kasih,pak."Ucap Anya.

"Sama-Sama,nak.saya pulang dulu."Pamit Pak Rahman.

Pak Rahman pamit setelah membantu Anya membawakan Sayuran dari sawah,Anya mencuci kakinya di selang yg berada di samping penginapan.

"Lo dari mana,Anya?."Tanya Rudi.

"Dari sawah."Singkat Anya.

"sejak kapan Lo punya sawah disini."ujar Toni.

"berisik,minggir gue mau masak."Jawab Anya sinis.

"sini aku bantuin."ujar Andi.

"gk usah."Cuek Anya.

"Tion,Fero! Bantuin saya."Ucap Anya.

Fero dan Tion langsung bangun membantu Anya tanpa ada penolakan sedikitpun,Anya langsung membawa semuanya ke dapur untuk segera di masak.

"Panggil Rangga sama Alaska,suruh ke sini."Pinta Anya kepada Tion dan Fero.

"Ok,siap-siap."Jawab keduanya.

Mereka berdua keluar dari dapur untuk memanggil Alaska dan Rangga,Sedangkan Anya mengeluarkan semua sayuran dan buahnya.

"Ini Cukup untuk 4 hari,banyak banget."Gerutu Anya memandangi sayuran dan buah.

"Lo manggil kita."ucap Rangga dari pintu dapur.

"Sini bantu cuci sayuran,Alaska potong buahnya ya."suruh Anya.

"Lo ngerampok sawah orang,ini banyak banget."celetuk Rangga.

"yg bener aja ngomongnya,mask secantik Anya jadi maling sayuran,gk estetik banget,bro."Saut Alaska.

"iya juga sih,dari mana Lo? Pagi-pagi udah hilang aja,baliknya Bawa sayuran Sampek 5 plastik."Ujar Rangga menatap Anya.

"Cerewet banget sih,Udah cepat."ucap Anya kesal.

"Kalau cuma kita yg bantuin kayaknya gk bakal selesai,gimana kalau kita panggil semuanya."Saran Alaska.

"sudahlah terserah kalian berdua,gue mau nyiapin rempahnya dulu,yg penting tu sayur bersih."jawab Anya yg sudah pasrah.

Mendengar jawaban itu Alaska berlari keluar memanggil semuanya untuk membantu Anya,Tentu saja dapur tdk muat untuk 15 orang.

"Kalian semua,ayo bantuin masak di dapur."Teriak Alaska.

"gak usah teriak-teriak."Tegur Fiki.

"Sudah ayo,biar cepat selesai cepat makan juga."Ujar Syam.

Semua masuk ke dapur sedangkan Anya yg melihat itu hanya menggelengkan kepala,Anya kesusahan untuk bergerak dan mengambil sesuatu karena semuanya ada di dapur.

"separuh mending keluar deh,gue gak bisa gerak."ujar Anya.

"Katanya tadi di suruh ke dapur,sekarang di suruh keluar lagi,capek tau pindah-pindah."protes Fahmi.

"gue gk nyuruh,kalau GK mau nolongin lebih baik keluar deh,sebelum gue lepas kontrol."Ucap Anya yg sudah emosi.

"dih gak jelas."Sewot Fahmi.

"Semua keluar,Keluar."Teriak Anya yg emosi.

"Tenang Anya,ini masalah sepele gak perlu teriak-Teriak."Tegur Andi.

"Keluar,gue bisa mask sendiri."Ucap Anya yg berusaha mengontrol emosinya.

melihat Marah Anya semuanya keluar dari dapur,sedangkan Anya mengontrol emosinya agar fokus untuk memasak.

Setelah bergelut di dapur sendirian kini masakan sudah siap,Anya menghampiri mereka dan menyuruhnya makan.

"Makanan sudah siap."Ucap Anya dengan Anda cuek.

"Lo gak makan Anya?."Tanya Syam.

"Kenyang."Singkat Anya.

"kapan Lo makan,sini makan bareng-bareng."Ajak Andi.

Hanya dalam sekejap makanan yg di masak Anya habis,Anya senang karena mereka menyukai masakan Anya.

