Chapter 16

Sejak serangan mendadak itu, Raeyoo dan yang lain harus waspada. Di tambah akhir - akhir ini, Jinhoo berangkat ke Sekolah dengan memakai masker dan kaca mata hitam.

"Kenapa dengan sunbaenim satu itu?" tanya Kevin.

"Sebagian wajahnya melepuh dari leher sampai wajah." jawab Raeyoo menikmati jus jeruk miliknya.

"Kau yang membuatnya begitu?"

Raeyoo yang ditanya hanya menyengir, dan membuat Kevin sebal.

"Lain kali kalau menyiksa orang lihat atur kekuatannya. Jangan sampai wajahnya jadi monster seperti itu." ujar Kevin

"Padahal aku hanya mencekik lehernya saja,"

Kevin membulatkan matanya, mendengat jawaban Raeyoo.

"Yak! Kau tak sadar apa? Kau pernah memukulku walaupun pelan masih ada bekas memar dan itu hilangnya beberapa bulan. Sementara dia, kau cekik ketika emosi. Bagaimana tidak melepuh itu, lehernya sampai wajahnya." cercah Kevin.

"Ya, kau tahu lah. Dia selalu menguntit diriku kemana-mana." balas Raena.

Saat mereka asik bicara, tanpa sadar Raeyoo tak sengaja menabrak tubuh seseorang yang tak lain Jinhoo.

"Maaf, sunbaenim." ucap Raena.

Jinhoo memperbaiki maskernya, dan menatap tidak suka kepada Kevin dan Raeyoo.

"Lain kali hati-hati kalau jalan," ucapnya ketus.

Raena hanya mengangguk sekaligus heran. Tidak biasanya Jinhoo bicara ketus kepadanya.

"Wajahnya hampir separuhnya seperti monster, Rae-ah." bisik Kevin.

"Sebelum kau bilang, aku sudah tahu kalau wajahnya hampir seperti monster." balas Raeyoo sambil berbisik.

"Aish, kenapa ilmu tembus pandangannya Jaehyuk hyung ada padamu juga?" kesal Kevin meninggalkan Raeyoo.

"Apa dia lupa, jurus anginnya aku juga memilikinya. Dasar, Kevin.."

Raeyoo mengedumal sambil menyusul Kevin ke kelas. Meskipun Sekolah terasa sepi, bukan berarti kegiatan belajar mengajar terhenti. Apalagi sekarang murid perempuan semakin hari semakin berkurang. Karena asap hitam yang menyerang mereka.

***

Sementara itu, Bangjin menatap Victor yang daritadi mengajaknya berduel. Namun pria itu, tidak memperdulikan ajakan anak SMA kelas 2 itu.

"Kalau kau mau mencari keributan, jangan di tempat kerjaku. Asal kau tahu, aku malas meladeni dirimu dan semua saudaramu. Apa tidak capek, membuat rusuh pada kami?" omel Bangjin.

"Enggak, sebelum kalian benar-benar musnah di dunia ini." jawab Victor santai.

Bangjin mengendus kesal, dan menatap tajam ke arah Victor.

"Kalian dilahirkan kembali, bukan berarti kalian melakukan tindakan masa lalu di lakukan kembali masa sekarang. Kalau kalian lakukan sama saja kalian hidup sia - sia." ucap Bangjin sambil mencengkram pundak Victor.

Sontak saja pundak Victor, merasakan serangan sengatan listrik yang sangat hebat.

"Yak! Kau ingin membuat lenganku patah?"

Victor mulai merasakan kesakitan yang luar biasa di pundaknya.

"Jika kau tak ingin lenganmu patah, dan bernasib sama hyungmu itu. Lebih baik, kau pergi dari sini jangan muncul lagi."

Banjin mengeluarkan kekuatannya, dan menunjukan mata tajam hijaunya kepada Victor.

"Gawat, kalau aku melawan terus. Bisa-bisa kesaktian milikku bisa hancur lebur di tangan dia." batin Victor panik.

"Oke, aku akan pergi dari sini. Tapi, satu hal yang harus kau tahu. Kami semua, tak akan pernah kalah melawan kalian. Tunggu saja waktunya..."

Victor melepaskan pundaknya dari cengkeraman Bangjin. Memang sedikit nyeri di pundaknya, namun dia khawatir akan pundaknya akan bernasib sama seperti Jinhoo. Karena kekuatan para reinkarnasi putra dan putri mahkota tidak main - main.

Bahkan di kehidupan yang dulu, Victor yang masih menjadi pangeran Taehoon saat menghisap aura salah satu putra mahkota yaitu pangeran Banhyun. Dia sampai kesakitan, dan memuntahkan darah karena sering menghisap aura saudara beda ibu itu. Karena dulu, para pangeran dari selir Choi tidak tahu para putra mahkota dan putri mahkota adalah keturunan asli dari ratu Haeji. Karena mereka lahir dengan tanda bunga matahari. Sementara anak sang Raja dengan Selir Choi tidak memiliki tanda seperti itu sejak lahir.

Justru, tanda gerhana bulan merah seperti selir Choi yang ada di semua putranya. Sehingga memicu, selir Choi murka karena menganggap Ratu Haeji tak pernah memberkati putra - putra meskipun beliau sedah meninggal.

****

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Kania Rahman

Kania Rahman

lanjut thor,, semangat semoga banyak yang like 👍👍 sukses selalu 👍👍

2023-10-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!