Eps.12

Beruntung Andi sigap menangkap badan Anya sebelum menyentuh tanah,Semua orang mendekati Arhan karena sudah menyakiti Anya,tapi dengan sigap Anya memberikan isyarat untuk tdk melakukan apapun.

Anya semakin mendekat dengan dengan Arhan dan kembali menatap tajam,Arhan memundurkan langkahnya untuk menjarakkan badan dengan Anya.

"Arhan,sedang apa kamu di sini?."tanya Anya dengan lembut.

"Anya berhati-hati,nak."pesan ketua kampung.

"Arhan."Panggil Anya sekali lagi.

Tapi Arhan belum juga menjawab panggilan Anya,Arhan hanya menatap saja tanpa bereaksi apapun dengan Anya yg berdiri di hadapannya.

Anya memberikan Isyarat kepada Andi untuk segera membakar benda itu,Andi dengan pelan-pelan membakarnya tapi setelah benda itu terbakar Arhan berlari memasuki hutan.

"Arhan,tunggu."Panggil Anya berlari mengejar Arhan.

melihat hal itu Andi dan rekannya segera mengejar Anya yg sedang memasuki hutan itu untuk mengejar Arhan,Anya tetap mengejarnya walaupun Arhan sudah lari begitu jauh di hadapannya.

"Aku tau,pasti Arhan ke pohon itu."Gumam Anya yg berhenti sejenak.

"Anya tunggu,jangan gegabah."Ujar Fiki.

"Kita ke pohon itu sekarang,Aku yakin Arhan pasti ke sana."Ucap Anya yg ngos-ngosan.

"jangan,aku melihat Arhan seperti ada yg aneh."Saut Andi.

Tanpa memperdulikan perkataan Andi,Anya kembali berjalan menelusuri semak belukar di menghalangi jalannya,Andi berdengus karena Anya tdk mendengarkan perkataannya.

Sesampainya di pohon tersebut Anya melihat Arhan yg sedang duduk bersila menghadap pohon besar itu,Pelan-pelan Anya menghampirinya.

"Arhan,kamu ngapain di sini."Tanya Anya di belakang Arhan.

"kamu yg melukainya dulu."Ucap Arhan dengan suara besar.

"bagaimana bisa? Aku sudah menguncinya?."gerutu Anya.

"itu sia-sia."jawab Arhan.

"Arhan apa yg kamu lihat? Sangat bahaya buat kamu masuk ke dalam hutan sendirian,Ayo pulang ibu kamu nungguin."ujar Anya mengulurkan tangan.

"Aku tdk sendirian,Aku punya banyak teman di sini."Jawab Arhan menunjuk tepat pada pohon yg ada di hadapannya.

Semua rekan Anya mulai ketakutan dan merasa merinding,Sementara Anya menatap pohon tersebut.

"Anya,sebaiknya kita keluar dari hutan ini."Ajak Syam.

"Tidak,aku harus bawah pulang Arhan."Jawab Anya

"Tapi..."perkataan Fiki terpotong saat mendengar suara sesuatu.

Arhan hilang dari tempatnya duduk tadi,Tdk ada yg tau kemana perginya.semua melihat sekeliling mencari keberadaan Arhan Tapi tdk ada yg melihatnya,Semua kebingungan karena Arhan hilang tanpa jejak bak hilang di telan sunyi nya hutan itu.

"Kemana dia pergi?."Tanya Anya kebingungan

"kalau dia jatuh pasti akan ada suaranya."Saut Dean.

"tadi hanya suara seperti daun yg tertiup Angin."Saut Fiki.

"apa dia terbang?.'Tanya Rangga.

"Dia bukan capung yg bisa tebang,jangan Aneh-aneh deh."ujar Andi.

"sudah Ayo pulang."Ajak Syam.

Sebenarnya Anya agak khawatir melihat Arhan yg hilang entah kemana,tapi karena lelah dan tdk mau mengambil resiko yg lebih buruk akhirnya Anya pulang bersama Rekannya.

sesampainya di desa ada banyak warga yg mulai mempersiapkan acara doa nanti malam,beberapa warga yg melihat kedatangan kami semua dari arah hutan langsung mendekat.

"kalian kok baru keluar?."Tanya seorang ibu.

"kami nyusul Arhan yg lari ke dalam hutan."jawab Anya.

