Eps.10

Andi tetap berusaha untuk mendekati Anya dan mencari tahu apa kesalahan dirinya,Sedangkan Anya merasa tidak nyaman karena Andi terus mengikutinya.

"kamu lagi ada masalah?."tanya Andi dengan suara lembut.

"enggak,lagi pengen sendiri aja."jawab Anya tanpa melihat Andi.

"Yakin? Kalau aku ada salah di tegur,jangan kyk gini."ucap Andi.

"Gk ada,cuman mood aku aja yg kurang baik."bohong Anya.

"kamu gak bisa bohong,kalau aku ada salah,Aku minta maaf tapi jangan diam dan menjauh kyk gini,aku yg bingung."jelas Andi menatap Anya.

Tanpa Andi sadari Air mata Anya mengalir di kedua pipinya,Pelan-pelan Anya menyeka air matanya agar Andi tdk menyadarinya.

"bisa tinggalin aku sendirian."pinta Anya.

"aku gk akan ninggalin kamu sendirian,aku tau kamu butuh teman cerita,jadi aku akan ada di sini buat dengerin cerita kamu."Jelas Andi yg enggan pergi.

"Aku mohon jangan kayak gini,jangan buat aku berharap lebih dengan sesuatu yg jelas tdk akan pernah aku miliki."lirih Anya menatap Andi.

"hey,kenapa nangis? Cerita pelan-pelan,maksud perkataan kamu apa?."Tanya Andi dengan nada lembut.

FLASHBACK

Anya sedang berada di sebuah minimar*et untuk membeli kebutuhannya,Karena merasa bosan Anya berniat datang ke rumah Andi tanpa sepengetahuan Andi.

Tapi sesampainya di rumah Andi saat ingin mengetuk pintu,Anya melihat pintu rumah Andi terbuka karena penasaran Anya melihat kedalam,Ternyata ada tamu.

"Andi bagaimana? Kalian sudah berteman sejak lama,jadi Tante yakin kamu mau?."ujar seorang Wanita.

"Saya butuh Waktu untuk ini,karena walaupun aku dengan anak Tante sudah berteman lama,Saya tdk bisa memaksakan perasaan saya."jawab Andi.

"kenapa? Kalau Tante liat kamu menyukai anak Tante,jadi sekarang apa masalahnya?."tanya wanita tersebut.

Anya yg mendengar hal itu menangis karena seolah Andi memberikan harapan dgn perjodohannya,Karena merasa sakit hati Anya meninggalkan rumah Andi.

"tanpa sadar kamu memberikan harapan kepada mereka,setidaknya kalau tidak mau kamu bisa menolaknya secara baik,lalu bagaimana denganku sekarang."gumam Anya sembari menangis.

Itulah yg Anya Ingat selama seminggu ini dan itu juga yg membuat Anya menjauhi Andi,Karena Anya tidak mau mengharapkan seseorang yg tdk bisa mengambil keputusan tegas.

Di tengah obrolan mereka ponsel Anya berdering,Anya menatap ponselnya dan di layarnya tertera nama Syam.

"Ada apa?"Tanya Anya

"Pak Raden meminta Lo,menemuinya di ruangannya."ucap Syam.

"Iya,gue ke sana."jawab Anya.

Anya mematikan sambungan telponnya dengan Syam dan segera berdiri tapi Andi menahan Tangannya,Anya hanya menghela nafas saat Andi menghentikannya.

"kenapa?."Tanya Andi

"keruangan Pak Raden."singkat Anya.

Anya melepaskan Tangan Andi secara perlahan dan mulai meninggalkan Andi sendirian,Sedangkan Andi masih bingung dengan apa yg terjadi kepada Anya selama seminggu ini.

"entah kenapa sekarang asing seperti ini,Gue rasa sangat berat buat Lo menceritakannya."Gumam Andi.

Tanpa menyapa rekan kerjanya Anya melenggang masuk ke ruangan pak Raden,Di sana sudah ada Rudi,Fiki,Syam dan beberapa Para Trainee.

"Maaf,telat."Ucap Anya.

"duduklah Anya."Pinta pak Raden.