Sekarang waktunya mereka semua bertugas,Anya sudah siap dengan seragamnya dan memang sengaja Anya memilih tugas siang.

"sudah siap?."Tanya Toni.

"Sudah."

Sekarang yg berjaga siang ada Anya,Toni,Dean,Fero,Alaska,Rangga,Fiki.semantara sisanya ada yg di malam hari.

Anya berangkat lebih dulu menuju pintu masuk ke dalam hutan larangan tersebut,di luar pagar warga sudah mendirikan tempat untuk mereka berjaga.

"apa kita perlu berjalan dulu kesana,untuk langsung melakukan pengecekan."ujar Dean.

"ide bagus,kita bagi tugas ada yang ke arah kanan dan juga kiri,1 orang menunggu di sini."Jelas Anya

"Biar aku aja yg di sini."ucap Fiki.

"nanti kita check di dalam hutan sama-sama."saran Anya.

"boleh,Ayo kita check ke sana dulu."Toni.

Semua melakukan pengecekan di luar pagar hutan tersebut,Sementara Fiki menunggu di tempat yg sudah di sediakan oleh warga,Tempatnya seperti rumah pos namun agak besar yg di pasang menggunakan triplek saja.

"Gue liat sekarang Lo menjaga jarak dari Andi,Kenapa? Lo ada masalah sama dia?."Tanya Rangga.

"enggak,ya mungkin itu yg terbaik."jawab Anya.

"Kasian sama Andi,setiap Lo gk ada di selalu khawatir,bahkan kadang dia nanya sama dirinya sendiri,karena dia takut punya salah sama Lo tapi dia gk tau."Jelas Rangga.

"Gue juga gk mau kyk gini,tapi ada hal lain yg mengharuskan gue menjauhi dia."lirih Anya.

"tapi apa? Lo punya yg lain?."tanya Rangga penasaran.

"panjang cerita,nanti aja,sekarang kita fokus bertugas aja."Ujar Anya.

Rangga hanya mengangguk dgn perkataan Anya,karena Rangga melihat ada kesakitan dan terpaksa di wajah Anya saat Rangga menanyakan perihal hubungannya dengan Andi.

"Warga niat banget ngasih pagar sampai ke ujung sana."ujar Anya.

"memangnya kenapa di pagar,saya kan orang baru jadi gk paham apa yg terjadi dengan hutan ini,kejadian kemarin aja masih muter-muter di kepala saya."ujar Dean.

"Hutan ini Adalah hutan larangan,kalau mau masuk ke hutan ini hanya siang hari dan harus keluar di jam 04.00 sore,1 tahun yg lalu ada 3 gadis yg masuk ke hutan ini di tengah malam,mereka bertiga kami temukan sudah tdk bernyawa di dalam lubang sedalam 6 meter."jelas Anya kepada Dean.

"mereka terjatuh? Terus ngapain mereka tengah malam masuk hutan?."tanya Dean.

"hutan ini memiliki penunggu gaib dan para korban akan di belenggu oleh sosok itu,pusatnya di pohon besar yg di kelilingi lubang itu."jawab Anya lagi.

"oh jadi gitu ceritanya,sekarang baru saya paham."ujar Dean mengangguk.

"Sepertinya aman,Ayo kembali."ucap Rangga.

"Ayo."jawab Dean.

"Tunggu,Itu apa?."Tanya Anya menunjuk plastik hitam di ujung pagar pembatas.

Rangga Dan Dean memicingkan matanya kearah yg di tunjuk oleh Anya,Karena penasaran Anya segera mendekati plastik hitam tersebut.

"mungkin sampah."ucap Dean.

"lebih baik kita check untuk memastikan itu apa."jawab Anya.

Sebelum membuka plastik hitam tersebut sudah tercium bau busuk yg entah berasal dari mana,Anya Dean dan Rangga menutup hidung karena bau tersebut.

"kalian berdua mencium baunya?."Tanya Rangga.

Anya dan Dean saling pandang dan mengangguk sembari menutup hidung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!