"Arhan? Arhan anak desa sebelah?."Tanyanya lagi.

"Iya,buk.tadi kami melihatnya berlari kedalam hutan."jelas Andi.

"Lah,Sejak tadi Arhan main bersama anak-anak di depan pos ronda,gk masuk ke dalam hutan."Ujar seorang ibu sambil menunjuk Arhan.

Semua menatap tdk percaya dengar apa yg di katakan ibu tersebut,padahal jelas yg tadi berlari ke dalam hutan adalah Arhan.

"Lah kok bisa! terus yg tadi lari kedalam hutan siapa?."Tanya Rangga yg kebingungan.

"Tadi kami semua beneran liat Arhan lari kedalam hutan,Karena khawatir jadi saya mengejarnya."Jelas Anya.

"Tadi kepala kampung juga melihatnya,kalau Arhan lari ke dalam hutan."Saut Andi.

"kepala kampung? Sejak tadi pagi kepala kampung ada urusan di luar desa dan belum kembali."Ucap lagi seorang ibu.

"Bentar-bentar deh,saya jadi bingung."Ucap Fiki

"ibu semua gini ya,tadi kami baru saja sampai dan ketua kampung menyambut kamu,lalu kami berjalan ke rumah untuk menyimpan barang-barang kami,tidak lama seorang ibu datang dan juga tiba-tiba Arhan juga datang tepat berdiri di tengah-tengah kami."Jelas Syam.

"Tapi beneran kepala kampung tdk di sini dan sejak tadi Arhan ada di sini main bersama anak-anak,kami semua selalu mengawasinya Arhan takutnya menyakiti anak-anak yg lain."Jelasnya.

"Anya."Panggil Syam.

"Aku juga bingung,sudahlah mungkin kita kelelahan."Ucap Anya memijit kepalanya.

"Kalian istirahat dulu,kami sedang menyiapkan untuk untuk doa nanti malam."pinta seorang ibu.

"Tunggu dari mana ibu tau yg kalau kami yg meminta untuk menyiapkan dia?."Tanya Andi.

"Kami memang merencanakan untuk doa malam ini,tdk ada yg memberitahu kami."jawab seorang ibu

"Tidak mungkin,kami tadi yg memberitahu kepala desa untuk melakukan doa malam ini "Saut Fiki

Semua kembali di bingungkan dengan kejadian ini,entah apa yg sebenarnya mereka alami.sedangkan Anya memili untuk meninggalkan mereka semua karena kepalanya sakit memikirkan apa yg sebenarnya terjadi

"ilusi macam apa ini?."Gumam Anya yg duduk di teras.

"apa ini ulah makhluk itu? Apa selama setahun ini mereka hidup di bawah ilusi makhluk itu."Tanya Andi.

"jangan bertanya Aku juga gak punya jawabannya."Ketus Anya melirik Andi.

"baru saja sampai kita sudah di buat bingung seperti ini,Bagaimana dengan nanti."Gerutu Syam.

"Sungguh ini sangat membingungkan,kita semua melihatnya tadi.gk mungkin kan kalau ini sebuah kebohongan."ujar Fiki.

"Arhan adalah kunci segalanya."Ucap Anya.

Semua memikirkan apa yg terjadi,mereka berperang dengan pikirannya sendiri.Anya mencoba mencaritahu lewat apa yg dia bisa.

"Pohon besar,lubang,Arhan,tunggu apa ini."Batin Anya.

"ada apa?."tanya Andi.

"bukan kita yg salah,kita tdk di dunia kita,ini dunia makhluk itu."Ucap Anya sembari menutup matanya.

"Jangan bercanda,Anya."Ucap Fikran.

"kita harus segera keluar dari dunia mereka,kuncinya adalah Arhan."ujar Anya berdiri dari duduknya.

"Jangan gegabah Anya."pesan Andi.

"Kamu mau tinggal di dunia mereka selamanya,Tinggallah sendiri sementara aku dan yg lainnya akan kembali ke dunia kita."Ketua Anya.

"Maksudku bukan begitu."Saut Andi

Anya tidak memperdulikan perkataan Andi dan berjalan mendekat ke arah Arhan yg sedang bermain,tanpa permisi Anya menarik tangan Arhan menjauh dari teman-temannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!