Anya duduk tepat di samping Syam dengan wajah datar,semua mendengarkan apa yg di katakan oleh pak Raden.

"Saya akan mengirimkan sekitar 15 orang untuk kembali ke desa Kenongo,Termasuk Andi,Anya,Riki,Syam,Fiki,Rudi,Toni,Rian,Rangga,Fahmi dan 5 dari Trainee yaitu Dean,Fikran,Alaska,Tion dan Fero."Ucap Pak Raden.

"Apa tugas yg seperti 1 tahun yg lalu?."Tanya Fiki.

"Tdk,hanya melakukan penjagaan saja,saya mendapatkan laporan dari ketua kampung di sana kalau kemarin ada seseorang yg mencoba masuk ke dalam hutan itu,dan itu di jam 06.00 sore."jelas pak Raden.

"seperti biasa karena keras kepala,mereka bukan hanya penasaran tapi juga mengantarkan Nyawa mereka sendiri,kenapa orang seperti mereka tdk memikirkan keluarga yg mengkhawatirkannya,malah lebih mementingkan egonya sendiri yang ujung-ujungnya nyusahin para warga di desa itu."Kesal Anya sembari menunduk.

"Ada apa Anya,kamu ada masalah?"Tanya Polisi Raden yg melihat perubahan sikap Anya.

"Ya dari sisi lain."Singkat Anya.

mendengar Hal itu Anya hanya memberikan tatapan tajam ke arah pak Raden,dengan tatapan Anya saja Pak Raden sudah paham dengan hal itu.

"Kalian semua akan berangkat besok pagi."Ujar Pak Raden.

"Aish,nyusahin banget kalau sampai di sana orang itu masih ada,akan aku pastikan di aku masukkan ke dalam pohon besar itu."Kesal Anya menyenderkan kepalanya ke pundak Syam.

"Saya rasa itu saja cukup,Kalian hari ini bersiap dan bawah akan yg di butuhkan."ucap pak Raden.

semua keluar dari ruangan pak Raden dan mulai mempersiapkan apa yg di butuhkan untuk besok,Syam mengajak Anya untuk memeriksa semua barang.

"ikut gue ngambil beberapa barang."Ajak Syam.

"males banget,Lo sendiri aja sana."ucap Anya.

"Kita bahkan gk tau berapa lama di desa itu,setidaknya kita harus bawah beberapa bahan masakan untuk mempermudah kita semua,Lagian kan gk mungkin kita beli dan minta sama warga sana setiap hari."jelas Syam.

"tumben banget otak Lo berguna,biasanya tu otak kagak ada benarnya."celetuk Anya.

"cerewet banget sih,sana cepetan."ketus Syam menolak pelan badan Anya.

"Ayolah Syam,msk gue yg minta."protes Anya.

"udah gk usah protes,sana."ujar Syam.

Anya berdengus kesal lalu berjalan menuju ruangan pak Raden,Tapi sebelum masuk keruangan Pak Raden sudah keluar terlebih dahulu.

"Ada apa,Anya?."Tanya pak Raden.

"Minta uang buat beli keperluan besok."ucap Anya.

"Keperluan apa?."Tanya Pak Raden menatap Anya

"Gak mungkin jadi pengemis di desa orang kan,pak!."Ujar Anya.

"setidaknya kalian masih bisa makan,ya walaupun jadi pengemis."Celetuk pak Raden.

"Mau 1 juta,di lebihi banyak juga gk apa-apa,karena saya tidak akan menolak."Ujar Anya memajukan tangannya.

"kamu bikin saya miskin kalau begitu,ini kartu saya karena saja gk bawah cash jadi PINnya saya kirim ke WA kamu."ucap Pak Raden menyerahkan kartu kredit.

"ada isinya kan,pak?."Tanya Anya memastikan.

"Ada banyak,setiap pengeluaran di kartu itu ada masuk pesan ke nomer saya."ucap Pak Raden.

"Iya-Iya,palingan juga saya Ambil separuhnya doang buat jajan "ujar Anya meninggalkan pak Raden.

"pengeluarannya hanya 3 juta gak boleh lebih."Ucap Pak Raden sedikit berteriak.

Perkataan Pak Raden tdk di respon apapun dengan Anya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!